BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian. deskripsi kuantitatif dengan penelitian explanatory research (Kuncoro, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG. Oleh : Ahmad Zainul Arifin

BAB III METODE PENELITIAN. pengguna produk kosmetik merek Wardah pada Mahasiswa angkatan 2013

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODE PENELITIAN. meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PT. Charoen Pokphand Unit 7 Jombang yang terletak di Desa Penggaron,

BAB III METODE PENELITIAN. Rajawali yang beralamatkan di Jl S. Supriyadi 153 A Bakalan Krajan, Sukun Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. kota Pare tepatnya di JL. PB Sudirman 35A Pare Kediri Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Gading Wetan Kecamatan Gading RT.05 RW. 03 Kabupaten Probolinggo. CV.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena berada di daerah jalur transportasi umum dan jalur wisata, tepatnya pada jalur

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. Madiun Branch Office. Letaknya di jalan Dr. Soetomo No. 44 Madiun. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilakukan 20 Februari sampai dengan 01 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu kaskus.co.id. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen keripik pedas

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

2. Untuk menguji apakah variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang berlokasi di Desa Kembang Damai Kecamatan Pagaran Tapah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah survei mahasiswa di perguruan

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bank syariah yang mempunyai kantor cabang di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. PKS Sei Tapung yang berlokasi di Desa Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan. fakultas pertanian Universitas Islam Malang. Berada di jalan MT Hariyono

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu melakukan pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan causal investigation, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah, maka diperlukan adanya metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian, Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis deskripsi kuantitatif dengan penelitian explanatory research (Kuncoro, 2007). Penelitian explanatory research merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel X dan Y. Menurut (Singarimbun dan Effendi, 1995:5) penelitian explanatory adalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun penelitian yang dilakukan kali ini adalah penelitian penjelasan dengan menggunakan metode survey yang mana dalam pengumpulan datanya digunakan kuisioner dan wawancara. Menurut (Singarimbun dan Effendi, 1995:5) metode survey adalah metode yang mengambil data dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai pengumpulan alat data yang pokok sehingga penelitian survey bertujuan untuk mengetahui pendapat responden, data yang akan diperoleh dari pengambilan sampel dalam populasi yang akan diteliti. 39

40 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan disalah satu perusahaan produksi rokok yaitu Pabrik Rokok Trubus Alami yang terletak di Jalan Garuda Desa Sidorejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang Selatan. Dan mayoritas para pegawainya perempuan, kemudian 70% nya pegawai-pegawai tersebut adalah penduduk sekitaran pabrik, Trubus Alami sendiri dalam proses produksinya juga masih terbilang tradisional karena belum memakai mesin atau masih menggunakan linting tangan berbeda dengan pabrik-pabrik rokok modern yang proses produksinya sudah menggunakan mesin. 3.3 Populasi dan Sampel Menurut (Istijanto, 2006:106) populasi diartikan jumlah keseluruhan angota yang diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi. Sedangkan menurut (Arikunto, 2002:108) Populasi adalah keseluruhan objek penelitian dan Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jumlah karyawan ini mempengaruhi riset penelitian, secara khusus dalam riset penelitian khususya SDM populasi dan sampelnya biasanya muncul saat penelitian dilakukan diperusahaan dengan jumlah karyawan besar, misalnya ribuan, berhubung lokasi penelitian bertempat di PR. Trubus Alami Malang yang jumlah karyawannya ± 440 karyawan, sehingga karyawan yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Untuk mendapatkan sampel yang bisa menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus slovin (Umar,

41 2004:108) sebagai berikut: n = N / 1 + N (e) 2 Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran atau ketidaktelitian sebesar 10 %, maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar 81 orang. Mengambil sampel dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuisioner pada karyawan bagian produksi penggilingan di PR. Trubus Alami Malang. 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah probability sampling dengan pendekatan teknik simple random sampling. Menurut Sani & Maharani (2013:36) probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan simple random sampling adalah sebuah metode untuk memilih anggota sampel yang dinatasikan dengan n dari anggota populasi yang dinotasikan dengan N sehingga populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel, tidak ada diskriminasi terhadap anggota populasi. (Sani & Masyhuri, 2010:185).

42 Sedangkan untuk mengukur pendapat dari beberapa peneliti dengan skala likert. Menurut (Istijanto, 2006:81) skala likert mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan suatu obyek. Pada umumnya skala ini mempunyai 5 atau 7 katagori dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Cara pengukuranya adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberi jawaban: a. Jawaban sangat setuju diberi skor 5 b. Jawaban setuju diberi skor 4 c. Jawaban ragu-ragu diberi skor 3 d. Jawaban tidak setuju diberi skor 2 e. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1 Dalam hal ini nantinya peneliti akan memberikan kepada semua karyawan bagian produksi yang ada pada PR. Trubus Alami Malang. 3.5 Data dan Jenis Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai berikut (Hasan, 2004:19): 1. Data berdasarkan sumbernya a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian, untuk sementara peneliti hanya bisa menyajikan survey awal sebagai data primer dan responden yang diambil adalah semua karyawan PR. Trubus Alami Malang.

43 b. Data Sekunder, data yang diperoleh melalui pihak manajemen baik secara online atau offline. 2. Data Berdasarkan sifatnya menurut (Hasan, 2004:20) Data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka numerik seperti jumlah penjualan, nilai penjualan dan sebagainya. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti adalah melalui metode survey yang merupakan suatu cara memperoleh data primer pada objek penelitian dengan meninjau secara langsung objek penelitian. Data primer dapat diperoleh dengan cara: 1. Studi Kepustakaan (Library research), yaitu dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang terdapat di perpustakaan, dengan maksud untuk menempatkan landasan teoritis mengenai masalah pokok yang sedang dibahas. 2. Studi Lapangan (field research), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi perusahaan yang bersangkutan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan serta memperoleh data dan informasi mengenai masalah yang diteliti. Untuk memperoleh data tersebut, penulis menggunakan cara sebagai berikut: a. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dan keterangan melalui tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait.

44 b. Observasi, yaitu cara pengambilan data dengan pengamatan tanpa alat standar lain untuk keperluan tersebut. c. Kuesioner/angket, yaitu merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyo no, 2005:135). Bentuk kuisioner yang dianjurkan adalah kuisioner berstruktur, dimana pertanyaannya dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dengan diberi jawaban terhadap beberapa alternative. 3.7 Definisi Operasional Variabel Variabel adalah jumlah yang terukur yang dapat bervariasi atau mudah berubah. Pada umumnya variabel dikatagorikan menjadi dua yaitu Variabel Dependen (Variabel Terkait) dan Variabel Independen (Variabel Bebas). Pendidikan dan Pelatihan (X) Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Konsep Variabel Indikator Item 1. Metode Diklat (X1) - metode belajar - metode simulasi - metode magang - metode ceramah - ketersediaan alat bantu praga - Metode belajar sendiri meningkatkan minat karyawan dalam memahami materi - Metode simulasi dapat mengembangkan keterampilan antar pribadi karyawan. - Metode magang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. - Metode ceramah dapat memberikan nilai tambah bagi pengetahuan peserta

45 Prestasi Kerja Karyawan (Y) 2. Isi Diklat (X2) Prestasi Kerja Karyawan (Y) - materi mampu meningkatkan pengetahuan - materi dapat di terapkan dalam pekerjaan - materi yang di berikan lebih banyak daripada praktek - materi yang diberikan sesuai keinginan - Kuantitatif (seberapa banyak) diklat - Ketersediaan alat bantu praga membantu proses belajar mengajar - Lebih banyak materi yang di berikan daripada praktek. - Materi yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan karyawan - Materi yang di berikan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari - Materi yang diberikan sesuai dengan keinginan karyawan - Kemampuan dan keterampilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan meningkat. - Tingkat kesalahan karyawan berkurang - Jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan meningkat 3.8 Uji Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Validitas adalah suatau ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaiknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Singarimbun, 1989:122).

46 Dimana: X = skor item N = jumlah responden Y = skor total r = koefisien korelasi XY = skor pertanyaan Adapun dasar pengambilan keputusan suatu item valid atau tidak valid menurut Sugiyono (1999:115), dapat diketahui dengan cara mengorelasikan antara skor butir dengan skor total bila korelasi r di atas 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid sebaliknya bila korelasi r di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Solimun (2006) dalam Sani (2010:249) menyebutkan bahwa validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Data hasil uji coba instrumen digunakan untuk uji validitas instrumen. Jenis-jenis validitas instrumen dapat dilihat pada uraian berikut: a. Validitas isi: kadang-kadang disebut dengan face validity, ditentukan berdasarkan landasan teori dan atau pendapat pakar. b. Validitas Kriteria: diukur dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing item dengan sekor total menggunakan teknik korelasi product moment (metode interkorelasi). Bila koefisien korelasi positif dan > 0,3 maka indikator bersangkutan dianggap valid. Perhitungan koefisien korelasi dapat dilakukan dengan

47 software SPSS. 3.8.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Konsistensi disini, berarti koesioner disebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, dimana koesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Rumus yang digunakan untuk Cronbach Alpha adalah Dimana: r k = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian = total varian Apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach s alpha (α) > 60 % (0,60) maka variabel tersebut dikatakan reliabel sebaliknya cronbach s alpha (α) < 60 % (0,60) maka variabel tersebut dikatakan tidak reliabel. (Sani, 2010:251). Menurut Singarimbun Instrument (alat ukur) dikatakan valid atau

48 reliabel, jika hasil perhitungan memiliki koefisien kendala (reabilitas) sebesar = 0,05 atau lebih. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2006) dalam Sani (2010:251). 3.9 Analisis Data 3.9.1 Uji Asumsi Klasik Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008:176) untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien ( Best Linear Unbias Estimator / BLUE) dari suatu persamaan regresi linier berganda dengan meotde kuadrat terkecil ( Least Square), perlu dilakukan pengujian dengan jalan memenuhi persyaratan asumsi klasik yang meliputi: 3.9.1.1 Uji Multikolonieritas Menurut Singgih Santoso (2009) dalam Sani (2010:253) Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah bebas (variabel independen). Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara peubah bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai VIF ( varians inflaction factor). Pedoman suatu model yang bebas multikolonieritas yaitu nilai VIF 4 atau 5. Menurut Soekartawi (1999) dalam Sani (2010:253)

49 mengatakan bahwa meskipun pada umumnya telah diusahakan agar besaran korelasi antara variabel independen diusahakan tidak terlalu tinggi (misalnya dengan memperbaiki spesifikasi dari variabel yang dipakai), namun dalam praktek masalah koliniearitas ini sulit dihindarkan. Multikolinieritas adalah masalah (i) fenomena sampel dan (ii) persoalan korelasi yang kuat antara variabel bebas. 3.9.1.2 Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2005) dalam Sani (2010:254) Uji Asumsi Klasik Autokorelasi tujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Menurut Singgih untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui metode table Durbin-Watson yang dapat dilakukan melalui program SPSS, di mana secara umum dapat diambil patokan yaitu: a. Jika angka D-W di bawah -2, berarti autokorelasi positif. b. Jika angka D-W di bawah +2, berarti autokorelasi negatif. c. Jika angka D-W antara -2, sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3.9.1.3 Uji Heteroskedastisitas Menurut Mudrajad (2004), heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki

50 varians yang konstan dari satu observasi lain, artinya setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang melatar belakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model. (Mudrajad, 2004) dalam Sani (2010:255) Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan regresi tersebut mengandung Heteroskedastisitas dan sebaliknya Non-Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel bebas (Sani, 2010:256). 3.9.1.4 Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunya distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. (Santoso, 2002) dalam Sani (2010:256). Uji ini berfungsi untuk mengetahui signifikansi data yang terdistribusi normal, dengan pedoman pengambilan keputusan. a) Jika nilai Sig. 0,05 (di atas α), maka H0 ditolak, artinya data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. b) Jika nilai Sig. < 0,05 (di bawah α), maka H0 diterima. Artinya data yang digunakan tidak berasal dari distribusi normal.

51 3.10 Metode Analisis Data Menurut Sani & Maharani (2013:61) Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul (dalam penelitian kuantitatif). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh antara satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini digunakan alat analisis sebagai berikut: 3.10.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi linear berganda yaitu analisis yang digunakan untuk menghitung pengaruh variabel independen (X 1 dan X 2 ) terhadap variabel dependen (Y) apabila terjadi perubahan pada satu satuan dari variabel independen (X 1 dan X 2 ). Teknik regresi linier berganda dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2007:200). Y = a + b 1.X 1 + b 2.X 2 + e Dimana: Y A X1 X2 b1 b2 e = Prestasi Kerja = Koefisien regresi konstan = Variabel independen pertama (metode diklat) = Variabel independen kedua (isi diklat) = Koefisien regresi independen pertama = Koefisien regresi independen kedua = Error (tingkat kesalahan)

52 Mendeteksi variabel X dan Y yang akan dimasukkan ( entry) pada analisis regresi di atas dengan bantuan software sesuai dengan perkembangan yang ada, misalkan sekarang yang lebih dikenal oleh peneliti SPSS. Hasil analisis yang diperoleh harus dilakukan interpretasi (mengartikan), dalam interpretasinya pertama kali yang harus dilihat adalah nilai F-hitung karena F-hitung menunjukkan uji secara simultan (bersama - sama), dalam arti variabel X 1, X 2, X n secara bersama sama mempengaruhi terhadap Y. 3.10.2 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) Adjusted R Square dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R 2 ) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefsien determinasi (R 2 ) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, Selain itu koefisien determinasi (R 2 ) dipergunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X 1, X 2 ). 3.11 Pengujian Hipotesis 3.11.1 Uji Signifikansi Simultan (F) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

53 Keterangan : F R 2 K n = pendekatan distribusi probabilitas fischer = koefisien korelasi berganda = jumlah variabel bebas = banyak sampel Adapun langkah-langkah uji F atau uji simultan adalah: a. Perumusan Hipotesis H0 : Variabel diklat (metode diklat) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja karyaawan. H1 : Variabel d i k l a t (isi diklat) ada pengaruh secara signifikan terhadapprestasi kerja karyawan. b. Nilai kritis distribusi F dengan level of signifikan α = 5% c. Daerah kritis H 0 melalui kurva distribusi F H0 ditolak H0 diterima F tabel d. Kriteria penolakan atau penerimaan F hitung F table maka H0 diterima dan H1 ditolak ini berarti tidak terdapat pengaruh simultan oleh variable independen (X 1

54 dan X 2 ) terhadap variabel dependen (Y), H0 diterima. F hitung Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima hal ini berarti terdapat pengaruh yang simultan oleh variable independen (X 1 dan X 2 ) terhadap variabel dependen (Y), H0 ditolak. 3.11.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (t) Uji Signifikasi parsial (t) digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel bebas (X 1 dan X 2 ) terhadap variabel terikat (Y), apakah variabel X 1,X 2, (metode diklat dan isi diklat) benar -benar berpengaruh terhadap variabel Y (prestasi kerja) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2009). Rumus: Dimana: t = r r n : Korelasi produk momen : Jumlah responden Adapun langkah-langkah uji t adalah: 1) Perumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) a. H0 : Variabel diklat (metode diklat ) tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja. H1 : Variabel diklat (metode diklat ) berpengaruh terhadap prestasi kerja. b. H0 : Variabel diklat (isi diklat) tidak berpengaruh terhadap

55 prestasi kerja. H1 :Variabel diklat (isi diklat) berpengaruh terhadap prestasi kerja. 2) Menentukan nilai kritis dengan level of signifikan α 5% t tabel = t (α/2; n-k-1) 3) Daerah penerimaaan dan penolakan Daerah Penolakan H 0 Daerah Penolakan H 0 -t tabel + t tabel Daerah Peneriamaan H0 4) Penentuan penerimaan dan penolakan Jika t hitung t tabel H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Sebaliknya jika t hitung t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh yang bermakna antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).