BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam perusahaan. Dengan kata lain, SDM merupakan aset yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bersaing agar dapat mempertahan-kan eksistensinya. Bank adalah

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. daya, terutama sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu proyek maka

BAB I PENDAHULUAN. dapat di katakan di sini bahwa semakin modern suatu industri, semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. (4) kemampuan teknologis dan sistem. Sumber-sumber daya yang dimiliki. mempertahankan kelangsungaan hidupnya.

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 25

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan

Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari para karyawannya. Menurut Rivai (2005: 309),

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BABI PENDAHULUAN. bergantung pada peran yang dijalankan oleh orang-orang yang ada didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian menimbulkan adanya risiko. Seperti halnya yang telah disampaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi yaitu memaksimalkan laba. Tenaga kerja memberi sumbangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang menuju kearah masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun suatu instansi. Mereka berperan sebagai pemikir, perencana,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Astra Daihatsu Motor

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan perusahaan tidak akan berjalan walaupun perusahaan tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan prasyarat bagi suksesnya perusahaan. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menginjak era globalisasi dan dalam menyongsong era persaingan pasar

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Untuk memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut secara maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam suatu perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ridwan Purnama, 2008 ). (Sri Dewi Anggadini, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tidak mungkin mengoperasikan kegiatan. usahanya tanpa adanya manusia. Karena faktor tenaga kerja manusia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu organisasi juga dituntut mengelola lingkungan internalnya agar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjalankannya dengan mengggunakan sumber daya yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. berbeda dengan aset-aset lainnya, karyawan mempunyai potensi dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sentral yang menggerakkan dinamuka lingkungan utama pengunjung. semakin ketat dalam lingkungan kerja yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. distributor sepatu. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1931 ini sudah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam perusahaan. Dengan kata lain, SDM merupakan aset yang paling bernilai bagi perusahaan. Seperti dikatakan oleh Louis Allen dalam As ad (2001) yang menegaskan bahwa faktor manusia berperan dalam mencapai hasil sesuai dengan tujuan perusahaan. Dia menegaskan bahwa betapapun sempurnanya peralatan kerja, tanpa adanya tenaga manusia, sekalipun itu sederhana, misalnya penekan tombol untuk menjalankan mesin, maka pabrik tersebut tiada artinya, tidak ubahnya seonggok besi tua yang menantikan saat kemusnahannya. Motivasi kerja sangat diperlukan agar karyawan dalam perusahaan dapat terpacu untuk bekerja dengan baik dan mencapai hasil kerja yang sebaikbaiknya. Gerungan (2002) mengungkapkan bahwa semua pekerjaan, selain membutuhkan kecakapan pribadi, juga membutuhkan adanya motivasi yang cukup kuat pada pribadi tersebut untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya. Tanpa motivasi orang tidak akan berbuat apa-apa, tidak akan bergerak. Bahkan kerapkali pekerjaan itu dapat diselesaikan oleh orang yang mempunyai kecakapan sedang-sedang saja tetapi memiliki motivasi kuat. Sedangkan orang yang berkecakapan tinggi tanpa motivasi yang cukup kuat tak akan menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Sejalan dengan pendapat Gerungan, Noviansyah dan Zunaidah (2011) mengungkapkan bahwa motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi, menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang karyawan membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh terhadap semangat kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja. Motivasi karyawan yang tinggi sangat dbutuhkan oleh perusahaan swasta, seperti halnya PT. Finansia Multi Finance Cabang Purwokerto. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan pembiayaan dan berorientasi pada keuntungan (profit oriented). Oleh sebab itu, eksistensi perusahaan bisnis secara dominan ditentukan oleh para karyawan. Apabila karyawan memiliki motivasi tinggi maka tujuan dan target perusahaan dapat lebih mudah tercapai. Sebaliknya, apabila karyawan tidak memiliki motivasi dalam bekerja maka sulit bagi perusahaan untuk mencapai target dan kinerja yang baik, sehingga lambat laun perusahaan bisa gulung tikar. Agar karyawan memiliki motivasi tinggi dalam bekerja, maka diperlukan adanya faktor-faktor pendukung, diantaranya adalah lingkungan kerja, stres kerja, kompensasi, dan kepemimpinan. Masing-masing faktor tersebut dapat memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap motivasi kerja karyawan, terlepas dari besar kecilnya sumbangan yang diberikan.

Davis (dalam Ekaningsih, 2012) menyatakan bahwa faktor lingkungan kerja dalam suatu organisasi mempunyai arti penting bagi karyawan yang melakukan aktifitas, karena hal ini akan menentukan secara langsung maupun tidak langsung terhadap manusia di dalamnya. Kondisi lingkungan kerja organisasi adalah sikap, nilai, norma, dan perasaan yang lazim dimiliki oleh para karyawan sehubungan dengan perusahaan mereka. Lingkungan kerja merupakan faktor pokok yang menentukan tingkah laku dalam aktifitas. Lingkungan kerja yang menyenangkan akan mendorong tingkat kinerja dipandang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, maka ada peningkatan kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya. Sebaliknya bilamana kondisi yang timbul bertentangan dengan tujuan, kebutuhan dan motivasi pribadi, dapat diharapkan bahwa kinerja akan berkurang. Stres kerja yang dihadapi karyawan dapat mempengaruhi motivasinya dalam bekerja. Stress kerja pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu kondisi pada saat pegawai berada dalam situasi di bawah tekanan, akibat dari tuntutan/beban kerja, tuntutan untuk memenuhi kualifikasi/persyaratan tertentu, dan sebagainya. Handoko (2001) menyatakan stress yang dapat membantu atau fungsional, tetapi juga dapat berperan salah (disfungsional) atau merusak prestasi kerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stress mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stress. Bila tidak ada stress, tantangantantangan kerja juga tidak ada, dan prestasi kerja cenderung rendah. Sejalan dengan meningkatnya stress, prestasi kerja cenderung naik, karena stress

membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumber daya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah kompensasi. Kompensasi merupakan faktor yang sangat penting untuk mewujudkan kinerja karyawan mengingat bahwa tujuan karyawan dalam bekerja antara lain adalah untuk mendapatkan penghasilan yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya. Penghasilan tersebut bisa berwujud gaji, upah, insentif, tunjangan, bonus, yang kesemuanya merupakan bentuk-bentuk dari kompensasi. Pentingnya peranan kompensasi dalam mendukung motivasi kerja dinyatakan oleh Notoatmodjo (2008) bahwa kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran dari nilai pekerjaan itu sendiri. Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan. Sejalan dengan itu, Handoko (2001) menegaskan bahwa bila kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Kompensasi yang diterima karyawan PT. Finansia Multi Finance Cabang Purwokerto rata-rata Rp 1.500.000,- Kompensasi tersebut lebih besar daripada Upah Minimum Kabupaten (UMK) untuk Kabupaten Banyumas tahun 2015 sebesar Rp 1.100.000,-. Oleh sebab itu, diharapkan kompensasi yang diterima dapat memacu motivasi kerja karyawan.

Kepemimpinan mempunyai peranan penting dalam mendukung kinerja karyawan. Davis (dalam Danim, 2004) menyatakan bahwa tanpa kepemimpinan, organisasi hanya merupakan kelompok manusia yang kacau, tidak teratur, dan tidak akan dapat melahirkan perilaku bertujuan. Kepemimpinan adalah faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok bersama dan memberi motivasi menuju tujuan-tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sejalan dengan itu, Nawawi (2003) menyatakan bahwa tujuan organisasi akan terwujud secara efektif dan efisien apabila pimpinan/manajer mampu mewujudkan kerjasama yang efektif dan efisien antar unit kerja. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dicermati bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Kepemimpinan yang dapat berjalan dengan baik akan membuat karyawan lebih semangat dan termotivasi dalam bekerja. Pengaruh lingkungan kerja, stres kerja, kompensasi dan kepemimpinan secara simultan terhadap motivasi kerja karyawan telah dibuktikan melalui beberapa penelitian sebelumnya. Pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja dibuktikan dengan Suparlan (2011) bahwa motivasi pegawai Kanreg VI BKN Medan dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan disiplin kerja. Secara parsial variabel lingkungan kerja berpengaruh lebih dominan daripada variabel disiplin kerja. Hasil penelitian Martini (2010) membuktikan bahwa stres kerja berpengaruh terhadap karyawan struktural Universitas Singaperbangsa Karawang. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Yulianti (2008) bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan Koperasi Nusantara Daerah Korwil V Jawa Barat. Penelitian Cahyono (2011)

melalui analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan (p<0.05) antara kompensasi langsung (X1) dan kompensasi tak langsung (X2) terhadap motivasi. Hasil penelitian Utami (2009) membuktikan bahwa gaya kepemimpinan transformasional secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan PT Trade Servistama Indonesia. Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan beberapa penelitian terdahulu tersebut di atas. Perbedaannya antara lain pada objek penelitian, lokasi penelitian, dan metode analisis. Selain itu, penelitian ini juga memiliki variabel bebas yang lebih banyak dibandingkan beberapa penelitian terdahulu tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap secara lebih detail tentang berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh dari lingkungan kerja, stres, kompensasi dan kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Adapun judul penelitian yang dipilih adalah : Pengaruh Lingkungan Kerja, Stress Kerja, Kompensasi dan Peran Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT. Finansia Multi Finance Cabang Purwokerto. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan?

2. Bagaimana pengaruh stres kerja secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan? 3. Bagaimana pengaruh kompensasi secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan? 4. Bagaimana pengaruh kepemimpinan secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan? 5. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja, stres kerja, kompensasi dan kepemimpinan secara simultan terhadap motivasi kerja karyawan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan. b. Untuk menganalisis pengaruh stres kerja secara parsial terhadap motivasi kerja karyawan. c. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan. d. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan secara parsial erhadap motivasi kerja karyawan e. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja, stres kerja, kompensasi dan kepemimpinan secara simultan terhadap motivasi kerja karyawan.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga target-target yang telah ditetapkan perusahaan dapat lebih mudah tercapai. b. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah ke dalam fenomena yang sesungguhnya dalam lingkungan perusahaan. c. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi bagi para mahasiswa maupun sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. Di samping itu hasil penelitian ini dapat menambah kelengkapan koleksi perpustakaan.