ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Yang terbayang oleh kita saat ini adalah seberapa jauh kesiapan

PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

pembelajaran yang bersifat monoton, yakni selalu itu-itu saja atau tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pembelajaran Model Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA. Martini*, Yarmaidi**, Rosana***

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

PROFIL HAMBATAN BELAJAR EPISTIMOLOGIS SISWA SMA PADA MATERI PERSAMAAN GAS IDEAL BERBASIS HASIL ANALISIS TES KEMAMPUAN RESPONDEN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

I. PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata kunci : pendidikan matematika realistik, pemahaman konsep, materi prisma dan limas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sistem pendidikan nasional merupakan satu kesatuan utuh

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, karena pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan tenaga-tenaga

BAB I PENDAHULUAN. tentu tidak dapat dipisahkan dari semua upaya yang harus dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

Transkripsi:

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TERHADAP MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN Windia Hadi 1, Ayu Faradillah 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, UHAMKA Email: windia.hadi@uhamka.ac.id. HP: 089601937499 ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the ability of understanding concept among students in Mathematics Education Study Program to the course of kemuhammadiyahan. The indicators used in this study is to restate a concept, to clarify the object according to certain traits in accordance with the concept, give examples and non examples, express the concept in various forms of representation. The method used in this research is a descriptive qualitative, where the researcher tries to describe the exposure analysis of the ability of concept comprehension based on the ability of understanding concept Mathematics students. Based on the results obtained; one student has a good understanding of the concept in the re-state of a concept, one student has a good understanding of the concept in the example and non-example and one student has the ability to comprehend good concept in indicator express the concept in various forms of representation to the course kemuhammadiyahan. Keywords : the ability of understanding concept, students, Mathematics, kemuhammadiyahan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep mahasiswa prodi Pendidikan Matematika terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. Adapun indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah menyatakan ulang suatu konsep, mengklarifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep, memberi contoh dan non contoh, menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dimana peneliti mencoba mendeskripsikan paparan analisis kemampuan pemahaman konsep berdasarkan indikator kemampuan pemahaman konsep mahasiswa prodi Pendidikan Matematika. Berdasarkan hasil analisis kemampuan pemahaman konsep mahasiswa prodi Pendidikan Matematika diperoleh satu mahasiswa mempunyai pemahaman konsep yang baik dalam indikator menyatakan ulang suatu konsep, satu mahasiswa mempunyai pemahaman konsep yang baik dalam indikator memberi contoh dan non contoh, dan satu mahasiswa mempunyai kemampuan pemahaman konsep yang baik dalam indikator menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. Kata Kunci : kemampuan pemahaman konsep, kemuhammadiyahan JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 85

PENDAHULUAN Keunggulan suatu bangsa tidak hanya terletak pada kekayaan alam yang berlimpah, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu bangsa dikatakan makmur ketika sumber daya manusia dapat berkontribusi terhadap bangsanya sendiri. Keunggulan sumber daya manusia yang berkualitas dihasilkan oleh tenaga pendidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan zaman yang berubah dan berkembang sangat pesat. Era globalisasi dan teknologi yang makin pesat merupakan tantangan bagi setiap bangsa khususnya Indonesia sebagai negara berkembang, dituntut adanya kesiapan sumber daya manusia yang berkualitas dari berbagai segi diantaranya kualitas intelektual, emosional, dan keimanan. Bidang pendidikan mempunyai peran penting dalam perkembangan dan kemajuan yang ada, maka sepatutnya kita memperhatikan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dalam Muhammadiyah, pendidikan adalah suatu spectrum penting yang dijadikan sebagai sarana dakwah persyarikatan. Muhammadiyah lewat dunia pendidikan melakukan pencerahan kepada masyarakat melalui al Islam dan Kemuhammadiyahan, sehingga tidak ada sekolah ataupun Universitas Muhammadiyah yang tidak mengajarkan Al Islam. Pembelajaran Pendidikan Kemuhammadiyahan menjadi satu dengan pembelajran Al Islam. Pendidikan Kemuhamadiyahan yang didalamnya mengajarkan idiologi keagamaan menurut Muhammadiyah yang berlandaskan kepada Al Quran dan Sunnah, tentunya didalamnya mengandung banyak nilai-nilai luhur. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya Islam hadir di dunia ini, salah satunya adalah untuk menyempurnakan akhlak (kepribadian). Berdasarkan hasil studi penelitian yang dilakukan oleh Chairunnisa (2017), mahasiswa sangat merespon positif terhadap mata kuliah terintegrasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan serta penghayatan terhadap nilai-nilai agama Islam. Hal ini menjadi dasar bahwa mahasiswa sudah mempunyai respon yang baik terhadap mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Mata kuliah prodi Pendidikan Matematika kebanyakan berisi tentang mata kuliah berupa eksak yaitu tingkat perhitungan dan analisis dalam menjawab dengan tepat dan benar. Mahasiswa prodi matematika biasanya lebih menyukai perhitungan daripada hafalan karena memang dasar mereka adalah mahasiswa prodi Pendidikan Matematika. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mafidin (2012) bahwa menurut Muhammadiyah pendidikan adalah suatu 86 JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018

keniscayaan (harus ada) dan Muhammadiyah juga beranggapan bahwa pendidikan yang harus dilaksanakan adalah pendidikan yang holistic yakni memadukan atau menyeimbangkan antara pengetahuan keislaman dengan pengetahuan umum sehingga menghasilkan manusia yang cerdas dalam keilmuan dan memiliki karakter (berakhlak mulia), maka dari itu Muhammadiyah menyelenggarakan pendidikan yang lebih modern yang sesuai dengan tuntutan zaman. Selain itu, hasil studi penelitian yang dilakukan oleh Syarifah (2017) menyatakan bahwa kemampuan pemahaman matematis mahasiswa terhadap mata kuliah pembelajaran matematika SMA II masih berada pada rata-rata 68,5. Dapat dikatakan pemahaman matematis mahasiswa untuk mata kuliah bidang matematika masih dikatakan rendah. Hal ini yang menjadi landasan peneliti untuk melihat sejauh mana kemampuan pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata kuliah kemuhammadiyahan. Pentingnya mahasiswa mempelajari mata kuliah kemuhammadiyahan karena tujuan muhammadiyah adalah memiliki generasi bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia. Semua Universitas Muhammadiyah untuk jurusan prodi apapun pasti mereka akan mendakwahkan mahasiswa (penerus bangsa) untuk dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam sesuai Alquran dan Sunnah, jadi sudah pasti dalam proses belajar mahasiswa akan dibekalkan ilmu yang mengandung unsur keislaman yaitu Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemaparan kemampuan pemahaman konsep mahasiswa program studi pendidikan matematika pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Hal ini didasari oleh beberapa pernyataan di atas yang mengatakan bahwa pentingnya mahasiswa untuk memahami kemuhammadiyahan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji dan mendeskripsikan Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA pada Mata Kuliah Kemuhammadiyahan. METODE Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sukardi (2008) menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan aturan atau menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya, dimana peneliti ingin mengungkapkan kemampuan pemahaman konsep mahasiswa prodi Pendidikan Matematika UHAMKA dalam mata kuliah kemuhammadiyahan. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif (Saryono, 2010). Peneliti memulai penelitiannya dengan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari partisipan, lalu membentuk informasi JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 87

ini menjadi kategori-kategori atau tema-tema tertentu (Creswell, 2012). Tujuan penelitian kualitatif pada umumnya mencakup informasi tentang fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian dan lokasi penelitian (Creswell, 2012). Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan analisis data yang mendalam dan bermakna. Dengan maksud mendeskripsikan fenomena, dimana peneliti mengungkapkan kemampuan pemahaman konsep mahasiswa prodi pendidikan matematika UHAMKA dalam mata kuliah kemuhammadiyahan pada materi yang tercantum dalam rencana program semester. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Program Studi Pendidikan Matematika, semester ganjil tahun 2017-2018. Subjek penelitian adalah mahasiswa prodi Pendidikan Matematika tingkat tiga sebanyak 1 kelas yang terdiri dari 20 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes kemampuan pemahaman konsep. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017-Maret 2018 Tahapan atau Rancangan Penelitian Adapun tahapan-tahapan atau rancangan pada penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan. Tahap persiapan meliputi menyusun dan menyempurnakan draf proposal dan menyusun draf instrumen tes soal kemampuan pemahaman konsep yang disusun berdasarkan materi-materi yang tercantum pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. 2. Pemilihan subjek. Pemilihan subjek berdasarkan subjek yang sudah pernah mendapatkan mata kuliah kemuhammadiyahan yaitu mahasiswa semester 3 program studi Pendidikan Matematika. Berdasarkan hasil penilaian terhadap instrumen kemampuan pemahaman konsep, peneliti memilih tiga orang mahasiswa yang memiliki variasi tingkat kemampuan matematika berbeda, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. 3. Pengumpulan data. Pengumpulan data diperoleh dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis hasil pemahaman konsep mahasiswa prodi pendidikan matematika yang dihubungkan dengan mata kuliah Kemuhammadiyahan. 4. Melakukan analisis data Analisis data pada penelitian ini diolah menggunakan statistik deskriptif kualitatif dan melalui tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan dan digunakan untuk mendapatkan jawaban yang bersifat deskriptif berdasarkan data wawancara, observasi dan dokumentasi. 88 JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018

5. Menganalisis kemampuan pemahaman konsep mahasiswa prodi Pendidikan Matematika UHAMKA terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. 6. Menyusun laporan akhir Penelitian Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Analisis Data Pemilihan subjek penelitian dimulai dengan pemberian tes kemampuan pemahaman konsep yang dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2018. Peneliti melakukan tes kemampuan pemahaman konsep pada kelas 3F mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), dimana jumlah mahasiswa pada kelas tersebut adalah 20 Mahasiswa. Hasil tes kemampuan pemahaman konsep kelas 3F dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas 3F Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika UHAMKA Skor Menyatakan ulang suatu konsep Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Mengklarisifikasi Memberi contoh objek menurut dan noncontoh sifat tertentu sesuai dengan konsep Menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi 0 0 mahasiswa 0 mahasiswa 0 mahasiswa 0 mahasiswa 1 1 mahasiswa 3 mahasiswa 4 mahasiswa 15 mahasiswa 2 7 mahasiswa 14 mahasiswa 10 mahasiswa 5 mahasiswa 3 10 mahasiswa 3 mahasiswa 2 mahasiswa 0 mahasiswa 4 2 mahasiswa 0 mahasiswa 4 mahasiswa 0 mahasiswa Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman konsep kelas 3F mahasiswa program studi pendidikan matematika UHAMKA pada Tabel 5.1 di atas diketahui bahwa dari 20 mahasiswa yang mengikuti tes kemampuan pemahaman konsep pada indikator pertama menyatakan ulang suatu konsep terhadap mata kuliah kemuhammadiyahan dimana mahasiswa mampu menjelaskan dengan baik dan detail konsep kemuhammadiyahan yang telah dipelajari selama 1 semester. Semua mahasiswa menjawab tes kemampuan pemahaman konsep dan tidak ada mahasiswa yang mengosongkan soal tes kemampuan pemahaman konsep sehingga untuk skor 0 tidak ada mahasiswa disetiap indikator. Dalam indikator pertama terdapat satu mahasiswa yang memiliki skor 1, tujuh mahasiswa yang memiliki skor 2, sepuluh mahasiswa yang memiliki skor 3, dan dua mahasiswa yang memiliki skor 4. Pada indikator kedua mengklarisifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan dimana mahasiswa dapat mengklarifikasi identitas dari kemuhammadiyahan dan makna dari lambang JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 89

kemuhammadiyahan. Dalam indikator kedua terdapat tiga mahasiswa yang memiliki skor 1, 14 mahasiswa yang memiliki skor 2, tiga mahasiswa yang memiliki skor 3, tidak ada mahasiswa yang memiliki skor 4. Pada indikator ketiga memberi contoh dan noncontoh terhadap mata kuliah kemuhammadiyahan dimana mahasiswa paham contoh organisasi yang terdapat di dalam muhammadiyah. Dalam indikator ketiga terdapat empat mahasiswa yang memiliki skor 1, sepuluh mahasiswa yang memiliki skor 2, dua mahasiswa yang memiliki skor 3, empat mahasiswa yang memiliki skor 4. Dan pada indikator keempat yaitu menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan dimana mahasiswa mampu menjabarkan struktur organisasi dalam kemuhammadiyahan beserta nama pimpinan pusat yang memimpin ditahun sekarang. Dalam indikator keempat terdapat 15 mahasiswa yang memiliki skor 1, lima mahasiswa yang memiliki skor 2, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki skor 3 dan skor 4. Selain itu peneliti juga mempertimbangkan hal lain dalam memilih subjek yaitu kemampuan matematika mahasiswa yang dilihat dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep yang memiliki jumlah skor tertinggi mahasiswa kelas 3F tersebut. Subjek penelitian terpilih dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Daftar Subjek Penelitian Subjek L/ P Total Skor MPI L 10 AP P 10 RZ P 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti memberikan kode untuk memaparkan hasil analisis kemampuan pemahaman konsep terhadap mata kuliah kemuhammadiyahan setiap subjek, yaitu (1) Mahasiswa yang mempunyai jumlah skor 10 yaitu subjek MPI kode S1, (2) mahasiswa yang mempunyai jumlah skor 10 yaitu subjek AP kode S2, (3) mahasiswa dengan jumlah skor 10 yaitu subjek RZ kode S3. Adapun komponen-komponen kemampuan pemahaman konsep pada penelitian ini adalah menyatakan ulang suatu konsep, mengklarisifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep, memberi contoh dan non contoh, dan menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi. Semua indikator kemampuan pemahaman konsep terhadap mata kuliah kemuhammadiyahan. 90 JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018

1. Paparan Hasil Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Subjek dengan Indikator Menyatakan Ulang Suatu Konsep Terhadap Mata Kuliah Kemuhammadiyahan Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S1 berdasarkan komponen indikator menyatakan ulang suatu konsep terhadap mata kuliah kemuhammadiyahan adalah subjek mencoba menjelaskan definisi muhammadiyah, menginformasikan lambang yang dimiliki oleh muhammadiyah, dan menyebutkan aspek-aspek dakwah yang dicakup. Hal ini mengindikasikan subjek mampu menyatakan ulang konsep sesuai dengan definisi dan konsep esensial yang dimiliki oleh Muhammadiyah itu sendiri berdasarkan pengetahuan yang telah didapatnya pada mata kuliah yang telah mahasiswa tempuh. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S2 berdasarkan komponen indikator menyatakan ulang suatu konsep adalah subjek mampu menyatakan ulang suatu konsep tentang menjabarkan pengertian Muhammadiyah dengan identitas yang sangat lengkap serta subjek mampu menjabarkan latar belakang kenapa munculnya Muhammadiyah, namun subjek belum mampu menyatakan konsep makna dan tujuan berdirinya Muhammadiyah. Pemahaman konsep dalam indikator ini pada subjek S2 sudah cukup baik terlihat bagaimana subjek merincikan semua pengetahuan yang dimilikinya setelah belajar mata kuliah Kemuhammadiyahan. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S3 berdasarkan komponen indikator menyatakan ulang suatu konsep adalah subjek mampu menyatakan ulang konsep Muhammadiyah dengan menjabarkan definisi Muhammadiyah, namun definisi tersebut masih kurang tepat penjabarannya. Selanjutnya subjek juga mampu menjabarkan faktor berdirinya Muhammadiyah dengan berbagai faktor yaitu faktor internal dan eksternal serta subjek mendeskripsikan pendiri Muhammadiyah dan ide munculnya Muhammadiyah. Subjek S3 mampu dengan sangat baik menyatakan ulang konsep mata kuliah Kemuhammadiyahan dengan menjabarkan tentang Muhammadiyah. 2. Paparan Hasil Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Subjek dengan Indikator Mengklarisifikasi Objek Menurut Sifat Tertentu Sesuai Dengan Konsep Terhadap Mata Kuliah Kemuhammadiyahan Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S1 berdasarkan komponen indikator mengklarisifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan adalah subjek mencoba untuk mengklasifikasikan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi Islam di Indonesia. Akan tetapi, subjek belum mampu menganalisis dan mengklasifikasi sifat atau ciri tertentu dari identitas Muhammadiyah itu JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 91

sendiri. Subjek hanya mengulang sebuah pernyataan yang berkaitan dengan lambang dan organisasi Muhammadiyah sebagaimana yang telah ia jabarkan pada soal instrumen pertama. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S2 berdasarkan komponen indikator mengklarisifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan adalah subjek S2 tidak menjabarkan identitas Muhammadiyah, subjek keliru hanya menjabarkan kembali pengertian Muhammadiyah dan cita-cita Muhammadiyah. Subjek S2 belum mampu mengklarifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S3 berdasarkan komponen indikator mengklarisifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan adalah subjek S3 menjabarkan identitas Muhammadiyah berupa logo dari lambang Muhammadiyah. Subjek hanya mengklarifikasi objek Muhammadiyah berdasarkan lambang Muhammadiyah dan subjek tidak mengklarifikasi identitas dari Muhammadiyah seperti pendiri, tanggal berdirinya dan maksud tujuan didirikan Muhamamdiyah, namun demikian subjek sudah mampu dengan baik mengklarifikasi objek dari logo Muhammadiyah dan menjabarkan dari setiap makna tersirat dalam logo Muhammadiyah. 3. Paparan Hasil Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Subjek dengan Indikator Memberi Contoh dan Non Contoh Terhadap Mata Kuliah Kemuhammadiyahan Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S1 berdasarkan komponen memberi contoh dan non contoh terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan adalah subjek mampu memberikan contoh-contoh organisasi yang ada di Muhammadiyah. Subjek hanya mampu untuk menyebutkan organisasi tersebut, tetapi tidak menjelaskan konsep yang dimiliki atau bahkan mengembangkan penjelasan tentang beberapa organisasi yang ia sebutkan. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S2 berdasarkan komponen memberi contoh dan non contoh terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan adalah subjek S2 mampu memberikan contoh organisasi yang terlibat dalam Muhamamdiyah, hanya saja subjek memberikan contoh hanya sedikit yang diketahui, subjek belum mampu menjabarkan setiap organisasi yang ada di Muhamamdiyah. Subjek juga hanya mampu mengetahui sedikit dan belum mampu memberi contoh dan non contoh terhadap organisasi Muhammadiyah. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S3 berdasarkan komponen memberi contoh dan non contoh terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan adalah subjek S3 mampu memberikan contoh dengan baik dan subjek mengetahui banyak organisasi Muhamamdiyah, 92 JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018

subjek S3 mampu memberikan contoh dan non contoh dengan sangat baik terhadap mata kuliah Kemuhamamdiyahan 4. Paparan Hasil Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Subjek dengan Indikator Menyatakan Konsep Dalam Berbagai Bentuk Representasi Terhadap Mata Kuliah Kemuhammadiyahan Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S1 berdasarkan komponen indikator menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan adalah pada soal instrumen yang berkaitan dengan indikator tersebut. Subjek telah memunculkan idenya untuk menjawab soal yang diberikan, namun belum menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S2 berdasarkan komponen indikator menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi adalah subjek S2 membuat representasi berupa diagram tersusun dimana paling atas adalah pimpinan tertinggi yaitu kepala pusat, selanjutnya kepala wilayah dan selanjutnya kepala ranting. Dalam indikator keempat subjek kurang teliti dalam membuat representasi diagram bahwa masih ada satu lagi yang belum dicantumkan yaitu pimpinan cabang, namun subjek sudah cukup baik dalam membuat representasi diagram dan subjek tidak mengetahui siapa pimpinan pusat muhammadiyah saat ini. Dalam indikator keempat subjek S2 telah mampu menyatakan konsep kedalam bentuk representasi yaitu berupa representasi diagram. Hasil analisis kemampuan pemahaman konsep S3 berdasarkan komponen indikator menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi adalah subjek S3 mampu menyebutkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu Dr. H. Haedar Nasir, M.Si. namun, subjek menyatakan bahwa Haedar Nasir adalah ketua umum dan dibawahnya wakil ketua umum dilanjutkan lagi sekretaris umum, ketua majelis dan bendahara umum, membuat representasi berupa diagram masih salah bentuk organisasinya. Dengan demikian subjek S3 dapat dikatakan belum mampu mengklarifikasi konsep organisasi kemuhamamdiyahan kedalam bentuk representasi terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. KESIMPULAN Berdasarkan paparan analisis kemampuan pemahaman konsep pada mata kuliah Kemuhammadiyahan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Subjek S1 mampu dengan baik dalam indikator menyatakan ulang suatu konsep terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. Subjek S1 mampu menjabarkan dengan sangat baik tentang JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 93

kemuhammadiyahan yang telah subjek pelajari sebelumnya. Sedangkan, subjek S2 dan S3 masih belum mampu dikatakan baik dalam indikator menyatakan ulang suatu konsep terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. Hal ini terlihat dari bagaimana subjek dalam menjawab tes kemampuan pemahaman konsep. Subjek S2 dan S3 hanya mampu menjabarkan sedikit pengetahuan yang didapat selama mata kuliah Kemuhamamdiyahan. Subjek tidak menjabarkan informasi apa saja yang telah didapatkan dan dipelajari dalam mata kuliah Kemuhammadiyahan. Subjek S1, S2 dan S3 masih belum mampu mengklarifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Subjek S1, S2, dan S3 hanya mengklarifikasi sedikit identitas Muhammadiyah dan tidak diklarifikasi secara mendalam serta lebih luas oleh subjek S1, S2 dan S3. Dengan demikian dapat dikatakan subjek S1, S2 dan S3 masih kurang baik dalam mengklarifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsep pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Subjek S1 dan S2 masih belum mampu dalam indikator memberi contoh dan non contoh terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan terlihat dari subjek S1 dan S2 hanya mengetahui sedikit organisasi Muhammadiyah artinya bahwa pemahaman subjek S1 dan S2 terhadap pengetahuan organisasi Muhammadiyah hanya sedikit diketahuinya. Berbeda dengan subjek S3, Subjek S3 mampu menyebutkan dengan banyak organisasi Muhammadiyah yang ada dalam tes kemampuan pemahaman konsep. Subjek S3 memiliki kemampuan pemahaman konsep yang baik dalam indikator memberi contoh dan non contoh terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. Subjek S1 dan S3 masih belum mampu dalam indikator menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan. Subjek S1 dan S3 tidak memahami dengan baik konsep struktur kemuhammadiyahan. Representasi yang telah dibuat adalah struktur yang salah di dalam kemuhammadiyahan. Dalam indikator keempat ini terlihat subjek S1 dan S3 tidak menguasai kemampuan pemahaman konsep dalam indikator menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Sedangkan, untuk subjek S2 telah mampu membuat struktur kemuhammadiyahan dari urutan tertinggi hingga terendah, hanya saja subjek S2 kurang detail dalam membuat representasi diagram tersebut. Namun demikian, subjek S2 dalam kemampuan pemahaman konsep pada indikator menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi terhadap mata kuliah Kemuhammadiyahan sudah cukup baik. 94 JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018

DAFTAR PUSTAKA Chairunnisa, C. 2017. Analisis Respon Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Terintegrasi Islmai Kemuhammadiyahan dan Penghayatan Terhadap Nilai Agama islam. Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol 4 No 1 Hal 9-22 Mafidin. Studi Literatul Tentang Peran Muhammadiyah dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Tarbawi Vol. 1 No. 1 Maret 2012. Hal 43-53 Syarifah, L. L. 2017. Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Pada Mata Kuliah Pembelajaran Matematika SMA II. JPPM Vol. 10 No. 2. Hal 57-71 Sukardi. 2008. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Creswell, J. W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 95