PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ikan budidaya pada air tawar adalah penyakit Motil Aeromonas Septicemia (MAS)

PENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan

PENDAHULUAN. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta. didukung peluang pasar internasional yang baik maka perikanan budidaya di

I. PENDAHULUAN. Bidang perikanan memegang peranan penting dalam penyediaan protein

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ancaman dalam usaha budidaya ikan air tawar (Zonneveld, et al

I. PENDAHULUAN. kurang lebih pulau besar dan kecil, juga memiliki garis pantai terpanjang

I. PENDAHULUAN. ikan yang terinfeksi akan mati dan sulit untuk diobati. Sebagai ilustrasi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari golongan parasit, jamur, bakteri, dan virus. (Purwaningsih dan Taukhid,

BAB I PENDAHULUAN. menyerang masyarakat disebabkan oleh berbagai miroba (Sintia, 2013).

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BATANG Rhizophora. Aeromonas hydrophila, Streptococcus agalactiae DAN JAMUR Saprolegnia sp.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di

BAB I PENDAHULUAN meningkat menjadi 31,64 kg per kapita per tahun (KKP, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit ikan merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. terutama ikan air tawar. Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus)

BAB I PENDAHULUAN. Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2010). Namun, sebagian besar

Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Penyakit ini juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mangrove berasal dari gabungan antara bahasa Portugis mangue dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

BAB I PENDAHULUAN. di Jawa Tengah (Purwanti et al., 2014). Lele dumbo merupakan jenis persilangan lele

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemanfaatan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang

I. PENDAHULUAN. patin merupakan salah satu jenis ikan penghuni sungai-sungai besar. Jenis ikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diperkirakan, pengendalian hama pun menjadi sulit dilakukan.

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Bakau Rhizophora mucronata atau dikenal dengan nama bakau hitam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

bahan-bahan alami (Nascimento dkk., 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu survey yang dilakukan oleh World Heatlh. Organization (WHO) dilaporkan bahwa lebih dari 80%

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

I. PENDAHULUAN. makanan (foodborne disease) (Susanna, 2003). Foodborne disease tidak

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. penyakit periodontitis (Asmawati, 2011). Ciri khas dari keadaan periodontitis yaitu gingiva kehilangan

BIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4. Borok Pada Ikan Mas yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi vektor dari penyakit Demam Berdarah ini dikenal dengan

TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penyakit menemui kesulitan akibat terjadinya resistensi mikrobia terhadap antibiotik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rongga mulut manusia tidak terlepas dari berbagai macam bakteri, diantaranya

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

Kata Kunci : Benih Ikan Nila, Ekstrak Pelepah Pisang Ambon, Kelangsungan Hidup.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008). Tanaman ini sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara dan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Potensi budidaya ikan air tawar di Indonesia sangat baik, mengingat

I. PENDAHULUAN. Nyamuk Aedes Agypti merupakan vektor virus dengue penyebab penyakit

BAB I PENDAHULUAN. serta pemulihan kesehatan. Hal ini disebabkan karena tanaman banyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimanfaatkn untuk pengobatan tradisional (Arief Hariana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI TOKSISITAS TERHADAP FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK DIKLORMETANA BUAH BUNI

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara negara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (Deshmukh,2004 ; Stamets,2000 ; Hawksworth,1990).

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakang Indikator keberhasilan dalam usaha budidaya ikan adalah kondisi kesehatan ikan. Oleh karena itu masalah penyakit merupakan masalah yang sangat penting untuk ditangani secara serius. Penyakit pada ikan budidaya diantaranya terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu penyakit Motil Aeromonas Septicemia (MAS) atau penyakit bercak merah yang disebabkan bakteri Aeromonas hydrophila sebagai bakteri patogen gram negatif dan penyakit Streptococcosis yang disebabkan oleh Streptococus agalactiae sebagai bakteri patogen gram positif, sedangkan penyakit mikotik salah satunya disebabkan oleh Saprolegnia sp. yang menyebabkan penyakit saprolegniasis pada ikan budidaya (Kordi, 2004). Jika penyakit tersebut tidak segera diatasi dapat membuat ikan budidaya menjadi cacat bahkan mengalami kematian yang akhirnya dapat menyebabkan harga jualnya turun sehingga dapat mengurangi keuntungan usaha. Penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan cara pencegahan dan pengobatan. Pencegahan penyakit pada ikan biasanya dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan steril dan pemberian pakan yang bernilai gizi baik. Pengobatan yang dilakukan pada saat ikan terserang, biasanya diberikan bahan kimia atau sejenisnya. Akan tetapi penggunaan bahan kimia mempunyai dampak lingkungan yang kurang baik karena bisa mencemari lingkungan (Wiyanto, 2010). Penggunaan bahan kimia seperti antibiotik juga sering menimbulkan resistensi bakteri dan fungi bahkan residu pada ikan yang dapat membahayakan

konsumen. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah penggunaan anti bakterial lain yang bersifat alami dan efektif untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri atau fungi, ramah lingkungan dan mudah terurai di perairan. Pemanfaatan bahan-bahan dari alam, yang salah satunya diketahui mengandung senyawa antibakterial adalah tumbuhan mangrove (Maryani dkk., 2002). Tumbuh-tumbuhan di ekosistem mangrove dimanfaatkan oleh penduduk pesisir dan pulau-pulau sebagai bahan obat sejak lama baik kulit, buah maupun daunnya. Ekstrak dan bahan mentah dari berbagai tumbuhan mangrove selain digunakan dalam keperluan pengobatan juga digunakan sebagai bahan tradisional insektisida dan pestisida. Tumbuhan mangrove mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid, steroid dan saponin. Golongan senyawa ini merupakan bahan yang dapat digunakan untuk racun ikan, antimikrobial, anti kanker dan anti leukimia (Kordi, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ningsih dkk. (2006) menyimpulkan bahwa ekstrak kasar metanol kulit batang Rhizophora mucronata mengandung senyawa golongan alkaloid yang terdeteksi dengan pereaksi Dragendrof. Ekstrak kasar metanol kulit batang ini diperkirakan mengandung golongan senyawa tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian terhadap tumbuhan mangrove famili Rhizophoraceae, di antaranya pada spesies R. mucronata belum banyak dilaporkan, terutama kajian senyawa kimia kulit batangnya yang berpotensi sebagai antibakterial pada penyakit ikan. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh ekstrak kulit batang R. mucronata dalam menghambat

pertumbuhan bakteri A. hydrophila, S. agalactiae dan jamur Saprolegnia sp. yang merupakan penyebab penyakit bakterial dan mikotik pada ikan. Perumusan Masalah 1. Senyawa kimia apa yang terkandung dalam ekstrak kulit batang R. mucronata? 2. Apakah ekstrak kulit batang R. mucronata dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur patogen pada ikan? 3. Apakah ekstrak kulit batang R. mucronata toksik terhadap Artemia salina Leach? Kerangka Pemikiran A. hydrophila, S. agalactiae dan jamur Saprolegnia sp. merupakan penyebab penyakit bakterial dan mikotik pada ikan budidaya yang dapat membuat ikan menjadi cacat bahkan mengalami kematian sehingga dapat mengurangi keuntungan usaha. Penanggulangan agen penyebab penyakit pada ikan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencegahan dan pengobatan. Pencegahan dilakukan apabila ikan belum terserang penyakit yaitu dengan cara menciptakan lingkungan steril dan pemberian pakan yang bernilai gizi baik. Sedangkan pengobatan dilakukan apabila ikan telah mengalami serangan oleh mikroorganisme patogen tersebut. Pengobatan pada ikan umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik yang memiliki dampak resistensi terhadap bakteri dan jamur patogen penyebab penyakit pada ikan, pencemaran terhadap lingkungan perairan bahkan residu pada ikan yang dapat membahayakan konsumen. Sebagai alternatifnya dilakukan pengobatan alami dengan terapi herbal yang salah satunya adalah dengan ekstrak kulit batang R. mucronata. Pemanfaatan kulit batang R. mucronata ini diharapkan

dapat memberikan informasi tentang senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri serta toksisitas ekstrak kulit batang R. mucronata ini melalui Brine Shrimp Letality Test. Berdasarkan permasalahan di atas kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 Bakteri dan Jamur Penyebab Penyakit Pada Ikan Aeromonas hydrophila Streptococus agalactiae Saprolegnia sp. Pengendalian Bakteri dan Jamur Penyebab Penyakit Antibiotik/Bahan Kimia Resistensi, residu dan Pencemaran Lingkungan Alternatif pengobatan dengan ekstrak kulit batang R. mucronata Uji daya antibakteri Untuk Konsentrasi hambat pertumbuhan bakteri Uji fitokimia Untuk Senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak kulit batang R. mucronata Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian Uji Brine Shrimp Untuk Toksisitas Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak kulit batang R. mucronata. 2. Mengetahui daya antibakteri ekstrak kulit batang R. mucronata terhadap bakteri uji Aeromonas hydrophila, Streptococcus agalactiae dan jamur Saprolegnia sp. secara in vitro.

3. Mengetahui daya toksisitas ekstrak kulit batang R. mucronata dengan metode uji Brine Shrimp (A. salina Leach). Manfaat 1. Sebagai bahan masukan bagi pembudidaya ikan tentang penggunaan ekstrak kulit batang R. mucronata dalam mengendalikan penyakit bakterial dan mikotik khususnya yang disebabkan oleh A. hydrophila, S. agalactiae dan jamur Saprolegnia sp. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan kimia yang resisten dan mencemari lingkungan dalam kegiatan produksi perikanan budidaya. Hipotesis Penelitian 1. Ekstrak kulit batang R. mucronata mengandung senyawa kimia terpenoid, steroid, saponin, alkaloid, senyawa golongan fenolik (tanin dan flavanoid). 2. Ekstrak kulit batang R. mucronata dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydropila, S. agalactiae dan jamur Saprolegnia sp. karena mengandung senyawa antibakteri. 3. Ekstrak kulit batang R. mucronata menunjukkan toksisitas yang rendah terhadap A. salina Leach.