PERBANDINGAN ANALISA ALIRAN DAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN METODE NEWTON-RAPHSON Ir. Marada Sitompul, MSEE Jurusan Teknik Elektro Fakultas TeknikUNiversitas HKBP Nommensen-Medan Jl. Sutomo No. A-Medan Abstract Load flow analysis in electrical power system can be used to determine the power system parameters. The change on load increasing happen without gradually effect on increasing load of power plant, therefore need to increase capasyty ofpower plat or power station include transmission. The proses of compatation of load flowanalysis conducted to system optimization. The method that used to calculate or determine system is solved by Gauss Seidel Iteration and Newton Rapson Methods. Both methods is used on analysis to calculate and simulate the three buses systems. To support the analysis, calculate been done by matlabs program. Finally got that Newton Raphon is faster compare Gauss Seidel Method. Key Words : Load flow analysis, Gauss Seidel & Newton Raphson.. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Ketutuhan energi listrik di Indoensia berkembang dengan sangat pesat. Semua kegiatan pembangunan sarana fisik pada berbagai sector menggunakan energyi listrik salah satu penunjang kegiatannya. Perkembangan demikian akan membawa pengaruh terhadap pengoperasian sistem tenaga listrik, antara lain stabilitas sistem dan koordinasi antara berbagai pusat tenaga listrik. Dalam hal initermasuk juga dalam proses analisis aliran daya karena semakin besar jaringan akan semakin terasa sulit untuk menganalisanya apabila hal itu dilakukan secara manual. Untuk mengetahui kondisi teknik sistem kelistrikan dilakukan analisis terhadap komponen sistem tenaga listrik yang meliputi pembangkit, saluran transmisi dan beban terpadang. Metode perhitungan aliran daya dapat digunakan untuk mengetahui besarnya nilai parameterparameter di setiap Bus Sistem yang meliputi tegangan, daya, arus dan besarnya sudut fasa. Metoda yang dipakai dalam menyelesaikan perhitungan aliran daya antara lain adalah metoda Gauss-Seidel dan metoda Newton-Raphson... Perumusan Masalah Dalam analisis sistem tenaga listrik ada berbagai macam metoda untuk menganalisa aliran daya. Metoda-metoda tersebut akan dibandingkan (diuji), metoda mana yang memberikan hasil yang lebih cepat. Pada kesempatan ini akan diuji memperbandingkan metoda Gauss-Seidel dengan metoda Newton-Raphson.
.. Tujuan Penelitian Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti akan melakukan pengujian perbandingan metoda Gauss-Seidel dengan metoda Newton-Raphson dalam analsisi aliran daya pada Sistem tenaga Listrik dengan bantuan pemrograman MATLAB, untuk suatu sistem sederhana Bus, dengan menganggap bus sebagai bus referensi (slack bus) dan bus dan sebagai bus beban (load bus) Hasil pengujian ini dapat digunakan sebagai salah satu percobaan praktikum di Laboratorium Sistem Tenaga, Program Studi Teknik Elektro... Konstribusi Penelitian Informasi yang didapat dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tambahan bagi para mahasiswa peserta kuliah Analisis Sistem Tenaga di Program Studi Teknik Elektro dan juga sebagai bahan percobaan (praktikum) di Laboratorium Sistem Tenaga dengan menggunakan software yang telah ada dan mengubah-ubah datanya atau sistemnya. II. Tinjauan Pustaka II.. Persamaan Aliran Daya Dalam analisa aliran daya terdapat bus-bus yang menyusun sebuah sistem tenaga listrik, dan dikenal tiga tipe bus, yaitu bus P Q atau bus beban, bus P V disebut bus generator/ pembangkit, bus berayun (swing) atau bus penadah (slack). Aplikasi Hukum arus Kisrchoff pada bus dapat diberikan : Ii = yio vi + yi (vi v) + yi (vi v) +.. + yi n (vi vn) = (yi o + yi + yi +. + yi n) vi yi v yi v - yi n vn () atau Ii Vi... () Daya aktip dan daya reaktip pada bus i adalah : Pi + j Qi = Vi. Ii*....() atau I =...() Dari persamaan () dan (), diperoleh :..(5) Dari hubungan diatas formulasi perhitungan dari aliran daya dalam Sistem Tenaga harus diselesaikan dengan teknik iterasi.
II.. Penyelesaian dengan Metode Gauss Seidel Dalam metode ini, besaran-besaran yang tidak diketahui mula-mula dimisalkan dan harga yang diperoleh dari persamaan pertama, misalnya V selanjutnya digunakan untuk memperoleh V dari persamaan kedua dan seterusnya. Persamaan (5) adalah persamaan nonlinier pada tiap-tiap bus dengan variabel yang belum diketahui. Dengan metode Gauss Seidel, untuk menyelesaikan Vi secara iterasi persamaan tersebut menjadi :...(6) Dengan yij adalah admitansi sebenarnya per unit, Pisch dan Qisch adalah daya aktip dan daya reaktip dinyatakan per unit, arus yang memasuki bus i diasumsikan positip. Untuk bus berbeban, daya aktip dan daya reaktip mengalir menjauhi bus, Pisch dan Qisch bernilai negatip. Jika persamaan (5) diselesaikan untuk Pi dan Qi, maka :... (7) dan (8) Persamaan aliran daya biasanya dinyatakan dalam elemen matriks bus (Ybus), yang ditunjukkan dengan Yij = - yij, dan elemen-elemen diagonalnya Yij = sehingga :.....(9) dan... ()..() Subskript k + menyatakan jumlah iterasi dimulai dari k = Bila untuk semua harga I, maka iterasi dianggap selesai, ε dinamakan indeks presisi. Kriteria untuk konvengasi bus PQ adalah : V < ε
II.. Penyelesaian dengan Metode Newton Raphson. Dalam metode ini persamaan aliran daya dirumuskan dalam bentuk polar. Arus yang masuk ke bus i dapat dituliskan dengan persamaan berikut (dalam bentuk polar) : ij + j.....) Daya kompleks pada bus i adalah : Pi j Qi = Vi* Ii.....() Dari persamaan () dan () didapat persamaan : Pi j Qi = Vi - I ij + j.....() Atau kalau dipisahkan bagian real dan imajiner :... (5) dan....(6) Persamaan (5) dan (6) membentuk persamaan aljabar non linier dengan variable sendiri. Besarnya setiap variable dinyatakan dalam satuan per unit dan untuk sudut fasa dinyatakan dalam satuan radial. Metode ini menerapkan deret Tailor, sebagai dasar perhitungan iterasinya dengan menggunakan Jacabian.......(7) Banyaknya elemen matriks Jacabian dari persamaan (7) ditentukan dengan ( n m) x (n m) dengan n adalah banyaknya bus pada sistem, sedangkan m adalah banyaknya Voltage-Controlled Buses pada sistem. Harga dari Pi(k) dan Qi(k) berbeda antara yang terjadwal dengan nilai perhitungan, dan ini disebut sisa daya yang diberikan dengan : Pi(k) = Pisch Pi(k)....(8) Qi(k) = Qisch Qi(k)...(9) Perhitungan baru untuk sudut fasa dan tegangan bus adalah : i(k+) = i(k) + i(k)...() Vi(k+) = Vi(k) + Vi(k)...() Prosedur penyelesaian studi aliran daya dengan metoda Newton-Raphson adalah sebagai berikut :. Pada bus berbeda dimana PiSch dan QiSch harganya ditentukan. Besarnya tegangan dan sudut fasa disamakan dengan nilai slack bus atau, dan, jadi Vi() =, dan δ() =,. Untuk voltage regulated buses dimana Vi dan PiSch diatur, sedangkan sudut fasa disamakan dengan sudut slack bus jadi δ() =. Hitung Pi(k) dan Qi(k) pada bus beban dan juga Pi(k) dan Qi(k). Hitung Pi(k) dan Qi(k) pada voltage controlled buses
. Hitung elemen-elemen matriks jacobian J, J, J dan J 5. Hitung harga-harga δi(k) dan Vi(k) 6. Hitung harga-harga baru dari sudut fasa dan tegangan δi(k+) dan Vi(k+) 7. Proses ini berlangsung sampai : Vi(k+) - Vi(k) ε II.. Besaran per Unit Besaran per unit (p.u) didefinisikan sebagai perbandingan harga yang sebenarnya dengan harga dasar (base value) dengan persamaan : p.u =,,,,,,...() Daya kompleks Sij dari bus i sampai j dan Sji dari bus j ke bus i adalah : Sij = Vi Iij* = Vi (Vi* - Vj*) yij* + Vi Vi* yio*.() Sji = Vj Iji* = Vj (Vj* - Vi*) yji* + Vj Vj* yio* () Rugi-rugi daya pada saluran i-j merupakan penjumlahan aljabar dari aliran daya dari persamaan () dan () SL ij = Sij + Sji.... (5) III. OBJECK PENELITIAN Perhitungan aliran daya dilakukan terhadap sistem bus sederhana yang terdiri dari bus seperti gambar () dengan dua macam besaran data. Data-data pertama table () dan table () dan data-data kedua sperti table () dan (). Impedansi-impedansi dalam satuan per unit pada dasar MVA. G ~ Load (beban) Z Z Z Load (beban) Gambar (). Diagram Satu Garis dengan Bus 5
Tabel : Data Kawat Jaringan Bagian Pertama Saluran - Impedansi Saluran (pu),8 + j,, + j,6,6 + j,8 Admitansi Shunt Tabel : Data Pembangkitan dan Beban dan Tegangan Bus Bagian Pertama Bus Tegangan (pu),5 + j, ----- Daya Pembangkit Mw MVAr ------------- Daya Beban Mw MVAr 5 6 5 Tabel : Data Kawat jaringan Bagian Kedua Saluran - Impedansi Saluran (pu), + j,, + j,,5 + j,5 Admitansi Shunt Tabel : Data Pembangkit dan Beban dan Tegangan Bus Bagian Kedua Bus Tegangan (pu),5 + j, ----- Daya Pembangkit Mw MVAr ------------- Daya Beban Mw MVAr 56,6, 8,6 5, IV. Hasil Pengujian dan Analisis Analsis terhadap objeck penelitian dilakukan dengan mengadakan pengujian melalui simulasi program dengan metode Gauss-Seidel dan metode Newton-Raphson, menggunakan software Matlab dan indeks presisi ε =, 6
V.. Metoda Gauss-Seidel Perhitungan aliran daya dan rugi-rugi daya serta tegangan pada setiap bus dalam system Bus seperti pada gambar () untuk kedua macam data sistem yang dianlisis dengan metode Gauss-Seidel menggunakan software Matlab. Dengan nilai indeks presisi ε =, untuk system dengan data pertama setelah 5 kali iterasi dan untuk system dengan data kedua setelah 9 kali iterasi. Dan hasil pengujian yang diperoleh diberikan pada table 5, 6 dan table 7, 8 serta table 9 dan berikut ini. Tabel 5. Aliran Daya pada Saluran dengan Metode Gauss-Seidel dari Data Pertama Iterasi ke 5 Daya pada Slack Bus (MW) (Bus ) S 99.75 - j6.75.75 - j5.7.5 - j5.69.58 - j5.77.59 - j5.79 Aliran Daya Pada Saluran MW S 6.5 j.5.9 j5.87.5 j5.78.8 j5.8.9 j5.8 S -5.5 j7.8 -.9 j.96 -.6 j.8 -.9 j.8 -. j.85 7.5 78.8 79.6 79.9 79. S + j9.99 + j6.86 + j6.9 + j6.96 + j6.97 S -7. j6. -77.6 j.7-77.77 j.76-77.8 j.8-77.8 j.8 S -. j.8-7. j7. -7.55 j7. -7.59 j7. -7.59 j7. Tabel 6 Rugi-rugi Daya pada Saluran dengan Metoda Gauss Seidel dari Data Pertama Iterasi ke 5 SL.8 + j.9.97+ j.9.98 + j.96.99 + j.97.99 + j.97 Rugi-Rugi Daya pada Saluran (MW) SL,7 + j.8,7 + j,7 + j.5,7 + j.5,7 + j.5 SL.6 + j.8. + j.6. + j.66. + j.66. + j.66 S -.58 j.86-7. j7.9-7.77 j7.77-7.8 j7.8-7.8 j7.8
Tabel 7. Aliran Daya pada Saluran dengan Metode Gauss Seidel dari Data Kedua Iterasi Daya pada Slack Bus (Mw) (Bus ) Aliran Daya ke S S S S S S S 98.-j6. 5.9+j9. -.-j98. 6.5+j7. -58.87-j6.9-7.7-j6.58 8.+j65.7 77.-j95.7 8.+j88.98-7.7-j7. 96.5+j6.7-9.9-j9. -5.98-j8. 5.6+j9. 99.9-j89.6 9.+j8.68-85.88-j68. 6.7+j.9 -.-j9.8-6.58-j. 6.+j5.6 6.5-j88.7 97.79+j8.9-89.-j67.9 8.88+j.79 -.9-j89.9-6.-j. 65.+j.86 5 8.5-j88.76 98.9+j8.9-9.9-j66.98 9.7+j.88 -.75-j89.9-65.6-j.7 65.95+j.76 6 9.7-j88.87 99.+j8.9-9.8-j66.97.+j.95-5.5-j89.96-65.-j.8 66.+j.77 7 9.6-j88.9 99.+j8.97-9.9-j66.98.+j.99-5.9-j89.98-65.5-j.9 66.9+j.78 8 9.6-j88.97 99.8+j8.99-9.98-j66.99.+j5. -5.-j89.99-65.5-j. 66.+j.79 9 9.8-j88.99 99.9+j8.99-9.99-j67..+j5. -5.-j9. -65.5-j. 66.+j.8
Tabel 8. Aliran Daya pada Saluran dengan Metode Gauss Seidel dari Data Kedua Iterasi ke 5 6 7 8 9 SL 5.5+j. 7.9+j.77 8.+j6.7 8.8+j6.76 8.6+j6.9 8.9+j6.98 8.5+j6.99 8.5+j7. 8.5+j7. Rugi-Rugi Daya pada Slauran (MW) SL.6+j.9.5+j.6.85+j.55.95+j.86.99+j.96 5.+j5. 5.+j5. 5.+j5. 5.+j5. SL.58+j.6.65+j..7+j.8.78+j.56.79+j.58.79+j.59.79+j.6.8+j.6.8+j.6 Tabel 9. Tegangan pada setiap bus dengan Metode Gauss-Seidel untuk data Pertama. Tegangan pada setiap Bus (pu) Iterasi ke Bus (V) Bus (V) Bus (V),5,98-j,,-j,,5,99-j,6,-j,,5,98-j,6,-j,,5,98-j,6,-j, 5,5,98-j,6,-j, 5
Tabel. Tegangan pada setiap bus dengan Metode Gauss-Seidel untuk data Kedua. Iterasi ke 5 6 7 8 9 Bus (V),5,5,5,5,5,5,5,5,5 Tegangan pada setiap Bus (pu) Bus (V),98-j,,99-j,5,98-j,6,98-j,6,98-j,6,98-j,6,98-j,6,98-j,6,98-j,6 Bus (V),-j,,-j,5,-j,5,-j,5,-j,5,-j,5,-j,5,-j,5,-j,5 V.. Metode Newton-Raphson Perhitungan aliran daya dan rugi-rugi daya pada saluran serta tegangan pada setiap bus dengan system bus pada Gambar untuk kedua data system yang dianalisis dengan metode Newton-Raphson menggunakan software matlab dan nilai indeks presisi ε =, diperoleh setelah iterasi, dan hasil pengujian yang diperoleh diberikan pada table dan table, serta table dan dan tegangan pada setiap bus pada table 5 dan 6 seperti berikut ini. 6
Tabel. Aliran Daya pada Saluran dengan Metode Newton Raphson dari Data Pertama Iterasi ke Daya pada Slack Bus (MW) (Bus ) S 5.5 j76.6 9.8 j5.6 8.68 j5.79 Aliran Daya Pada Saluran MW S.5 + j.9.9 + j5.8.9 + j5.8 S -.9 j.5 -. j.85 -. j.85 S 79. + j.7 79. + j6.96 79. + j6.96 S 77.75 j. 77.8 j.8 77.8 j.8 S -7.5 j6.87-7.59 j7.5-7.59 j7.5 S 7.8 + j7.87 7.8 + j7.8 7.8 + j7.8 Tabel Rugi-rugi Daya pada Saluran dengan Metoda Newton Raphson dari Data Pertama Iterasi ke Rugi-Rugi Daya pada Saluran (MW) SL SL SL.99 + j.96.5+j.6. + j.65.99+ j.97.9+j.. + j.66.99 + j.97.9+j.. + j.66 Tabel. Aliran Daya pada Saluran dengan Metode Newton-Raphson dari data kedua Itera si ke Daya pada Slack Bus (MW) (Bus ) S 8.5-j85.65 6.89+j89.9 9.9+j89. Aliran Daya pada saluran (MW) S 95.7+j79.58 99.9+j8.99 99.5+j8. S -87.8-j6.9-9.99-j66.99-9.-j67. S 7.8+j99.8 9.99+j.99.+j5. 7 S -.9-j8.7 -.99-j89.99-5.-j9. S -6.76-j.66-65.59-. -65.6-j. S 66.+j. 66.+j.8 66.+j.8
Tabel. Aliran Daya pada Saluran dengan Metode Newton-Raphson dari data kedua Iterasi ke SL 8.5+j6.5 8.5+j7. 8.5+j7. Rugi-Rugi Daya pada Saluran (MW) SL.8+j.5 5.+j5. 5.+j5. SL.79+j.57.8+j.6.8+j.6 Tabel 5. Tegangan pada setiap bus dengan Metode Newton-Raphson untuk data Pertama. Iterasi ke Bus (V),5,5,5 Tegangan pada setiap Bus (pu) Bus (V),995,995,995 8 Bus (V),59,5,5
Tabel 6. Tegangan pada setiap bus dengan Metode Newton-Raphson untuk data Kedua. Tegangan pada setiap Bus (pu) Bus (V) Bus (V),5,997,5,988,5,995 Iterasi ke Bus (V),9,, Diagram aliran daya dari system tersebut adalah ditunjukkan pada gambar () dan gambar () dengan arah daya real diberi tanda dan daya reaktip diberi tanda. Rugi-rugi daya pada saluran (rugi-rugi daya real dan rugi-rugi daya reaktip) diberi dalam tanda kurung.,6 ~ G 5,7 9,9, (,99) (,97) 5,8,85 5 7,6 79, 6,97 (,) (,66) (,9) (,6) 7,8,8 9,5 6 Aliran 99,5 89, 5 Daya Sistem dari Data Pertama 9, (8,5) (7,) 8, ~ G 7,8 77,8 Gambar. Diagram, 5, (5) 7,5 (,8) (5) 5 67, 56,6 65,6,, (,6) 66, 9,8 5, 8,6 Gambar. Diagram Aliran Daya Sistem dari Data Kedua 9
VI. Kesimpulan Kesimpulan dari penggunaan metode Gauss-Seidel maupun metode Newton-Raphson pada penelitian ini adalah :. Metoda iterasi Gauss-Seidel maupun metode Newton-Raphson dapat digunakan untuk menentukan nilai parameter bus dalam perhitungan aliran daya. Memeriksa kapasitas masing-masing saluran apakah cukup besar untuk menyalurkan daya yang diinginkan. Menentukan besar rugi-rugi daya pada saluran. Metoda Newton-Raphson dapat menyelesaikan perhitungan daya waktu komputasi yang lebih cepat dibandingkan dengan waktu komputasi pada metoda Gauss-Seidel untuk indeks presisi yang sama 5. Program yang digunakan pada perhitungan ini masih perlu dikembangkan dan dilanjutkan untuk jumlah bus yang lebih besar. Daftar Pustaka Cekdin, Cekmas, Sistem Tenaga Listrik contoh soal dan penyelesaiannya menggunakan Matlab, Penerbit Andi, Yogyakarta 7 Gonen, Turan Modem Power System Analysis, John Wiley & Sons 988 Grainger, John J. Stevenson, William D. JR. Power System Analysis, Mc Graw-Hill, 99 Gunaidi Abdia Away, The Shortcut of MATLAB Programming, Penerbit Informatika, Bandung, Pai, MA, Computer Techniques in Power System Analysis, Tata MC GrawHill, Publishing Company Limited, New Delhi 98 PSR. Murty, Power Systrem Operation and Control, Tata MC Graw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi, 98 Stagg and Elhabiad Computer Methods in Power System Analysis, MC GrawHill 968 5