PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. sering menderita kekurangan gizi, juga merupakan salah satu masalah gizi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. lebih dramatis dikatakan bahwa anak merupakan penanaman modal sosial

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan ditunjukkan pada upaya penurunan angka

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

Putri Kusumawati Priyono

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PENDAHULUAN. United Nations International Children s Emergency Fund (UNICEF)

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GODEAN SLEMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang kekurangan gizi dengan indeks BB/U kecil dari -2 SD dan kelebihan gizi yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

STUDI DETERMINAN KEJADIAN STUNTED PADA ANAK BALITA PENGUNJUNG POSYANDU WILAYAH KERJA DINKES KOTAPALEMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PERBEDAAN STATUS GIZI USIA 0-6 BULAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF DI BPS SURATNI BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya di berbagai negara berkembang (WHO, 2004). The United Nations

BAB 1 PENDAHULUAN. Seperti ketika didalam kandungan, gizi yang tinggi sangat diperlukan ketika anak

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Promosi kesehatan merupakan pilar dalam. penyelenggaraan misi meningkatkan kesehatan masyarakat

ANALISIS PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI SECARA DINI MENURUT FAKTOR PENYEBABNYA PADA BAYI DI PUSKESMAS MARGADANA KOTA TEGAL TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Eti Eliza NIM

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Andini Ania Sari

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan periode penting dalam proses. tumbuh kembang manusia. Pertumbuhan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB I PENDAHULUAN Millennium Develepment Goals (MDG s) Indonesia menargetkan

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan gizi. Kelompok

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat terpenuhi. Namun masalah gizi bukan hanya berdampak pada

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2017

PENGESAHAN HALAMAN PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui untuk Dipublikasikan pada Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Oleh: Pembimbing : Ismarwati, S.KM., S.ST., MPH Tanggal :22 Juli 2017 Tanda Tangan :.

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I Eka Fitriana, Ismarwati Efitri78@gmail.com Latar Belakang: Penerapan pemberian makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai anak berusia 2 tahun belum terlaksana dengan baik salah satunya masih tingginya pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas tahun 2011) terdapat 32,3% bayi usia 0-6 bulan telah diberi MP-ASI. Status gizi kurang/ gizi buruk disebabkan permasalahan pemberian MP-ASI. Perubahan perilaku yang baik dapat dipengaruhi dari tingkat pengetahuan ibu yang tinggi dalam memberikan MP ASI Metode Penelitian: Penelitian pre eksperimen dengan jenis penelitian menggunakan rancangan one grup pre test post test. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan dengan wilcoxon match pairs test. Simpulan Hasil Penelitian dan Saran: Ada pengaruh penyuluhan MP ASI terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian MP ASI hal ini ditunjukan dari hasil uji statistik dengan wilcoxon signed ranks test diperoleh p value sebesar 0,000 dimana nilai p value < 0,05. Diharapkan ibu hamil patuh mengkonsumsi tablet Fe, melihat pentingnya mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan serta akibat yang dapat ditimbulkan bila tidak dikonsumsi secara tepat. PENDAHULUAN Menurut jurnal penelitian Rahmawati (2014) Penerapan pemberian makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai anak berusia 2 tahun belum terlaksana dengan baik, salah satunya masih tingginya pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. Berdasarkan Riskesdas (2010) diketahui 83,2% bayi usia 0-5 bulan telah diberi MP-ASI berupa susu formula, biskuit, bubur, nasi lembek dan pisang. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas tahun 2011) terdapat 32,3% bayi usia 0-6 bulan telah diberi MP-ASI. Anik Susistiyani (2013) menunjukan bahwa anak yang memiliki status gizi kurang/ gizi buruk disebabkan MP-ASI, permasalahan pemberian MP-ASI pada bayinya yaitu pemberian terlalu dini, pemberian terlambat, frekuensi dan porsi yang tidak sesuai umur baik jenis maupun kualitasnya. Kekurangan tersebut dipengaruhi oleh peningkatkan beban kerja perempuan, status sosial, ekonomi, budaya dan tradisi. Data United Nations International Children s Emergency Fund (UNICEF) tahun 2012 menunjukan 16 juta bayi dan balita mengalami permasalahan gizi, 26% mengalami stunting, 16% gizi kurang, 8% gizi buruk, dan 7% obesitas. Indonesia merupakan negara yang menduduki lima Peringkat teratas sebagai penyumbang gizi buruk terbanyak se-asia setelah india, China, Nigeria, dan Pakistan (Depkes RI, 2012). Popinsi DIY merupakan daerah cakupan pelayanan kesehatan tertinggi dan angka gizi kurang di DIY telah melampaui target nasional. Target

nasional gizi kurang adalah 17% dan target DIY adalah 10%. Prevalensi gizi kurang diderita di yogyakarta yaitu 7,93% sedangkan pravelensi gizi kurang di kabupaten sleman 7,53%, kulon progo 10,96%, gunung kidul 6,68% dan bantul 8,26% (Dinkes, DIY 2015). Hasil penelitian Muniarti menunjukan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI yaitu ekonomi, jarak kelahiran, pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan ibu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang MP- ASI yang tepat menyebabkan pemberian MP ASI sebagai coba-coba (Muniarti, 2009). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2014). Pengetahuan tentang MP-ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman, informasi, lingkungan/sosial budaya (Safrina, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan Kristianto (2013) menyimpulkan bahwa pengetahuan ibu mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian MP ASI Menurut penelitian Devi (2015) Pengetahuan tentang MP-ASI seorang ibu juga besar pengaruhnya bagi perubahan sikap dan perilaku didalam pemilihan bahan makanan yang selanjutnya berpengaruh pada tumbuh kembang dan gizi anak yang bersangkutan. Sebagian besar ibu yang memiliki pengetahuan baik dan cukup seharusnya menerapkan pola pemberian ASI dan MP-ASI yang baik pada anak, namun dalam penelitian yang dilakukan tentang pola pemberian ASI dan MP-ASI baik pada anak 24 bulan masih tidak tepat. Untuk mencegah dan mengatasi terjadinya berbagai gangguan gizi diperlukan adanya perilaku penunjang dari para orang tua, khususnya perilaku ibu dalam memberikan makanan pendamping ASI pada bayinya. Perubahan perilaku yang baik dapat dipengaruhi dari tingkat pengetahuan ibu yang tinggi dalam memberikan MP ASI yang benar sesuai umur bayi. Tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi dengan diberikannya penyuluhan tentang MP ASI (Depkes, RI, 2012). Penyuluhan menurut Suharjo (2013) adalah pendekatan edukatif yang menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan pengetahuan. Dengan adanya penyuluhan diharapkan tingkat pengetahuan ibu meningkat sehingga mampu memberikan MP ASI pada balitanya Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai kesejahteraan dan untuk mengurangi kematian anak pada tahun 2030 adalah ditanda tangani deklarasi sustainable development goals (SDG S). Target untuk 2030 adalah mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi di sepanjang tahun yang kedua adalah pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja putri, wanita hamil dan menyusui serta lansia (Dewi, 2015). Puskesmas Samigaluh 1 adalah puskesmas rawat inap yang berada di Kabupaten kulon progo. Kabupaten Kulon progo merupakan kabupaten dengan data gizi kurang tertinggi di DIY dan data gizi kurang di puskemas Samigaluh 1 sejumlah 11,9%. Menurut studi pendahuluan, gizi kurang disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu dalam memberikan MP ASI ini terbukti dengan penulis melakukan wawancara kepada 4 ibu yang mempunyai bayi umur 6-24 bulan. Dari ke-4 ibu tersebut mengatakan belum mengetahui MP ASI yang baik bagi anaknya sesuai umur dan mereka mengatakan sudah memberikan MP ASI sejak umur 4 bulan, mereka masih

beranggapan bahwa jika anaknya kenyang berarti sudah memenuhi kebutuhan gizi METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian Pre Eksperimen dengan rancangan one group pre-test post-test design. Tekhnik pengambilan sampel dengan non probability sampel menggunakan sampel jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. dan rata-rata anaknya diberikan makanan sesuai dengan makanan keluarga. Pada analisa univariat yang digunakan adalah distribusi frekuensi dari karakteristik responden dan pada analisa bivariat data yang digunakan untuk uji hipotesis adalah wilcoxon-test. Jumlah responden sebanyak 30 responden dan alat yang digunakan yaitu kuesioner. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Univariat Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden No Karakteristik responden F % 1 Pendidikan SD 4 13,3% SMP 5 16,7% SMA 21 70,0% 2 Usia 21-35 23 76,7% >35 7 23,3% 3 Pekerjaan Bekerja 5 16,7% Tidak Bekerja 25 83,3% 4 Paritas Primipara 6 20% Multipara 24 80% Total 100 100% Berdasarkan data diatas responden terbanyak berpendidikan SMA yaitu 70,0% sedangkan pendidikan paling sedikit adalah SD yaitu 13,3%. Usia responden rata rata berusia 21-35 tahun yaitu 76,7% sedangkan usia > 35 tahun yaitu 23,3%. Pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja yaitu 83,3% dan yang bekerja sebanyak 16,7%. Paritas ibu sebagian besar adalah multipara yaitu 80,0% dan primipara sebanyak 20,0%. Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan ibu sebelum diberikan penyuluhan MP ASI Tingkat Pengetahuan Nilai pre test (f) (%) Kurang 4 13,3% Cukup 17 56,7% Baik 9 30,0% TOTAL 30 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.2 menunjukan tingkat pengetahuan responden pada saat pretest mengenai pemberian MP ASI paling banyak dalam kategori cukup sebanyak 17 responden dengan presentasi 56,7%, sedangkan paling sedikit dalam kategori kurang yaitu 4 responden dengan presentasi 13,3%. Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan MP ASI Tingkat Pengetahuan Nilai post test (f) (%) Kurang 1 3,3% Cukup 3 10,0% Baik 26 86,7% TOTAL 30 100% Setelah diberikan penyuluhan tingkat pengetahuan ibu paling banyak berada dalam kategori baik sebanyak 26 responden dengan presentasi 86,7% B. Analisa Bivariat Tabel 4.4 Uji Statistik Wilcoxon Mtch Pairs Test Keterangan Z score P Value Pre test dan Post test -4.264 a.000 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa besarnya p value 0,000 dimana nilai p value < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima karena nilai probabilitas <0,05 sehingga ada pengaruh penyuluhan MP ASI terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian MP ASI di puskesmas samigaluh 1 tahun 2017. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa dalam tingkatan pengetahuan kriteria positif ranks dengan mean sebesar 16,43 dan setelah penyuluhan sebesar 20,63 dengan hasil uji wilcoxon signed ranks test diketahui nilai p value sebesar 0,00 dengan signifikasi sebesar 0,05 yang artinya 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti ada pengaruh penyuluhan MP ASI terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam melakukan pemberian MP ASI. sedangkan paling sedikit dalam kategori kurang yaitu 1 responden dengan presentasi 3,3%. Sejalan dengan penelitian Astuti (2010) tentang pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai menu seimbang pada balita didapatkan ada pengaruh penyuluhan gizi seimbang terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang menu seimbang. Sebelum diberikan penyuluhan sebagian responden menjawab kuesioner pengetahuan MP ASI dengan jawaban yang salah terlihat pada pernyataan tentang pemberian MP ASI disesuaikan dengan umur bayi. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan menjadi lebih baik setelah dilakukan penyuluhan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian penyuluhan MP ASI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam melakukan pemberian MP ASI sehingga tujuan dari penyuluhan ini telah tercapai yaitu tingkat pengetahuan ibu meningkat mengenai pemberian MP ASI yang benar

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penyuluhan MP ASI terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian MP ASI di Puskesmas Samigaluh 1 maka diperoleh kesimpulan ada pengaruh penyuluhan MP ASI terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam melakukan pemberian MP ASI hal ini ditunjukan dari hasil uji statistik dengan wilcoxon signed ranks test diperoleh p value sebesar 0,000 dimana nilai p value < 0,05 yang artinya ada pengaruh signifikan antara penyuluhan MP ASI terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam melakukan pemberian MP ASI SARAN Responden diharapkan dapat menerapkan pemberian MP ASI dengan benar pada anak balitanya sehinga anak tercukupi kebutuhan gizi dan pertumbuhan yang normal serta ibu diharapkan lebih aktif untuk mencari informasi terkait dengan MP ASI melalui penyuluhan di posyandu yang ada di puskesmas. Bidan di Puskesmas Samigaluh 1 diharapkan agar lebih sering memberikan penyuluhan terkait dengan MP ASI Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak baik sesuai umur dan asupan gizi sudah terpenuhi. Peneliti selanjutnya yang ingin meneliti terkait dengan MP ASI tidak hanya meneliti tingkat pengetahuan ibu tetapi juga meneliti sikap dan perilaku ibu dalam memberikan MP ASI DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (2013). Jakarta: Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Depkes RI. (2012). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2012. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Badan Litbangkes RI 2012. Devi, M. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Gizi Balita.Vol. 33, No. 2. Hal 183-192. Malang : Universitas Negeri Malang. Dewi dan Wawan. (2011). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika Dinkes DIY. (2015). Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta Kristianto, Y. (2013). Faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada bayi umur 6-36 bulan. Vol. 6 Notoatmodjo, S.( 2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Rahmawati, R. (2014). Gambaran pemberian MP ASI pada bayi usia kurang 6 bulan di wilayah kerja puskesmas kecamatan pesanggrahan jakarta selatan Suhardjo. (2013). Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Kanisius.