TELEOLOGI KRISTIANI
APA ITU TELEOLOGI Prinsip teleologis: menentukan pilihan tindakan dengan terlebih dahulu menentukan tujuannya. Aristoteles: kebahagiaan (eudaimonia) Agustinus: relasi dengan Allah
TELEOLOGI MODERN Teleologi modern berangkat dari identifikasi satu kebaikan/sesuatu yang baik yang dapat digunakan untuk mengukur semua kebaikan (all goods), baik yang sifatnya personal atau politis. Jika orang sudah bisa menentukan satu kebaikan tertinggi untuk sebanyak mungkin anggota masyarakat (the greatest good for the greatest number), maka orang sudah mendapatkan satu tujuan untuk semua pilihan. Artinya, jika orang mau menentukan pilihan moral, satu tujuan itu memberikan orientasi.
CONTOH KEBAIKAN (GOODS) keadilan, kesejahteraan, rasa aman dan nyaman, kerjasama yang baik, keberhasilan dalam studi atau karir, hidup rohani yang baik dan berbuah serta menginspirasi, pelayanan yang murah hati, pelayanan yang mengembangkan dan memberdayakan, pendidikan yang membuat pribadi dihargai, mandiri, dan berkarakter, hobi yang mengembangkan, keluarga yang rukun dan harmonis,
CONTOH PENGALAMAN dilema di antara kebaikankebaikan
Mengembangkan ketrampilan Mempersiapan masa depan Masa depan sukses Bahagia (eudaimonia) Melatih kepekaan Membangun karakter yang baik Pribadi yang peka Bahagia (eudaimonia)
BAGAIMANA MENENTUKAN HIRARKI KEBAIKAN? Egoisme vs. Altruisme?
URUSAN SOSIAL LEBIH RUMIT
PILIHAN KETUA DEWAN Para pemikir teleologis tidak berpikir, manakah yang lebih bernilai dari antara bisnis yang menjanjikan dan pelayanan kesehatan yang baik. Mereka akan berpikir: Pilihan manakah yang membawa mereka kepada hasil terbaik secara keseluruhan. Jika ada lebih banyak keuntungan ekonomi jangka panjang dan ada keutungan sosial dengan memberikan subsidi, maka pilihan pertama adalah pilihan yang tepat (right choice).
PILIHAN ALTRUISTIK Tampaknya bersikap altruistic itu mulia; bersimpati pada orang miskin. Tapi dampak lebih lanjut? Pilih mana? Sebagian orang miskin terlayani? Tapi makin banyak pengangguran dan calon orang miskin?
MAKNA KEBAIKAN (GOODS) Kualitatif? Kuantitatif?
CONTOH Jeremy Bentham Adam Smith John Stuart Mill
TELEOLOGI MODERN & ETIKA KRISTIANI
ISAAC NEWTON Penemu hukum gerak, gravitasi
WILLIAM PALEY
JOHN FLETCHER
SITUASI perubahan sosial yang begitu cepat, yang menyertai gerakan hak-hak sipil/warganergara, bangkitnya gerakan feminisme, dan penggunaan teknologi baru di dalam dunia medis dan pengobatan. Etika Kristiani tidak terlalu banyak memberi tuntunan ketika ada persoalan-persoalan baru yang muncul, misalnya yang terkait dengan reproduksi (bayi tabung, dst.), teknologi genetik, persoalan medis akhir hidup (eutanasia). Etika Kristiani juga tidak dapat merespon dengan baik situasi-situasi berat di mana orang harus membuat keputusan sulit di dalam situasi perang dan kemiskinan.
SOLUSI FLETCHER tujuan dari tindakan moral bukanlah satu kebaikan tertinggi untuk sebanyak mungkin anggota masyarakat (the greatest good for the greatest number), melainkan suatu hal yang paling menampakkan cinta yang paling mungkin (the most loving thing possible)
KETERBATASAN TELEOLOGI DAN UTILITARIANISME
CONTOH KASUS Teman baik Anda mencontek. Hanya Anda yang tahu. Dosen dan temanteman lain tidak tahu. Dilaporkan tidak tega, kalau-kalau dapat hukuman (sanksi berat) Tidak dilaporkan teman baik Anda menjadi pribadi yang tidak jujur
PAKAI PRINSIP APA? keuntungan maksimal bagi sebanyak mungkin orang (Utilitarianisme) Hal apa yang paling dapat menunjukkan kasih dalam situasi semacam ini? (Fletcher)
Dengan menentukan tujuan ( kebaikan atau goods) kita tidak serta-merta dapat mengambil keputusan. Kesulitan : Kita tidak bisa mengukur kepuasan/kesenangan atau derita orang lain. Misalnya, Kalijodo Seringkali keuntungan maksimal bagi sebanyak mungkin orang ditentukan oleh perhitungan-perhitungan para ahli, bukan oleh rasaperasaan penduduk setempat. Kita tidak bisa menebak, apa yang dipikirkan oleh orang lain. Misalnya, keputusan yang diambil adalah memberi subsidi perusahaan telekomunikasi itu. Namun, bisa jadi bahwa di kemudian hari, dunia perekonomian dilanda krisis keungan sehingga perusahaan telekomunikasi itu mengalami kebangkrutan. Kita tidak mengetahui bagaimana kepuasan itu akan didistribusikan kepada semua orang. Kita ambil contoh kembali dari kasus ketua dewan perwakilan. Misalnya ketika perusahaan sudah berjalan, ternyata di sana ada pekerja yang digaji di bawah UMR.