REPOSITORI STAIN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. adanya persediaan yang memadahi diperusahaan maka akan terancam kegagalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Persediaan juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persediaan merupakan aspek penting dalam setiap perusahaan baik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan secara langsung atau dengan kata lain pemilik tidak mungkin bisa terlibat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, membawa dampak yang besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. GALIC BINA MADA. Rizki Ramadhoni

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan konsumen akan produk atau barang yang dikonsumsinya. mengelola semua sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin supaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini negara kita sedang mengalami berbagai masalah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan di dalam dunia bisnis semakin ketat khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin meningkat, menuntut para pelaku bisnis untuk

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

Evaluasi Pengendalian Persediaan di PT XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Sistem..., Ii, Fakultas Ekonomi 2015

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membawa dampak yang positif bagi

Jeff Madura, Pengantar Bisnis, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hlm. 280.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB I PENDAHULUAN. 2002, hlm Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia tidak luput

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Pada jenis perusahaan manufaktur, hanya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, persaingan yang terjadi dalam perusahaan semakin

BAB 2 LANDASAN TEORI

VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas asia atau yang disebut dengan masyarakat ekonomi asia

Prosiding Manajemen ISSN:

Bab 8 Manajemen Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya. Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas selalu menuntut kualitas yang terbaik dan harga yang ekonomis. Perekonomian mengalami perubahan yang cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, yang semakin hari mengalami peningkatan baik dibidang ekonomi maupun pembangunan. 1 Persediaan merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan usaha, baik perusahaan dagang maupun manufaktur. Dalam pengawasan persediaan perlu adanya sistem pencatatan dan perhitungan persediaan, karena persediaan dapat berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan. Perusahaan dagang maupun manufaktur masing masing memiliki kegiatan berbeda-beda namun mempunyai tujuan yang sama yakni untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Persediaan sebagai elemen utama kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar secara terus-menerus mengalami perubahan. Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal yang terdapat sejumlah uang dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Untuk itu manajemen perusahaan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen sebagaimana mestinya terutama pada fungsi persediaan, karna fungsi persediaan tersebut bagi perusahaan sangat penting untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk 1 Michel Chandra Tuerah, Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Ikan Tuna Pada CV. Golden kk, Jurnal, EMBA Vol.2 No.4 Desember 2014, Hal. 524-536. 1

2 mengantisipasi suatu persediaan agar stok barang digudang sesuai dengan yang dibutuhkan. Selama ini persaingan yang terjadi didunia usaha semakin ketat, sehingga menyebabkan masalah-masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin banyak dan semakin komplek. Hal ini mendorong perusahaan untuk membuat suatu system pengendalian dimana sistem pengendalian ini merupakan alat yang diperlukan karena untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Seorang pimpinan harus mempunyai cara-cara untuk mengetahui apakah pekerjaan yang telah didelegasikan sudah dilaksanakan dengan baik. Dalam suatu perusahaan, persediaan bahan baku merupakan faktor pemegang peran penting. Persediaan bahan baku selalu dibutuhkan, baik didalam perusahaan kecil, menengah maupun dalam perusahaan besar. Bahan baku merupakan faktor utama yang dapat menunjang kelangsungan proses produksi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup diharapkan kemacetan dalam proses produksi di perusahaan tersebut dapat teratasi. Persediaan secara umum itu sendiri didefinisikan sebagai stok bahan bahu yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk memuaskan permintaan konsumen. Jenis persediaan meliputi; bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Definisi tersebut mengacu pada proses transformasi operasi, sehingga dapat dijelaskan proses aliran bahan dengan persediaan bahan menunggu memasuki proses produksi, persediaan dalam proses merupakan tahap menengah pada transformasi dan persediaan barang jadi melengkapi transformasi dalam system produksi. 2 Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi barang, maka kebutuhan persediaan guna menunjang proses produksinya sangat diperlukan persediaan, baik dalam persediaan bahan mentah atau bahan setengah jadi. Ketersediaan persediaan bahan mentah atau bahan setengah jadi untuk proses produksi selanjutnya akan dapat menghindari 2 Fien Zulfikarijah, Menejemen Persediaan, UMS Pres, Malang, 2005, hlm. 4.

3 tersendatnya proses produksi sebagai akibat jika tidak dapat disediakan sesuai jadwal kebutuhan produksi. Lebih dari itu dalam jangka panjang persediaan perlu guna menghindari kelangkaan bahan baku atau kenaikan harga yang tak terduga. Terjadi nya kelangkaan bahan baku akan mengakibatkan tersendatnya proses produksi, sedangkan kenaikan bahan baku akan mengakibatkan naiknya ongkos produksi, sehingga akan berpengaruh kepada harga jual. 3 Sementara itu, bagi perushaan yang bergerak dalam bidang perdagangan tersediaanya bahan dagangan secara tepat waktu pada saat dibutuhkan juga sangat penting. Jangan sampai pada saat dibutuhkan justru persediaan barang yang diinginkan tidak dapat dipenuhi. Bagi perusahaan yang bergerak dalam usaha dagang nilai penting persediaan juga tidak lepas dari kelangkaan barang dagangan dan kenaikan harga yang tak terduga. oleh karena itu, baik bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang, persediaan perlu dikelola secara benar, sehingga dapat membantu kelancaran usahanya. Dalam pengawasan persediaan perlu adanya sistem pencatatan dan perhitungan persediaan, karena persediaan dapat berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan. Perusahaan dagang maupun manufaktur masing masing memiliki kegiatan berbeda-beda namun mempunyai tujuan yang sama yakni untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Persediaan sebagai elemen utama kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar secara terus-menerus mengalami perubahan. Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal yang terdapat sejumlah uang dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Untuk itu manajemen perusahaan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen sebagaimana mestinya terutama pada fungsi persediaan, karena fungsi persediaan tersebut bagi perusahaan sangat penting untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk 3 Kusuma, Manajemen Produksi Perencanaan Yogyakarta, 2004, hlm. 62. dan Pengendalian Produksi, Andi,

4 mengantisipasi suatu persediaan agar stok barang digudang sesuai dengan yang dibutuhkan.maka perlu diadakan analisa persediaan minimum. Yaitu perusahaan dapat menggunakan metode perhitungan Economic Order Quantity (EOQ). Sebelum melakukan pemesanan barang. 4 EOQ merupakan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan biaya yang paling rendah. Artinya setiap kali memesan bahan mentah perusahaan dapat menghemat biaya yang akan dikeluarkan. Tujuan Economic Order Quantity, adalah kuantitas persediaan yang dipesan baik dan total biaya persediaan dapat diminimumkan sepanjang priode perencanaan produksi. Berdasarkan fenomena yang terjadi perusahaan akan berusaha untuk memenuhi persediaan bahan baku guna kelangsungan produksinya. Ketiadaan persediaan bahan baku akan menghambat proses produksi dan akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Adanya pengendalian intern yang baik dan teratur dalam mengelola persediaan bahan baku, maka pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan-laporan yang bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan, juga membantu dalam mengambil kebijakan keputusan maupun pertanggungjawaban dalam memimpin perusahaan. 5 Suatu perusahaan yang telah berjalan tidak boleh tidak memonitor kegiatannya dan hasilnya. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap yang professional untuk memajukan atau meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapainya. 6 Pengendalian intern atas persediaan bahan baku diharapkan dapat menciptakan aktivitas pengendalian terhadap perusahaan yang efektif dalam menentukan jumlah persediaan optimal yang dimiliki perusahaan, mencegah berbagai tindakan pelanggaran dan penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan, pelanggaran terhadap kebijakan yang diterapkan 4 Ibid. 5 Mulyadi, Auditing, Salemba, Empat Jakarta, 2002, hlm. 163. 6 Bambang Hartadi, Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya Dengan Manajemen dan Audit, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 1999, hlm. 1.

5 atas persediaan, serta memberikan pengamanan fisik terhadap persediaan dari pencurian dan kerusakan. 7 Persediaan bahan baku memiliki peranan yang sangat penting karena jalannya operasi perusahaan tergantung adanya bahan baku. Demikian halnya yang terjadi di CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara yang memproduksi berbagai kebutuhan permebelan. Sebaik apapun sistem dan prosedur persediaan bahan baku yang dijalankan dalam suatu perusahaan tanpa adanya suatu peranan pengendalian dimungkinkan terjadi penyimpangan yang akan merugikan perusahaan. Dengan demikian peranan pengendalian internal dalam perusahaan tersebut menjadi perhatian bagi pihak-pihak yang berkepentingan. CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara ialah perusahaan yang bergerak dalam memproduksi berbagai kebutuhan mebel local maupun ekspor. Dalam proses produksinya membutuhkan persediaan bahan baku yang jumlahnya cukup banyak dan mahal sehingga tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan terjadinya pemborosan pengeluaran. Aktivitas pengelolaan persediaan meliputi pengarahan arus dan penanganan persediaan secara wajar mulai dari pengadaannya, penyimpanannya, sampai penggunaannya. Persediaan bahan baku harus ada pada waktu yang diperlukan, dengan kualitas dan kuantitas yang memadai dan juga pada tempat yang tepat. Pengabaian salah satu tanggung jawab yang menyangkut persediaan akan membawa dampak negatif bagi kelancaran operasi perusahaan. Adanya pengendalian internal yang baik dan teratur dalam mengelola persediaan bahan baku, maka pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan-laporan yang bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan, juga membantu dalam mengambil kebijakan keputusan maupun pertanggungjawaban dalam memimpin perusahaan. Pengendalian internal atas persediaan bahan baku diharapkan dapat menciptakan aktivitas pengendalian terhadap perusahaan yang efektif 7 Ibid.

6 dalam menentukan jumlah persediaan optimal yang dimiliki perusahaan, mencegah berbagai tindakan pemborosan bahan kayu yang dapat merugikan perusahaan, pelanggaran terhadap kebijakan yang diterapkan atas persediaan, serta memberikan pengamanan fisik terhadap persediaan dari pencurian dan kerusakan. Berdasarkan uraian di atas penulis melihat atau mengamati serta mencoba untuk mengemukakan dan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan persediaan bahan baku. Judul yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah Implementasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku Pada CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara. B. Rumusan Masalah Agar masalah ini berfokus pada pokok permasalahan, maka penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan yang perlu pembahasan dan pemecahan dalam skripsi ini antara lain sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem pengendalian intern persediaan bahan baku di CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara? 2. Apakah sistem pengendalian intern persediaan bahan baku pada CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara sudah berjalan dengan efektif? 3. Apa faktor-faktor yang mendukung dan menghambat sistem pengendalian intern persediaan bahan baku di CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara? C. Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern persediaan bahan baku di CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara. 2. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern persediaan bahan baku pada CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara sudah berjalan dengan efektif.

7 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat sistem pengendalian intern persediaan bahan baku di CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara D. Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1. Dalam segi teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang sistem pengendalian intern persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi. b. Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam mengatasi masalah yang sama atau terkait di masa yang akan datang. c. Sebagai sumbangan pemikiran yang akan berguna bagi pihakpihak yang membutuhkan. 2. Dalam segi praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang sistem pengendalian intern persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi. b. Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi pihak CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara untuk mengetahui system pengendalian intern persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara sudah berjalan dengan efektif. E. Sistematika Penulisan Skripsi Agar penulisan skripsi ini dapat mengarah pada sasaran yang diharapkan, maka penulis mencoba untuk mensistematiskan ke dalam lima bagian. Antara bagian satu dengan yang lain saling berkaitan, dan tidak dapat dipisah-pisahkan untuk mendapatkan satu pemahaman yang utuh dan benar.

8 Adapun sistematika penelitian sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Berisi tentang pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II : Landasan Teori Dalam bab II ini diuraikan tentang tinjauan umum tentang persediaan, yang meliputi: pengertian persediaan, jenis-jenis persediaan, sistem pencatatan persediaan, pengertian pengendalian intern, unsur-unsur pengendalian intern, penelitian dahulu yang relevan dan kerangka berfikir. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini berisikan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, alasan menggunakan pendekatan, subjek dan objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, keabsahan data, dan analisis data. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, yang meliputi: pertama, gambaran umum CV. Sunteak Alliance Batealit Jepara, terdiri dari; sejarah berdirinya dan stuktur organisasi, kedua, data deskriptif, ketiga, deskriptif data penelitian, keempat, analisis sistem pengendalian intern persediaan bahan baku untuk memperlancar proses produksi pada CV. Sunteak Alliance. Bab V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan, saran-saran dan penutup. Bagian akhir skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiranlampiran dan daftar biodata penulis.