BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Peran pendidikan adalah menciptakan kehidupan yang cerdas, terbuka, dan demokratis. Peranan pendidikan sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk melaksanakan peranannya di masa mendatang. Dari pernyataan di atas menegaskan bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Inti dari kegiatan pendidikan adalah interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumbersumber pendidikan lain, dan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Keberhasilan dalam dunia pendidikan tidak lepas dari peranan seorang guru dalam proses pembelajarannya. Setiap pembelajaran di kelas terutama pada tingkat sekolah dasar diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang membuat siswa aktif. Guru sebagai pendidik harus mampu mengoptimalkan kemampuan siswa dalam semua mata pelajaran termasuk Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Oleh karena itu sebagai seorang guru yang memberikan pelajaran IPA, seharusnya dapat memberikan tindakan agar siswa menjadi lebih senang dengan pelajaran IPA, setidaknya siswa dapat beranggapan bahwa pelajaran IPA tersebut bukan merupakan mata pelajaran yang menakutkan. Pemberian metode yang tepat dalam proses pembelajaran akan mampu mencapai tujuan sesuai dengan target guru termasuk di SDN Ketileng 1 Kabupaten Bojonegoro. 1
2 Menurut Sardiman (2011:14) proses belajar mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsure manusiawi, yakni siswa sebagai subjek pokoknya. Dengan demikian proses belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan berorganisasi tujuan, bahan, metode, serta alat penilaian yang saling berhubungan satu sama lain sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik seoptimal mungkin. Kurikulum 2006 mengamanatkan bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses. IPA sebagai proses mencakup kemampuan siswa dalam melakukan pengamatan, percobaan dan aplikasi, selain itu IPA sebagai produk mencakup fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori. Pembelajaran IPA sebagai sikap adalah perkembangan siswa dalam sebuah konteks yang mencakup rasa ingin tahu, sikap kerjasama, sikap bertanggung jawab dan sikap disiplin. Dari pernyataan diatas hendaknya setiap pembelajar IPA di Sekolah Dasar selalu diusahakan untuk bisa menjadikan pembelajaran yang baik agar menjadi dasar bagi siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan Hasil wawancara pada kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Ketileng I Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, dengan melakukan wawancara kepada guru kelas tersebut, diperoleh data nilai ulangan harian pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda pada tahun ajaran 2010-2011 dan 2011-2012 menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pada tahun ajaran 2010-2011 dari 13 siswa, hanya 7 siswa yang dinyatakan tuntas mencapai KKM dan 6
3 siswa dinyatakan belum tuntas. Pada ajaran tahun 2011-2012 dari 32 siswa, hanya 11 siswa yang dinyatakan tuntas dan 21 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Kurang optimalnya hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda tersebut disebabkan oleh metode yang selama ini dipakai guru kurang tepat dengan karakteristik pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, yaitu guru menyampaikan pembelajaran masih monoton dan kegiatan pembelajaran kurang bervariatif yang mengakibatkan siswa pasif dan siswa merasa bosan dengan suasana kelas sehingga materi yang disampaikan guru tidak diterima oleh siswa, sehingga siswa sering lupa dengan materi yang disampaikan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas perlu adanya perubahan strategi guru dalam proses pembelajaran, agar siswa mampu berperan aktif dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk bisa memahami, mengerti, mengamati, mengkomunikasikan hasil dan lain sebagainya. Sesuai dengan teori Vygostky (dalam Trianto 2007: 29) bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya, siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan dimana siswa mengalami sendiri atau melakukan sendiri mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek keadaan atau proses tertentu. Dengan teori tersebut maka pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan eksperimen.
4 Menurut Roestiyah (2012:80) metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan dan peralatan laboratorium, baik secara perorangan maupun kelompok. Metode eksperimen sesuai diterapkan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar karena pembelajaran IPA SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hal ini mengakibatkan siswa mampu mengingat materi yang diberikan, karena siswa mencari dan menganalisis semua yang mereka temukan sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan judul Penerapan Metode Ekperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Ketileng 1 Kecamatan Malo Kabupeten Bojonegoro. B. Identifikasi/ Fokus Masalah Penelitian ini difokuskan pada masalah hasil belajar siswa kelas IV SDN Ketileng 1 Bojonegoro pada materi menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda yang kurang optimal. Dengan diterapkannya metode eksperimen diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.
5 C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Ketileng 1 Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Ketileng 1 Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro? D. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, tujuan penelitian adalah: 1. Mendeskripsikan penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA kelas IV SDN Ketileng 1 Kabupaten Bojonegoro dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Untuk menjelaskan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode eksperimen kelas IV SDN Ketileng 1 Kabupaten Bojonegoro. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru yaitu sebagai masukan terutama dalam menggunakan metode belajar mengajar yang efektif sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. 2. Bagi siswa yaitu dengan penelitian ini dapat memperkaya pengalaman belajar sehingga siswa merasa bahwa belajar merupakan kegiatan yang menyenangkan, bukan membosankan.
6 3. Bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan pembelajaran IPA. 4. Bagi peneliti yaitu melalui penelitian ini dapat dijadikan pengalaman yang sangat berguna dan dapat memperluas wawasan sebagai langkah memasuki dunia keguruan. F. Batasan Istilah Dalam penelitian initentang meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Eksperimen, terdapat batasan istilah seperti: 1. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktikkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. 2. Menurut Roestiyah (2012:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. 3. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dalam proses pembelajaran yang dapat dicapai siswa dengan kriteria tertentu.tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik Nana Sudjana (2008). 4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, batasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian kegiatan ilmiah.