SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI TK AISYIYAH 03 SROYO KANTEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN SAINS TINTA TRANSPARAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING (Studi Kasus di BA Aisyiyah Nur Qomariyah, Kenokorejo, Polokarto, Sukoharjo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

BAB I PENDAHULUAN. perhatian, minat, dan kemampuan dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

2015 UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11)

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA SISWA KELOMPOK A TK ISLAM MARDI SIWI PAJANG LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age)

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media audio visual merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (PTK Kelompok B Semester II di TK Desa Nguter 01 Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh AL QUR ATUL AINI NIM : A5 200 850 43 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Santoso (Ramli, 2005:1) anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang masa usia lahir sampai 8 tahun. Anak pada usia ini dapat dikatakan sebagai usia emas (Golden Age), karena pada masa usia dini merupakan masa yang paling efektif untuk pengembangan potensi dalam mengembangkan aspek perkembangannya, yang meliputi pengembangan pembiasaan (moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian), bahasa, kognitif, motorik dan seni. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan pendidik harus pandai memberikan rangsangan yang berupa pendidikan yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pola asuh yang baik sejak dini akan besar pula pengaruhnya bagi tumbuh kembangnya seorang anak, terutama dari lingkungan terdekat anak. Lingkungan terdekat ini meliputi keluarga dan budaya serta kehidupan sosial yang berkembang dan berlangsung disekitarnya, tempat dimana anak dibesarkan. Hal ini akan menjadi modal awal bagi anak untuk belajar berkomunikasi, bersosialisasi serta untuk menyalurkan energinya, mengekspresikan emosinya dan mengembangkan kreativitasnya. Pada dasarnya setiap peserta didik dikarunai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku bayi dalam mengeksplorasi apapun yang ada di sekitarnya secara alamiah. Mereka dapat menikmati warna, 1

2 cahaya, gerakan dan bunyi. Selain itu juga dapat kita lihat pada perilaku anak usia dini yang secara alamiah gemar bertanya, mencoba, memperhatikan halhal yang baru. Semua kegemaran yang timbul dalam diri anak merupakan potensi kreatif yang sangat dibutuhkan hingga mereka dewasa nanti. Oleh karena itu, upaya perangsangan kreativitas pada usia dini sangat penting sekali. Orangtua dan pendidik sebenarnya memahami tentang pentingnya mengembangkan kreativitas anak sejak usia dini. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan kesulitan yang berkenaan dengan mengembangkan kreativitas pada anak usia dini. Kesulitan atau hambatan yang dihadapi oleh orang tua dan pendidik mungkin berasal dari program yang seharusnya dikembangkan dan karakteristik mereka dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) saat ini mengakibatkan perubahanperubahan diberbagai bidang kehidupan. Menurut Mulyasa (http://blog.unila.ac.idpemb-inov-outbond-fit.doc) mengemukakan bahwa pendidikan harus dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan-permasalahan perkembangan ipteks. Kondisi anak kelompok B semester II di TK Desa Nguter 01 ini, kreativitas anak di dalam melakukan kegiatan melipat, mengggunting, menempel ini masih tergolong rendah dilihat dari segi aspek indikator memperhatikan penjelasan guru, ketepatan dalam menggunakan alat peraga, kemampuan bertanya, membuat bentuk lipatan, guntingan, dan menempel

3 dengan baik, sehingga anak masih belum bisa menerima, memperhatikan penjelasan dari peneliti secara detail. Oleh karena itu solusi dalam meningkatkan kreativitas anak peneliti melakukan kegiatan melipat, menggunting, menempel ini berupaya memberikan pengarahan, penjelasan secara detail agar anak selalu memperhatikan peneliti, memberikan bimbingan bagaimana menggunakan media kepada anak untuk melatih kemampuan melipat, menggunting, menempel dengan tepat, sehingga dengan menggunakan media tersebut dapat meningkatkan kecermatan, kecepatan gerakan jari-jari anak. Kenyataannya, ketika anak masuk Taman Kanak-Kanak kebanyakan di antara mereka yang mulai dihadapkan pada tuntutan untuk menjadi anak yang manis, penurut, duduk manis dan tidak berbicara saat di beri pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas didominasi oleh kegiatan belajar yang hanya mengarahkan anak untuk menghafal informasi saja, anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi. Anak tidak dituntut untuk memahami dan menghubungkan informasi yang diingatnya itu dengan kehidupan sehari-hari anak. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan tersebut kurang mendorong anak untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir. Selain itu juga berbagai aturan-aturan yang seharusnya belum perlu diterapkan pada anak mulai bermunculan, sehingga dapat mengurangi kebebasan dalam berkreasi dan mengekspresikan diri. Untuk pengoptimalian potensi kreatif yang dimiliki anak usia dini agar mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang mereka

4 miliki. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya yang kreatif agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan keadaan yang nyaman, menyenangkan dan bermakna dalam diri anak. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan oleh orang tua dan pendidik melalui kegiatan bermain. Sebab mengembangkan kreativitas anak usia dini tidak bisa dilepaskan dari faktor bermain. Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan esensial bagi anak usia dini. Melalui kegiatan bermain memungkinkan anak untuk belajar tentang diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu juga dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreatifitas, bahasa, emosi, nilai dan siap hidup. Kondisi riil gambaran anak didik kelompok B semester II di TK Desa Nguter 01. Berdasarkan latar belakang di atas mengenai pentingnya mengembangkan kreativitas anak sejak usia dini, maka peneliti menyusun judul: Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Bermain (M3) Melipat, Menggunting, Menempel (Kelompok B Semester I di TK Desa Nguter 01 Tahun Ajaran 2009/2010). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kurang pahamnya para orang tua dan pendidik dalam mengembangkan kreativitas untuk anak usia dini. 2. Masih banyak aturan-aturan dan tuntutan dari orang tua yang diterapkan pada anak usia dini.

5 C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui Bermain Melipat, Menggunting, Menempel di TK Desa Nguter 01 Kelompok B semester II tahun 2009/2010. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana impelementasi meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui Bermain Melipat, Menggunting, Menempel di TK Desa Nguter 01 Sukoharjo? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak melalui bermain melipat, menggunting, menempel.

6 F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi pengelola pendidikan atau guru Memperkaya wawasan guru tentang beberapa pengembangan kreativitas yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar. 2. Bagi siswa Memperkenalkan permainan melipat, menggunting, menempel, sehingga dapat meningkatkan potensi daya kreativitas anak. 3. Bagi peneliti Memberi pengalaman dan mendorong untuk meneliti faktor-faktor lain yang dapat dipengaruhi proses belajar anak selanjutnya. 4. Secara umum Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk memperkaya teori-teori yang telah ada, terutama dalam pengembangan kreativitas anak.