BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem, serta fungsi dan prosesnya. Tujuan dari program remaja adalah untuk membantu remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggung jawab kaitannya dengan masalah kehidupan. Sasaran program Kesehatan Reproduksi remaja (KRR) adalah agar seluruh remaja dan keluarganya memiliki, kesadaran sikap dan perilaku sehingga menjadikan remaja siap sebagai keluarga berkualitas pada tahun 2015 (Widyastuti, 2009). Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis (Widyastuti, 2009 ). Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis. Batasan usia remaja menurt WHO adalah 1
2 12 sampai 24 tahun, menurut Depkes RI antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin, sedangkan menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun. Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan - fisik secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional). Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat yang berkaitan dengan sistem, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan perhatian khusus, karena bila timbul dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab (Widyastuti, 2009 ). Berdasarkan data statistik tahun 2009 jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak 32.380.687 jiwa yang terdiri atas 49% laki-laki dan 51% perempuan dari data tersebut sekitar 35% atau sebanyak 11.333.240 jiwa adalah anak atau remaja (BPS, 2009). Menurut data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah tahun 2010 remaja yang melakukan hubungan seksual sebanyak 98 orang, hamil sebelum menikah sebanyak 85 orang, infeksi menular seksual sebanyak 28 orang, kelainan fungsi seksual sebanyak 1 orang, masturbasi sebanyak 5 orang, dan remaja yang melakukan aborsi sebanyak 78 orang (Pilar, 2010). Dari hasil yang oleh Eni Retno Purwanti hubungan dengan praktik eksternal bahwa sebagian besar
3 responden mempunyai yang cukup mengenai fungsi sebanyak 52 orang (82,5%), kurang sebanyak 7 orang (11,1%) dan 4 orang (6,3%) yang ber baik dan sebagian responden juga mempunyai praktik yang cukup yaitu sebesar 53 orang (84,1%), 7 orang (11,1%) mempunyai praktik yang kurang dan 3 orang (4,8%) yang mempunyai praktik yang baik. Dan hasil yang Istiqomah hubungan antara dan sikap remaja terhadap perilaku menjaga di SMA Muhammadiyah 4 Kendal bahwa remaja yang memiliki baik sebanyak 43 (67,1%), remaja yang memiliki sikap baik sebanyak 48 (68,6%), sedangkan remaja yang yang memiliki perilaku baik dalam menjaga nya sebanyak 46 (65,7%). Berdasarkan studi pendahuluan yang di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang, bulan April 2012. Sebanyak 10 siswa putri dan 10 siswa putra untuk diberikan pertanyaan mengenai fungsi yang meliputi apakah tahu mengenai fungsi pada laki-laki dan perempuan. Sebanyak 6 siswa perempuan mengetahui fungsi nya sendiri dan 4 siswa perempuan tidak mengetahui fungsi nya sendiri, sebanyak 3 siswa laki-laki mengetahui fungsi nya sendiri dan 7 siswa laki-laki tidak mengetahui fungsi nya sendiri. Dan sebanyak 7 siswa perempuan mengetahui fungsi dari laki-laki dan 3 siswa perempuan tidak mengetahui
4 fungsi laki-laki, sedangkan 6 siswa laki-laki mengetahui fungsi dari perempuan dan 4 siswa laki-laki tidak mengetahui fungsi dari perempuan. Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis tertarik untuk melakukan Perbedaan fungsi pada remaja sebelum dan sesudah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah ini Apakah ada perbedaan fungsi pada remaja sebelum dan sesudah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan fungsi pada remaja sebelum dan sesudah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan remaja fungsi pada remaja di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang kelas XI sebelum.
5 b. Mendiskripsikan remaja fungsi pada remaja di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang kelas XI sesudah. c. Menganalisis perbedaan remaja fungsi pada remaja di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang kelas XI sebelum dan sesudah. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi ilmu Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu materi remaja khususnya masalah-masalah remaja. b. Bagi metode Memberi pengalaman baru bagi penulis dalam melaksanakan dan dapat memahami lebih baik hubungan yang terjalin didalam sebuah keluarga serta mengaplikasikan teori yang sudah diterima dibangku kuliah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Dapat meningkatkan dan mengaplikasikan materi yang diperoleh dari perkuliahan dalam hal remaja khususnya fungsi.
6 b. Bagi Responden Untuk menambah dan wawasan fungsi. c. Bagi Tempat Peneliti Dapat digunakan sebagai sumber informasi dan sarana bagi pihak sekolah untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan remaja. d. Bagi Institusi Dengan diadakannya ini, diharapkan dapat memberikan masukan dalam sistem, terutama untuk materi perkuliahan dan memberikan gambaran serta informasi bagi selanjutnya. e. Bagi Masyarakat Sebagai informasi kepada masyarakat fungsi. E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Judul, Nama, Tahun 1 Hubungan dengan praktik eksternal (studi pada siswi SMA N 2 Mranggen Kabupaten Demak Tahun Sasaran Dari 163 siswi dalam 6 kelas diambil sampel 63 siswi di SMA N 2 Mranggen Kabupaten Demak. Variabel yang diteliti Pengetahuan dan praktik genetelia eksterna Metode menggunakan jenis kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional, dan teknik sampling menggunakan systemic Hasil Responden mempunyai yang cukup fungsi sebesar 52 orang (82,5%), kurang sebesar 7 orang (11,1%) dan yang ber baik sebesar 4
7 2009), Eni Retno Purwanti, 2009 2 Hubungan antara dan sikap remaja terhadap perilaku menjaga di SMU Muhammadiyah 4 Kendal, 2008, Istiqomah. Siswa SMU Muhammadiyah 4 Kendal, jumlah populasi 263 siswa dan populasi 70 siswa. Pengetahuan dan sikap menjaga. random sampling. yang digunakan adalah diskritif korelasi, proses pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. orang (6,3%), sebagian responden mempunyai praktik yang cukup besar sebanyak 53 orang (84,1%). Hasil uji chisquare X2 63,000dengan p value 0,000 (< 0.05) Ho ditolak SMA Muhammadiyah 4 Kendal bahwa remaja yang memiliki baik sebanyak 43 (67,1%), remaja yang memiliki sikap baik sebanyak 48 (68,6%), sedangkan remaja yang yang memiliki perilaku baik dalam menjaga nya sebanyak 46 (65,7%).
8 3. Hubungan keehatan,, dan peran ibu dengan praktik genetalia eksterna pada remaja putri di Dukuh Kembangan, Mranggen, Demak, 2010, Indah Suciningrum. 4 Perbedaan tingkat remaja sebelum dan sesudah penyuluhan di SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang, 2011, Syam Surya Dwi Setyo Rini Remaja putri di Dukuh Kembangan, Mranggen, Demak yang terdiri 13 RT yaitu berjumlah 163 remaja putri yang masih mempunyai ibu. Siswa kelas XI dan XII SMA N 2 Ungaran dengan populasi 595 siswa, sampel 86 siswa Pengetahuan dan praktik genetalia eksterna. Penyuluhan remaja dan keehatan ini adalah Observasional Analitik. Rancangan ini adalah cross sectional. Quasi experiment Rancangan One Group Design Pretest- Posttest Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahan,, dan peran orang tua dengan praktik genetalia eksternal pada remaja putri di Dukuh Kembangan, Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Penelitian bahwa sebelum penyuluhan, remaja yang ber kurang sebanyak 40 siswa (51,3%). Sedangkan remaja setelah penyuluhan berubah menjadi baik sebanyak 78 siswa (100%). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon bahwa ada perbedaan yang bermakna pada remaja sebelum dan sesudah penyuluhan (Mean Rank 39,50 dan p- value 0,000)
9 5 Perbedaan fungsi pada remaja sebelum dan sesudah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang, 2012, Fani Hanindya Siswa dan siswi kelas XI IPA dan IPS Madrasah Aliyah 1 Semarang, dengan populasi 224 siswa, sampel 69 siswa. Pengetahuan remaja fungsi dan fungsi Quasi experiment. Rancangan One Group Pre-test Posttest Penelitian bahwa sebelum, remja yang ber kurang sebanyak 51 siswa (73,9%). Sedangkan remaja sesudah mengalami peningkatan menjadi cukup sebanyak 29 siswa (42,0%), baik sebanyak 29 siswa (42,0%). Berdasarkan hasil uji Paired samples T test bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada fungsi pada remaja sebelum dan sesudah (Mean 3,0072 dan p-value 0,000). Perbedaan ini dengan diatas yaitu pada ini digunakan metode eksperimen berupa penyuluhan. Variabel terikat (dependent) dalam ini adalah remaja fungsi.