BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing cabang olahraga, pembentukan nilai-niai kepribadian siswa serta memunculkan bakat siswa yang berprestasi dalam bidangnya. Hal ini sangat penting agar pembinaan dan pembibitan di kalangan pelajar akan meningkat sejalan dengan harapan untuk dapat mencapai prestasi yang optimal. Dengan demikian, program ekstrakurikuler akan menambah pengetahuan dan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Sehingga seorang guru harus dapat memperhatikan dan mengarahkan siswa yang memiliki kemampuan yang menonjol pada diri siswa agar bisa lebih baik dan menjadi suatu prestasi yang membanggakan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasar pada kebutuhan, kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikulum atau kunjungan studi ke tempat-tempat tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 3 Yogyakarta terdiri dari dua macam yaitu, ekstrakurikuler olahraga dan non olahraga. Ekstrakurikuler olahraga meliputi Bolavoli, Sepakbola, Bolabasket, Bulutangkis, dan Pencak Silat 1
Perisai Diri. Sedangkan yang termasuk ekstrakurikuler non olahraga antara lain Paduan suara, Teater Jubah Macan, Ambalan (Pramuka), SSC (Smoothy Socialaholic Club), Majalah Sekolah (Progresif), Aeromodelling, KIRPAD (Kelompok Ilmiah Remaja), Padmanaba, Junior Rescue Club (PMR, Peleton Inti (Bhayangkara Padmanaba), Pecinta Alam (Padmanaba Hiking Club), ALCOB (APEC Learning Community Builders), Robotika, Debat Bahasa Inggris, Padmanaba Computer Club. Berdasarkan dari hasil diskusi dengan bapak Sumaryoto selaku guru olahraga dan pelatih ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 3 Yogyakarta yang dilakukan tanggal 5 maret 2012, kegiatan ekstrakurikuler olahraga bolabasket merupakan kegiatan yang banyak diminati para siswa. Keseluruhan yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 putra dan 15 putri. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bolabasket dilaksanakan dua kali seminggu pada hari Selasa dan Jum at yang dilakukan pada sore hari dimulai pukul 15.30-17.00 WIB. Hakikat permainan dasar bolabasket adalah menghasilkan angka dengan cara memasukkan bola ke keranjang (basket), dan mencegah tim lawan melakukan hal serupa. Menembak merupakan salah satu faktor teknik yang penting dalam permainan bolabasket, karena kemenangan dalam pertandingan ditentukan oleh jumlah keberhasilan pada tembakan yang dibuat oleh suatu regu. Dengan kata lain regu yang lebih banyak mengumpulkan poin dari total tembakan yang berhasil akan memenangkan pertandingan. 2
Langkah pertama harus lebar dan badan condong ke depan untuk memperoleh jarak sejauh mungkin dan memelihara keseimbangan. Langkah kedua pendek dengan maksud mempersiapkan diri untuk membuat awalan agar dapat menolakkan kaki sekuat-kuatnya dan memperoleh hasil lompatan yang maksimal. Lompatan terakhir harus maksimal dengan tujuan mendekatkan diri dengan keranjang basket dan menghilangkan kecepatan ke arah depan. Tembakan lay up siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bervariasi yaitu pada siswa putra yang berpostur tubuh tinggi cenderung melakukan lay up shoot dari samping kanan dibandingkan melakukan lay up shoot dari samping kiri dan kebanyakan siswa yang berpostur tubuh tinggi melakukan lay up shoot langsung ke ring basket di bandingkan lay up shoot melalui papan pantul dikarenakan siswa berpostur tubuh tinggi lebih dekat dan mudah untuk menjangkau ring basket. Sedangkan pada siswa putra yang bepostur tubuh pendek cenderung melakukan lay up shoot dari samping kanan di bandingkan melakukan lay up shoot dari samping kiri dan kebanyakan melakukan lay up shoot melalui papan pantul di bandingkan langsung ke ring basket dikarenakan siswa yang berpostur tubuh pendek sulit untuk menjangkau ring basket sehingga lebih mudah untuk memantulkan bola ke papan terlebih dahulu. Pada siswa putri cenderung melakukan lay up shoot dari samping kanan dan melakukan lay up shoot melalui papan pantul dibandingkan lay up shoot langsung ke ring basket dikarenakan pada siswa putri jauh untuk menjangkau ring basket. Kesalahan yang dilakukan siswa peserta ekstrakulikuler bolabasket SMA Negeri 3 Yogyakarta saat melakukan lay up shoot, contohnya pada 3
langkah kedua rangkaian gerakan lay up shoot siswa cenderung menambah kecepatan lari dan langkahnya terlalu lebar. Selain itu, siswa juga cenderung menembakkan bola dengan kekuatan yang cukup kencang sehingga bola tidak terkesan diletakkan di dalam keranjang. Hal-hal tersebut menyebabkan masih banyak siswa yang gagal melakukan lay up shoot dengan benar. Setiap pemain bola basket harus mampu melakukan gerakan lay up shoot dengan benar. Hal ini disebabkan pentingnya lay up shoot dalam permainan bolabasket, terutama dalam hal mencetak angka. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian yang tentang keefektifan lay up shoot melalui papan pantul dan langsung ke ring basket pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 3 Yogyakarta. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Masih banyak kesalahan terutama pada saat melangkah yang dilakukan siswa peserta ekstrakulikuler bola basket Negeri 3 Yogyakarta dalam melakukan tembakan lay up. 2. Belum diketahui hasil tembakan lay up melalui papan pantul siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta. 3. Belum diketahui tembakan lay up langsung ke ring basket siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta. 4
4. Belum diketahui perbedaan keefektifan lay up shoot melalui papan pantul dengan langsung ke ring basket pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Yogyakarta. C. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas tidak menutup kemungkinan akan muncul masalah baru yang akan meluas. Mengingat begitu luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada dalam identifikasi masalah, untuk mengantisipasi hal tersebut maka peneliti perlu memberikan batasan masalah yaitu keefektifan lay up shoot melalui papan pantul dan langsung ke ring basket pada siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 3 Yogyakarta. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut: adakah perbedaan keefektifan antara lay up shoot melalui papan pantul dan langsung ke ring basket pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 3 Yogyakarta? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan lay up shoot melalui papan pantul dan langsung ke ring basket pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 3 Yogyakarta. 5
F. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan dari penulisan penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya penelitian yang telah ada di bidang olahraga, selain itu menambah pengetahuan olahraga khususnya bola basket serta dapat menunjukan bukti-bukti secara ilmiah tentang keefektifan lay up shoot melalui papan pantul dan langsung ke ring basket, sehingga dapat digunakan sebagai wahana dalam pembinaan prestasi olahraga khususnya cabang olahraga bola basket. 2. Secara praktis: Penelitian ini sebagai informasi kepada pihak yang berkepentingan dalam usaha meningkatkan prestasi olahraga kususnya bola basket. Bagi pendidik atau pelatih berguna sebagai bahan pembelajaran agar dalam memberikan pembelajaran haruslah memperhatikan faktorfaktor yang pendukung dalam meningkatkan prestasi khususnya dalam keterampilan lay up shoot dan bagi siswa agar dapat meningkatkan latihan lay up shoot untuk mendukung ketrampilan dalam bermain bola basket. 6