Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Acne Vulgaris (AV) merupakan suatu penyakit peradangan kronis dari folikel

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian atas. Jerawat terjadi karena pori-pori kulit. terbuka dan tersumbat dengan minyak, sel-sel kulit mati, infeksi

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam tata kecantikan kulit. Pemahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit

BAB I PENDAHULUAN. Jerawat atau akne adalah mesalah kulit berupa infeksi dan peradangan

Jerawat biasanya muncul di wajah, leher, bahu, dada, punggung dan bahu, dan maaf ada juga di daerah pantat.

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di

DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda:

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

BAB I PENDAHULUAN. pleomorfik, komedo, papul, pustul, dan nodul. (Zaenglein dkk, 2008).

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tampil cantik merupakan dambaan setiap orang terlebih lagi kaum wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dan kosmetik adalah dua hal yang saling berkaitan. Kosmetik

UJIAN AKHIR SEMESTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGINDENTIFIKASI TANGAN, KAKI DAN KUKU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh berbagai faktor dengan gambaran klinis yang khas

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja,

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan

TATA KECANTIKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit kulit yang melibatkan unit pilosebasea ditandai. Indonesia, menurut catatan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetika

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

PERAWATAN KULIT DI SEKITAR MATA SECARA ALAMI UNTUK MENDUKUNG KESEHATAN DI KELOMPOK PKK DUSUN BENDUNGAN WATES KULON PROGO. Oleh: Herina Yuwati

BAB 1 PENDAHULUAN. Akne vulgaris (AV) atau jerawat merupakan suatu penyakit. keradangan kronis dari folikel pilosebasea yang ditandai dengan

Nama : Fitria Intan Beladina NIM: FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

PENGURUTAN (MASSAGE)

Sistem Ekskresi Manusia

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PERAWATAN WAJAH MELALUI TEKNIK TOTOK UNTUK MENDUKUNG KESEHATAN DI PUTRI KEDATON GRIYA KECANTIKAN DAN SPA YOGYAKARTA. Oleh: Herina Yuwati

Luka dan Proses Penyembuhannya

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan bagi remaja dan dewasa muda merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat

BAB V PEMBAHASAN. 25 orang (39.1%) yang mengalami jerawat berat. Hasil observasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea dengan

BAB I PENDAHULUAN. xerosis yang akan menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit sehingga lapisan

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PENGARUH PENGGUNAAN GALVANI TERHADAP HASIL PENGURANGAN KERUTAN PADA PERAWATAN KULIT WAJAH MENUA DENGAN EKSTRAK KACANG KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Journal of Beauty and Beauty Health Education

PENGARUH PENGGUNAANMASKER DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (TEN) steenis) TERHADAP PENGURANGAN JERAWAT PADA MAHASISWI USIA TAHUN

PENGARUH PERAWATAN WAJAH MELALUI TEKNIK TOTOK UNTUK MENDUKUNG KESEHATAN DI PUTRI KEDATON GRIYA KECANTIKAN DAN SPA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK NEGERI 1 TAMPAKSIRING. Alamat: JL. DR. Ir. Soekarno, Tampaksiring, (0361)

ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN PIL KONTRASEPSI ORAL KOMBINASI PADA PENGOBATAN AKNE VULGARIS

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

RPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Perawatan Kulit Wajah Secara Manual

The Correlation between Cosmetics Usage to Acne Vulgaris in Female Student in FKIK Muhammadiyah University of Yogyakarta

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik

Merawat Kulit Kering dan Menua

Tips Menghilangkan Flek Hitam di Wajah

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

10 LANGKAH MENJAGA KULIT TETAP SEHAT

Beauty From Nature

BAB 1 PENDAHULUAN. pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB 1 PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28

BAB 1 PENDAHULUAN. papul, pustul, nodul dan kista di area predileksinya yang biasanya pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sebaran usia mahasiswi yang menggunakan kosmetik

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak sekali khasiat sebagai obat tradisional, dan belum banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan papula yang erimatus, serta pada kasus yang berat dapat disertai pustul yang

Hubungi Kami: LINE : brtcofficial. SMS Pin BB : : 2AF92EE7

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

HUBUNGAN KULIT WAJAH BERJERAWAT DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN T.A.

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KOSMETOLOGI (BU 343) Oleh Dra. Pipin Tresna P, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi

Transkripsi:

Modul Hybrid Learning PPG Tata Rias Dalam Jabatan Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne) DISUSUN OLEH : Nurul Hidayah, M.Pd 1

A. PENDAHULUAN Modul ini akan menjelaskan suatu pengetahuan dan keterampilan merawat kulit wajah secara manual pada kulit berjerawat (acne), mata kegiatan ini membahas tentang teori dasar pengetahuan perawatan kulit wajah manual pada kulit wajah berjerawat (acne), kebutuhan alat bahan, lenan dan kosmetika serta teknik perawatan kulit wajah berjerawat (acne). Peserta dituntut dapat belajar mandiri berdasarkan prinsip pembelajaran mandiri (self regulated learning), diakhir kegiatan ini, peserta diharapkan dapat mengimplementasikan. Untuk dapat lebih meningkatan pemahaman, maka proses pembelajaran tidak hanya berupa teori tetapi juga mendemostrasikan baik secara nyata maupun simulasi. Selain itu anda juga harus mempunyai pengalaman yang sesungguhnya dengan pemahaman yang telah diberikan. Oleh sebab itu simaklah dengan baik materi yang dibahas pada modul ini, sehingga anda dapat memahami secara menyeluruh sajian materi yang akan diuraikan dalam bahan ajar ini. Agar berhasil dengan baik dalam mempelajari modul ini berikut beberapa petunjuk yang dapat anda ikuti: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai anda memahami secara tuntas, untuk tujuan apa, dan bagaimana mempelajarinya. 2. Setiap kegiatan belajar harus dipahami secara tuntas dengan ditandai mampu mengerjakan tes formatif dan tugas yang sudah diberikan. 3. Tangkaplah makna dari setiap konsep yang dibahas dalam modul ini melalui pemahamam sendiri dan tukar pikiran dengan teman. 4. Upayakan untuk dapat membaca sumber-sumber lain yang relevan untuk menambahkan wawasan anda menjadikan perbandingan jika pembahasan dalam modul ini masih dianggap kurang. 5. Mantapkan pemahaman anda dengan latihan dalam modul dan melalui kegiatan diskusi. 2

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam merawat kulit wajah secara manual pada kulit berjerawat (acne) C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Mendeskripsikan dan memahami pengetahuan perawatan kulit wajah manual pada kulit wajah berjerawat (acne) 2. Mengidentifikasi kebutuhan alat bahan, lenan dan kosmetika 3. Menerapkan teknik perawatan kulit wajah manual pada kulit wajah berjerawat (acne) D. URAIAN MATERI 1. Pengetahuan Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Wajah Berjerawat (Acne) 1.1 Anatomi Dan Fisiologi Kulit Bagi seorang ahli kecantikan, sebelum melakukan perawatan wajah, anda sebaiknya terlebih dahulu harus memahami anatomi fisiologi wajah. Manfaat mempelajari hal tersebut adalah untuk membantu pemahaman kita saat akan melakukan pembersihan, dan pengurutan wajah/aqupresur. Oleh sebab itu pahamilah terlebih dahulu tentang pengertian dan struktur kulit. Kulit adalah lapisan terluar dari tubuh manusia, yang sebagian besar ditumbuhi rambut, baik rambut halus maupun rambut kasar dan panjang, yang membungkus semua permukaan tubuh manusia. Tebal kulit sekitar 0,05mm sampai 3mm. Kulit bertindak sebagai batasan diantara sekitar luar dan di dalam badan yaitu sebagai pemisah. Kulit berperan melindungi otot dan organ manusia, kulit juga sebagai organ yang terpenting dan terbesar. Menurut Dwikarya dalam bukunya menyatakan bahwa Kulit merupakan bagian luar tubuh yang menutupi organ-organ tubuh manusia. Kulit memegang peranan yang sangat penting untuk melindungi bagian tubuh didalamnya hal ini berdasarkan letaknya yang 3

berada dilapisan terluar tubuh. Kulit bagian terluar tubuh memiliki fungsi utama sebagai pelindung tubuh walapupun kulit terlihat begitu tipis. Kulit terdiri atas beberapa lapisan yaitu epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat), dan hypodermis (jaringan ikat bawah kulit). a. Lapisan epidermis yaitu lapisan tipis pada bagian terluar kulit dan langsung berhubungan dengan dunia luar, dilapisan epidermis ini terdapak banyak lapisan sel keratinosit yang pada lapisan ini, yang mana pada lapisan ini kulit berfungsi untuk melindungi organ tubuh dibawahnya. Epidermis terdiri dari 4 tipe sel : 1. Keratinocytes 2. Melanocytes 3. Sel Merkel 4. Sel Langerhans kulit akan meregenarasi sel selama kurang lebih 28 hari untuk mengganti dengan kulit ari yang baru. b. Lapisan kedua yaitu dermis atau kulit jangat merupakan lapisan kulit dibawah epidermis, pada lapisan dermis ini tersusun papil papil kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah, selain itu pada lapisan dermis terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, serat kolagen dan akar rambut serta otot penegak rambut. Lapisan ini juga merupakan jaringan penyangga yang elastis untuk menjaga kekenyalan kulit (daya elastisitas) yang terdiri dari serabut kolagen dan sel-sel lainnya untuk memperkuat otot-otot. Dalam lapisan ini terdapat 8 unsur : 1. Pembuluh darah dan getah bening 2. Ujung-ujung syaraf perasa 3. Kelenjar keringat 4. Kelenjar palit 5. Kantung ( folikel ) rambut dengan akar rambut 6. Otot penegak rambut ( musculus arector pili ) 7. Serabut kolagen dan lapisan reticular, serabut elastin ( jaringan ikat kulit ) 8. Serabut kolagen dan elastin 4

c. Lapisan kulit yang terbawah yaitu hypodermis atau Jaringan ikat di bawah kulit merupakan jaringan ikat yang mengandung banyak sel lemak dan syaraf, ketebalan lapisan ini berbeda-beda pada setiap orang. Sub cutis adalah bagian terdalam dari kulit, yang mana pada lapisan ini kelenjar lemak bekerja, dan pada lapisan ini pula penyerapan sari-sari makanan dilakukan yang kemudian diteruskan ke lapisan kulit selanjutnya. Lapisan ini terutama mengandung jarngan lemak sebagai cadangan makanan, penahan suhu badan dan sebagai bantalan. Gambar 1.1 lapisan kulit Sumber: http://www.gudangbiologi.com/2016/02/penjelasan-tentanganatomi-dan.html Ketebalan kulit seseorang sangat bermacam-macam ada yang tebal dan ada yang tipis tergantung pada usia, ras, iklim, makanan dan pengaruh sinar matahari hal ini juga yang akan menyebabkan jenis kulit pada tiaptiap orang berbeda. Kulit memiliki jenis yang berbeda pada setiap orang, keadaan ini dipengaruhi oleh hormon, kandungan air dalam lapisan kulit, produksi minyak dalam kulit, kondisi, dan kecepatan pergantian sel-sel lapisan tanduk, serta faktor lingkungan. Kulit terbagi menjadi beberapa jenis, yakni kulit normal, kering, kulit berminyak, dan kulit kombinasi. a) Kulit berminyak memiliki ciri-ciri, kelenjar lemak bekerja berlebihan, kulit kelihatan mengkilat, kulit tebal, tonus kuat, poripori besar, mudah berjerawat. 5

b) Kulit normal memiliki ciri-ciri antara lain tidak berminyak dan tidak kering, kulit kelihatan segar dan baik. Lubang pori-pori hampir tidak tampa, peredaran darah lancer, jarang mendapat gangguan kulit dan tonusnya baik c) Kulit Kering memiliki ciri-ciri kelenjar lemak kurang aktif, kulit kelihatan kusam dan tipis, bersisik, lebih cepat timbul kerut, lubang pori tidak kelihatan, mudah mendapat gangguan pelebaran pembuluh darah mudah keriput d) Kulit campuran atau kombinasi dapat diketahui ciri-cirinya sebagai berikut, kulit tampak normal namun cenderung kering dan normal cenderung berminyak. Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, tapi lebih sering pada usia 35 tahun. Berdasarkan dengan letaknya yang berada di paling luar luar tubuh, maka kulit sebagai organ yang langsung berhadapan dengan debu, polusi, air dan permukaan, sehingga kulit memiliki peranan terbesar sebagai penutup bagian tubuh dan melindungi tubuh terhadap rangsangan dari luar. Disamping itu, kulit berfungsi sebagai antara lain fungsi kulit sebagai pelindung organ tubuh di dalamnya, fungsi absorpsi, fungsi eksresi, fungsi persepsi, fungsi kulit sebagai pengatur suhu tubuh dan fungsi kulit untuk menunjang penampilan. Kulit merupakan faktor terpenting dalam melindungi tubuh selain itu fungsi kulit yang tidak kalah penting bahwa kulit juga merupakan simbol yang dapat memancarkan kecantikan seseorang. Kulit yang normal terpancar dari kulit yang mulus dan lembut tanpa adanya kelainan dan gangguan di kulit wajah, namun demikian kelainan dikulit wajah hampir dialami oleh setiap orang. Kelainan pada kulit wajah antara lain, komedo, jerawat, pigmentasi, keriput, pelebaran pembuluh darah, dan kulit kusam. Kelainan kulit ini ada yang bersifat tidak berbahaya namun dapat menggangu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri. Oleh sebab itu kelainan kulit harus segera diatasi demi 6

menjaga penampilan agar tetap sehat dan menarik serta terbebas dari kelainan kulit yang lebih mendalam. 1.2 Kelainan Kulit Berjerawat (Acne) Kulit berjerawat merupakan kondisi dimana kulit wajah mengalami gangguan jerawat yang biasanya terjadi pada kulit berminyak atau keadaan dimana kelenjar pilosebaceous pda kulit terinfeksi. Ketika kulit wajah terinfeksi, pada wajah akan muncul jerawat yang menggangu penampilan. Jerawat merupakan kelainan/penyakit kulit yang termasuk gangguan pada kelenjar lemak di muara kandung rambut, atau muara poripori. Kulit berjerawat merupakan peradangan pada kulit yang ditandai dengan adanya komedo tertutup (white head) dan komedo terbuka (black head). Komedo merupakan kelainan kulit yang berupa tonjolan kecil diakibatkan adanya penyumbatan lemak di bawah lapisan kulit bintil. Setelah ditandai adanya komedo biasanya ditandai oleh munculnya (papula atau nodula) atau bintil bernanah setelah itu terjadi (pustule atau kista) pada permukaan kulit berwarna kulit kemerahan dan berlemak. Gambar 1.2 Kulit berjerawat Sumber: Dewi Muliyawan 2013 Nelly hakim dalam bukunya menyatakan bahwa jerawat adalah suatu penyakit radang yang mengenai susunan pilosebaseus yaitu kelenjar palit (minyak) yang umumnya terdapat pada anak-anak di masa pubertas, yang disebabkan perubahan hormonal. Acne timbul didaerah sebore yaitu daerah kulit yang mengandung lebih banyak kelenjar palit (minyak). 7

Daerah sebore terdapat di kulit muka yaitu daerah hidung, pipi, dari dan dagu, di dada dan punggung. Jerawat dapat timbul beradarkan faktor pencetusnya yang bervariasi, dibawah ini merupakan gambaran gejala timbulnya jerawat yang dapat diketahui dari ciri-ciri dibawah ini, yaitu: a. Peningkatan produksi sebum b. Munculnya kondisi abnormal karena bakteri atau jamur sering kali menimbulkan rasa sakit c. Peningkatan hormone estrogen d. Kesalahan dalam penggunaan kosmetik e. Produksi minyak berlebih f. Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori yang terinfeksi g. Konsisi stress h. Faktor genetik turunan orang tua Pada dasarnya jerawat dapat berkembang dari kotoran dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum terhambat. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga minyak yang keluar akan bertumpuk dan menjadi komedo, jika komedo tersebut terkena bakteri maka akan menjadi jerawat. Gambar 1.3 Kulit yang berjerawat Sumber: http://www.jualtheraskin.com/wpcontent/uploads/2017/04/perawatan-kulit-berjerawat-081239481266.png 8

Munculnya jerawat di wajah atau bagian tubuh lain bisa di bagi menjadi 10 fase: Fase 1 : Munculnya komedo atau benjolan kecil dikulit sehingga menjadi tanda awal akan munculnya jerawat. Fase 2 : White head comedo semakin banyak, yaitu sumbatan komedo pada kulit akan sangat terlihat. Fase 3 : Jerawat makin berkembang menjadi tonjolan kecil berwarna merah yang terasa sakit bila disentuh. Fase 4 : Muncul papula pada jerawat. Papula dapat berupa peradangan pada kulit Fase 5 : Peradangan semakin parah dan membesar Fase 6 : Muncul nanah pada jerawat yang di sebut Pustul yakni peradangan jerawat yang ditandai dengan jerawat yang mengandung nanah. Fase 7 : Peradangan pada jerawat semakin hebat gumpalan (nodule) akan mulai timbul dalam tahap ini. Kulit yang berjerawat akan memerah akan semakin membesar sehingga jerawat terlihat lebih jelas. Fase 8 : Jerawat tampak matang dan siap pecah. Fase 9 : Jerawat pecah dengan sendiri nya dan meninggalkan bekas luka noda merah kemudian menjadi noda hitam. Fase 10: Masa penyembuhan jerawat, di sini terjadi proses regenerasi sel baru dengan elastisitas kolagen kulit Jerawat biasanya muncul akibat produksi sebum yang terlalu aktif dan terjadinya penyumbatan pada pori pori yang berlangsung bersamaan. Kondisi sebum yang tersumbat ini kemudian membentuk jerawat yang berbeda jenisnya, sebab jerawat digolongkan menjadi beberapa jenis tergantung dari faktor penyebabnya. Terdapat beberapa jenis jerawat yang umum diketahui yaitu acne juvenile, acne vulgaris, acne rosacea, dan acne nitrosica. 9

Penyebab acne juvenil yaitu masalah hormonal yang terjadi pada diri seseorang, masalah hormonal yang dimaksud yaitu belum stabilnya hormone dalam memproduksi sebum. Akne Juvenil muncul pada masa pubertas, di mana akne ini biasanya diderita remaja usia 14 20 tahun. Penyebabnya adalah masalah hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum. Acne vulgaris yaitu jerawat yang awal mulanya ditandai oleh komedo, acne vulgaris ini termasuk jerawat yang paling sering dialami oleh sebagian besar wanita yang memiliki jenis kulit berminyak ataupun tidak berminyak. Akne vulgaris biasanya penyebab utamanya adalah genetika seperti yang ditunjukkan dalam beberapa studi klinis ilmiah. Acne rosacea biasanya kulit yang terkena jerawat jenis ini mula-mula akan tampak kemerahan pada bagain wajah yang menonjol dan kemudian menjadi radang hingga menimbulkan sisik di lipatan hidung. Akne Rosacea ini yaitu jerawat yang muncul pada wanita yang berusia 30 hingga 40 tahun, tandanya mula-mula jerawat akan tampak kemudian menjadi radang hingga menimbulkan sisiik di lipatan hidung. Acne nitrosica, jerawat jenis ini termasuk jerawat yang harus mendapat perawatan dari dokter sebab jerawat ini jika tidak segera ditangani dan dibiarkan pecah sendiri atau dipecahkan dengan cara yang salah akan akan menimbulkan bekas luka/bopeng. Untuk lebih jelasnya macam-macam jerawat dapat dilihat pada web http://www.acne.com/types-of-acne/acne-signs/ Jerawat memerlukan waktu yang cukup lama untuk sembuh total. Pada beberapa kasus, sebagian jerawat sudah tumbuh sementara jerawat yang lain masih merah meradang. Oleh sebab itu diperlukan perawatan khusus untuk kulit wajah yang berjerawat. Perawatan wajah manual untuk kulit berjerawat yaitu untuk menyembuhkan jerawat hal ini dimaksudkan untuk menghindari jumlah jerawat semakin banyak, meminimalisir agar jerawat segera berkurang, mengecilkan bagian pori-pori kulit wajah, mengangkat keberadaan sel-sel 10

matipenyebab timbulnya jerawat, mencegah tumbuhnya jerawat lagi, dan mengurangi rasa sakit yang menggangu. Perawatan ini harus menggunakan kosmetik yang tidak berbahaya dan tidak menambah parah kondisi jerawat pada wajah. Perawatan wajah berjerawat yang dilakukan secara manual harus diawali dengan pembersihan kulit yang mendalam hingga ke pori-pori, sehingga kulit harus dibersihkan dari dari minyak, sisa kosmetik, debu dan polusi yang mengendap di kulit. Jerawat juga dapat dirawat dengan menggunakan masker yang terbuat dari bahan alami yang mengandung vitamin C, flavonoid, saponin, sulfur dan zat-zat lain yang memiliki sifat untuk mematikan kuman, mengeringkan jerawat dan sebagai pembersih. 11