BAB I PENDAHULUAN. merubah perekonomian Indonesia menjadi terpuruk. Hal yang berimbas kepada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang menerapkan sistem ribawi menjadi goyah. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor keuangan di Indonesia masih didominasi oleh industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lain yang ditopang oleh bank tersebut. Fungsi bank sebagai perantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. baik ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Bank merupakan sektor penting dan berpengaruh dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menilai kesehatan suatu bank, di mana bank dengan kinerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. kredit bermasalah yang terjadi dalam suatu bank. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana

BAB I PENDAHULUAN. pemilik modal (fund supplier) dengan pengguna dana (fund user). Bank dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 membuat perekonomian

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor perbankan merupakan tulang punggung dan memiliki peranan yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kontribusi nyata dari sektor perbankan. Sesungguhnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. sebagai principle (pemilik modal) dengan manajemen sebagai agent

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu penopang yang memperkuat sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1997, asia tenggara mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian Indonesia menjadi terpuruk. Hal yang berimbas kepada perusahaan-perusahaan yang ada di dalam negeri terutama pada sektor perbankan. Sektor perbankan sangat bergantung dengan posisi kurs karena transaksi mereka mengunakan mata uang asing. Hal ini semakin memperburuk kondisi perekonomian nasional. Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara karena berfungsi sebagai lembaga intermediasi semakin terkena imbasnya. Salah satu permasalahan yang muncul adalah bank menghadapi negatif spread yakni suku bunga tabungan lebih basar dari suku bunga pinjaman, hal ini menyebabkan bank sulit memperoleh keuntungan. ( Yuliani 2007 dalam Wibowo dan Syaichu, 2013) Dampak adanya banking crisis yang melanda Indonesia adalah adanya krisis mempengaruhi kinerja perbankan akibatnya bank mengalami ketidak seimbangan dalam fungsi intermediasi. Dalam satu sisi, perbankan sukses dalam mengumpulkan dana masyarakat namun di sisi lain penyaluran kredit ke masyarakat mengalami penurunan. Akibatnya bank tidak cukup kredibel dari segi profitabilitas, hal ini berdampak pada kelangsungan modal perbankan. Kerugian yang dialami bank ini semakin terasa mengakibatkan kebankrutan. Pada dasarnya 1

2 analisis rasio dikelompokan ke dalam lima macam kategori Salah satunya adalah rasio profitabilitas. rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu (Agus dan Martono, 2014:83). Profitabilitas bank merupakan fungsi dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor mikro atau faktor spesifik bank yang menentukan profitabilitas. Sedangkan faktor eksternal merupakan fariabel-fariabel yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank, tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian dan hukum yang akan berdampak pada kinerja lembaga keuangan. Faktor eksternal yang perlu diperhatikan adalah inflasi, suku bunga, dan siklus output, serta variabel yang mempresentasikan karakteristik pasar. (Athanasoglou et al 2006 dalam Dwijayanthy dan Naomi, 2009) Ada beberapa fenomena yang terjadi mengenai profitabilitas bank di antaranya adalah: secara umum profitabilitas perbankan pada tahun 2014 mengalami tekanan disebabkan penurunan Net Interest Margin (NIM) dan kenaikan biaya penghapusan kredit macet. NIM mengalami penurunan dari 4,9% pada tahun 2013 menjadi 4,2% pada tahun 2014 sedangkan pertumbuhan biaya penghapusan kredit macet juga meningkat dari 18% y/y pada periode yang sama. Sepanjang tahun 2014 kinerja ekonomi Indonesia mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Praktis kinerja perbankan pun menurun mengikuti siklus bisnis. Profitabilitas perbankan mengalami perlambatan sejak tahun 2013, dari puncak pertumbuhan laba yang sempat mencapai rata-rata 25%

3 y/y pada tahun 2012. Sementara pada tahun 2014 pertumbukan laba perbankan turun drastis dan hanya mencapai 11%, atau naik sebesar 8 triliun menjadi Rp 143 triliun. (http://www1.lps.go.id/documents/604798/0/2015-03- 12_Laporan+Perekonomian+dan+Perbankan+Februari+2015.pdf/c71e0771-cae4-48e2-a596-59958ab085ac,1-juni-2015/pukul 16:05) Masalah lainnya yang terus menerus mendapat perhatian pemerintah adalah masalah inflasi. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia adalah sukar untuk dicapai.yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah. (sukirno,2011:333) Tingginya angka inflasi dapat berdampak pada sektor perbankan. Oleh karena itu, bank Indonesia juga perlu menetapkan tingkat suku bunga (BI Rate) yang sesuai sebagai dasar atau patokan bank umum dan swasta untuk menentukansuku bunga mereka agar mereka dapat tetap likuid dan menguntungkan. Salah satu penyebab krisis yang dialami oleh Indonesia inflasi yang berkepanjangan (Dwijayanthy dan Naomi, 2009). Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus (M. Natsir, 2014:253). ` Menurut Almilia, Utomo yang dikutip oleh Dwijayanthy dan Naomi (2009) Besarnya tingkat suku bunga (BI Rate) menjadi salah satu faktor bagi

4 perbankan untuk menentukan besarnya suku bunga yang ditawarkan kepada masyarakat. Suku bunga berpengaruh terhadap keinginan dan ketertarikan masyarakat untuk menanamkan dananya di bank melalui produk-produk yang ditawarkan. Dampak bagi bank itu sendiri, yakni dengan semakin dengan semakin banyaknya dana yang ditanamkan oleh masyarakat, akan meningkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dimana dari kredit yang disalurkan tersebut, bank memperoleh profit. Sehingga, banyak kredit yang disalurkan, berdampak pada besarnya pendapatan yang di peroleh bank. BI rate merupakan sinyal berupa besaran angka dalam transmisi kebijakan moneter yang menunjukan situasi terkini ekonomi, termasuk gambaran tentang tantangan dalam pencapaian target inflasi (M. Natsir, 2014:104). Selain itu Variabel CAR dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menangung risiko dari setiap aktiva produktif yang beresiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan suatu bank (Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu, 2013).

5 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS BANK. (studi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2014). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini agar dapat mencapai sasaran dam penyusunannya penulis membatasi masalah-masalah yang akan dikembangkan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat inflasi di Indonesia pada periode 2007-2014. 2. Bagaimana tingkat suku bunga (BI Rate) di Indonesia pada periode 2007-2014. 3. Bagaimana tingkat Capital Adequacy Ratio bank yang terdaftar dalam Bursa Efek Indoneia pada periode 2007-2014. 4. Bagaimana profitabilitas bank yang teradftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. 5. Seberapa besar pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. 6. Seberapa besar pengaruh Suku Bunga (BI rate) terhadap profitabilitas bank dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014.

6 7. Seberapa besar pengaruh capital adequacy ratio terhadap profitabilitas bank dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. 8. Seberapa besar pengaruh inflasi, suku bunga (BI Rate), dan capital adequacy ratio terhadap profitabilitas bank yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia secara bersama-sama pada periode 2007-2014. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1. Untuk mengetahui tingkat Inflasi di Indonesia pada periode 2007-2014. 2. Untuk mengetahui tingkat suku bunga (BI Rate) di Indonesia pada periode 2007-2014. 3. Untuk mengetahui tingkat Capital Adequacy Ratio bank yang teradftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. 4. Untuk mengetahui profitabilitas bank yang teradftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. 5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh inflasi terhaadap profitabilitas bank dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. 6. Untuk menegehui besarnya pengaruh Suku Bunga (BI rate) terhadap profitabilitas bank dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014. 7. Untuk mengetahui besarnya pengaruh capital adequacy ratio terhadap profitabilitas bank dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014.

7 8. Untuk mengetahui besarnya pengaruh inflasi, suku bunga (BI Rate), dan capital adequacy ratio terhadap profitabilitas bank yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia secara bersama-sama pada periode 2007-2014. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan pengetahuan tentang hubungan pengaruh indikator inflasi, tingkat suku bunga dan capital adequacy ratio terhadap kinerja bank yang diukur dalam rasio Rerurn on Asset (ROA). Selain itu dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi keuangan. 2. Bagi para peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam penelitian berikutnya. 1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan masukan bagi: 1. Penulis a. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh sidang skripsi guna memperoleh gelar (S1) pada Program Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Pasundan Bandung.

8 b. Dapat memperluas pengetahuan dan menambah wawasan mengenai pengaruh indikator makro ekonomi terhadap profitabilitas suatu Bank serta untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah. 2. Perbankan Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi manajeman bank untuk meningkatkan kinerja perusahaan, dan memberikan informasi kepada para banker mengenai hubungan variabelvariabel inflasi, suku bunga, dan capital adequacy ratio terhadap profitabilitas bank. 3. Lembaga Pendidikan Memberikan masukan bagi dunia akademik khususnya jurusan akuntansi untuk mendidik mahasiswa untuk mendiskusikan mengenai pengaruh inflasi, BI rate, dan capital adequacy ratio terhadap profitabilitas. 4. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan dan dapat menjadi bahan referensi, khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, Yaitu pengaruh inflasi, BI Rate dan capital adequacy ratio terhadap profitabilitas.

9