ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK HENRA PRANATA SIREGAR NIM :

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

ANALISIS KINERJA JARINGAN ATM MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET OLEH: APRIAL UMARDI

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

5. QoS (Quality of Service)

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA JARINGAN ATM MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA ANTRIAN M/M/1/N PADA WIRELESS LAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun antara komputer-komputer dengan sumber daya. efektif, misalkan dalam hal pembagian bandwith yang tidak merata, delay

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

ANALISIS LAYANAN VIDEO PADA JARINGAN ATM DENGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK

BAB I PENDAHULUAN I 1

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN CODEC TERHADAP QUALITY OF SERVICE VOIP PADA JARINGAN UMTS

ANALISIS KUALITAS TRANSMISI VIDEO DENGAN DECODABLE FRAME RATE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle


ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

Simulasi Kinerja Berbagai Topologi Jaringan Berbasis Software-Defined Network (SDN)

Gambar 3.1 Tahapan NDLC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. ANALISIS PACKET DELAY VoIP (Voice over Internet Protocol ) PADA JARINGAN AD-HOC WIRELESS LAN ( IEEE )

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI ROUTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

ANALISIS KINERJA JARINGANLOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKANCISCO PACKETTRACERPADA SATUAN BRIMOB POLISI DAERAH SUMATERAUTARA

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

PEMANFAATAN JARINGAN Wi-FiDI LINGKUNGAN USU UNTUK KOMUNIKASI VoIPMENGGUNAKAN TERMINAL TELEPON GENGGAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISA

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA email: panjifirmansyah.11@students.usu.ac.id Abstrak Perangkat teknologi berkembang pesat. Teknologi jaringan yang muncul tersebut di antaranya adalah jaringan Resource Reservation Protocol (RSVP). Jaringan RSVP merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah layanan internet yang terintegrasi. RSVP digunakan untuk menetapkan sumberdaya untuk QoS oleh host dan router. Pada tulisan ini, dimodelkan jaringan RSVP menggunakan silmulator OPNET. Kinerja jaringan RSVP dianalisis dengan menggunakan parameter seperti troughput, rata-rata delay dan packet loss. Hasil simulasi menunjukkan nilai troughput sebesar 90 bps, 890 bps dan 0,0119 bps untuk masing-masing koneksi antara gedung A, B dan C. Sedangkan nilai rata-rata delay sebesar 0,0328 ms, 2,27 ms dan 0,0375 ms. Sementara untuk nilai packet loss secara global sebesar 9,8 %. Kata Kunci : RSVP, QoS, packet loss, rata-rata delay, troughput. 1. Pendahuluan Saat ini, dapat dilihat banyaknya perkembangan teknologi telekomunikasi yang terjadi. Berbagai variasi layanan terbaru bermunculan setiap saat. Dengan berkembangnya berbagai layanan komunikasi, seperti layanan suara, data, dan video, semakin besar pula tantangan untuk menyediakan jaringan dan mengembangkan teknik-teknik terbaru untuk mendukung komunikasi yang efisien dan handal. Berbagai teknologi jaringan muncul dengan tujuan untuk mengakomodir layanan-layanan komunikasi yang semakin beragam agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Teknologi jaringan yang muncul tersebut di antaranya adalah jaringan Resource Reservation Protocol (RSVP). 2. Studi Pustaka Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah layanan internet yang terintegrasi. RSVP ini juga dipakai oleh host atau router untuk mengantar permintaan QoS ke semua node disepanjang jalur aliran data, dan dapat dipakai juga untuk membangun kondisi RSVP yang di desain untuk beroperasi dengan protokol peroutingan unicast dan multicast. Jaringan RSVP ini mendukung akses pada pelayanan internet working yang terintegrasi dimana host dan network bekerja untuk mencapai penjaminan kualitas pengiriman endto-end. Semua host, router dan komponen lain dalam infrastruktur elemen jaringan antara pengirim dan penerima harus mendukung RSVP [1]. 2.1 Quality of Servise (QoS) Pada Gambar 1 dapat dilihat, RSVP digunakan untuk menetapkan sumberdaya untuk QoS oleh host dan router. Host menggunakan RSVP untuk meminta level QoS dari jaringan untuk kepentingan data stream aplikasi. Gambar 1. Struktur Jaringan RSVP 27 copyright@ DTE FT USU

QoS adalah kualitas jaringan yang memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Pada jaringan RSVP, QoS diimplementasikan dengan mekanisme yang disebut [2] : a. Packet classifier Packet classifier menentukan kelas QoS untuk setiap paket. b. Admission control Admission control berfungsi untuk mengecek apakah masing-masing node dalam path yang dipesan memiliki bandwidth yang cukup untuk memenuhi QoS yang diminta. c. Policy control Policy control mengecek apakah user memiliki hak administratif untuk melakukan reservasi [3]. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Langkah-langkah Simulasi Dalam mengevaluasi kinerja jaringan komunikasi ada beberapa cara, antara lain melalui model matematis, simulasi maupun implementasi nyata. OPNET menyediakan sejumlah besar model standar dari perangkat komunikasi yang dapat digunakan untuk merancang jaringan mulai dari yang sederhana sampai yang rumit [4]. Adapun langkah-langkah simulasi jaringan RSVP menggunakan OPNET dapat dilihat dari Gambar 2 1. Langkah pertama dalam pemodelan dan simulasi jaringan RSVP di OPNET adalah pembuatan topologi jaringan. Topologi jaringan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan akan parameter jaringan yang akan dianalisis. 2. Setelah topologi jaringan dibuat dan semua komponen sudah saling terhubung hal selanjutnya adalah mengkonfigurasi parameter / atribut dari setiap objek yang ada. Di sini ditetapkan parameter trafik, parameter QoS, dan yang lainnya. 3. Setelah semua objek dikonfigurasi, langkah selanjutnya adalah pemilihan statistik kinerja jaringan yang akan dijalankan. 4. Langkah selanjutnya adalah menjalankan simulasi. Sebelum simulasi penulis jalankan, terlebih dahulu penulis mengatur atribut simulasi agar penulis dapat melihat beberapa event yang telah dijalankan. 5. Setelah simulasi telah dijalankan, maka hasil simulasi akan muncul berupa grafikgrafik dari parameter kinerja jaringan yang telah ditentukan sebelumnya. 6. Langkah terakhir menganalisis hasil simulasi, dari hasil yang di dapat, penulis dapat melihat apakah hasil dari simulasi sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan teori. Model jaringan yang digunakan pada simulasi ini adalah jaringan LAN dengan topologi jaringan bintang (star), dimana topologi jaringan ini diinisialisasikan dalam tiga buah gedung. Pada simulasi ini menggunakan tiga buah router, satu server, dan lima belas work station. Model jaringan keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 2. Diagram Alir Simulasi Jaringan Dengan OPNET Gambar 3. Model Jaringan Keseluruhan 28 copyright@ DTE FT USU

1.1 Parameter-Parameter Kinerja Jaringan RSVP a. Throughput Troughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut, katagori troughput dapat dilihat pada Tabel 1[5]. Untuk mendapatkan nilai throughput dapat digunakan Persamaan 1 [6]. Throughput= (1) Tabel 1. Kategori Troughput ( Versi Tiphon). Kategori Troughput Troughput Indeks Sangat Bagus 100 % 4 Bagus 75 % 3 Sedang 50 % 2 Jelek <25 % 1 b. Rata-rata delay Rata-rata delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Katagori rata-rata delay dapat dilihat pada Tabel 2 [6]. Untuk menghitung rata-rata delay digunakan Persamaan 2. jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi aplikasi tersebut, katagori packet loss dapat dilihat pada Tabel 3 [6]. Tabel 3. Kategori Packet loss (Versi Tiphon). Kategori Paket Loss Paket Loss Indeks Sangat Bagus 0 % 4 Bagus 3 % 3 Sedang 15 % 2 Jelek 25 % 1 Untuk menghitung packet loss digunakan Persamaan 3. PaketLoss = ( ) x 100% (3) Dimana : A= Paket data dikirim B= Paket data diterima 4. Analisis Hasil Simulasi Hasil simulasi yang dihasilkan OPNET berupa grafik grafik yang menyatakan nilai dari kinerja jaringan yang disesuaikan dengan parameter yang telah ditentukan. 4.1 Troughput Pada Gambar 4, dapat dilihat hasil troughput untuk Gedung A ke Gedung C. Rata-Rata Delay = (2) Tabel 2. Kategori delay ( Versi Tiphon). Kategori delay Delay Indeks Sangat Bagus < 150 ms 4 Bagus 100-300 ms 3 Sedang 300-450 ms 2 Jelek >450 ms 1 c. Packet loss Packet loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan. Didalam hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan. Meskipun Gambar 4. Troughput Gedung A ke Gedung C Dari Gambar 4, nilai troughput untuk Gedung A ke Gedung C pada saat proses pengiriman data dari waktu 0 sampai 1000 second mengalami kenaikan sebesar 78 bits. Pada waktu 1000 sampai 2000 second data yang dikirim mengalami peningkatan sebesar 82 bits. Pada waktu 2000 sampai 3000 second data yang dikirim naik sebesar 85 bits. Pada waktu 3000 sampai 3600 second data 29 copyright@ DTE FT USU

yang dikirim mengalami penurunan 84 bits. Sehingga dengan menggunakan rumus Persamaan 1 nilai troughput yang didapat sebesar 90 bps. Pada Gambar 5, dapat dilihat hasil troughput untuk Gedung B ke Gedung A. mengalami kenaikan 0.025 bits. Pada waktu 10 sampai 20 second data yang dikirim mengalami penurunan sebesar 0.006 bits. Pada waktu 20 sampai 70 second data yang dikirim naik sebesar 0.012 bits. Sehingga nilai troughput yang didapat dari rumus Persamaan 1 sebesar 0.0119 bps. 4.2 Rata-rata delay Pada Gambar 7, dapat dilihat hasil rata-rata delay untuk Gedung A ke Gedung C Gambar 5. Troughput Gedung B ke Gedung A Dari Gambar 5, nilai troughput untuk Gedung B ke Gedung A pada saat proses pengiriman data 0 sampai 1000 second mengalami kenaikan sebesar 780 bits. Pada waktu 1000 sampai 2000 second data yang dikirim naik sebesar 820 bits. Pada waktu 2000 sampai 3000 second data yang dikirim naik sebesar 830 bits. Pada waktu 3000 sampai 3600 second data yang dikirim mengalami penurunan sebesar 800 bits. Sehingga dengan menggunakan rumus Persamaan 1 didapat nilai troughput sebesar 890 bps. Pada Gambar 6, dapat dilihat hasil troughput untuk Gedung C ke Gedung B. Gambar 6. Troughput Gedung C ke Gedung B Dari Gambar 6, nilai troughput untuk Gedung B ke Gedung A pada saat proses pengiriman data 0 sampai 10 second Gambar 7. Rata-rata delay Gedung A ke Gedung C Dari Gambar 7, nilai rata-rata delay untuk Gedung A ke Gedung C pada saat proses pengiriman data dari waktu 0 sampai 10 second, delay yang terjadi sebesar 0,000057 second. Pada waktu 10 sampai 40 second, delay mengalami penurunan sebesar 0,000033 second. Pada waktu 40 sampai 60 second, delay naik sebesar 0,000039 second. Pada waktu 60 sampai 200 second, delay mengalami penurunan sebesar 0,000018 second. Pada waktu 200 sampai 3600 second, delay stabil sebesar 0,000017 second. Sehingga nilai rata-rata delay yang diperoleh dari rumus Persamaan 2 sebesar 0,0328 ms. Pada Gambar 8, nilai rata-rata delay untuk Gedung B ke Gedung A pada saat proses pengiriman data dari waktu 0 sampai 12 second, delay yang terjadi sebesar 0,0013 second. Pada waktu 12 sampai 50 second, delay mengalami penurunan sebesar 0,0009 second. Pada waktu 50 sampai 70 second, delay naik sebesar 0,0027 second. Pada waktu 70 sampai 180 second, delay mengalami penurunan sebesar 0,0018 second. Pada waktu 180 sampai 700 second, delay naik sebesar 0,0032 second. Pada waktu 700 sampai 1000 second, delay turun sebesar 0,0029 second. Pada waktu 1000 sampai 3600 second, delay stabil sebesar 0,0031 second. Sehingga nilai rata-rata delay yang didapat dari rumus Persamaan 2 sebesar 2,27 ms. 30 copyright@ DTE FT USU

Gambar 8. Rata-rata delay Gedung B ke Gedung A Pada Gambar 9, dapat dilihat hasil rata-rata delay untuk Gedung B ke Gedung A. Gambar 9. Rata-rata delay Gedung C ke Gedung B Dari Gambar 9, nilai rata-rata delay untuk Gedung C ke Gedung B pada saat proses pengiriman data pada waktu 0 sampai 10 second, delay mengalami penurunan dari 0,000075 second menjadi 0 second. Sedangkan pada waktu 20 sampai 40 second, delay naik dari 0 second sampai 0,000075 second. Sehingga nilai rata-rata delay yang didapat dari rumus Persamaan 2 sebesar 0,0375 ms. 4.3 Packet loss Dari hasil simulasi yang diperlihatkan pada Gambar 10, maka penulis dapat melihat hasil dan grafiknya untuk packet loss secara keseluruhan (Global) untuk Gedung A, B dan C. Dari grafik yang diperoleh dari pengukuran, hasil nilai packet loss yang terjadi secara global ditunjukan pada Gambar 10. Dimana terlihat perbedaan jumlah paket yang dikirim dengan jumlah paket yang diterima, sehingga nilai packet loss rata-rata yang dihasilkan secara global dengan menggunakan Persamaan 3 sebesar 9,8 %. Gambar 10. Packet Loss Untuk Semua Gedung Secara Global 4.4 Perbandingan nilai Troughput, Ratarata Delay dan Packet Loss. Dari hasil simulasi analisis grafik yang di dapat dengan parameter yang ditentukan, dapat di lihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Pengukuran Skenario Gedung A C Gedung B A Gedung C B Troughput (bps) Parameter Rata-rata delay (ms) Packet Loss (%) 90 0.0328 9.8 890 2.27 9.8 0.0119 0.0375 9.8 Dari Tabel 4, terdapat beberapa parameter yang akan penulis ukur yaitu troughput, ratarata delay dan packet loss. Untuk nilai troughput yang diperoleh pada pengujian gedung A ke gedung C yaitu 90 bps, untuk nilai troughput yang diperoleh pada pengujian gedung B ke gedung A yaitu 890 bps, dan untuk nilai troughput yang diperoleh pada pengujian gedung C ke gedung B yaitu 0.0119 bps. Bila nilai troughput yang diperoleh semakin besar, maka kualitas layanan semakin baik, jika nilai troughput semakin kecil, maka kualitas layanan menurun. Dari hasil nilai troughput antara masing-masing gedung, nilai troughput yang terkecil adalah antara gedung C ke gedung B yaitu 0.0119 bps. Dan nilai troughput tertinggi antara gedung B ke gedung A yaitu 890 bps. Jadi, nilai troughput yang diperoleh tersebut masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan karena adanya interferensi, banyaknya 31 copyright@ DTE FT USU

pengguna dalam topologi jaringan yang digunakan. Untuk hasil rata-rata delay, nilai yang diperoleh untuk rata-rata delay gedung A ke gedung C yaitu 0.0328 ms, untuk nilai yang penulis peroleh untuk rata-rata delay gedung B ke gedung A yaitu 2.27 ms, dan untuk nilai yang penulis peroleh untuk rata-rata delay gedung C ke gedung B yaitu 0.0375 ms. Jadi, semakin kecil nilai rata-rata delay yang di dapatkan, maka semakin baik proses data yang dikirimkan. Dimana nilai rata-rata delay terkecil yaitu antara gedung A ke gedung B sebesar 0.0328 ms. Untuk nilai packet loss yang dihasilkan secara global yaitu sebesar 9.8 %. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap pengujian pengiriman paket data dengan menggunakan OPNET mengalami kehilangan packet loss yang di sebabkan oleh padatnya trafik ataupun terjadinya congestion pada saat pengiriman data, dimana nilai packet loss tersebut termasuk kategori bagus berdasarkan Tabel 3. 5. Kesimpulan Dari hasil simulasi yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan antara lain : 1. Dari hasil simulasi dapat dilihat nilai troughput antara Gedung B ke Gedung A lebih baik sebesar 890 bps dibandingkan antara Gedung A ke Gedung C 90 bps dan Gedung C ke Gedung B 0,0119 bps. Dimana semakin besar troughput yang dihasilkan, maka akan semakin baik kinerja jaringan tersebut. 2. Dari hasil pengujian simulasi, nilai rata-rata delay terkecil dihasilkan antara Gedung A ke Gedung C yaitu 0,0328 ms. Dimana, semakin kecil waktu tunda yang dihasilkan, maka semakin cepat waktu tunda yang diperlukan pada saat pengiriman data. 3. Berdasarkan hasil pengujian packet loss dengan menggunakan OPNET, nilai packet loss yang dihasilkan secara global antara 3 buah gedung perkantoran A, B dan C memiliki nilai packet loss yang sama yaitu sebesar 9,8 %. Dengan demikian, semakin kecil nilai paket yang hilang maka semakin baik suatu paket mencapai tujuannya. 6. Daftar Pustaka [1] Ubaid, Z. 2010. http://makalahkomunikasi-data-resource Reservation-Protokol RSVP. Diakses pada tanggal 05 April 2014. [2] Adi, D. 2008. Pdf. http://id.scribd.com/doc/58140308/an alisa-qos-pada-codec-g711-dalamjaringan-voip-berbasis-protokol-sip diakses tanggal 19 Februari 2014. [3] Effendy, UD. 2011. Pdf. http://penerapan-resource- Reservation-Protocol-Pada-Jaringan- Internet-Protokol. Diakses tanggal 15 Maret 2014. [4] Lu Zheng, Hongji Yang. 2012. Unlocking the Power of OPNET Modeler, Cambridge University Press, UK. [5] Zidni, urida. 2011. http://uridadotzidni.blogdetik.com/201 1/10/26/rancang-bangun-dan-analisaquality-of-services-qos-pada-sistemvoice-over-internet-protocol-voipmenggunakan-open-source-elastix/ diakses tanggal 19 Februari 2014 [6] Yanto. 2011. Analisis QOS (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura). http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jus tin/article/download/880/858. Diakses tanggal 29 September 2014. 32 copyright@ DTE FT USU