IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

Kebijakan tersebut dituangkan dalam program peningkatan pelayanan angkutan. IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERHUBUNGAN hal 1 dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

perbaikan hidup berkeadilan sosial.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

jalan 2 Sosialisasi Kebijakan di Bidang 115,000,000 Seksi Bimbingan - 3.4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

I. PENDAHULUAN. Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan obyek sampai tujuan dengan

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIS DINAS

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

: PERHUBUNGAN : URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN KODE REKENING

Lampiran 1. Wawancara dengan Moda Transportasi Penumpang/Orang (angkutan Kota, Mobil Pribadi dan Kendaraan bermotor Roda dua)

Ket. Keu (Rp) % Fisik (%) Ya Tidak ,50 51,50 Perkantoran

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB 3 STRATEGI DASAR MANAJEMEN LALU LINTAS

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

7. URUSAN PERDAGANGAN

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

I. PENDAHULUAN. Persentasi Jumlah Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta Tahun Bus 8% Gambar 1. Pembagian Moda (Dinas Perhubungan DKI Jakarta, 2004)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 188/ / /KPTS/2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PAREPARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

RENCANA KERJA 2014 KATA PENGANTAR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia

TABEL 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 SUMBER DANA APBD KABUPATEN, APBD PROVINSI, APBN ( DAK ) KEGIATAN PROSENTASE PROGRAM RENCANA TINGKAT

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang. Dinas Perhubungan Kota Bandung. ota Bandung merupakan ibukota propinsi Jawa Barat disamping sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

Persentase ruas jalan yang memenuhi standar keselamatan lalu lintas. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. Seksi Sarana Lalu Lintas

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika atau biasa. disebut Dishubkominfo di Kota Surakarta adalah salah satu dari

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun 2015

Transportasi Perkotaan. Permasalahan transportasi perkotaan kemacetan lalulintas parkir angkutan umum tertib lalulintas

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi tumbuh dan kembangnya pembangunan suatu kota, disamping faktor-faktor lain. Jumlah penduduk yang cenderung hidup di

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. INDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Tabel IV.B.11.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan nomor KM 14 tahun 2006,

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

Dokumen RUP Tahun Anggaran 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

RENCANA UMUM PENGADAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH. Nomor : 800 / 5601 / Sekretariat Tanggal : 02 Desember 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA,

Transkripsi:

16. URUSAN PERHUBUNGAN Pembangunan infrastruktur jaringan transportasi mempunyai peran penting dalam pengembangan suatu wilayah serta mendukung pertumbuhan sektor-sektor lain. Ketersediaan aksesibilitas ataupun keterjangkauan pelayanan infrastruktur transportasi dapat lebih mempererat dukungan antar wilayah maupun pemerataan pembangunan wilayah. Transportasi diperlukan untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem transportasi dan komunikasi dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jaringan jalan). Dari sini timbul jasa angkutan untuk memenuhi kebutuhan perangkutan. Wujud transportasi berupa sarana (kendaraan) inilah yang menjadi aspek utama dalam sektor perhubungan yang menjadi salah satu urusan wajib bagi pemerintah daerah. Di samping itu, unsur penting dalam urusan perhubungan di wilayah Kabupaten Wonosobo ini adalah lalu lintas dan angkutan jalan darat. Oleh karena itu, urusan perhubungan erat kaitannya dalam tugas menyelenggarakan layanan angkutan umum, layanan pengujian kendaraan bermotor dan layanan kelancaran lalu lintas. Akselerasi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonosobo sangat didukung dengan pembangunan di sektor perhubungan. Perhubungan yang lancar dan nyaman memicu distribusi produk barang dan jasa dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Distribusi barang dan jasa yang lancar akan menekan biaya produksi dan pada muaranya akan menekan harga pasar. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perhubungan dimaksudkan untuk meningkatkan ketertiban lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan, sehingga diharapkan dapat meminimalisasi resiko yang diakibatkan dalam berlalu lintas.. Dalam RPJMD disebutkan bahwa kebijakan terkait dengan sektor perhubungan yaitu pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, melalui Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana transportasi antarmoda dan antar wilayah yang terintegrasi sesuai dengan Sistem Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan penurunan tingkat kecelakaan transportasi. Di samping itu, Peningkatan Pelayanan Angkutan dan perhubungan, melalui perbaikan sistem dan jaringan transportasi didalam kota Wonosobo, Kertek, Sapuran, Garung, Kaliwiro dan transportasi pedesaaan. Untuk mendukung pencapaian kebijakan dalam RPJMD, maka perlu dituangkan dalam kebijakan RKPD untuk jangka tahunannya dan melihat permasalahannya. Dalam RKPD 2011, kebijakan urusan perhubungan yang menjadi tupoksi Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika yaitu: 1. Peningkatan percepatan dan perluasan jangkauan pembangunan infrastruktur prasarana jalan 2. Peningkatan peran masyarakat dan swasta dalam pembangunan infrastruktur jalan melalui pembangunan kemitraan dan penataan usaha secara efisien, transparan dan profesional 3. Peningkatan kualitas dan efektvitas pembangunan lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) 4. Peningkatan kualitas dan efektivitas pembangunan pendukung transportasi Kebijakan tersebut dituangkan dalam program peningkatan pelayanan angkutan. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 139

a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2011 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan tetap mengfokuskan pada upaya untuk meningkatkan pelayanan perhubungan. Untuk mendukung dan mewujudkan hal tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 telah dialokasikan sebesar Rp. 23.828.054.250 atau sebesar 2,35 % dari total APBD Tahun 2011 yang berjumlah Rp. 1.014.666.738.473. Dari alokasi tersebut terealisasi 56,90 % atau sebesar Rp 13.559.052.600 Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel. IV.B.16.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perhubungan Tahun 2011 Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung 21.683.048.500 11.449.543.208 1 2 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Pengendalian dan pengamanan lalu lintas 20.000.000 19.634.000 20.661.453.500 10.481.951.000 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 23.000.000 22.770.000 4 Program peningkatan pelayanan angkutan 55.000.000 54.630.000 5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 734.537.000 704.301.986 6 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 189.058.000 166.256.222 B Belanja Tidak langsung 2.145.005.750 2.109.509.392 1 Belanja Pegawai 2.145.005.750 2.109.509.392 2 Belanja Hibah 0 0 Jumlah total 23.828.054.250 13.559.052.600 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2011 (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Tujuan dan sasaran program ini adalah untuk meningkatkan pelayanan angkutan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa Pemilihan dan Pemberian Penghargaan Sopir/Jurumudi/Awak Kendaraan Angkutan Umum, serta Renovasi Jalur Uji Kendaraan. Latar belakang diadakan kegiatan renovasi jalur uji karena untuk peningkatan layanan pengujian kendaraan yang sebelumnya kendaraan truk besar dan Bus tidak bisa masuk ke laboratorium gedung pengujian. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program ini diwujudkan dalam kegiatan pengadaan posko lebaran. Latar belakang diadakan kegiatan karena belum adanya posko yang permanen yang berada di depan Taman Plasa pada waktu Hari Lebaran H-7 dan H+7. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemantauan arus mudik lebaran. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 140

Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas Program ini bertujuan meningkatkan pengendalian dan pengamanan lalu lintas. Beberapa aktifitas untuk mendukung program ini antara lain kegiatan untuk Pembinaan pengusaha, pengemudi angkutan dan masyarakat, Pembangunan Guard Drill Volume 10 Paket di 10 ruas jalan diwilayah kabupaten wonosobo (bantuan Provinsi), terpasangnya Rambu-rambu lalu-lintas/ RPPJ dan Guard Driil ruas jalan Kalibeber Dero Duwur (DAK perhubungan), Koordinasi Pengendalian Pengawasan Tertib Lalu Lintas, Pengadaan sarana dan Prasarana Lalu Lintas (DAK), Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengendali, Pengaman Pemakai Jalan (Bant. Provinsi). Program Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan disiplin aparatur dilaksanakan guna menciptakan kelancaran kegiatan SKPD Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Beberapa capaian urusan perhubungan dapat dilihat dengan menganalisa elemen data pada tabel dibawah ini : Tabel. IV.B.16.2 Elemen Data Urusan Perhubungan Tahun 2011 Indikator Kinerja Capaian Kinerja (%) 2010 2011 1 Jumlah ijin trayek 644 663 2 Jumlah uji kir angkutan umum 2181 2537 3 4 Jumlah kendaraan angkutan penumpang dan angkutan barang Jumlah kendaraan angkutan penumpang umum 10.790-1.357-5 Jumlah kendaraan roda 4 (empat) 14.766 16.587 Sumber : Dinas Hubkominfo Tabel IV.B.16.2 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Berdasarkan IKK Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Indikator Kinerja Capaian Kinerja (%) 2010 2011 1 Angkutan Darat (Jumlah angkutan darat) / (Jumlah penumpang angkutan darat) x 100% LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 141

Seiring perkembangan kebutuhan angkutan umum, Ijin trayek mengalami peningkatan sebesar 3% dari tahun 2010 sejumlah 644 menjadi 663 di tahun 2011. Jumlah ijin trayek yang meningkat diasumsikan akses transportasi ke wilayah meningkat, karena ada penambahan trayek angkutan baik itu angkutan perintis perdesaan maupun angkutan antar kota. Kendaraan yang diuji pada tahun 2010 berjumlah 2.181, meningkat menjadi 2537 di tahun 2011. Peningkatan ini menunjukkan upaya pengendalian keamanan berkendaraan dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berkendaraan. c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan yang dihadapi pada penyelenggaraan urusan perhubungan antara lain: Banyaknya pergerakan kendaraan pribadi ini terutama sepeda motor Pertumbuhan mobilisasi sarana transportasi yang sudah tidak seimbang dengan penyediaan prasarana transportasi yang menyebabkan kemacetan di beberapa titik/simpul jalan pada saat jam sibuk. Lalu lintas campur antara pergerakan antar kabupaten dengan pergerakan lokal seringkali menimbulkan konflik baik kemacetan, kecelakaan maupun ketidaknyamanan di dalam perjalanan. Pengaruh persimpangan pada kondisi topografis turunan curam yang rawan kecelakaan. Sering dan lamanya waktu mengetem, mengakibatkan waktu perjalanan yang tidak jelas. Sepinya pengguna angkutan menyebabkan banyaknya angkutan yang mangkal atau mengetem di pinggir jalan. Akibatnya timbul terminal bayangan/pangkalan kendaraan angkot/microbus pada titik titik tertentu. Tidak meratanya persebaran angkutan, sehingga ada yang kelebihan angkutan (over supply) dan ada yang kekurangan angkutan (over demand) pada pelayanan angkutan umum yang a Belum optimalnya pelaksanaan manajemen transportasi perhubungan darat Masih adanya angkutan barang yang melebihi muatan Masih adanya angkutan/kendaraan yang melalui jalan yang tidak sesuai dengan beban tonasenya sehingga turut mempercepat kerusakan jalan Belum optimalnya pengoperasian terminal tipe A Mendolo Belum optimalnya penataan parkir terutama pada badan jalan yang mengakibatkan kemacetan dan tundaan perjalanan karena manuver parkir Belum optimalnya konsep multi moda (keterpaduan dengan potensi moda yang ada yaitu keretaapi. Belum optimalnya manajemen transportasi perhubungan darat Masih rendahnya kualitas prasarana perhubungan darat Masih kurangnya jaringan transportasi perhubungan darat LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 142

Solusi pemecahan yang dilakukan, antara lain : pengembangan sistem pelayanan transportasi angkutan umum pengendalian penggunaan kendaraan pribadi Pengaturan parkir progresif dan berlangganan Menggalakan program safety riding dan sosialisasi kesadaran berlalu lintas Penambahan pemasangan perlengkapan keselamatan jalan. Audit keselamatan jalan Pemberian training terutama untuk pengemudi angkutan umum Pengontrolan muatan pada untuk angkutan barang di Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan timbangan portabel untuk mengukur tonase angkutan barang dan dilakukan penertiban secara berkala Pembangunan kawasan terminal angkutan barang Pengujian KIR kendaraan bermotor sampai dengan pada uji kendaraan pribadi. Penggalakkan program uji secara priodik pada ruas jalan terpilih untuk uji emisi. Pengembangan angkutan umum massal dan teknologi mesin ramah lingkungan LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 143