BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini menuntut masyarakat untuk memiliki pengetahuan agar dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada. Pengetahuan merupakan unsur terpenting bagi setiap individu yang ingin meningkatkan kualitas diri, sehingga tercipta sumber daya manusia yang dapat bersaing secara kompetitif. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena dengan pendidikan akan menjadikan sumber daya manusia menjadi makhluk hidup yang bermartabat (Mukminin, 2011). Selain itu, pendidikan merupakan sebuah kunci utama untuk meningkatkan taraf hidup dari setiap individu. Dengan adanya pendidikan setiap individu akan mendapatkan peningkatan pengetahuan dan wawasan, memiliki kemampuan pada beberapa bidang tertentu, dan perubahan sikap pribadi yang lebih baik. Peran pendidikan bagi pembangunan bangsa dan negara sangat besar, melalui pendidikan dapat diciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga tujuan dari pembangunan bangsa akan terlaksana dengan lancar. Menurut Atmanti (2005), semakin tinggi kualitas sumber daya manusia, maka semakin meningkat pula efisiensi dan produktivitas suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1
2 mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi dapat berebentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas (UU RI Nomer. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Perguruan Tinggi (PT) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki tujuan untuk menyiapkan generasi muda dengan keterampilan dan keahlian beragam. Dengan tujuan tersebut, PT diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan yang semakin ketat sekaligus dapat menjadi wadah bagi generasi muda dalam mendapatkan bekal untuk bersaing secara tingkat Internasional. Penyelenggaraan PT di Indonesia dilakukan oleh Pemerintah (Perguruan Tinggi Negeri) dan masyarakat (Perguruan Tinggi Swasta) (Prabowo, 2005). Kemudahan pemberian regulasi penyelenggaraan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari pihak Pemerintah, menimbulkan peran PTS yang semakin besar di dunia industri jasa PT, yang berdampak pada perkembangan PTS mengalami kenaikan yang cukup pesat.
3 TABEL 1.1. Perkembangan Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia Tahun 2010-2014 (dalam unit) No Periode Tahun Perguruan Tinggi Jumlah Negeri + Negeri Swasta Swasta 1 2010/2011 88 3.097 3.185 2 2011/2012 92 3.078 3.170 3 2012/2013 96 3.093 3.189 4 2013/2014 99 3.181 3.280 5 2014/2015 121 3.104 3.225 Sumber : BPS DIY, Statistik Indonesia Tahun 2011-2015 Berdasarkan Tabel 1.1. di atas, perkembangan jumlah PT di Indonesia mengalami peningkatan dan penurunan. Jumlah PT tahun 2010 sebanyak 3.185 unit, selanjutnya terjadi penurunan tahun 2011 menjadi 3.170 unit atau berkurang sebanyak 15 unit. Peningkatan kembali terjadi tahun 2012-2013 yaitu jumlah PT naik menjadi 3.280 atau bertambah sebanyak 110 unit dari tahun 2011. Pada tahun 2014 penurunan kembali terjadi yaitu menjadi 3.225 atau turun sebanyak 55 PT. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PT di Indonesia berkembang dengan pesat dan didominasi oleh perkembangan PTS yang mengalami peningkatan dan penurunan. Walaupun perkembangannya tidak dapat dikatakan meningkat secara tetap, tetapi berdasarkan data yang ada jumlah PT lebih banyak mengalami peningkatan daripada ketika mengalami penurunan yang terjadi pada tahun 2011 dan 2014. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan tingkat tinggi untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuan bersaing secara ketat baik di dalam Negeri maupun Internasional.
4 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selain dikenal sebagai kota perjuangan dan kebudayaan, kota pariwisata, juga sangat dikenal sebagai kota pendidikan yang sampai saat ini masih banyak pelajar dan mahasiswa luar daerah bermigrasi untuk mendapatkan pendidikan di DIY. Pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah dan kebutuhan akan pendidikan semakin tinggi di Pulau Jawa mendorong berkembangnya PT, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun PTS. Hal ini dibuktikan dengan jumlah PTS yang berada di DIY yaitu terdapat 106 PTS yang terdiri dari 17 Universitas, 4 Sekolah Tinggi, 37 Institut, 41 Akademi, dan 7 Politeknik. TABEL 1.2. Peringkat 3 (Tiga) Besar Peguruan Tinggi Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 No Nama Perguruan Tinggi Rangking DIY Indonesia 1 Universitas Ahmad Dahlan 1 17 2 Universitas Islam Indonesia 2 20 3 Universitas Muhammadiyah 3 24 Yogyakarta Sumber : Webometrics, edisi Juli Tahun 2016 (data diolah) Berdasarkan Tabel 1.2. di atas, menyatakan bahwa terdapat 3 (tiga) besar PTS di DIY versi webometrics. Pada urutan pertama terdapat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berperingkat ke-17 di Indonesia dan peringkat ke- 1 di DIY. Selanjutnya, Universitas Islam Indonesia (UII) mendapat peringkat ke-20 di Indonesia dan peringkat ke-2 di DIY. Pada urutan ketiga di DIY, terdapat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang mendapat peringkat ke-24 di Indonesia dan peringkat ke-3 di DIY.
5 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang hingga saat ini dikenal sebagai kota pendidikan, memberikan dampak pada tingginya calon mahasiswa yang ingin mendapatkan pendidikan di kota tersebut. Terbatasnya pilihan terhadap PTN dan meningkatnya kualitas PTS, mendorong calon mahasiswa untuk mendaftarkan diri di PTS. Hal ini terlihat pada jumlah pendaftar PTS setiap tahunnya mengalami peningkatan, baik yang berasal dari DIY maupun berasal dari luar daerah memiliki animo yang tinggi untuk mendaftarkan diri ke PT tersebut. Dengan perkembangan yang pesat mengharuskan setiap PTS agar bersaing secara ketat untuk menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan jumlah pendaftar di PTS tersebut. Program Studi Ekonomi Pembangunan (Prodi EP) merupakan program studi (prodi) yang memiliki tujuan untuk membentuk Sarjana Ekonomi yang mampu menghadapi tantangan sebagai pemimpin di masa depan dan mampu memanfaatkan Ilmu Ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan, perkembangan pendidikan, dan jiwa kewirausahaan untuk mewujudkan kemaslahatan umat yang berkemajuan. Prodi EP hingga saat ini menjadi prodi unggulan yang banyak diminati oleh calon mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa pada Prodi EP yang meningkat setiap tahunnya dan mengalami penurunan pada dua tahun terakhir. Berdasarkan Tabel 1.3. di bawah ini, dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah mahasiswa Prodi EP selalu mengalami peningkatan dari tahun 2012-2014 sebanyak 365 mahasiswa. Namun pada tahun 2015-2016 jumlah mahasiswa Prodi EP mengalami penurunan sebanyak 358 mahasiswa. Hal ini
6 dikarenakan kapasitas dosen dan ruang kelas yang terbatas. Selain itu, juga dikarenakan Prodi EP di setiap PTS yang dilibatkan dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas dari prodi tersebut dengan cara meningkatkan kriteria penilaian dari calon mahasiswa. TABEL 1.3. Perkembangan Jumlah Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Tahun 2012-2016 No Universitas 2012 2013 2014 2015 2016 1 UAD 53 93 204 187 153 2 UII 288 326 428 266 156 3 UMY 268 349 342 371 307 Jumlah 609 768 974 824 616 Sumber : Data Primer diolah tahun 2016 Kotler (2003) dalam Manoku (2015), menyatakan bahwa proses pengambilan keputusan adalah sebuah penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pelamar ketika harus melakukan pilihan yang terdiri dari beberapa proses yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Chapman (1981) dalam Manoku (2015), menggunakan teori perilaku konsumen dalam pendidikan. Dengan menyatakan bahwa mahasiswa dan wali murid harus melalui beberapa langkah untuk melakukan pemilihan terhadap institusi maupun mata pelajaran. Langkah-langkah yang harus dilalui meliputi perilaku pra-pencarian, perilaku pencarian, proses pengaplikasian, keputusan pemilihan, dan pendaftaran. Hossler, Schmit dan Vesper (1999) dalam Manoku (2015), menyatakan bahwa sebagian besar studi yang mencoba untuk memahami proses pemilihan
7 PT dapat dimasukkan ke dalam kategori model ekonomi, model sosiologis, dan penggabungan kedua model. Selain itu, pelayanan pemasaran merupakan model lain, yang mampu menjelaskan proses pemilihan PT dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang disertakan dengan usaha pengkomunikasian. Kotler (2012) dalam Manoku (2015), menyatakan bahwa sama halnya dengan rangsangan pemasaran, sebuah lingkungan merupakan salah satu intervensi yang baik terhadap sikap konsumen. Lebih lanjut, kombinasi dari karakteristik konsumen dan proses psikologi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan proses pembelian. Tugas utama dari produsen adalah untuk memahami apa yang terjadi pada sikap konsumen setelah mendapatkan rangsangan pemasaran dan final dari keputusan pembelian. Shah dan Nair (2010), menyatakan bahwa penelitian tentang faktor yang mempengaruhi pemilihan mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan di sebuah PT, pertama, untuk mengetahui alasan mengapa mahasiswa memilih PT tersebut dibandingkan lainnya. Kedua, untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan PT dalam mengembangkan pemasaran dan penyelenggaraan pendidikan PT tersebut. Ketiga, untuk mengetahui harapan dan strategi mahasiswa yang dapat diimplementasikan untuk memperbaiki pemikiran tidak baik pihak mahasiswa terhadap PT tersebut. Berdasarkan beberapa paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut bagaimana Preferensi Mahasiswa dalam Memilih
8 Program Studi Ekonomi Pembangunan di Perguruan Tinggi Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Batasan Masalah Penelitian Batasan masalah disusun agar topik pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas dan juga berfungsi agar pembahasan lebih terfokus dan terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini fokus pada preferensi mahasiswa dalam pemilihan Program Studi Ekonomi Pembangunan, studi kasus pada mahasiswa semester satu tahun 2016 Program Studi Ekonomi Pembangunan di Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Penyebutan Program Studi Ekonomi Pembangunan berdasarkan SK Penyelenggaraan DIKTI pada setiap Perguruan Tinggi dalam penelitian ini, yaitu : a. SK Penyelenggaraan Prodi EP UAD : 12361/D/T/K-V/2012 b. SK Penyelenggaraan Prodi EP UAD : 9329/D/T/K-V/2011 c. SK Penyelenggaraan Prodi EP UMY : 1786/D/T/K-V/2009 3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pengajaran dan tenaga pendukung, biaya pendidikan dan biaya hidup, lokasi, fasilitas, dan persepsi kualitas lulusan. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
9 1. Apakah kualitas pengajaran dan tenaga pendukung mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan? 2. Apakah biaya pendidikan dan biaya hidup mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan? 3. Apakah lokasi mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan? 4. Apakah fasilitas mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan? 5. Apakah persepsi kualitas lulusan mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui apakah kualitas pengajaran dan tenaga pendukung mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan. 2. Mengetahui apakah biaya pendidikan dan biaya hidup mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan. 3. Mengetahui apakah lokasi mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan.
10 4. Mengetahui apakah fasilitas mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan. 5. Mengetahui apakah presepsi kualitas lulusan mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan. E. Manfaat Penelitian Penelitian tentang preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan yang terkait dengan preferensi mahasiswa sehingga dapat memberikan gambaran terkait preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan di Perguruan Tinggi Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian bagi pihak Perguruan Tinggi dalam menetapkan program penyelenggaraan pendidikan. 3. Manfaat bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pandangan dan wawasan untuk mengetahui secara lebih dalam tentang preferensi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan di Perguruan Tinggi Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta.