TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

TINDAK PROVOKATIF DALAM SPANDUK DI WILAYAH KOTA SURAKARTA KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

KARAKTERISTIK TINDAK TUTUR PADA WACANA SLOGAN DI LINGKUNGAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BENTUK DAN STRATEGI BERTINDAK TUTUR KOMISIF JOKOWI DALAM WACANA DEBAT CAPRES 2014 SKRIPSI. Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian terhadap tindak tutur komisif penjual dan pembeli cabai di Pasar

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

REALISASI TINDAK KESANTUNAN KOMISIF DI KALANGAN MASYARAKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL NASKAH PUBLIKASI

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai saat kegiatan pembuatan proposal tepatnya

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

SKRIPSI. Diajukan untuk. Oleh: AH A

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN KOMISIF DI KALANGAN ANAK TK BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI KECAMATAN POLANHARJO KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN TINJAUAN: PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR KOMISIF CALON GUBERNUR DKI JAKARTA PADA BERITA ONLINE DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DI SMP

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

REALISASI TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA TENAGA KEPENDIDIKAN FKIP TAHUN 2014 SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL NGAWI: KAJIAN PRAGMATIK SKRIPSI

Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya. Abstract

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA JUAL WIRANIAGA DAN KARYAWAN SWALAYAN DI KUD MARDIRAHAYU 74 JUWIRING: TINJAUAN PRAGMATIK.

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA WACANA HUMOR AH TENANE DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Program Studi Pedidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA. Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

TINDAK TUTUR PERLOKUSI GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

Transkripsi:

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh: RIANG YARSISKA A 310 090 046 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

TINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA KAMPANYE TERBUKA DI KALANGAN BAKAL CALON KEPALA DESA DI KARANGANYAR Riang Yarsiska, A 310 090 046, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 89 Halaman, riangyarsiska@yahoo.co.id. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar, (2) Mendeskripsikan strategi tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman tuturan pada WKTKBCKD di Karanganyar. Penelitian ini menggunakan teknik simak, teknik sadap, teknik rekam dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian ini menunjukan (1) Bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar sejumlah 28 data tuturan komisif dengan maksud tindak tutur komisif berjanji 14 tuturan, tindak tutur komisif berniat 7 tuturan, tindak tutur komisif menawarkan 6 tuturan, dan tindak tutur komisif mengancam 1 tuturan. (2) Strategi tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar yaitu strategi tuturan komisif langsung 24 tuturan yang meliputi tindak tutur komisif berjanji langsung dengan strategi perintah 3 tuturan, tindak tutur komisif berniat langsung dengan strategi perintah 2 tuturan, tindak tutur komisif menawarkan langsung dengan strategi perintah 3 tuturan, tindak tutur komisif berjanji langsung dengan strategi berita 8 tuturan, tindak tutur komisif berniat langsung dengan strategi berita 5 tuturan, tindak tutur komisif menawarkan langsung dengan strategi berita 2 tuturan, tindak tutur komisif mengancam langsung dengan strategi berita 1 tuturan dan strategi tuturan komisif tidak langsung tidak ditemukan dalam penelitian ini. Kata kunci: Tindak Tutur, Bentuk Komisif, Analisis Pragmatik. PENDAHULUAN Tindak tutur komisif menurut Yule (2006: 94) adalah jenis tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk mengikatkan dirinya terhadap tindakantindakan di masa yang akan datang. Tindak tutur ini menyatakan apa saja yang dimaksudkan oleh penutur. Tindak tutur ini dapat berupa: janji, ancaman, penolakan, ikrar. Berikut ini merupakan contoh tindak tutur komisif. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada\masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dasa warsa yang silam ilmu ini jarang atau hampir tidak pernah disebut oleh para ahli bahasa. Hal ini dilandasi 1

oleh semakin sadarnya para linguis bahwa upaya menguak hakikat bahasa tidak akan membawa hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatik, yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi Leech (dalam Wijana, 1996: 3-4). Berdasarkan uraian di atas, terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar? (2) Bagaimana strategi tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar? Tujuan dalam penelitian ini, yaitu (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. (2) Mendeskripsikan strategi tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. METODE PENELITIAN Tempat penelitian dilakukan di Kelurahan Sringin dan Kelurahan Blorong Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif ini menggambarkan alur logika analisis data dan masukan bagi teknik analisis data yang digunakan. Meskipun telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam analisis kualitatif, data yang dianalisis itu bukan data berupa angka-angka (data kuantitatif), tetapi berupa kata-kata (Mahsun, 2011: 257). Adapun deskriptif penelitian dengan metode kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk memahami maksud dari bahasa komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah wacana kampanye terbuka di kalangan bakal calon kepala desa di Karanganyar. Objek penelitian ini adalah tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. Data dalam penelitian ini adalah berupa tuturan komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman tuturan pada WKTKBCKD di Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode simak, teknik sadap, teknik rekam dan teknik catat. 2

Menurut Mahsun (2011: 92) metode simak merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Peneliti mengadakan penyimakan penggunaan bentuk bahasa perjanjian yang terjadi pada WKTKBCKD di Karanganyar. Adapun teknik lanjutan yang digunakan dalam penelitian adalah teknik simak bebas libat cakap, maksudnya si peneliti hanya berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa oleh para informannya. Dia tidak terlibat dalam peristiwa pertuturan yang bahasanya sedang diteliti. Ia hanya menyimak dialog yang terjadi antar informannya. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat mendengarkan tuturan pada WKTKBCKD di Karanganyar. Selain menggunakan teknik sadap, juga menggunakan teknik rekam. Teknik rekam dimungkinkan terjadi jika bahasa yang diteliti adalah bahasa yang masih dituturkan oleh pemiliknya. Tuturan yang direkam adalah Tuturan pada WKTKBCKD di Karanganyar. Selanjutnya menggunakan teknik catat. Teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan metode simak dengan teknik lanjutan (Mahsun, 2011: 93). Dari data yang sudah terkumpul kemudian dicatat dan diklasifikasikan berdasarkan tuturan komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi adalah upaya penggunaan cara-cara lain untuk mengatasi masalah yang timbul dalam penyediaan data (Mahsun, 2011: 236). Dalam penelitian ini teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi teori. Triangulasi teori dilakukan untuk membahas suatu permasalahan dari beberapa teori-teori yang digunakan saling terkait dengan permasalahan yang diteliti sehingga mampu menghasilkan suatu simpulan yang benar-benar memiliki makna yang kaya perspektif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Menurut Mahsun (2011: 117) padan merupakan kata yang bersinonim dengan kata banding dan sesuatu yang dibandingkan mengandung makna adanya keterhubungan sehingga padan di sini diartikan sebagai hal 3

menghubung-bandingkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ekstralingual. Metode padan ekstralingual digunakan untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa (Mahsun, 2011: 120). Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, berupaya mengidentifikasi bentuk tuturan komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Bentuk-bentuk Tindak Tutur Komisif Tindak tutur komisif dalam penelitian yang peneliti lakukan terdapat beberapa macam bentuk-bentuk tindak tutur komisif yang terdapat pada WKTKBCKD di Kelurahan Sringin dan Kelurahan Blorong Kecamatan Jumantono, yaitu (1) tindak tutur komisif berjanji, (2) tindak tutur komisif berniat, (3) tindak tutur komisif menawarkan, dan (4) tindak tutur komisif ancaman. Berikut ini uraian bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Karanganyar. a. Tindak Tutur Komisif Berjanji 1) Pengabdian Kepada Masyarakat (1) Eksplikatur : Bila Allah nanti mengijinkan saya memandu memimpin menjadi lurah di Sringin dalam arti pelayan anda semua. (Data 1/20 Februari 2013/Paragraf ke-2 Baris ke-1) Penanda : Intonasi kalimat berjanji yang wujudnya pada tuturan (bila Allah nanti mengijinkan). Konteks : Penutur bernama Pantjas yang berusia 36 tahun yang berprofesi sebagai guru dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur bermaksud berjanji kepada seluruh masyarakat Desa Sringin jika dirinya terpilih sebagai kepala desa di Sringin akan menjadikan dirinya sebagai pelayan masyarakat Sringin atau melayani warganya. (Lampiran 1) Tuturan (1) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.30 WIB dan bertempat dibalai Desa 4

berjanji akan menjadi pelayan warga masyarakat Desa Sringin atau melayani warganya jika terpilih sebagai kepala desa. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berjanji yang bermaksud berjanji kepada seluruh masyarakat Desa Sringin jika dirinya terpilih sebagai kepala desa di Sringin akan menjadikan dirinya sebagai pelayan masyarakat Desa Sringin atau melayani warganya. 2) Meningkatkan Fasilitas Desa (2) Eksplikatur : Siap membangun Sringin yang dah bagus, yang dah bagus lebih jadi bagus lagi. Di bidang apa saja tidak bisa dijelaskan, sebabnya banyak sekali kesehatan dari kesejahteraan, dari jalan, dari sosial, dari budaya. (Data 5/20 Februari 2013/Paragraf ke-7 Baris ke-4) Penanda : Intonasi kalimat berjanji yang wujudnya pada tuturan (siap membangun Sringin) Konteks : Penutur bernama Pantjas yang berusia 36 tahun yang berprofesi sebagai guru dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur bermaksud berjanji bersedia membangun Desa Sringin yang sudah baik menjadi Desa Sringin yang lebih baik lagi dalam segala bidang yang ada dari kesehatan, dari kesejahteraan, dari jalan, dari sosial dan dari budaya. (Lampiran 1) Tuturan (2) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.30 WIB dan bertempat dibalai Desa berjanji kepada masyarakat Desa Sringin siap membangun Desa Sringin menjadi lebih baik lagi. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berjanji yang bermaksud bahwa dirinya bersedia membangun Desa Sringin yang sudah baik menjadi Desa Sringin yang lebih baik lagi dalam segala bidang yang ada dari kesehatan, dari kesejahteraan, dari jalan, dari sosial dan dari budaya. 3) Perbaikan Infrastruktur (3) Eksplikatur : Seandainya nanti ya bisa menjadi kepala Desa Sringin ini dari yang intrastruktur jalan karena 5

Penanda memang saya akui kepala desa yang terdahulu mungkin belum selesai ya masih kurang lebih 10% nanti Insya Allah kita lanjutkan. (Data 7/20 Februari 2013/Paragraf ke-6 Baris ke-5) : Intonasi kalimat berjanji yang wujudnya pada tuturan (nanti Insya Allah kita lanjutkan) Konteks : Penutur bernama Wahyuningsih yang berusia 39 tahun yang berprofesi sebagai bidan dan berjenis kelamin perempuan. Maksud : Penutur bermaksud jika nanti dirinya terpilih menjadi kepala desa di Sringin akan melanjutkan dalam memperbaiki intrastruktur jalan yang memang masih banyak yang rusak dan belum selesai diperbaiki oleh kepala desa yang sebelumnya dan Isnya Allah akan dilanjutkan perbaikannya. (Lampiran 2) Tuturan (3) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.50 WIB dan bertempat dibalai Desa seandainya bisa menjadi kepala desa Sringin dari yang intrastruktur jalan Insya Allah nanti akan dilanjutkan perbaikannya. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berjanji yang bermaksud jika nanti dirinya terpilih menjadi kepala desa di Sringin akan melanjutkan dalam memperbaiki intrastruktur jalan yang memang masih banyak yang rusak dan belum selesai diperbaiki oleh kepala desa yang sebelumnya dan Isnya Allah akan dilanjutkan perbaikannya. 4) Mengupayakan Anggaran (4) Eksplikatur : Melanjutkan nanti pembangunannya dan segera dilakukan untuk anggaran ke APBD ataupun tingkat-tingkat paling atas agar segera terealisasi. (Data 16/20 Februari 2013/Paragraf ke-4 Baris ke-3) Penanda : Intonasi kalimat berjanji yang wujudnya pada tuturan (melanjutkan nanti pembangunannya dan segera dilakukan) Konteks : Penutur bernama Aspani yang berusia 47 tahun yang berprofesi sebagai petani dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur berujar akan melanjutkan pembangunan yang belum selesai dan segera dilakukan pembangunannya dan untuk anggarannya ke APBD ataupun tingkat paling atas yaitu pemerintah atau 6

pejabat-pejabat tinggi supaya pembangunannya segera di realisasi. (Lampiran 3) Tuturan (4) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 10.10 WIB dan bertempat dibalai Desa berjanji melanjutkan nanti pembangunannya dan segera dilakukan anggaran ke APBD. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berjanji yang bermaksud akan melanjutkan pembangunan yang belum selesai dan segera dilakukan pembangunannya dan untuk anggarannya ke APBD ataupun tingkat paling atas yaitu pemerintah atau pejabat-pejabat tinggi supaya pembangunannya segera di realisasi. 5) Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat (5) Eksplikatur : Sebagai Abdi Negara sudah menjadi kewajiban kami, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sebab nantinya tidak membedabedakan dan selalu siap setiap saat dibutuhkan. (Data 18/20 Februari 2013/Paragraf ke-6 Baris ke-5) Penanda : Intonasi kalimat berjanji yang wujudnya pada tuturan (yang sebab nantinya tidak membedabedakan dan selalu siap setiap saat dibutuhkan) Konteks : Penutur bernama Aspani yang berusia 47 tahun yang berprofesi sebagai petani dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur menegaskan bahwa sebagai Abdi Negara atau pelayan sudah menjadi kewajiban dirinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang nantinya tidak membeda-bedakan satu sama lain dan selalu siap setiap saat dibutuhkan oleh masyarakat. (Lampiran 3) Tuturan (5) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 10.10 WIB dan bertempat dibalai Desa berjanji sebagai abdi negara memberikan pelayanan kepada masyarakat yang nantinya tidak membeda-bedakan dan selalu siap jika dibutuhkan. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berjanji yang bermaksud bahwa sebagai abdi negara atau pelayan 7

sudah menjadi kewajiban dirinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang nantinya tidak membeda-bedakan satu sama lain dan selalu siap setiap saat dibutuhkan oleh masyarakat. b. Tindak Tutur Komisif Berniat 1) Pembangunan Ekonomi (1) Eksplikatur : Mendirikan koperasi desa dan sekolah oleh karang taruna maupun ibu-ibu PKK. (Data 26/20 Februari 2013/Paragraf ke-6 Baris ke-9) Penanda : Intonasi kalimat berniat yang wujudnya pada tuturan (mendirikan koperasi desa dan sekolah) Konteks : Penutur bernama Suwardi yang berusia 54 tahun yang berprofesi sebagai pensiunan TNI dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur berkeinginan untuk mendirikan atau membangun koperasi desa dan sekolah yang akan dilakukan oleh karang taruna atau ibu-ibu PKK. (Lampiran 5) Tuturan (1) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Blorong. Pada pukul 08.55 WIB dan bertempat dibalai Desa Blorong. Diadakan pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013. Penutur berniat mendirikan koperasi desa dan sekolah. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berniat yang bermaksud berkeinginan untuk mendirikan atau membangun koperasi desa dan sekolah yang akan dilakukan oleh karang taruna atau ibu-ibu PKK. 2) Menciptakan Kegiatan (2) Eksplikatur : Memunculkan kembali kegiatan olahraga di Desa Blorong yang selama ini perhatian gigih patuh atas cita-cita telah dibuka, dapat kembali bersinar dan membawa nama baik Desa Blorong. (Data 27/20 Februari 2013/Paragraf ke-7 Baris ke-1) Penanda : Intonasi kalimat berniat yang wujudnya pada tuturan (memunculkan kembali kegiatan olahraga) Konteks : Penutur bernama Suwardi yang berusia 54 tahun yang berprofesi sebagai pensiunan TNI dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur berniat memunculkan kembali kegiatan olahraga di Desa Blorong yang sudah tidak diadakan dan akan kembali bersinar lagi cita-cita masyarakat Desa Blorong dalam kegiatan olahraga 8

dan nantinya akan membawa nama baik desa blorong. (Lampiran 5) Tuturan (2) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Blorong. Pada pukul 08.55 WIB dan bertempat dibalai Desa Blorong. Diadakan pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013. Penutur berniat memunculkan kembali kegiatan olahraga. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berniat yang bermaksud memunculkan kembali kegiatan olahraga di Desa Blorong yang sudah tidak diadakan dan akan kembali bersinar lagi cita-cita masyarakat Desa Blorong dalam kegiatan olahraga dan nantinya akan membawa nama baik Desa Blorong. 3) Mengupayakan Anggaran (3) Eksplikatur : Mengupayakan bantuan pembangunan lapangan pada melalui APBD, kades, maupun dari pada donator dan dermawan. (Data 28/20 Februari 2013/Paragraf ke-7 Baris ke-7) Penanda : Intonasi kalimat berniat yang wujudnya pada tuturan (mengupayakan bantuan pembangunan lapangan) Konteks : Penutur bernama Suwardi yang berusia 54 tahun yang berprofesi sebagai pensiunan TNI dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur mempunyai niat untuk mengusahakan mencari bantuan pembangunan lapangan kepada APBD, kades, atau dari para donator dan dermawan yang bersedia memberikan bantuan. (Lampiran 5) Tuturan (3) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Blorong. Pada pukul 08.55 WIB dan bertempat dibalai Desa Blorong. Diadakan pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013. Penutur berniat mengupayakan bantuan pembangunan lapangan. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berniat yang bermaksud mempunyai niat untuk mengusahakan mencari bantuan pembangunan lapangan kepada APBD, kades, atau dari para donator dan dermawan yang bersedia memberikan bantuan. 4) Perbaikan Infrastruktur 9

(4) Eksplikatur : Jika Gusti Allah mengijinkan saya, saya berkeinginan sama anda sama masyarakat Sringin bangun jalan yang dah bagus supaya lebih bagus karena semua calon karena semua calon sama bagusnya. (Data 2/20 Februari 2013/Paragraf ke-4 Baris ke-2) Penanda : Intonasi kalimat berniat yang wujudnya pada tuturan (saya berkeinginan sama anda) Konteks : Penutur bernama Pantjas yang berusia 36 tahun yang berprofesi sebagai guru dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur bermaksud jika Allah mengijinkan dirinya menjadi kepala desa di Sringin, bahwa dirinya berkeinginan kepada masyarakat Desa Sringin untuk membangun jalan yang sudah bagus agar lebih bagus lagi karena pada intinya semua yang mencalonkan sama-sama baiknya. (Lampiran 1) Tuturan (4) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.30 WIB dan bertempat dibalai Desa berniat jika Gusti Allah mengijinkan saya berkeinginan kepada masyarakat Sringin membangun jalan yang sudah bagus supaya lebih bagus. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berniat yang bermaksud jika Allah mengijinkan dirinya menjadi kepala desa di Sringin, bahwa dirinya berkeinginan kepada masyarakat Desa Sringin untuk membangun jalan yang sudah bagus agar lebih bagus lagi karena pada intinya semua yang mencalonkan sama-sama baiknya. 5) Melanjutkan Program Kerja (5) Eksplikatur : Saya ingin meneruskan program-program Pak Heru yang belum terlaksana atau pun yang belum selesai. (Data 6/20 Februari 2013/Paragraf ke-5 Baris ke-6) Penanda : Intonasi kalimat berniat yang wujudnya pada tuturan (saya ingin meneruskan) Konteks : Penutur bernama Wahyuningsih yang berusia 39 tahun yang berprofesi sebagai bidan dan berjenis kelamin perempuan. Maksud : Penutur bermaksud mempunyai niat untuk meneruskan rancangan kerja yang telah disusun oleh kepala desa sebelumnya yang belum terlaksana 10

atau belum selesai pengerjaannya yang akan dilakukan jika terpilih menjadi kepala desa. (Lampiran 2) Tuturan (5) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.50 WIB dan bertempat dibalai Desa berniat ingin meneruskan program Pak Heru yang belum terlaksana atau selesai. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berniat yang bermaksud mempunyai niat untuk meneruskan rancangan kerja yang telah disusun oleh kepala desa sebelumnya yang belum terlaksana atau belum selesai pengerjaannya yang akan dilakukan jika terpilih menjadi kepala desa. 6) Meningkatkan Program Kerja (6) Eksplikatur : Saya mau membuktikan dan memperdayakan masyarakat Desa Sringin untuk pelaksana program ini dengan sebaik-baiknya. (Data 20/20 Februari 2013/Paragraf ke-9 Baris ke-7) Penanda : Intonasi kalimat berniat yang wujudnya pada tuturan (saya mau membuktikan dan memperdayakan) Konteks : Penutur bernama Aspani yang berusia 47 tahun yang berprofesi sebagai petani dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur bermaksud bersedia untuk membuktikan dan memperdayakan masyarakat Desa Sringin dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin desa dengan sebaik-baiknya. (Lampiran 3) Tuturan (6) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 10.10 WIB dan bertempat dibalai Desa berniat mau membuktikan dan memperdayakan. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif berniat yang bermaksud bersedia untuk membuktikan dan memperdayakan masyarakat Desa Sringin dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin desa dengan sebaik-baiknya. c. Tindak Tutur Komisif Menawarkan 11

1) Pembangunan Ekonomi (1) Eksplikatur : Memfasilitasi dan mengupayakan pembinaan pelatihan perlokasian koperasi Rt maupun kelompok-kelompok tani. (Data 25/20 Februari 2013/Paragraf ke-6 Baris ke-7) Penanda : Intonasi kalimat menawarkan yang wujudnya pada tuturan (memfasilitasi dan mengupayakan) Konteks : Penutur bernama Suwardi yang berusia 54 tahun yang berprofesi sebagai pensiunan TNI dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur bermaksud memberikan fasilitas dan mengupayakan pembinaan pelatihan mengenai tempat kopersai Rt ataupun pada kelompokkelompok tani. (Lampiran 5) Tuturan (1) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Blorong. Pada pukul 08.55 WIB dan bertempat dibalai Desa Blorong. Diadakan pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013. Penutur menawarkan memfasilitasi dan mengupayakan pembinaan pelatihan perlokasian koperasi Rt maupun kelompok-kelompok tani. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif menawarkan yang bermaksud memberikan fasilitas dan mengupayakan pembinaan pelatihan mengenai tempat kopersai Rt ataupun pada kelompokkelompok tani. 2) Pengabdian Kepada Masyarakat (2) Eksplikatur : Saya jika mau jadi lurah Sringin besok jika Gusti Allah ngejabahi. Pertama saya mau melayani masyarakatku Sringin sewaktu-waktu, sewaktuwaktu tidak 24 jam tak menyaingi rumah sakit. Sewaktu-waktu selama saya tidak sakit dan meninggal. (Data 3/20 Februari 2013/Paragraf ke-5 Baris ke-2) Penanda : Intonasi kalimat menawarkan yang wujudnya pada tuturan (saya mau melayani masyarakatku Sringin sewaktu-waktu) Konteks : Penutur bernama Pantjas yang berusia 36 tahun yang berprofesi sebagai guru dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur bermaksud jika dirinya menjadi kepala desa Sringin jika Gusti Allah ngejabah yang pertama akan dilakukan adalah melayani 12

masyarakat Desa Sringin sewaktu-waktu selama dirinya tidak sakit dan meninggal dan tidak 24 jam tak menyaingi rumah sakit. (Lampiran 1) Tuturan (2) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.30 WIB dan bertempat dibalai Desa menawarkan saya mau melayani masyarakatku Sringin sewaktu-waktu. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif menawarkan yang bermaksud jika dirinya menjadi kepala desa Sringin jika Gusti Allah ngejabah yang pertama akan dilakukan adalah melayani masyarakat Desa Sringin sewaktu-waktu selama dirinya tidak sakit dan meninggal dan tidak 24 jam tak menyaingi rumah sakit. 3) Meningkatkan Kesehatan (3) Eksplikatur : Yang tidak punya kartu jamkesmas, saya meskipun belum menjadi kepala desa Sringin. Insya Allah kalau hanya berobat ringan selama 6 tahun kedepan saya menjabat sebagai kepala desa Sringin silahkan minta obat tak sediani satu lemari saya gratiskan. (Data 11/20 Februari 2013/Paragraf ke-8 Baris ke-3) Penanda : Intonasi kalimat menawarkan yang wujudnya pada tuturan (silahkan minta obat tak sediani satu lemari saya gratiskan) Konteks : Penutur bernama Wahyuningsih yang berusia 39 tahun yang berprofesi sebagai bidan dan berjenis kelamin perempuan. Maksud : Penutur bermaksud memberitahukan kepada masyarakat Desa Sringin yang tidak mempunyai kartu jamkesmas dan ingin berobat ringan silahkan ketempatnya minta obat digratiskan selama 6 tahun kedepan menjabat sebagai kepala desa Sringin. (Lampiran 2) Tuturan (3) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.50 WIB dan bertempat dibalai Desa menawarkan Insya Allah kalau hanya berobat ringan selama 6 tahun kedepan saya menjabat sebagai kepala desa Sringin silahkan minta obat tak sediani satu lemari saya gratiskan. Tuturan tersebut 13

merupakan tuturan tindak tutur komisif menawarkan yang bermaksud memberitahukan kepada masyarakat Desa Sringin yang tidak mempunyai kartu jamkesmas dan ingin berobat ringan silahkan ketempatnya minta obat digratiskan selama 6 tahun kedepan menjabat sebagai kepala desa Sringin. 4) Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa (4) Eksplikatur : Dari 50% bagian lubung kami akan serahkan dan digunakan untuk memajukan masyarakat Desa Sringin, 6 tahun tak serahkan anda. Dukung terserah kamu tidak terserah kamu besok jika saya jadi kepala desa tak serahkan masyarakat Sringin. (Data 23/20 Februari 2013/Paragraf ke-5 Baris ke-1) Penanda : Intonasi kalimat menawarkan yang wujudnya pada tuturan (dari 50% bagian lubung kami akan serahkan) Konteks : Penutur bernama Eko Susilo yang berusia 45 tahun yang berprofesi sebagai wirausaha dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Penutur bermaksud selama 6 tahun menjabat sebagai kepala desa Sringin dari 50% bagian lubungnya akan diserahkan dan digunakan untuk memajukan masyarakat Desa Sringin bagi yang mendukung atau tidak tetap akan diserahkan kepada masyarakat Desa Sringin. (Lampiran 4) Tuturan (4) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 10.30 WIB dan bertempat dibalai Desa menawarkan dari 50% bagian lubung kami akan serahkan dan digunakan untuk memajukan masyarakat Desa Sringin. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif menawarkan yang bermaksud selama 6 tahun menjabat sebagai kepala desa Sringin dari 50% bagian lubungnya akan diserahkan dan digunakan untuk memajukan masyarakat Desa Sringin bagi yang mendukung atau tidak tetap akan diserahkan kepada masyarakat Desa Sringin. d. Tindak Tutur Komisif Mengancam 1) Meningkatkan Perlindungan 14

(1) Eksplikatur : Tapi kalau nanti pun saya, anak-anak saya juga disakiti orang lain saya sebagai babon juga akan nladong anda semuanya. (Data 13/20 Februari 2013/Paragraf ke-9 Baris ke- 10) Penanda : Intonasi kalimat mengancam yang wujudnya pada tuturan (saya sebagai babon juga akan nladong anda) Konteks : Penutur bernama Wahyuningsih yang berusia 39 tahun yang berprofesi sebagai bidan dan berjenis kelamin perempuan. Maksud : Penutur bermaksud memperingatin kepada masyarakat Desa Sringin kalau ada yang melukai atau menyakitin anaknya sebagai orang tuanya akan membalasnya karena tidak mau melihat anaknya terluka oleh siapa saja. (Lampiran 2) Tuturan (1) terjadi saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.50 WIB dan bertempat dibalai Desa mengancam anak-anak saya juga disakiti orang lain saya sebagai babon juga akan nladong anda semuanya. Tuturan tersebut merupakan tuturan tindak tutur komisif mengancam yang bermaksud memperingatin kepada masyarakat Desa Sringin kalau ada yang melukai atau menyakitin anaknya sebagai orang tuanya akan membalasnya karena tidak mau melihat anaknya terluka oleh siapa saja. 2. Strategi Tindak Tutur Komisif a. Strategi Tindak Tutur Komisif langsung Tindak tutur langsung merupakan suatu tuturan yang menyatakan maksud dan tujuan yang selaras dengan apa yang dikatakan atau diujarkan yang dilakukan oleh penutur kepada mitratutur secara langsung. Maka dapat disimpulkan berdasarkan maksud dan tujuannya dapat dibedakan menjadi kalimat perintah dan kalimat berita. Dalam penelitian yang peneliti lakukan bahwa strategi tindak tutur komisif langsung pada WKTKBCKD di Kelurahan Sringin dan Kelurahan Blorong Kecamatan Jumantono dapat ditemukan 24 tuturan langsung komisif yang terbagi 15

menjadi 2 strategi yaitu (1) tuturan perintah atau imperatif sebanyak 8 tuturan, dan (2) tuturan berita atau deklaratif sebanyak 16 tuturan. 1) Tuturan Perintah atau Imperatif (1) Eksplikatur : Rehab kantor desa, marilah kita rehab kantor desa ini. Setiap ketika hujan masih ada kebocoran dan banyak atap tropos dan lain sebagainya marilah kita nanti setelah kami terpilih sebagai kepala desa segera membangun dan segera memperbaiki. (Data 15/20 Februari 2013/Paragraf ke-3 Baris ke-2) Penanda : Intonasi kalimat perintah yang wujudnya pada tuturan (marilah kita nanti) Konteks : Penutur bernama Aspani yang berusia 47 tahun yang berprofesi sebagai petani dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Tuturan tersebut merupakan tindak tutur komisif berjanji dengan strategi tuturan langsung kalimat perintah, yang bermaksud mengajak warga masyarakat untuk membangun kantor desa yang banyak kerusakan. (Lampiran 3) Tuturan (1) terjadi pada saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 10.10 WIB dan bertempat dibalai Desa Sringin. Diadakan pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur komisif berjanji dengan strategi tuturan langsung kalimat perintah, yang bermaksud mengajak warga masyarakat untuk membangun kantor desa yang banyak kerusakan. 2) Tuturan Berita atau Deklaratif (2) Eksplikatur : Saya jika mau jadi lurah Sringin besok jika Gusti Allah ngejabahi. Pertama saya mau melayani masyarakatku Sringin sewaktu-waktu, sewaktuwaktu tidak 24 jam tak menyaingi rumah sakit. Sewaktu-waktu selama saya tidak sakit dan meninggal. (Data 3/20 Februari 2013/Paragraf ke-5 Baris ke-2) Penanda : Intonasi kalimat berita yang wujudnya pada tuturan (melayani masyarakatku Sringin sewaktuwaktu, sewaktu-waktu tidak 24 jam tak menyaingi rumah sakit. Sewaktu-waktu selama saya tidak sakit dan meninggal) 16

Konteks : Penutur bernama Pantjas yang berusia 36 tahun yang berprofesi sebagai guru dan berjenis kelamin laki-laki. Maksud : Tuturan tersebut merupakan tindak tutur komisif menawarkan dengan strategi tuturan langsung kalimat berita, yang mempunyai maksud menginformasikan atau memberitahu kepada masyarakat Sringin bahwa siap melayani masyarakat Sringin sewaktu-waktu. (Lampiran 1) Tuturan (2) terjadi pada saat kampanye terbuka di depan masyarakat Desa Sringin. Pada pukul 09.30 WIB dan bertempat dibalai Desa Sringin. Diadakan pada hari rabu tanggal 20 Februari 2013. Tuturan tersebut merupakan tindak tutur komisif menawarkan dengan strategi tuturan langsung kalimat berita, yang mempunyai maksud menginformasikan atau memberitahu kepada masyarakat Sringin bahwa siap melayani masyarakat Sringin sewaktu-waktu. SIMPULAN Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yang menyatakan suatu perjanjian atau suatu tuturan mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Jadi tindakan itu akan dilakukan setelah tuturan itu dikatakan atau diucapkannya. Maka dari hasil pembahasan tersebut terdapat tindak tutur komisif yang digunakan oleh bakal calon kepala desa. Dan dari pembahasan tersebut ditemukan atau diperoleh bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada WKTKBCKD di Kelurahan Sringin dan Kelurahan Blorong Kecamatan Jumantono. Bentuk-bentuk tindak tutur komisif itu diantaranya tindak tutur komisif berjanji, tindak tutur komisif berniat, tindak tutur komisif menawarkan, dan tindak tutur komisif mengancam. Hasil dari pembahasan tersebut dapat juga diperoleh asumsi pragmatik pada WKTKBCKD di Kelurahan Sringin dan Kelurahan Blorong Kecamatan Jumantono. Dari asumsi pragmatik tersebut dapat diperoleh suatu jenis strategi, yaitu tindak tutur langsung. Tindak tutur langsung merupakan tuturan yang selaras dengan apa yang dikatakan atau diujarkan. Dan 17

dari tindak tutur langsung tersebut hanya dapat diperoleh dua strategi yaitu kalimat berita dan kalimat perintah. Kalimat berita digunakan untuk memberitakan atau memberikan suatu informasi. Dan kalimat perintah digunakan untuk menyatakan perintah, ajakan, permintaan dan permohonan. Daftar Pustaka Mahsun, 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 18