BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran penuh terhadap hubungan hubungan dan tugas-tugas sosial. kebodohan, keterbelakangan dan kelemahan. 3

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA KELUARGA MUSLIM DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG BERPCARAN REMAJA DI NGASINAN BONOROWO KEBUMEN. Oleh: Eni Fatmawati NIM:

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI SMP HASANUDDIN 7 SEMARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB IV ANALISIS DATA. konseling islam, yang di analisis sebagai baerikut : A. Analisis Tentang Pengalaman orangtua mengenai anak autis.

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar sesuai. membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting menuntut pula tanggung jawab untuk dapat memberikan

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung pada

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Wardiman Djoyonegoro, sedikitnya terdapat tiga syarat utama

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik.

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN ORANG TUA MUSLIM JAWA DALAM PENDIDIKAN SEKS ANAK REMAJA DI PADUKUHAN PUNDONG III DESA TIRTOADI KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya di sinilah dimulai suatu proses

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menentukan perkembangan

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang paling sempurna, di dalamnya termaksud segala

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di samping sebagai khalifah Allah di bumi, juga termasuk makhluk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV. A. Analisis Dasar dan Pertimbangan Hakum yang Digunakan oleh Majlis Hakim dalam H{Ad{A>Nah Anak kepada Ayah karena Ibu Wanita Karir.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keluarga ini sebagai lembaga yang "Pertama dan Utama".

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. anak, dikeluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

Anak Yatim Status Anak Yatim Berbapak Tiri dan Santunannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh : Endah Widyaningsih Rahayu

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Bab 1 PENDAHULUAN. QS. Al-Baqarah ayat 282 berkenaan dengan aktivitas atau kegiatan ekonomi:

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses perkembangan secara pesat. Dalam lima tahun pertama, seorang anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada masa ini seluruh aspek perkembangan anak akan mengalami masa percepatan apabila anak memiliki kesempatan untuk mempraktikkan berbagai ketrampilan yang dimiliki. Segala sesuatu yang diterima anak baik berupa makanan, minuman, stimulasi, dan lingkungan, orang tua juga memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan juga berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.tumbuh kembang yang baik dipengaruhi oleh faktor makanan (gizi) dan stimulasi. Dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang maka jumlah sel-sel otak pada anak akan semakin bagus, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal.selain gizi, orang tua, dan pendidik perlu memberikan stimulasi kepada anak. Kebutuhan stimulasi dapat diberikan melalui berbagai permainan yang dapat merangsang semua indra anak (penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengecap, membau) merangsang gerakan kasar halus, berkomunikasi, sosial-emosi, kemandirian, berfikir dan berkreasi. Pemberian stimulasi sejak dini akan besar pengaruhnya pada berbagai aspek perkembangan anak. Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD, merupakan salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 (enam) tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini tidak hanya didapat dari pendidikan formal atau non formal, tetapi pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya dalam kehidupan sehari-hari. Di usia 0-6 tahun, pertumbuhan dan 1

2 perkembangan anak berlangsung sangat cepat. Dalam PERMENDIKBUD Nomor 137 Tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini Bab 3 Pasal 7 butir 5 yang menyatakan bahwa pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal membutuhkan keterlibatan orang tua dalam akses layanan PAUD yang bermutu. Dalam hal ini orang tua dan guru sebaiknya memberikan stimulasi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak supaya potensi yang dimiliki anak berjalan secara optimal. Usia 0 sampai dengan usia 6 tahun merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter seorang anak. Karakter yang dikembangkan pada anak usia dini salah satunya adalah sikap kepercayaan diri. Sejak usia dini, kepercayaan diri yang dimiliki anak perlu ditumbuh kembangkan supaya di masa dewasanya dapat menjadi manusia yang berkualitas dan berguna bagi orang lain. Setiap anak pada dasarnya memiliki kepercayaan diri, meski dalam bidang dan tingkatan yang berbeda-beda. Potensi ini membutuhkan rangsangan sejak usia dini. Kepercayaan diri merupakan hal penting yang arus dimiliki oleh setiap anak untuk menapaki roda kehidupan.mental dan karakter anak yang kuat akan menjadi modal penting bagi masa depannya ketika menginjak usia dewasa, sehingga mampu merespon tantangan yang lebih realistis.kepercayaan diri (self confidence) adalah suatu perasaan atau sikap tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain, karena telah merasa cukup aman dan tahu apa yang dibutuhkan didalam hidup ini. Menurut Brennecke & Amich (dalam idrus, 2008) seorang anak akan lebih berhasil dalam kehidupan maupun karirnya apabila ia mampu mengembangkan kepercayaan dirinya Seorang anak akan lebih berhasil dalam kehidupan maupun karirnya apabila ia mampu mengembangkan kepercayaan dirinya. Kepercayaan diri yang baik pada diri anak akan mengantarkan anak tersebut kedalam berbagai kemudahan dalam semua hal, misalnya kemudahan dalam bersosialisasi dengan masyarakat, karir, dan sebagainya. Munculnya rasa tidak percaya diri pada anak adalah karena anak berfikir negatif tentang dirinya atau dibayangi rasa ketakutan tanpa sebab sehingga timbul perasaan yang tidak

3 menyenangkan serta dorongan atau kecenderungan untuk segera menghindari apa yang akan dilakukanya. Rahayu (2013:73) mengemukakan bahwa kepercayaan diri merupakan kebutuhan bagi setiap individu untuk dapat menjalani kehidupannya agar tidak mengalami kesulitan.bagi anak, kepercayaan diri adalah modal dasar yang dibutuhkan dalam kehidupannya.kepercayaan diri tidak datang dengan sendirinya, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor orang tua, faktor sekolah, dan faktor kepribadian yang kuat. Maka dari itu,orang tua sebagai lingkungan pertama yang paling dekat dengan anak berperan penting dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri anak. Rasa tidak percaya diri dapat menyerang siapa saja tanpa membedakan golongan. Hal tersebut sangatlah mengganggu kehidupan pribadi maupun hubungan sosial bermasyarakat. Tanpa disadari, hal ini membuat seseorang menjadi kurang aman, tidak mau maju, tidak bahagia, suka uring-uringan dan berbagai macam efek negatif lainnya. Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri pada anak salah satunya adalah faktor orang tua, kebebasan waktu yang orang tua berikan tentunya harus diikuti oleh peran orang tua untuk bertanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya. Pola asuh orang tua yang diberikan kepada anak dengan tepat akan membuat akan merasa diri nya berharga, dan percaya diri. Walaupun orang tua sibuk bekerja mereka wajib untuk memperhatikan perkembangan anak. Mereka harus tetap memantau, memberikan bimbingan, mengawasi, dan menegur bila anak-anak berada di jalur yang salah. Kondisi disekolah menunjukkan bahwa kebiasaan yang ada dilingkungan keluarga cenderung memberikan dampak terlalu menurut apa yang diminta oleh anak, sehingga anak memiliki rasa kurang percaya diri ketika harus melakukan kegiatan disekolah. Rasa ketergantungan anak kepada orang tua atau pun guru sangat dominan sehingga kebebasan untuk mengekspresikan diri anak sangat terbatas.kondisi seperti ini menimbulkan rasa kepercayaan diri anak yang rendah. Orang tua memiliki tugas yang kompleks terhadap perkembangan anak, karena anak mengalami proses yang dinamis sejak dilahirkan hingga usia sekolah.

4 Perkembangan anak mengalami peningkatan yang sangat pesat.sejak dini anakanak harus dikenalkan pada pendidikan yang mencakup moral, akhlaq, budi pekerti, pengetahuan ketrampilan, kesehatan seni dan budayanya agar anak mampu bertahan serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Berbagai macam pola asuh dari setiap orang tua berbeda-beda jenisnya. Pola pendidikan keluarga yang tepat akan memberikan kesempatan kepada anakanaknya untuk belajar secara optimal, hal ini mengandung pengertian bahwa perlakuan yang diterapkan dalam kehidupan anak dalam keluarga dapat membantu mengembangkan daya fikir dan kreatifitas berfikir secara efisien dan efektif seorang anak guna mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Pola asuh dari setiap orang tua berbeda-beda jenisnya. Pola pendidikan keluarga yang tepat akan memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk belajar secara optimal, hal ini mengandung pengertian bahwa perlakuan yang diterapkan dalam kehidupan anak dalam keluarga dapat membantu mengembangkan daya fikir dan kreatifitas berfikir secara efisien dan efektif seorang anak guna mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Penerapan pola asuh yang tidak tepat akan mengakibatkan perkembangan sosial maupun emosi anak terhambat.pola asuh orang tua yang diterapkan kepada anak tidak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhiya. Menurut Mansur (2007:361-363) faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua diantaranya seperti: Faktor tinggi rendahnya pendidikan orang tua maka akan sangat berpengaruh terhadap sikap dan tindakannya. Faktor keagamaan, orang tua yang kuat agamanya sudah terbiasa melakukan amalan-amalan agama demi upaya memperoleh anak dengan jalan yang islami.faktor lingkungan juga merupakan faktor yang sangat kuat dalam mempengaruhi upaya orang tua secara fisik dan psikis terhadap anak usia dini karena di dalam sebuah lingkungan juga terdapat pengaruh yang baik dan pengaruh yang buruk. Ketiga faktor terdebut merupakan faktor yang melatar belakangi pola asuh orang tua dalam rangka memperoleh generasi yang unggul. Menurut Baumrind (dalam Papila, dkk 2010) terdapat 3 pola asuh orang tua yang menggambarkan pola perilaku umum dari anak yang dibesarkan dengan masing-masing cara pengasuhan tersebut yaitu: pola asuh otoriter, demokratis dan

5 permisif. Keragaman pola asuh yang diterapkan orang tua di kelurahan Pandeyan tampak dalam cara orang tua berinteraksi dan bersikap terhadap anak. Ada anak yang mudah bergaul, percaya diri, menyukai kegiatan bersama teman-temannya karena orang tuanya cenderung membebaskan anak dalam bertindak, kurang adanya kontrol dari orang tua sehingga orang tua terkesan tidak peduli terhadap anaknya.ada anak yang suka menyendiri, tidak suka bergaul dengan temantemannya dan kurang percaya diri, karna orang tuanya bersikap terbuka, dan peduli terhadap kepada anak.ada pula anak yang mudah bergaul, menyukai kegiatan bersama temannya dan suka memimpin teman-temannya, karena orang tuanya bersikap ramah, sering melakukan diskusi dengan anak tentang berbagai hal. Di dalam al-qur an juga di terangkan bahwa pentingnya pola asuh yang diberikan oleh orang tua dalam kehidupan anak. Seperti yang dijelaskan didalam ayat berikut ini: ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن ىا ق ىا أ نف س ك م و أ ه ل يك م ن ار ا و ق ىد ه ا الن اس و ال ح ج ار ة ع ل ي ه ا م ل ئ ك ة غ ل ظ ش د اد ل ي ع ص ىن للا م ا أ م ز ه م و ي ف ع ل ىن م ا ي ؤ م ز ون Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikatmalaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan, (Q.S. AT-Tahrim/66: 6) Dalam ayat ini diterangkan bahwa sangat pentingnya peran orang tua dalam mendidik, membimbing dan menjaga anaknya sebagai tanggug jawab orang tua agar kelak anaknya menjadi orang yang taat kepada agama dan orangtuanya serta memiliki budi pekerti dan akhlaq yang baik. Pola asuh yang diberikan kepada anak juga berpengaruh pada kehidupan anak pada saat dewasa nantinya.brilian (2013) yang menyatakan bahwa anak yang dibesarkan dengan kultur pola asuh permisif tumbuh dengan kemampuan berfikir secara kreatif, percaya diri dan banyak melakukan hal-hal baru. Kebebasan untuk meraih apa yang mereka

6 inginkan membuat mereka berfikir berbeda dari yang lainnya dan diluar rutinitas yang dilakukannya. Menanamkan sikap kepercayaan diri pada anak sejak dini akan membantu anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Melatih anak agar dapat percaya diri tidaklah mudah, butuh waktu yang tidak singkat untuk menjadikan anak sebagai seseorang yang percaya diri.pentingnya kepercayaan diri bagi anak sangatlah besar untuk kehidupannya kelak.individu yang memilki kepercayaan diri mampu mengenali diri dengan baik, mampu menentukan pilihan, dan tujuan tanpa harus dipengaruhi orang lain, sehingga memiliki kebebasan untuk mengemukakan perasaan, keinginan tanpa rasa takut untuk di kritik. Menurut pengamatan penulis, berdasarkan fakta di lapangan, pola asuh orang tua dan kepercayaan diri anak di TK se-kelurahan Pandeyan sangat beragam. Ada anak yang kepercayaan dirinya sudah berkembang dengan baik, yang ditandai dengan tidak malu ketika diminta guru untuk bernyanyi di depan kelas. Ada pula anak yang kepercayaan dirinya belum berkembang dengan baik, ditandai dengan masih ragu-ragu terhadap apa yang dikerjakannya, selalu berada dekat dengan orang tua atau pun guru ketika melakukan kegiatan. Keragaman pola asuh yang diterapkan orang tua di kelurahan Pandeyan tampak dalam cara orang tua berinteraksi dan bersikap terhadap anak. Ada anak yang mudah bergaul, percaya diri, menyukai kegiatan bersama teman-temannya karena orang tuanya cenderung membebaskan anak dalam bertindak, kurang adanya control dari orang tua sehingga orang tua terkesan tidak peduli terhadap anaknya.ada anak yang suka menyendiri, tidak suka bergaul dengan temantemannya dan kurang percaya diri, karna orang tuanya bersikap terrbuka, dan peduli terhadap kepada anak.ada pula anak yang mudah bergaul, menyukai kegiatan bersama temannya dan suka memimpin teman-temannya, karena orang tuanya bersikap ramah, sering melakukan diskusi dengan anaktentang berbagai hal. Atas dasar keadaan yang ada di lapangan tentang beragamnya pola asuh orang tua dan tingkat kepercayaan diri anak, maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua terhadap kepercayaan diri anak dengan

7 mengadakan penelitian dengan judul HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI ANAK TK DI KELURAHAN PANDEYAN, NGEMPLAK, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016. B. Pembatasan Masalah Terdapat 3 jenis pola asuh orang tua yang dapat diterapkan dalam keluarga yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis. Dalam penelitian ini saya membatasi pola asuh orang tua pada jenis pola asuh permisif. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara pola asuh permisif terhadap kepercayaan diri anak pada kelompok A di TK Kelurahan Pandeyan, Ngemplak, Boyolali tahun ajaran 2015/2016? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri anak di TK Kelurahan Pandeyan, Ngemplak, Boyolali tahun ajaran 2015/2016. E. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis: Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian yang sejenis yang berkaitan dengan berbagai macam pola asuh orang tua dalam keluarga dan kepercayaan diri. Manfaat praktis: 1. Bagi orang tua: Sebagai sumber referensi orang tua untuk bisa menentukan jenis pola asuh yang akan diaplikasikan dalam keluarga dalam upaya mengembangkan kepercayaan diri dalam diri anak.

8 2. Bagi pendidik: Sebagai panduan untuk memberikan stimulasi yang tepat untuk anak yang memiliki kepercayaan diri yang baik, mau pun untuk anak yang kurang memiliki rasa percaya diri. 3. Bagi peneliti: Sebagai penelitian dasar untuk melakukan penelitian-penelitian lanjutan yang akan dilakukan oleh peneliti terkait dengan jenis pola asuh orang tua dan kepercayaan diri anak.