BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong. rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah Allah di dunia. Manusia dalam menjalankan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kata bahasa Inggris Consumption, berarti pembelanjaan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Inggris (consumption), berarti pembelanjaan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BABI PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. nominal ini tidak mampu meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. dana untuk pembiayaan pembangunan sangatlah besar. Tabungan domestik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB III METODE PENILITIAN

Analisis Konsumsi Masyarakat Indonesia Sebelum dan Setelah Krisis Ekonomi

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

BAB I PENDAHULUAN. dampak krisis keuangan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu,

Skripsi. Oleh: YUNUS YUNIARTA B

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Strategi yang pertama sering dikatakan sebagai strategi inward looking,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG KARTAL RIIL DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA KONSUMSI RUMAH TANGGA DENGAN PDRB PERKAPITA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS VOLUME PENYALURAN KREDIT OLEH BANK UMUM DAN VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHINYA DI INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

DETERMINAN PERTUMBUHAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA (Periode Tahun 2008:IV-Tahun 2015:IV)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DI KABUPATEN NAGAN RAYA

BAB I PENDAHULUAN. menghambat usaha untuk memobilisasi tabungan.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

Consumption - Saving - Investment

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

Analisis Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi atau keterbukaan hubungan perekonomian antar negara

M. FARID RACHMAD B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. yang terakhir ini digunakan sebagai kounter indikator terhadap ukuranukuran

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penerbit e-money

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. semua negara di dunia adalah inflasi (Soebagiyo,2016:95). Definisi singkat dari

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. GDP baik secara keseluruhan maupun per kapita. Tujuan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara sedang berkembang yang sedang giat-giat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga.

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

PENGARUH PENDAPATAN NASIONAL, INFLASI, DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makro

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA. Abstract

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

FUNGSI IMPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. Nursiah Chalid

BAB I PENDAHULUAN. yang melambat ditandai dengan meningkatnya angka inflasi dan kenaikan

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi

I. PENDAHULUAN. Obligasi merupakan salah satu surat utang yang termasuk dalam sekuritas jangka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan rumah tangga untuk barang dan jasa. barang meliputi pembelanjaan rumah tangga untuk barang awet, seperti mobil dan alat rumah tangga, dan barang tidak awet, seperti makanan dan pakaian, dengan pengecualian pembelian rumah baru. Sedangkan jasa meliputi barang-barang tidak kasat mata, seperti potong rambut, layanan kesehatan, dan pendidikan (Mankiw, 2012). Konsumsi rumah tangga terdiri dari makanan dan bukan makanan yang tertuang didalam PDB pengeluaran atas harga berlaku/konstan. Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa lepas dari kegiatan konsumsi, kegiatan untuk mengkonsumsi akan melekat pada manusia sejak lahir sampai akhir hidupnya artinya konsumsi sudah menjadi kebutuhan yang sangat wajib untuk dipenuhi. Setiap manusia mempunyai skala kebutuhan yang dipengaruhi oleh pendapatan. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, semakin sedikit pendapatan maka semakin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi. Bila konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, maka terpaksa tabungan yang digunakan akibatnya tabungan berkurang. Kondisi diatas bisa disimpulkan bahwasanya pendapatan sangat berperan penting dalam menentukan konsumsi. 1

2 Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makro ekonomi yang dilambangkan dengan huruf C diambil dari kata dalam bahasa inggris consumption. Konsep konsumsi diartikan sebagai pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga kepada barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang melakukan pembelanjaan tersebut, atau dapat disebut juga dengan pendapatan yang dibelanjakan. Sementara bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut dengan tabungan, dilambangkan dengan huruf S inisial dari kata saving. Apabila pengeluaran-pengeluaran konsumsi semua orang dalam suatu negara dijumlahkan, maka hasilnya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat negara yang bersangkutan (Dumairy, 1996). Bagian penting yang pertama dari GDP adalah konsumsi atau pengeluaran-pengeluaran konsumsi pribadi. Konsumsi merupakan komponen terbesar dari GDP, sama dengan dua pertiga dari keseluruhan dalam tahun-tahun terakhir ini. Pengeluaran konsumsi terbagi dalam tiga kategori: barang-barang yang tahan lama seperti kendaraan, barang-barang yang tidak tahan lama seperti makanan, dan jasa seperti perawatan medis. Sektor yang berkembang dengan paling cepat adalah jasa (Samuelson & Nordhaus D, 2004). Konsumsi seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya. Secara makro agregat, pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran konsumsi. Perilaku tabungan juga begitu. Jadi, bila pendapatan

3 bertambah, baik konsumsi maupun tabungan akan sama-sama bertambah. Perbandingan besarnya tambahan pengeluaran konsumsi terhadap tambahan pendapatan disebut hasrat marjinal untuk berkonsumsi (marginal propensity to consume, MPC). Sedangkan nisbah besarnya tambahan tabungan terhadap tambahan pendapatan dinamakan hasrat marjinal untuk menabung (marginal propensity to save, MPS). Pendapatan yang diterima masyarakat berbeda-beda antar lapisan masyarakat, antar daerah perkotaan dan pedesaan, serta antar provinsi, kawasan, dan negara. Keynes dalam Nopirin (1996) menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi (C) terutama tergantung dari pendapatan (Y), makin tinggi pendapatan makin tinggi konsumsi. Tabel I.1 Konsumsi Masyarakat dan Laju Pertumbuhannya di Indonesia Tahun 2010-2016 TAHUN KONSUMSI MASYARAKAT (miliar rupiah) LAJU PERTUMBUHAN (persen) 2010 3786062.9 2011 3977288.56 5,05 2012 4195787.6 5,49 2013 4423416.91 5,42 2014 4651018.44 5,14 2015 4881903.69 4,96 2016 5126499.28 5,01 Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah) Tabel I.1 menunjukkan bahwa Konsumsi Masyarakat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2016 menunjukan konsumsi masyarakat tertinggi dengan angka sebesar Rp. 5126499.28, sedangkan laju pertumbuhan dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif, tetapi tidak menjadi

4 masalah yang berarti, karena dalam konsumsi masyarakat selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini diduga karena pendapatan masyarakat yang naik, daya beli masyarakat yang membaik, optimisme konsumen tinggi, tingkat utang masyarakat yang rendah dan suku bunga relatif rendah sehingga mendukung pertumbuhan konsumsi yang meningkat. Keadaan tersebut telah sesuai dengan teori bahwa kenaikan pendapatan nasional cendrung meningkatkan konsumsi masyarakat. Faktor utama yang menentukan konsumsi seorang konsumen akan barang dan jasa adalah tingkat pendapatan konsumen tersebut. Tingkat pendapatan berpengaruh secara positif, dalam arti apabila pendapatan konsumen naik, maka pengeluaran konsumsinya juga akan mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya (Suparmono, 2004). Inflasi sebagai fenomena ekonomi yang terutama terjadi di negaranegara berkembang seperti Indonesia sangat mempengaruhi kegiatan perekonomian. Inflasi adalah kenaikan harga barang secara umum yang menyebabkan terjadinya efek subtitusi. Konsumen akan mengurangi pembelian terhadap barang-barang yang harganya relatif mahal dan menambah pengeluaran konsumsi terhadap barang-barang yang harganya relatif murah. kenaikan harga umum tidaklah berarti bahwa kenaikan harga barang terjadi secara proporsional. Hal ini mendorong konsumen untuk mengalihkan konsumsinya dari barang yang satu ke barang yang lainnya. Inflasi yang tinggi akan melemahkan daya beli masyarakat. Suku bunga mempunyai hubungan yang erat dengan konsumsi, karena dengan suku bunga

5 yang tinggi seseorang akan cendrung untuk menabung dan mengurangi tingkat konsumsi. Berdasarkan uraian dan pemikiran diatas, maka penulis merasa terdorong untuk meneliti dan mendalami tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat di Indonesia Tahun 2009.I 2017.II. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah utama yang akan dikaji dalam penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh PDB terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh suku bunga deposito terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia? C. Tujuan Penelitian Dengan melihat rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh PDB terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan III tahun 2017. 2. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan III tahun 2017.

6 3. Menganalisis pengaruh suku bunga deposito terhadap konsumsi masyarakat di Indonesia triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan III tahun 2017. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan gambaran bagaimana konsumsi masyarakat pada ruang lingkup nasional (Indonesia). 2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia. 3. Sebagai tambahan informasi untuk penelitian-penelitian lebih lanjut. 4. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada program studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil lingkup nasional yaitu Indonesia dan penelitian ini menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia. 2. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia yang meliputi data Konsumsi

7 Masyarakat, Pendapatan Nasional, Inflasi, dan Suku Bunga Deposito. Data penelitian ini merupakan data time series (triwulanan). 3. Alat dan Model Analisis Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan Model Penyesuaian Parsial atau Partial Adjustment Model (PAM) Dalam penelitian ini, penulis mereplikasi dari jurnal Arshad Ragandhi yang berjudul Pengaruh Pendapatan Nasional, Inflasi, dan Suku Bunga Deposito terhadap Konsumsi Masyarakat di Indonesia. Yang menggunakan alat analisis regresi berganda dengan pendekatan Error Correction Model (ECM), yang formulasi model estimatornya adalah sebagai berikut: KMt = b0 + b1pnt+ b2inft + b3sbdt +µt Dimana : KM PN INF SBD b0 b1-b4 = Konsumsi Masyarakat (dalam triyun rupiah) = Pendapatan Nasional (dalam triyun rupiah) = Inflasi (dalam persen) = Suku Bunga Deposito (dalam persen) = Intersep (konstanta) = Koefisien Regresi µ = Kesalahan pengganggu (disturbance) t = menunjukkan periode waktu ke- t

8 Peneliti disini akan merubah model yaitu dengan pendekatan Model Penyesuaian Parsial atau Partial Adjustment Model (PAM), yang formulasi model estimatornya adalah sebagai berikut: KM t = α 0 + α 1 PDB t + α 2 INF t + α 3 SBD t + λ KM t-1 + v t Di mana: KM = Konsumsi Masyarakat PDB = Produk Domestik Bruto INF = Inflasi SBD = Suku Bunga Deposito λ = (1 δ); nilainya 0 < λ <1; δ koefisien penyesuaian (adjusment) α 0 α 1 α 2 α 3 β 0 β 1 β 2 β 3 υ t = δβ 0 ; kostanta jangka pendek = δβ 1 ; koefisien regresi PDB jangka pendek = δβ 2 ; koefisien regresi inflasi jangka pendek = δβ 3 ; koefisien regresi suku bunga deposito jangka pendek = kostanta jangka panjang = koefisien regresi PDB jangka panjang = koefisien regresi inflasi jangka panjang = koefisien regresi suku bunga deposito jangka panjang = unsur kesalahan (error term) = tahun

9 F. Sistematika Penulisan Rencana penulisan skripsi ini akan dibagi dalam 5 bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diharapkan, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang mendiskripsikan mengenai pengertian pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara umum yang didukung oleh penelitian - penelitian terdahulu dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian sumber data, definisi operasional tiap variabel, metode pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini meliputi uraian pembahasan dari hasil penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN