Skripsi. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan

NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang yang dijalani pengarang. Faktor sosio-budaya, ideologi dan pembaca

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut sastra. Sastra menurut Fananie (2000:6), Literature is a fiction which is

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 1. Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

MAKNA DUA CINTA: ANTARA KELUARGA DAN TANAH AIR. Irmina H. Tameon Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud. Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

DEVIASI ALUR FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA TERHADAP NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. 1. hasil ciptaan yang bukan saduran, salinan atau terjemahan. 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

NILAM SARI NURJANAH A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

ANALISIS STRUKTURAL DAN SOSIOLOGI SASTRA TERHADAP NOVEL PROJO & BROJO KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO. Oleh: Susanti Dewi A2A006046

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM ANTOLOGI CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL KEMBANG JEPUN KARYA REMY SYLADO. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 PENOKOHAN PADA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA. Oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Novel ini pun tercatat sebagai novel best seller islami di Indonesia. Ikatan Penerbit

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

Transkripsi:

PERJUANGAN SEORANG MUSLIMAH DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT EROPA DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA) Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia Disusun Oleh: Aprilia Tirta Rahmawati NIM 13010112120013

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018 INTISARI Rahmawati, Aprilia Tirta. 2018. Perjuangan Seorang MuslimahMempertahankan Eksistensinya di Lingkungan Masyarakat Eropa dalam Novel 99 Cahaya di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra (Kajian Sosiologi Sastra). Skripsi. Program Strata 1 Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang. Pembimbing Dr. Redyanto Noor, M.Hum dan Fajrul Falah, S.Hum, M.Hum. Novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra menjadi objek material dalam penelitian yang penulis lakukan untuk mengungkap perjuangan seorang muslimah dalam menyikapi persoalan sosial yang dideskripsikan dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa. Melalui struktur fiksi yaitu unsur intrinsik tokoh penokohan, dan setting penulis menganalisis masalah pada novel kemudian dari aspek tersebut dianalisis menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Hasil analisis novel 99 Cahaya di Langit Eropa melalui struktur fiksi, yaitu unsur intrinsik tokoh penokohan dan setting menunjukkan beberapa karakter seorang muslimah yang sesuai dengan karakteristik seorang muslimah pada hakikatnya, dan muncul adanya konflik sosial yang dideskripsikan melalui setting pada novel di mana adanya konflik yang terjadi pada tokoh dengan lingkungan. Adanya konflik sosial yang dihadapi seorang muslimah di lingkungan minoritas yaitu sebuah cibiran, sulitnya memperoleh suatu pekerjaaan karena mengenakan hijab, dan diskriminasi yang dialami sehingga memunculkan karakter seorang muslimah yang dideskripsikan melalui beberapa tokoh perempuan dalam novel yang memperjuangkan eksistensinya di mana berani menunjukan identitas sebagai seorang muslimah meskipun memperoleh perlakuan yang tidak menyenangkan. Perjuangan tokoh seorang muslimah dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa dideskripsikan melalui perjalanan hidup Hanum selama mempertahankan kehidupannya sebagai warga minoritas dan usaha Hanum berserta tokoh muslimah lain dalam memperkuat keimanan sebagai seorang muslimah dengan menebarkan kebaikan serta berani menunjukkan identitas sebagai seorang muslimah yang memiliki moral baik serta mencintai suatu kedamaian. Kata kunci : Konflik Sosial, Konflik Spiritual, Struktur Fiksi, Sosiologi Sastra. ii

ABSTRACT Rahmawati, Aprilia Tirta. 2017. The Struggle of a muslimah maintain its existence in Europe Community in Novel 99 Cahaya di Langit Eropa by Hanum Salsabiela Rais and Rangga Almahendra assessment of the sociology literature. Skripsi. Bachelor program Indonesian Literature. Semarang. Faculty of Humanities. Diponegoro University. Advisor: Dr.Redyanto Noor, M.Hum. and Fajrul Falah, S.Hum., M.hum. The novel by Hanum Salsabiela Rais and Rangga Almahendra became the material object in the research that the writer did to reveal the struggle of a Muslimah in addressing the social problem described in novel 99Cahaya di Langit Eropa. Through the fictional structure of the intrinsic character of character, and setting the author to analyze the problem in the novel and then from the aspect is analyzed using the approach of sociology of literature. The result of the analysis of novel 99 Cahaya di Langit Eropa through fictional structure, that is intrinsic character of character and setting character shows some character of a muslimah in accordance with characteristic of a Muslimah in essence, and emerged social conflict which described by setting in novel where existence of conflict happened on the character with the environment. The existence of social conflict faced by a Muslim in minority area is a pout, difficult to get a work because wearing hijab, and discrimination experienced so as to bring up character of a Muslim woman described by some woman figure in novel which fight for existence where dare to show identity as a muslimah despite receiving unfavorable treatment. The struggle of a Muslimah figure in the novel 99 Cahaya di Langit Eropa is described through the life of Hanum during her life as a minority and Hanum's business along with other Muslimah leaders in strengthening the faith as a Muslim by spreading the good and daring to show the identity as a Muslimah who has good moral as well loving a peace. Keywords: Social Conflict, Spiritual Conflict, Fictional Structure, Sociology of Literature. iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1. Latar Belakang Karya sastra menjadi suatu potret kehidupan bermasyarakat yang dapat dinikmati, dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra tercipta karena adanya pengalaman dari pengarang atau pemikiran yang dimiliki berupa peristiwa yang menarik sehingga muncul gagasan bersifat imajinatif yang diungkapkan dalam bentuk tulisan berupa karya sastra. Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial (Damono, 1979:1). Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah. Sastra hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra lahir, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 1978:1). Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan ungkapan dan gambaran dari kehidupan seseorang atau pengarang tentang aspek kehidupan yang didalamnya terdapat suatu konflik yang menarik. Abrams (melalui Nurgiyantoro, 1994:11) menyatakan bahwa novel mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih komplek. Suatu novel tidak terlepas dari adanya suatu latar belakang, dimana unsur sosial, ekonomi, politik, sosiologi, pendidikan, lingkungan, pengetahuan, pengalaman pribadi penulis, dan 4

melalui imajinasi pengarang novel akan semakin menarik ketika pembaca masuk dalam imajinasi tanpa batas. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan kajian sosiologi sastra dalam mengkaji novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra merupakan sastrawan dari Yogyakarta yang terkenal, tidak hanya di Yogyakarta bahkan terkenal di Indonesia, karyanya berupa novel yang membesarkan namanya ada dua novel best seller yaitu 99 Cahaya di Langit Eropa dan Bulan Terbelah di Langit Amerika yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama ini juga difilmkan. Pengarang besar tentu saja tidak sekadar menggambarkan dunia sosial secara mentah. Ia mengemban tugas yang mendesak: memainkan tokoh-tokoh ciptaannya itu dalam suatu situasi rekaan agar mencari nasib mereka sendiri untuk selanjutnya menemukan nilai dan makna dalam dunia sosial. Sastra karya pengarang besar melukiskan kecemasan, harapan, dan aspirasi manusia; oleh karena itu barangkali, ia merupakan salah satu barometer sosiologis yang paling efektif untuk mengukur tanggapan manusia terhadap kekuatan sosial (Damono,1984:13). Alasan peneliti mengambil tema ini karena novel tersebut memiliki tokoh seorang muslimah sebagai warga minoritas yang memperjuangkan eksistensi sebagai seorang muslimah dengan menunjukan identitas diri sebagai seorang muslimah menjadi sangat sulit karena Eropa merupakan lingkungan di mana Islam menjadi agama minoritas. Berawal dari sinilah peneliti tertarik untuk mengkaji novel tersebut dengan kajian sosiologi sastra bagaimana perjuangan seorang muslimah tinggal di lingkungan yang mayoritas non muslim yang digambarkan dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa. 5

2. Rumusan Masalah Pada masa sekarang, untuk memperoleh kehidupan sosial yang baik dalam suatu kelompok bermasyarakat yang khususnya terdapat suatu perbedaan yang sangat menonjol didalamnya yaitu agama, menjadi suatu hal yang sensitif yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial bahkan hal tersebut mudah sekali menimbulkan konflik dalam suatu hubungan masyarakat. Hal tersebut sering terjadi di Eropa, di mana Islam menjadi agama yang dianggap minoritas di suatu negara, sehingga peneliti rumuskan masalah sebagai berikut :bagaimana perjuangan seorang muslimah yang hidup di Eropa dengan menunjukan identitas diri sebagai muslimah di mana Islam menjadi minoritas dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa. Dan karakter seorang muslimah dalam penokohan novel 99 Cahaya di Langit Eropa melalui struktur fiksi. B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai penelitian adalah : untuk mengungkap perjuangan seorang muslimah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini mencakup manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk perkembangan sastra khususnya penelitian menggunakan kajian sosiologi sastra.secara praktis hasilpenelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau bacaan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sastra dengan permasalahan yang sejenis atau khususnya dengan pendekatan sosiologi sastra. 6

C. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan karena objek materialnya berupa bahan pustaka, yakni novel 99 Cahaya Di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Adapun objek formalnya adalah perjuangan seorang muslimah dalam mempertahankan eksistensinya di lingkungan masyarakat Eropa. Kajian penelitian ini dibatasi pada kajian struktural sebagai pijakan, mencakup alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, latar, tema, serta amanat. Adapun kajian utama penelitian ini ditujukan pada kajian sosiologi sastra, yakni kajian atas perjuangan seorang muslimah dalam mempertahankan eksistensinya di lingkungan masyarakat Eropa dalam novel 99 Cahaya Di Langit Eropa. 7

BAB IV SIMPULAN Hasil analisis yang penulis lakukan pada bab-bab sebelumnya,mengenai perjuangan tokoh muslimah dalam mempertahankan eksistensinya di Eropa dalam novel99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra sebagai berikut. Pertama, berdasarkan hasil analisis terhadap perwatakan tokoh muslimah dari objek material terdapat beberapa tokoh muslimah yang memiliki watak berbeda-beda. Fatma, Marion, Latife, Ezra, dan Oznur digambarkan sebagai tokoh muslimah sejati yang selalu berusaha menjaga nama baik seorang muslimah yang hidup dilingkungan Eropa dengan cara selalu menebarkan kebaikan meskipun hidup sebagai kaum minoritas. Mereka membuktikan ke masyarakat Eropa bahwa sebagai seorang muslimah mereka tetap bisa bertahan dalam menjalani aktifitas sehari-hari sesuai ajaran Islam dan berusaha untuk selalu bersikap baik terhadap masyarakat Eropa, sehingga muslimah yang hidup di Eropa lebih dihargai dan memperoleh kehidupan yang nyaman untuk beraktifitas dan dapat menjalankan ibadah dengan tenang. Perjuangan seorang muslimah dilakukan ketika ia ingin mempertahankan identitas dirinya sebagai seorang muslim dalam lingkungan minoritas. Dengan adanya cibiran, sulit memperoleh pekerjaan, di diskriminasi ketika ingin beribadah menjadi permasalahan yang dialami oleh seorang muslimah. Sehingga karena hal tersebut muncullah perjuangan seorang muslimah dalam mempertahankan eksistensinya dengan memperlihatkan identitas diri sebagai seorang muslimah dengan mengenakan hijab serta sebagai muslimah yang mempertahankan keimanannya kepada agama Islam. Kedua, Hanum sebagai tokoh utama seorang muslimah yang juga sedang berusaha untuk bertahan hidup di lingkungan Eropa sebagai warga minoritas. Namun terdapat perbedaan antara Hanum dengan tokoh muslimah lainnya. Hanum tidak memakai hijab sehingga Hanum 8

tidak terlihat mencolok sebagai seorang muslimah seperti tokoh muslimah lainnya. Sehingga Hanum tidak terlalu merasakan kerasnya hidup dilingkungan Eropa sebagai warga minoritas ketika awal-awal kedatangannya di Wina Austria. Setelah beberapa lama Hanum memulai petualangan hidupnya dilingkungan Eropa ia mulai merasakan bahwa ia harus memperjuangkan hidupnya sebagai warga minoritas, dimana ia mulai merasakan bahwa ia tinggal ditempat yang sangat keras untuk mempertahankan imannya, dan mempertahankan hidupnya. Ketiga, konflik sosial terjadi ketika tokoh sebagai seorang muslimah mengalami diskriminasi ketika ruang lingkup atau pergerakan sebagai seorang muslimah terbatasi oleh adanya peraturan-peraturan yang ada di Eropa, misal karena berhijab sehingga sangat susah untuk mendapatkan pekerjaan, permasalahan dalam makanan halal dan haram, terbatasnya tempat beribadah, kehidupan sosial pun terbatasi karena adanya perbedaan antara warga minoritas dan mayoritas. Di Eropa dalam kehidupan bersosialisasi seorang muslim dianggap jahat atau dihubung-hubungkan dengan terorisme. Pola pikir seperti itulah yang menimbulkan adanya konflik sosial yang dialami seorang muslim dan seorang muslimah ketika hidup di Eropa. Seorang muslimah yang mengenakan hijab dalam kehidupan sosialnya lebih sering mengalami adanya konflik sosial seperti dicibir, tidak dihargai, bahkan dianggap aneh oleh masyarakat Eropa.Sehingga sebagai seorang muslimah tokoh berusaha keras untuk mempertahankan eksistensinya sebagai muslimah, merubah mind sett masyarakat Eropa dengan penuh damai dan kebaikan.sosiologi pengarang juga memberikan pengaruh terhadap karya sastra yang ditulis, penulis menggunakan pengalaman sosialnya yang dideskripsikan juga dalam karya sastra, sehingga pembaca seakan-akan mengalami atau terbawa dalam suasana cerita suatu karya sastra. Karya sastra yang ditulis mengacu pada realitas kehidupan pengarang di mana pengarang mendeskripsikan melalui karya fiksi yang ditulis. Pengarang 9

memiliki kelebihan untuk mempengaruhi pembaca untuk lebih memahami dan merasakan seakan-akan pembaca terjun dalam karya sastra yang dibaca. 10