BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri.

ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROSES LAKTASI

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Memahami Tubuh Kita

A. Pertanyaan Berikut Ini Untuk Mengukur Pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BREAST CARE (PERAWATAN PAYUDARA) BAB I PENDAHULUAN

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. saudara Siti Rubiah mengenai Pengaruh Metode Simulasi Yang Disertai Dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS MEUREUBO KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mencegah dan Mengobati Kanker Payudara

Jurnal Kebidanan 07 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus laktiferus,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mensekresi susu untuk makan bayi (Kumala, 1998). a. Struktur Makroskopis (Verralls, 1997)

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Merawat dan Mempertahankan. Kecantikan Payudara

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian, yaitu : anatomi payudara, ASI, laktasi dan keefektifan proses menyusui.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan

Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

PENGURUTAN (MASSAGE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

Anatomi/organ reproduksi wanita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2008).

TINJAUAN PUSTAKA Anatomi dan Fisiologi Ambing

REPRODUKSI KESEHATAN REMAJA CREATED BY: MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK USU 2009

BAB II TINJAUAN KASUS. menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya (Roesli,

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaanterjadi melalui panca Indera manusia, yakni : indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 2. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang dicakup dalm domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni: 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam tingkat ini adalah meningkat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mnginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 6

7 a. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. b. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi didalam suatu organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. c. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. d. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.(notoatmodjo,s,2007,hal.143) B. Payudara 1. Pengertian Payudara Payudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada wanita (rudimeter). Payudara terletak antara iga ketiga dan ketujuh serta terbentang lebarnya dari linea parasternalis sampai axillaris anterior dan mediana. Berat dan ukuran payudara bervariasi sesuai pertambahan umur, pada masa pubertas

8 membesar, dan bertambah besar selama kehamilan dan sesudah melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut. Setiap payudara terdiri atas 15 sampai 25 lobus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mamma yang disebut duktus laktiferus dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya 16 Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara lobus tersebut terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara. Payudara memiliki 14 Jaringan ikat yang memisahkan payudara dari otototot dinding dada, otot pektoralis dan anterior. Pembuluh darah mammae berasal dari arteri mamaria interna dan arteri torakalis lateralis. Vena supervisialis mamae mempunyai banyak anastomosa yang bermuara ke vena mamaria interna dan vena torakalis interna/epigastrika, sebagian besar bermuara ke vena torakalis lateralis. Aliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagianlagi ke kelenjar terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula aliran ke kelenjar interpektoralis.(sathiaseelan,p,2010) 2. Anatomi Payudara a. Korpus (badan), bagian yang membesar. Korpus Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alvolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus yaitu bebrapa lobus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)

9 b. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah Areola Sinus Laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot-otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. (Nugroho,2011) c. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. 2.1 Anatomi Payudara 3. Fisiologi Payudara Perkembangan dan fungsi payudara dimulai oleh berbagai hormon. Esterogen diketahui merangsang perkembangan duktus mamilaris. Progesteron memulai perkembangan lobulus-lobulus payudara juga diferensiasi sel epitelial. Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh hormon, antara lain:

10 a. Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa hidup pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. Sejak pubertas pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. b. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke-8 haid, payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin dilakukan. Begitu haid dimulai, semuanya berkurang. c. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada masa kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu. (Sathiaseelan.P,2010) C. Pengertian Pemeriksaaan Payudara Sendiri (SADARI) Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan baqi wanita yanq sibuk hanya perlu menyediakan waktunya selarna kurang lebih lima

11 menit. Tidak dtperlukan waktu khusus, cukup dilakukan saat mandi atau pada saat sedang berbaring. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk mendeteksi kanker payudara) adalah sekitar 20-30% (Niswan W.A, 2011). SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke atas (Olfah, 2013). Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang rnasih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari pertama menstruasi. Bagi wanita pascamenopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakukan setiap bulan (misalnya setiap awal bulan) (Suryo, 2009). Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian. Meskipun angka kejadian kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua. Wanita premenopause (belum memasuki masa menopause) sebaiknya melaluikan SADARI setiap bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya selesai (Nugroho, 2011). D. Indikasi Utama SADARI Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan,

12 perubahan warna kuli, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah. Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumtah kasus terbanyak di dunia, sekaligus penyebab kematian terbesar. Sebagian besar penderita baru terdeteksi di stadium lanjut karena kanker tidak bergejala. Semakin bertambahnya usia, makin besar pula risiko seorang perempuan terkena kanker. Hal ini tentu membuat kita khawatir.(olfah,2013) E. Manfaat SADARI Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat rnengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Selain itu, SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat rnendeteksi secara dini kanker payudara.(nisman.2011) F. Tujuan SADARI SADARI dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1. SADARI hanya rnendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk mencegah kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi pada stadium awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara. 2. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan pada stadium awal akan memberikan harapan hidup lebih lama.(nisman.2011)

13 G. Waktu Yang Tepat Untuk Dilakukan SADARI Waktu yang tepat untuk periksa payudara sendiri adalah salu minggu setelah selesai haid. Jika siklus haid telah berhenti, maka sebaiknya dilakukan periksa payudara sendiri pada waktu yang sama setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan untuk melaku-kannya tidak lebih dari 5 menit.(nisman.2011) H. Cara Melakukan SADARI Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan SADARI. 1. Mulailah dengan mengamati payudara di cermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggang. Dalam pemeriksa-an ini yang harus diamati adalah bentuk payudara, ukuran, dan warna. Rata-rata payudara berubah tanpa kita sadari. Perubahan yang perlu diwaspadai adalah jika payudara berkerut, cekung ke dalam, atau menonjol ke depan karena ada benjolan. Puting yang berubah posisi di mana seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik. ke dalam, dengan warna memerah, kasar, dan terasa sakit. 2. Setelah itu, angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua payudara. Kernbali amati perubahan yang terjadi pada payudara Anda, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan bentuk puting atau permukaan kulit menjadi kasar. 3. Sementara masih di depan cermin, tekan puting apakah ada cairan yang keluar (bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning, atau darah). Kemudian, berbaringlah dengan tangan kanan di bawah kepala. Tepat di bawah bahu, letakkan sebuah bantal kecil untuk mengganjal. Raba payudara kanan dengan tangan kin untuk merasakan perubahan yang ada di payudara sebelah kanan, dan lakukan sebaliknya. Tekan secara halus dengan jari-jari secara datar dan serentak. Selubungi payudara dengan jari dari arah atas

14 sarnpai bawah, dari tulang selangka ke bagian alas perut, dari ketiak ke leher bagian bawah. Ulangi pola ini sehingga yakin bahwa seluruh tahapan telah dilaksanakan. 4. Selanjutnya lakukan pada bagian puting. Buat lingkaran yang makin lama makin besar hingga mencapai seluruh tepi payudara. Menggunakan jari, buatlah gerak-an ke atas dan ke bawah, berpindah secara mendatar atau menyamping seperti sedang memotong rumput. Rasakan seluruh jaringan payudara di bawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan dengan sedikit tekanan. 5. Terakhir, rasakan payudara ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi kebanyakan wanita, paling mudah untuk merasakan payudara ketika payudaranya sedang basah dan licin sehingga waktu paling cocok adalah ketika sedang mandi di bawah shower. Lakukan perabaan seperti pada langkah ke-4 dan yakinkan bahwa seluruh payudara sudah dilaksanakan oleh rabaan tangan.(nisman.2011) Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di depan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. Pemeiksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. 1. Melihat perubahan di hadapan cermin Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simestris atau tidak) cara melakukan:

15 1. Tahap 1 Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca sambil berdiri tegak depan cermin. 2. Tahap 2 Periksa payudara dengan tangan diangkat ke atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya. 3. Tahap 3

16 Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara. 4. Tahap 4 Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/tangan menekan pinggul dimaksud untuk menegangkan otot-otot di daerah axilla. 2. Melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring 1. Tahap 1. Persiapan Dimulai dari payudara kanan baring menghadap kekiri dengan membengkokkan kedua lututanda, letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipaat dibawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan anda dibawah kepala. Gunakan tangan kiri anda untuk memeriksa payudara

17 kanan. Gunakan telapak jari-jari anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular. 2. tahap 2. Pemeriksaan payudara dengan Vertical Strip Memriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical dari tulang selangka dibagian atas bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara kegaris tengah bagian ketiak anda gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat disetiap tempat, dibagian bawah bra linebergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus keatas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Begeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.

18 3. Tahap 3. Pemeriksaan payudara dengan cara memutar Berawal dari bagian atas payudara anda, buat putaran yang besar, bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa, buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae. 4. Tahap 4. Pemeriksaan cairan di puting payudara Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

19 5. Tahap 5. Meriksa ketiak Letakkan tangan kanan anda ke samping dan rasakan ketiak anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.(olfah, 2013) I. Masalah Yang Ditemukan Saat SADARI Berikut beberapa masalah atau kelainan yang mungkin ditemukan saat SADARI dilakukan. Hal-hal yang dapat terjadi pada payudara antara lain adalah sebagai berikut. Terjadi pembengkakan Terjadi perubahan warna kulit Terjadi tarikan puting Terjadi perlukaan Tirnbul rasa nyeri Terjadi pembengkakan di daerah ketiak Terjadi perlukaan di daerah ketiak (Nisman.2011)