BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI FRANSISKUS XAVERIUS SEDA SIKKA Jln. Angkasa Maumere Flores Telp : ( 0382 ) 21349 B M K G Fax: ( 0382 ) 22967 PO. BOX 100 Kode Pos 86111 e-mail : met_mof@yahoo.com / bmkg.maumere@gmail.com ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (15 FEBRUARI 2018) I. INFORMASI KEJADIAN LOKASI TANGGAL DAMPAK KECAMATAN ALOK BARAT 15 FEBRUARI 2018, SORE HARI ANTVNEWS Hujan deras di Kota Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur mengakibatkan Luapan air sungai,dan buruknya drainase menjadi penyebab rumah di 3 Kelurahan terendam. Yaitu: Kelurahan Wolomarang, Keluarahan Kota Uneng, dan Kelurahan Beru. Air meluap hingga ke jalan raya, dan merendam ratusan rumah warga, dengan ketinggian sekitar 30 cm.sejumlah warga korban banjir sempat mengeluh, karena pemerintah tidak pernah merespon. Padahal setiap musim hujan, rumah mereka menjadi langganan banjir.warga yang rumah terendam banjir tak mampu berbuat banyak. Mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat dan berharap pemerintah memberikan penanggulangan banjir. II. DATA CURAH HUJAN Pos Hujan Curah Hujan Terukur 15 Februari 2018 Keterangan STAMET F.X SEDA 85.6 mm Hujan Intensitas Lebat
III. ANALISIS INDIKATOR PENJELASAN 1. Matahari Berdasarkan gerak semu matahari, posisi matahari pada tanggal 15 Februari 2018 sedang berada di wilayah BBS, di mana radiasi matahari akan lebih banyak diterima di daerah BBS dibandingkan dengan di deaerah BBU. Hal ini dapat menimbulkan pemanasan yang lebih banyak di daerah BBS yang dapat berakibat pada banyaknya daerah tekanan rendah di bagian selatan Bumi dan meningkatkan potensi pembentukan awan awan konvektif di daerah BBS 2. SST (Sea Surface Temperature) 3. OLR (OutGoing Longwave Radiation) 4. MJO (Maddden - Jullian Oscillation) 5. Pola Tekanan Dan Arus Angin (Streamline) Nilai anomali SST mimgguan pada perairan sekitar Nusa Tenggara Timur menunjukkan nilai sekitar 2 C - 3 C. Anomali yang bernilai positif menandakan kondisi laut lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya sehingga menambah peluang terbentuknya awan di sekitar pulau Flores. Nilai OLR menunjukkan nilai 160-180 W/m2 dengan anomali OLR menunjukkan nilainya negatif ( -30 W/m2 (- 50) W/m2) untuk wilayah di sekitar Nusa Tenggara Timur. Nilai OLR rendah berarti radiasi gelombang panjang yang diterima satelit cuaca lebih kecil sebagai akibat dari halangan di atmosfer di mana diasosiasikan dengan adanya pembentukan awan. MJO pada tanggal 15 Februari berada pada kuadran 6, dimana MJO sedang aktif di daerah Pasifik Barat.Hal ini menunjukkan MJO tidak terlalu berpengaruh untuk cuaca di Indonesia saat itu. Berdasarkan dari analisis pola tekanan tanggal 15 Februari 2018 pukul 00.00 UTC dan streamline tanggal 15 Februari 2018 pukul 00.00 UTC hingga 15 Februari pukul 12.00 UTC, terlihat adanya posisi tekanan rendah yang berada di bagian selatan Indonesia yang mengakibatkan adanya pola belokan angin yang menuju pusat tekanan rendah yang berada di Australia. Adanya tekanan rendah dan belokan angin yang terlihat di sekitar selatan pulau Flores meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah tersebut.
6. Citra Satelit 5. Citra Radar Berdasarkan analisis citra satelit Himawari 8, awan konvektif mulai memasuki wilayah Kab Sikka pada pukul 03.00 UTC, dan terus mengalami pertumbuhan hingga pukul 09.00.00 UTC. Dari klasifikasi jenis awan, diketahui bahwa awan yang terbentuk adalah awan jenis Cumulonimbus (Cb) ditandai dengan suhu puncak awan yang mencapai - 60o C yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat. Kumpulan awan ini bergerak menyebar di atas wilayah Kab. Sikka hingga pukul 21.00 UTC. Berdasarkan analisis citra radar Gematronik, awan konvektif telah memasuki wilayah Kab Sikka pada pukul 03.00 UTC, dan terus mengalami pertumbuhan hingga pukul 09.00 UTC. Adapun reflektivitas tertinggi dari sel badai tersebut mencapai 48 dbz yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat. Kumpulan awan ini bergerak menyebar di atas wilayah Kab. Sikka hingga pukul 11.00 UTC. Setelah itu terlihat kumpulan awan-awan konvektif mulai berkurang dan mengalami peningkatan kembali pukul 21.00 UTC dengan nilai reflektivitas kisaran 32dBZ. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis semua unsur cuaca di atas dapat disimpulkan bahwa hujan lebat di wilayah kota Maumere 85,6 mm yang mengakibatkan terjadinya banjir di wilayah Kec.Alok barat Kota Maumere pada tgl 18 Februari 2018 di sebabkan oleh adanya tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah selatan Indonesia yang mengakibatkan terjadinya trough dan belokan angin di selatan pulau Flores. Kondisi tersebut menyebabkan petumbuhan awan Cumulunimbus (Cb) dan memberikan peluang hujan berkelanjutan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal ini juga didukung dengan SST yang hangat pada wilayah tersebut. V. PERINGATAN DINI Peringatan Dini Cuaca Kab. Sikka tgl 15 Februari 2018 jam 15.45 WITA. Waspada potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada pukul 16.00 19.00 WITA di wilayah kec Alok, kec. Alok Barat, kec. Doreng, kec. Waigete, kec. Nita. #Prakirawan BMKG Maumere
LAMPIRAN Gambar 1. Gerak semu matahari & rata-rata anomali suhu muka laut hingga tanggal 18 Februari 2018 (sumber : bom.gov.au) Gambar 2. Total OLR dengan anomali OLR tanggal 14 Februari 2018 hingga tanggal 16 Februari 2018 dan fase mjo tanggal 19 november 2017 hingga 16 Februari 2018 (sumber : bom.gov.au) Gambar 3. Pola arus angin tanggal 15 Februari 2018 pukul 00.00 UTC dan tanggal Februari 2018 pukul 12.00 UTC serta pola tekanan tanggal 15 Februari 2018 pukul 00.00 UTC (sumber : bom.gov.au)
Gambar 3. Citra Satelit Himawari8 Tanggal 15 Februari 2018 pukul 03.00 UTC hingga pukul 21.00 UTC 03.00 04.00 05.00 06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00
15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 Gambar 4. Citra Radar Gematronik Tanggal 15 Februari 2018 jam 03.00 UTC hingga 21.00 UTC