TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Jagung Manis. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan tumbuh

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAHAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata L.) atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (monoecious) yaitu letak

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai adalah tanaman tahunan yang termasuk dalam famili leguminosae.

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (2003), tanaman jagung diklasifikasikan dalam Kingdom:

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Jagung Manis Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan tumbuh menyamping. Akar yang tumbuh relatif dangkal ini merupakan akar adventif dengan percabangan yang amat lebat. Akar penyokong memberikan tambahan topangan untuk tumbuh tegak dan membantu penyerapan hara. Akar ini tumbuh di atas permukaan tanah, tumbuh rapat pada buku-buku dasar dan tidak bercabang sebelum masuk ke tanah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Batang jagung manis berbantuk padat (solid). Batang mempunyai jumlah ruas antara 8-21 ruas tetapi pada umumnya 14 ruas. Tinggi batang bergantun pada varietasnya, yang normal antara 2-3 meter. Penampang batang 2-3 cm, dimana kelopak daun membungkus batang (Tobing, dkk, 1995). Daun memiliki lebar agak seragam dan tulang daunnya terlihat jelas dengan banyak tulang daun kecil sejajar dengan panjang daun. Pelepah daun terbentuk pada buku dan membungkus rapat-rapat panjang batang utama. Lembar daun berselang-seling dan bentuknya seperti rumput (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Banyaknya helaian daun, panjang dan lebarnya tergantung dari varietas dan kesuburan tanah. Pada umumnya, jagung manis memiliki helaian daun sebanyak + 12 helai. Panjang daun 30-45 cm dan lebarnya 5-15 cm. Daun pada tanaman jagung manis mempunyai peranan penting terutama dalam penentuan produksi (Warisno, 1998). Jagung manis memiliki bunga jantan dan betina yang terpisah dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku poaceae yang disebut floret. Pada jagung manis, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae. Bunga jantan tumbuh dibagian pucuk tanaman berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku diantara batang dan pelepah daun. Bunga jantan

cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari hari lebih awal dari bunga betinanya (protandri) (www.wikipedia.org/wiki/jagung/html, 2007). Biji jagung letaknya teratur, berbaris pada tongkol sesuai dengan letak bunga. Biji dibungkus oleh perikarp yang terdiri dari embrio dan endosperm. Embrio terdiri dari plumula, radikula, dan skutellum. Bentuk biji ada yang bulat, berbentuk gigi sesuai dengan varietasnya. Warna biji bervariasi antara lain kuning, putih, merah/orange dan merah hampir hitam (Tobing, dkk, 1995). Kandungan gizi jagung manis menurut Iskandar (2007) dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kandungan gizi jagung manis No Zat Gizi (Tiap 100 g bahan) Jagung manis 1. Energi (cal) 96.0 2. Protein (g) 3.5 3. Lemak (g) 1.0 4. Karbohidrat (g) 22.8 5. Kalsium (mg) 3.0 6. Fosfor (mg) 11.1 7. Besi (mg) 0.7 8. Vitamin A (SI) 400 9. Vitamin B (mg) 0.15 10. Vitamin C (mg) 12.0 11. Air (g) 72.7 Sumber : Iskandar, 2007

B. Syarat Tumbuh Jagung Manis Walaupun asal tanaman jagung manis berada di daerah tropis tetapi karena banyak sekali tipe-tipe dan variasi sifat-sifat yang dimilikinya menyebabkan jagung manis dapat menyebar luas dan dapat tumbuh baik pada berbagai iklim (Tobing, dkk, 1995). Untuk pertumbuhannya tanaman jagung manis dapat hidup baik pada suhu antara 26,5-29,5 O C. Bila suhu diatas 29,5 O C maka air tanah cepat menguap sehingga mengganggu penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Sedangkan suhu dibawah 16,5 O C akan mengurangi kegiatan respirasi (Irfan, 1999). Tanaman akan tumbuh normal pada curah hujan yang berkisar 250-500 mm pertahun. Curah hujan kurang atau lebih dari angka yang di atas akan menurunkan produksi. Air banyak dibutuhkan pada waktu perkecambahan dan setelah berbunga. Tanaman membutuhkan air lebih sedikit pada pertumbuhan vegetatif dibanding dengan pertumbuhan generatif. Setelah tongkol mulai kuning, air tidak diperlukan lagi. Idealnya tanaman jagung manis membutuhkan curah hujan 100-125 mm perbulan dengan distribusi merata (Tobing, dkk, 1995). Kekurangan air dalam waktu singkat pada umumnya dapat di toleransi dan hanya berpengaruh kecil terhadap perkembangan biji. Namun, kekurangan air yang berkepanjangan setelah penyerbukan dapat secara nyata menurunkan bobot kering biji. Pada kondisi tersebut, pertumbuhan biji sebagian disokong oleh mobilisasi asimilat yang tersimpan di batang (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Tanaman jagung manis menghendaki penyinaran sinar matahari yang penuh. Di tempat-tempat yang teduh, pertumbuhan jagung manis akan merana dan tidak mampu membentuk tongkol (Najiyati dan Danarti, 1995). Jagung manis dapat tumbuh pada beragam jenis tanah, sehingga hal utama yang menyebabkan produksi tidak baik pada pertanaman di daerah tropis adalah produktivitas tanah

yang rendah. Untuk meingkatkan produksi dapat dilakukan dengan pembukaan areal baru. Pada tanah berpasir, tanaman jagung manis hibrida bisa tumbuh dengan baik dengan syarat kandungan unsur hara tersedia dan mencukupi. Pada tanah berat atau sangat berat, misalnya tanah grumosol, jagung manis hibrida masih dapat tumbuh dengan baik dengan syarat tata air (drainase) dan tata udara (aerasi) diperhatikan. Adapun tanah yang paling baik untuk ditanami jagung manis hibrida adalah tanah lempung berdebu, lempung berpasir atau lempung (Warisno, 1998). Tanaman jagung manis tidak membutuhkan persyaratan yang khusus karena tanaman ini dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah bila tanah tersebut subur, gembur, kaya akan bahan organik dan drainase maupun aerase baik. Karena pemberian bahan organik pada tanah dapat meningkatkan serapan P dan hasil tanaman jagung karena setelah bahan organik terdekomposisi akan menghasilkan beberapa unsur hara seperti N, P dan K serta menghasilkan asam humat dan fulvat yang memegang peranan penting dalam pengikatan Fe dan Al yang larut dalam tanah sehingga ketersediaan P akan meningkat (Hasanudin,2003).

C. Pemupukan Pada Tanaman Jagung Manis Jagung (Zea mays, L.) merupakan salah satu bahan makanan sumber minyak nabati yang potensial. Pertumbuhan jagung dipengaruhi oleh faktor internal tanaman: genetik, enzim dan hormon; dan faktor eksternal: cahaya, suhu, ke-lembaban dan ketersediaan air, oksigen, dan nutrisi/zat hara tanah untuk tanaman. Penambahan zat hara pada tanah dapat mempengaruhi per-tumbuhan tanamanjagung. Tanah merupakan tubuh alam pada se-bagian besar permukaan bumi yang menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat tanah yang khas akibat pengaruh iklim dan jasad hidup terhadap bahan induk berrelief tertentu selama jangka waktu per-kembangannya. Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur hara dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kimia dan biologi tanah (Effendi, 1995). Tanah sebagai media tanam berfungsi sebagai pemasok, pencadang dan penyedia unsur hara tanaman, dengan keragaman kualitas media tumbuh tanaman. Jagung memerlukan hara tanaman (plant nutrient) untuk memenuhi siklus hidupnya. Apabila suatu tanaman kekurangan suatu unsur hara, maka akan menampakkan gejala tertentu yang spesifik dan biasa disebut gejala kekahatan (gejala defisiensi). Unsur hara yang diperlukan tanaman tidak seluruhnya dapat dipenuhi dari tanah, sehingga perlu penambahan dari luar yang berbentuk pupuk dan digunakan untuk mendorong pertumbuhan dalam pembentukan daun, akar, batang serta dalam pembentukan polong (biji). Lahan pertanian umumnya mengandung unsur N dalam jumlah yang tidak mencukupi,terkecuali pada tanah baru hsdil pembukaan lahan vegetasi hutan. Pada lahan latosol, podsolik, vulkanik dan mediteran, pemberian pupuk urea dengan dosis 200 400 kg/ha memberikan efesiensi pemupukan (setiap kg hasil panen diperoleh dari setiap kg pupuk urea yang diberikan) 6.0 7.5.

D. Tepung Darah Sebagai Pupuk Alternatif Tepung darah memiliki kandungan protein tinggi dan kandungan nitrogen alami. Tepung darah murni merupakan pupuk organik Nitrogen yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman seperti mawar, bunga Caladium, jenis pohon-pohonan, dan lain lain (Nuranto, 2008). Pupuk organis yang hingga kini belum banyak dipergunakan adalah tepung darah yang memiliki kandungan hara sebesar 12-14 % N, 2-3 % P2O5, K 0,59%, Ca 615mg/kg, Mg 405 mg/kg, Fe 0,26%, Zn 117mg/kg, Cu 10 mg/kg dan, Mn 11mg/kg (Hasibuan, 2006). Pada aplikasinya, tepung darah harus sudah berbentuk bubuk yang kering, sehingga dapat disebar secara merata dan mudah terdekomposisi oleh mikroba. Aplikasinya dapat dilakukan beberapa hari sebelum tanam atau pada saat tanam. Pupuk organik merupakan hasil akhir dan atau hasil antara dari perubahan atau penguraian bagian dan sisa sisa tanaman dan hewan. Misalnya bungkil, guano, tepung tulang, tepung darah, dan sebagainya. Karena pupuk organik berasal dari bahan organik yang mengandung segala macam unsur maka pupuk ini pun mengandung hampir semua unsur (baik makro maupun mikro). Pupuk organik diantaranya ditandai dengan ciri-ciri : Nitrogen dalam bentuk persenyawaan organik dan mudah diserap tanaman Tidak meninggalkan sisa asam anorganik di dalam tanah Mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, misalnya hidrat arang (Murbandono, 2000). Pemberian pupuk organik selalu diikuti peningkatan hasil tanaman. Peningkatan tersebut tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat kematangan pupuk organik itu sendiri, sifat -sifat tanah, cara aplikasi, dan sebagainya. Pengaruh dari pupuk organik terhadap hasil

tanaman dapat disebabkan oleh pengaruh yang menguntungkan terhadap sifat-sifat fisik dan kimia tanah. Pupuk organik secara fisik ada dua macam yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat lebih umum digunakan karena berkaitan dengan ketersediaan dan cara penggunaannya. Pupuk organik padat termasuk pupuk yang kandungan unsur haranya dilepaskan secara perlahan - lahan. Pelepasan unsur hara pupuk organik berbeda dengan pupuk kimia, pelepasan unsur hara organik akan semakin baik apabila dibantu dengan aktivitas mikroorganisme (Isnaini, 2006). Beberapa keuntungan menggunakan pupuk organik yaitu; mengembalikan ekosistem alami (bioremediator), meningkatkan ketersediaan hara, merangsang pertumbuhan akar dan tanaman, agen pengendali biologis, meningkatkan efisiensi usaha tani, praktis dan presisi serta ramah lingkungan (Dinamika Media, 2007). Bahan organik tanah meliputi semua jenis lapisan tanaman dan sisa hewan. Bahan organik ini akan berganti menjadi humus apabila telah dipisahkan menjadi komponen yang aktif di dalam tanah. Di dalam tanah bahan organik secara garis besarnya berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Murdowo, 2004). Kompos merupakan semua bahan organik yang telah mengalami degradasi/penguraian/pengomposan sehingga berubah bentuk dan tidak dikenali bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman dan tidak berbau. Bahan organik ini berasal dari tanaman maupun hewan, termasuk kotoran hewan (Indriani, 2004). Penelitian sebelumnya pada tanaman sawi pemberian tepung darah sapi dengan dosis 16,57 gram/tanaman, setara 200 % dosis urea anjuran menghasilkan pertumbuhan terbaik, Hal ini tercermin dari tinggi tanaman tertinggi, jumlah daun terbanyak, berat basah tertinggi, berat kering tertinggi dan panjang akar terpanjang.(romza E.dkk, 2011).

E. Hipotesis Diduga pemberian pupuk tepung darah yang setara dengan dosis anjuran yaitu 155 kg N/Ha sama baiknya dengan pupuk urea anjuran.