PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVIS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA KUANTUM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Dewi Septeryana Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 44 49

PUBLIKASI ILMIAH. Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER

Susi Susanti 1, Yulita Dewi Purmintasari 2, Suwarni 3. Jl. Ampera No. 88 Kota Baru Pontianak 2

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 p-issn: e-issn: Halaman 33

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI RAYA KABUPATEN BENGKAYANG

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke Volume 6 Nomor ISSN :

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

Diajukan Oleh: ENGGAR MUSTIKA DEWI A

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VEKTOR DI KELAS X SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO

METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Cakrawala Jurnal Pendidikan Volume 11, No 2 (2017)

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Rosid Marwanto, Muhamad Nurdin Matondang Seribulan, Hanum Isfaeni Corresponding author;

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS)

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

Diajukan Oleh: INDAH SUROSOWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PRASYARAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Cakrawala Jurnal Pendidikan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Journal of Primary Education

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Ahmadi Ruslan Hani. SMA Pembangunan 3 Ponjong Gunungkidul Yogyakarta

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Dian Afriyani 1, Handy Darmawan 2, Boisandi 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88 Pontianak 1 e-mail: dianafriyani.sy@gmail.com Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model sains teknologi masyarakat menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemandirian belajar siswa pada materi opika geometri kelas X di SMA Negeri 1 Tayan Hilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitian factorial design dan rancangan penelitian desain factorial 2 x 3. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) rata-rata hasil belajar siswa pada materi optika geometri yang diterapkan model sains teknologi masyarakat menggunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi adalah 75 dan 71; (2) rata-rata kemandirian belajar kelas metode eksperimen 67 sedangkan kelas metode demonstrasi 68; dan (3) Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji friedman anova dua jalan untuk kemandirian belajar siswa diperoleh P-value 0,000 < 0,05, sehingga Ha diterima dan hasil perhitungan uji friedman anova dua jalan untuk model pembelajaran menggunakan metode adalah terdapat pengaruh dengan P-value 0,000 < 0,05 sehinggan Ha diterima. Kata Kunci: model sains teknologi masyarakat, kemandirian belajar, optika geometri. Abstract The purpose of this research is to know the learning outcomes of the Application of Science Models of Community Technology using Experimental Methods and Demonstrations in terms of Student Learning Independence at tenth grade in SMA Negeri 1 Tayan Hilir with Geometry Optical Material. The method of this research was experimental with factorial design 2 x 3. In line with hypothesis the result of students learning in geometry optical material which is implemented of the application of community science technology using experimental and demonstration was 75 and 71. Persuant to hypotesis, the result of students learning independence in the experimental class was 67 while demonstration class was 68. However, the result of data analysis using friedman anova two ways for students learning independence where P-value 0,000 < 0,05, so Ha is accepted and the result of friedman anova two ways for learning model using the method was influencedby P- value 0,000 < 0,05 so Ha is accepted. Keywords: science models of community technology, learning independence, geometri optical. PENDAHULUAN Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena yang terjadi di alam dan interaksi di dalamnya. Selain itu, fisika merupakan ilmu sains tentang dunia fisik yang paling fundamental, mempelajari prinsip-prinsip dasar dari alam semesta (Young dan Freedman, 2002: 1). Oleh karena itu, fisika merupakan Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 387

salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan hasil observasi saat PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tayan Hilir Kabupaten Sanggau bahwa pada pembelajaran fisika guru cenderung mengajar menggunakan metode ekspositori. Proses pembelajaran seperti ini membuat suasana kelas menjadi ribut dan membosankakan karena guru lebih banyak menjelaskan materi sedangkan siswa hanya mendengar penjelasan dari guru saja. Siswa selalu bergantung pada guru, menunggu apa yang akan diberikan oleh guru dibandingkan menemukan sendiri pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan sehingga membuat kurangnya kemandirian belajar yang dihadapi siswa dalam pembelajaran. Guru terpaku menggunakan buku saja dan dengan metode yang membuat siswa bosan sehingga siswa sulit memahami materi yang sedang diajarkan dan akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa. Hal ini seperti yang ditemukan di SMA Negeri 1 Tayan hilir yaitu rendahnya nilai ulangan fisika siswa pada materi optika geometri. Penerapan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat membuat siswa mengerti kaitan antara sians dan teknologi yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menggunakan model Sains Teknologi Maysrakat (STM). Peneliti menggunakan model STM karena dianggap dan diharapkan bahwa model ini dapat meningkatkan nilai KKM siswa di sekolah dan diharapkan juga bahwa siswa dapat menghubungkan antara sains dan teknologi dalam kahidupan di masyarakat karena pemebelajaran fisika sendiri adalah pelajaran yang mengarah ke sains dan diikuti oleh perkembanagan teknologi saat ini yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut Poedjiadi (Darmawan, 2012: 40), Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat adalah bentuk pembelajaran yang tidak hanya menekankan penguasaan konsep tetapi juga menekankan penguasaan sains dan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat. Poedjiadi (2010: 123) menjelaskan bahwa Seseorang yang memiliki literasi sains dan teknologi, adalah yang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan konsep-konsep sains yang diperoleh dalam pendidikan Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 388

sesuai jenjangnya, mengenal produk teknologi yang ada di sekitarnya beserta dampaknya, mampu menggunakan produk teknologi dan memeliharanya, kreatif membuat hasil teknologi yang disederhanakan dan mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai. Berdasarkan yang diutarakan oleh Poedjiadi di atas, maka Sains Teknologi Masyarakat dapat disimpulkan sebagai proses pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, yang bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki literasi sains. Pembelajarn sains merupakan pembelajaran yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran fisika karena fisika sangat banyak kaitannya dalam kehidupan seharihari. Teknologi di masyarakat semakin hari akan semakin berkembang. Proses pebelajaran sains dan teknologi bertujuan untuk membentuk seseorang untuk menyelesaikan masalah yang ada dan di dalam masyarakat. METODE Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Factorial Design. Dengan desain faktorial yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tayan Hilir tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 6 kelas yaitu, kelas XA, XB, XC, XD, XE dan XF dengan cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah diambil secara cluster random sampling. Teknik pengambilan sampel ini diambil secara acak, bila anggota populasi telah diuji homogenitas populasi dengan uji Bartlett dan didapatkan sampel yaitu kelas XA dengan jumlah siswa 37 orang dan kelas XB dengan jumlah siswa 37 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik pengukuran dan teknik komunikasi tak langsung. Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa tes dan angket. Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk esai untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang diberikan setelah perlakuan model pembelajaran. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data kemandirian belajar siswa. Instrumen tes hasil belajar terlebih dahulu divalidasi, menghitung tingkat kesukaran dan daya pembeda serta diuji reliabilitas dan dilakukan uji coba soal. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 389

terlebih dahulu di uji normalitas dan homogenitas. Data kemandirian belajar dan hasil belajar siswa selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji Friedman. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS 18. HASIL DAN PEMBAHASAN Data kemandirian belajar dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pemberian angket kemandirian belajar kepada siswa yang dilaksanakan sebelum dilakukan penelitian dan hasil perhitungannya didapatkan nilai rata-rata kemandirian belajar siswa pada kelas metode eksperimen sebesar 67 dan pada kelas metode demonstrasi sebesar 68. Data hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari hasil belajar kognitif siswa. Data hasil belajar diambil pada akhir dalam proses pembelajaran dengan tes. Rata-rata nilai hasil belajar pada kelas metode eksperimen dengan jumlah siswa 37 siswa dan nilai rata-ratanya yaitu 75 sedangkan kelas metode demonstrasi dengan jumlah siswa 37 orang dengan nilai rata-ratanya yaitu 71. Berdasarkan data kelas metode eksperimen dan kelas metode demonstrasi terlihat bahwa nilai hasil belajar pada kelas metode eksperimen lebih besar dari pada kelas metode demonstrasi. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (P-Value> 0,05) maka data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal sebaliknya jika lebih kecil dari 0,05 (P- Value< 0,05) maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Metode Eksperimen Variabel Hasil Uji Normalitas Keputusan Hasil Belajar Metode 0,163 Normal Eksperimen Kemandirian Belajar Tinggi 0,089 Normal Kemandirian Belajar Sedang 0,200 Normal Kemandirian Belajar Rendah 0,200 Normal Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 390

Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Metode Demonstrasi Variabel Hasil Uji Normalitas Keputusan Hasil Belajar Metode Demonstrasi 0,200 Normal Kemandirian Belajar Tinggi 0,018 Tidak Normal Kemandirian Belajar Sedang 0,073 Normal Kemandirian Belajar Rendah 0,200 Normal Hasil analisis uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada software SPSS, diperoleh bahwa hanya variabel hasil belajar yang memiliki nilai P-Value< 0,05. Hal ini menunjukkan ada beberapa data yang tidak berdistribusi normal sehingga tidak perlu dilakukan uji homogenitas. Uji hipotesis dapat dilanjutkan dengan uji non parametrik menggunakan uji friedman anova dua jalan. Data-data yang di peroleh dari hasil penelitian yang berupa nilai kemandirian belajar siswa, nilai hasil belajar aspek kognitif, dianalisis dengan uji Friedman anova dua jalan isi sel tidak sama dan taraf signifikansi 0,05 menggunakan bantuan software SPSS 18. Data hasil pengolahan software SPSS dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3 Rangkuman Uji Friedman Hasil Belajar Variabel Uji Df P-Value Hipotesis Hasil Uji Metode 1 0,00 H0 ditolak Ada Perbedaan Kemandirian Belajar 1 0,00 H0 ditolak Ada Perbedaan Nilai P-Value 0,00< nilai α (0,05), maka H0 ditolak dan Haditerima. Hal ini berarti terdapat pengaruh pembelajaran Model Sains Teknologi Masyarakat melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa setelah diterapkan model sains teknologi masyarakat menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dan didapatkan hasil dari nilai post-test setelah diterapkan model sains teknologi masyarakat menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi ternyata di dapatkan hasil akhir bahwa rata-rata nilai belajar siswa lebih tinggi di kelas eksperimen dibandingkan nilai rata-rata di kelas demonstrasi Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 391

yaitu hasil yang didapat adalah rata-rata kelas eksperimen 75 dan rata-rata kelas demonstrasi yaitu 71. Hasil belajar siswa setelah diterapkan menggunakan model sains teknologi masyarakat baik di kelas metode eksperimen maupun di kelas metode demonstrasi mengalami peningkatan. Pada kelas metode eksperimen nilai rata-rata siswa lebih besar dibandingkan dengan kelas metode demonstrasi, hal ini diduga karena pada kelas eksperimen siswa ikut langsung untuk membuat alat peraga sederhana dan lebih memahani serta ingatan siswa lebih besar dibandingkan kelas metode demonstrasi yang hanya meperhatikan guru melakukan praktikum sehingga membuat kurangnya ingatan siswa terhadap materi dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Rata-rata nilai kemandirian belajar pada kelas metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas metode eksperimen yaitu pada kelas metode eksperimen rata-rata nilai kemandirian belajar siswa yaitu 67, sedangkan kelas metode demonstrasi yaitu sebesar 68. Menurut Mudjiman (2011:7) mengatakan kemandirian belajar dapat diartikan sebagai kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Hasil uji hipotesis kognitif didapatkan nilai P-Value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif siterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemandirian belajar kategori tinggi, sedang dan rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi optika geometri, sesuai dengan penelitian Darmawan (2012). Pengaruh model sains teknologi masyarakat menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap hasil belajar. Hasil uji hipotesis aspek kognitif didapatkan nilai P-Value 0,00 < 0,05. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, hal ini menunjukkan terdapat pengaruh model Sains Teknologi Masyarakat dengan menggunakan metode Eksperimen dan metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada materi optika geometri.model sains teknologi berpengaruh terhadap hasil belajar terutama pada kelas metode eksperimen sehingga membuat hasil post- Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 392

test pada kelas metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas metode demonstrasi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada kelas metode eksperimen siswa lebih aktif berpikir dan berbuat, karena hal itulah yang sangat diharapkan dalam dunia pendidikan modern, siswa lebih aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru. Sedangkan pada kelas metode demonstrasi siswa hanya mengamati secara langsung, maka siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Sumantri dkk (Putra, 2013:132) menyatakan bahwa metode eksperimen diartikan sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan siswa dengan mengalami serta membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan. Menurut Rasyad (Putra, 2013:108), metode demonstrasi ialah cara pembelajaran dengan memperagakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan siswa di kelas atau luar kelas. SIMPULAN Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil analisis data penerapan model sains teknologi masyarakat menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemandirian belajar siswa pada materi optika geometri kelas X SMA Negeri 1 Tayan Hilir dapat disimpulkan hasil penelitian yaitu ratarata hasil belajar siswa pada kelas metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas metode demonstrasi. Profil kemandirian belajar siswa pada kelas metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas metode eksperimen. Hasil uji hipotesis kemandirian belajar didapatkan hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.hasil uji hipotesis model Sains Teknologi Masyarakat didapatkan hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. DAFTAR PUSTAKA Darmawan, H. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat dengan Media ENV LEARN dan Animasi Flash Ditinjau dari Kemandirian Belajar dan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa. Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak diterbitkan. Mudjiman, H. 2011. Belajar Mandiri. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 393

Poedjiadi, A. 2010. Sains Teknologi Masyarakat, Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Putra, S.R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA Press. Young & Freedman. 2003. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 394