BAB III PEMBAHASAN 3.1 TINJAUAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 52

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

INFORMASI TENTANG LAPORAN ARUS KAS DI DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

PSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) Oleh : Nathasia dan Susanti

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A.

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas (LAK) 4. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB II LAPORAN ARUS KAS

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Definisi Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Akuntansi Investasi Pe

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2017

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2010:25) adalah :

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2015 (Audited)

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited) LKPP TAHUN 2017 AUDITED

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

RI N GK A SA N L A P ORA N K EU A N GA N

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15B TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Sist

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN 3.1 TINJAUAN TEORI Secara singkat, metode pencatatan Basis Akrual lebih memberikan gambaran yang tepat mengenai kondisi keuangan persahaan. Sedangkan Basis Kas lebih mudah dilakukan serta memberikan gambaran yang mudah dimengerti mengenai status surplus atau devisit perusahaan dikaitkan dengan saldo kas yang dimiliki. Disamping kedua basis akuntansi tersebut, terdapat alternatif lain basis akuntansi yaitu Basis Modified Accrual Basis (Basis Akrual yang Dimodifikasi). Basis ini merupakan suatu basis akuntansi yang mengadakan pemisahan dengan cara pendapatan dicatat berdasarkan basis kas. Sedangkan biaya dicatat berdasarkan basis akrual. Alternatif ini menggambarkan kehatihatian yang sangat tinggi (konservtisme) dari pihak managemen perusahaan. Kehati-hatian tersebut mencerminkan dengan pencatatan biaya, bahkan ketika biaya belum menjadi kenyataan, maka pendapatan tidak dicatat. Tetapi, pendapatan tersebut baru dicatat setelah pendapatan itu diterima pembayarannya. Sebaliknya, untuk beban biaya dicatat pada Basis Akrual. Hal ini dikarenakan pertimbangan perusahaan yang tidak dapat mengelak atau membatalkan tagihan sepanjang jasa atau produk sudah dinikmati oleh perusahaan. Bila pihak ketiga sudah mengirimkan tagihan, maka perusahaan sudah mencatatnya sebagai biaya, meskipun pembayarannya baru dilakukan tahun berikutnya. Analogi bidang akuntansi komersial, pengertian basis akuntansi di sektor pemerintah dapat dijelaskan sebagai berikut, dalam basis kas (cash basis), pecatatan pendapat dan/atau biaya dilakukan pada saat kas diterima oleh kas pemerintah (kas umum negara). Contoh... 29

adalah: Contoh transaksi yang membedakan basis kas dan basis akrual a. Contoh 1 Pembayaran Pajak Dalam peristiwa pada saat pemerintah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dalam basis kas saat terbitnya SKP tersebut belum diakui sebagai pendapatan karena pemerintah belum menerima kas. Tetapi, dalam Basis Akrual, terbitnya SKP tersebut oleh pemerintah sudah diakui sebagai pendapatan, walaupun pemerintah belum menerima kas atas pendapatan pajak tersebut. b. Contoh 2 Belanja Barang Informasi akrual juga menyangkut belanja barang yang masih harus dibayar. Jenis belanja ini dapat terdiri dari: 1) Belanja barang / jasa yang masih harus dibayar yaitu kewajiban yang timbul akibat hak atas pengeluaran anggaran yang dilakukan oleh Kementrian Negara/Lembaga. 2) Pemerintah dalam membiayai keperluan kantor sehari-hari, pengadaan barang yang habis pakai (alat tulis kantor, penggantian inventaris kantor, langganan daya dan jasa, lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang sifatnya non-fisik).yang secara langsung menunjang tugas pokok dan fungsi kementrian negara/lembaga. c. Contoh 3 Pengadaan Inventaris Kantor Pengadaan inventaris kantor yang nilainya tidak memenuhi syarat nilai kapitalisasi minimum, yang diatur oleh pemerintah pusat / daerah (pengeluaran jasa non-fisik) seperti biaya pelatihan dan penelitian yang sampai pada akhir periode pelaporan belum dilakukan pembayaran / pelunasan / realisasi atas hak perjanjian / komitmen tersebut. Dokumen pendukung pekerjaan non-fisik antara lain: 1) Surat... 30

1) Surat Keputusan Pembentukan Tim (Sprin / Surat Perintah); 2) Berita Acara Serah Terima (BAST) Barang dan Jasa. 3.1.1 Perbandingan Basis Kas dengan Basis Akrual a. Perbandingan Basis Kas dengan Basis Akrual 1) Akuntansi berbasis kas merupakan basis yang secara tradisional digunakan oleh Pemerintah diberbagai negara. Pengakuan dan pengukuran dilakukan berdasarkan Kas Masuk dan Kas Keluar. a) Kelebihan: - relatif sederhana - mudah dipahami dan dilaksanakan - proses audit lebih mudah - memudahkan dalam pengendalian belanja b) Kekurangan - rentan manipulasi arus kas - mendorong kecenderungan belanja sampai anggaran habis - tidak ada pengendalian aset non kas secara terkoordinasi melalui Akuntansi - aset terabaikan dan tidak digunakan dengan efektif - pembengkakan utang dan resiko kebangkrutan tidak terdeteksi melalui Akuntansi dan Laporan Keuangan - hanya memberikan gambaran persial tentang keuangan Negara - tidak memfasilitasi hubungan antara analisis ekonomis dengan output organisasi - tidak... 31

- tidak mampu menghasilkan neraca, sehingga negara tidak pernah mengetahui posisi dan resiko keuangan 2) Akuntansi berbasis kas menuju akrual Basis Akuntansi ini merupakan suatu pendekatan unik yang dikembangkan oleh Indonesia untuk dapat menyajikan empat Laporan Keuangan. Basis kas menuju akrual relatif tidak dikenal di negara-negara lain. a) Kelebihan: - dapat menyediakan laporan keuangan sebagaimana diamanatkan dalam UU; - kementrian/lembaga telah dapat mengimplementasikan - telah menyediakan informasi akrual walaupu secara periodik dan dengan usaha-usaha tambahan yang tidak erdasarkan sistem, c) Kekurangan - Belum menggambarkan kinerja pemerintah secara keseluruhan (hanya fokus pada sumber daya keuangan berupa kas/financial assets) - Tidak menggambarkan beban keuangan yang sesungguhnya. Karena beban yang diakrualkan (misalnya beban penyusutan, beban penyisihan piutang tak tertagih, dan beban yang terutang lainnya) tidak diinformasikan dalam laporan realisasi angaran. - Kurang memberikan jejak atas perubahan nilai equitas pemerintah. Karena... 32

Karena setiap transaksi terkait aset dan kewajiban akan langsun membebani equitas. - Hanya memberikan gambaran parsial, bukan menyeluruh tentang keuangan negara, sesuai UU No 17 Tahun 2003. - Informasi akrual hanya dapat disajikan secara peridoik, yaitu pada saat pelaporan (semester dan tahunan). 3) Akuntansi berbasis Akrual Basis Akrual adalah suatu basis Akuntansi dimana transaksi ekonomi atau peristiwa Akuntansi diakui, diatur dan disajikan dalam Laporan Keuangan, berdasarkan pengaruh transaksi, pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual mendasar kepada 2 konsep yaitu: a) Pengakuan Pendapatan Saat pengakuan pendapatan pada basis akrual adalah pada saat pemerintah mempunyai hak untuk melakukan penagihan. Dalam basis akrual mengenai kapan kas benar-benar akan diterima menjadi hak yang kurang penting, Oleh karen itu dalam akuntansi berbasis akrual kemudian muncul sstimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui tetapi kas belum diterima. b) Pengakuan Beban Pengakuan beban dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi. Sehingga... 33

Sehingga dengan kata lain: Pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka dapat dianggap sebagai starting point (munculnya biaya) meskipun beban tersebut belum dibayar. Kelebihan Akuntansi Berbasis Akrual: - menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik untuk tujuan pengambilan keputusan karena memenuhi Azas Semakin Baik Informasi, Maka Semakin Baik Keputusannya. - pengalokasian sumber daya dapat diketahui lebih akurat. - penilaian kinerja lebih akurat dalam 1 (satu) tahun pelaporan, karena penilaian keuangan dikaitkan pada kinerja organisasi pemerintah. - dapat menghasilkan nilai aset, kewajiban dan equitas yang lebih baik. - pengukuran penilaian biaya suatu program/ kegiatan lebih baik. Kekurangan / kelemahan - relatif lebih kompleks dibanding basis akuntansi kas maupun basis kas menuju akrual, sehiggga membutuhkan SDM dengan kompetensi akuntansi yang memadai. 3.1.2 Laporan Keuangan Berbasis Akrual a Laporan Keuangan Disusun mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entisitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Unsur... 34

Unsur Laporan Keuangan Pemerintah berbasis akrual: 1) Laporan pelaksanaan anggaran, yang terdiri dari laporan reliasasi anggaran dan laporan perubahan SAL. 2) Laporan finansial, yang terdiri dari: Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas. b Laporan Realisasi Anggaran 1) Pengertian dan Tujuan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen Laporan Keuangan Pemerintah yang menyajikan: Ikhtisar sumber alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat / daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode tertentu. 2) Manfaat Manfaat dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) antara lain yaitu menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan - Laporan Realisasi Anggaran, Belanja, transfer, surplus / defisit Laporan Realisasi Anggaran, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan Laporan Realisasi Anggaran telah dilaksanakan secara effisien, effektif dan hemat. Laporan Realisasi Anggaran telah melaksanakan anggarannya (APBN / APBD). Laporan Realisasi Anggaran relatif dilaksanakan sesuai dengan peraturan. 3) Struktur dan Isi Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pas-pas sebagai berikut: a) Pendapatan... 35

a) Pendapatan Laporan Realisasi Anggaran: (1) Pendapatan Laporan Realisasi Anggaran diakui pada saat diterima pada rekening kas umum Negara / Daerah. (2) Pendapatan Laporan Realisasi Anggaran diklasifikasikan menurut jenis pendapatan. (3) Transfer masuk: penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misal: penerimaan dana dari pemerintah pusat. Akuntansi pendapatan Laporan Realisasi Anggaran dilaksanakan berdasarkan Azas Bruto. (4) Besaran pengurangan terhadap pendapatan Laporan Realisasi Anggaran Bruto (biaya), bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud, dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu. (karena proses belum selesai) maka azas bruto dapat dikecualikan. (5) Dalam hal Badan Layanan Umum (BLU), pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai Badan Layanan Umum (BLU). b) Belanja (1) Belanja diakui pertanggungjawaban saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara / Daerah. (2) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadinya pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut. Disahkan... 36

Disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. (3) Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. (4) Belanja diklasifikasi menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi. (5) Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran. (6) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurangan belanja pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan, dalam pendapatan Laporan Realisasi Anggaran (pada kas pendapatan lain lain Laporan Realisasi Anggaran). c) Transfer Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti: (1) Pengeluaran dana, pertimbangan oleh pemerintah pusat, dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah. (2) Surplus / defisit Laporan Realisasi Anggaran. Merupakan selisih antara pendapatan Laporan Realisasi Anggaran dan belanja selama satu (1) periode pelaporan. d) Penerimaan... 37

d) Penerimaan Pembiayaan (a) Penerimaan Pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening kas Umum Negara / Daerah. (b) Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan: Azas Bruto, yaitu: dengan membukukan penerimaan, bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya. (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). e) Pengeluaran Pembiayaan : Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening kas umum negara / daerah. f) Pembiayaan Netto Merupakan selisih lebih / kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu (1) periode pelaporan. g) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (Silpa/Sikpa) Merupakan selisih lebih / kurang antara realisasi pendapatan Laporan Realiasi Anggaran dan Belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu (1) periode pelaporan. c Laporan Arus Kas 1) Pengertian Laporan Arus Kas adalah bagian dari Laporan Finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu. Yang... 38

Yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. 2) Tujuan Laporan Arus Kas Untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode Akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan Laporan Arus Kas (LAK), wajib disusun dan disajikan hanya oleh unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum. 3) Manfaat Manfaat dari Laporan Arus Kas adalah: a) Sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang; b) sebagai alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan; c) apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, Laporan Arus Kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih / ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas). 4) Struktur dan Isi Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan: a) Aktivitas Operasi Aktivitas Operasi merupakan: Aktivitas... 39

Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode Akuntansi. b) Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari: - Penerimaan perpajakan - Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) - Penerimaan Hibah - Penerimaan Bagian Laba Perusahaan Negara / Daerah dan Investasi lainnya - Penerimaan Lain-lain / penerimaan dari pendapatan luas biasa dan penerimaan transfer c) Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk: - Pembayaran pegawai - Pembayaran barang - Pembayaran bunga - Pembayaran Subsidi - Pembayaran Hibah - Pembayaran Bantuan Sosial - Pembayaran Lain-lain / Kejadian Luar biasa - Pembayaran Transfer d) Aktivitas investasi (1) Aktivitas investasi adalah: Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. (2) Arus... 40

(2) Arus Kas dari aktivitas investasi Mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto. Dalam rangka perolehan dan pelepasan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. (3) Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari: - Penjualan aset tetap - Penjualan aset lainnya - Pencairan dana cadangan - Penerimaan dari divestasi - Penjualan investasi dalam bentuk sekuritas (4) Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari: - Perolehan asset tetap - Perolehan asset lainnya - Pembentukan dana cadangan - Penyertaan modal pemerintah - Pembelian investasi dalam bentuk sekuritas (5) Aktivitas pendanaan Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubugan dengan pemberian piutang jangka panjang dan / atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka panjang. (6) Arus... 41

(7) Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain: - Penerimaan utang luar negeri - Penerimaan dari utang obligasi - Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah - Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara (8) Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain: - Pembayaran pokok utang luar negeri - Pembayaran pokok utang obligasi - Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah - Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara (9) Aktivitas transitoris (a) Aktivitas transitoris adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. (b) Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban dan pendanaan pemerintah. (c) Arus kas dari aktivitas transitoris antara lain: - Transaksi... 42

- Transaksi perhitungan pihak ketiga - Penerimaan / Pemberian kembali Uang persediaan kepada / dari bendahara pengeluaran. Kiriman uang dan perhitungan pihak ketiga, menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari SPM (Surat Perintah Membayar) diterima secara tunai untuk pihak ketiga. Misalnya potongan taspen dan askep, kiriman uang d Laporan Perubahan Equitas 1) Laporan perubahan Ekuitas (LPE) adalah: Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 2) Manfaat : Manfaat dari Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) adalah menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. 3) Struktur dan Isi: Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos: a) Ekuitas awal b) Surplus... 43

b) Surplus / defisit LO pada periode bersangkutan. Koreksi Koreksi yang langsung menambah / mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak komulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan Akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar misalnya: - Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya - Perubahan nilai aset tetap, karena revaluasi aset tetap e Catata Atas Laporan Keuangan (Calek) 1) Pengertian dan Tujuan a) Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan dan oleh karenanya setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan: Catatan Atas Laporan Keuangan. b) Catatan Atas Laporan Keuangan Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran lebih: - Neraca - Laporan Operasional, - Laporan Arus Kas - Laporan Perubahan Ekuitas c) Catatan Atas Laporan Keuangan adalah: Penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah. d) Tujuan... 44

d) Tujuan Catatan Atas Laporan Keuangan adalah: Untuk meningkatkan transparansi Laporan Keuangan dan Penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan Pemerintah 2) Manfaat Memudahkan pengguna dalam memahami Laporan Keuangan 3) Struktur dan Isi Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: a) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi. b) Informasi tentang kebijakan fiskal / keuangan dan ekonomi makro. c) Iktisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. d) Informasi tentang dasar penyajian Laporan Keuangan dan kebijakan-kebijakan Akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadiankejadian penting lainnya. e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos disajikan pada lembar muka Laporan keuangan. f) Informasi yang diharuskan oleh pernyataan standar Akuntansi Pemerintah yang belum disajikan dalam lembar muka Laporan Keuangan. 3.2 Praktek... 45

3.2 PRAKTEK Pelaksanaan Akuntansi berbasis akrual di Kepolisian Negara Republik Indonesia, tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pimpinan. Tidak semua satker (Satuan Kerja) di Kepolisian melaksanakan Akuntansi Berbasis Akrual. Khusus Polda Jateng, yang melaksanakan Akuntansi Berbasis Akrual antara lain: 1. Tingkat Polda Jateng a. Biro Sarpras Polda Jateng b. Ditlantas Polda Jateng c. Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jateng d. Bidkeu Polda Jateng sebagai pembina fungsi 2. Tingkat kewilayahan Semua satuan kewilayahan melaksanakan Akuntansi Berbasis Akrual seperti: a. Polrestabes Semarang b. Polresta Surakarta c. Polres-polres jajaran Polda Jateng Adapun pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan Akuntansi Akrual antara lain: 1. Subbid Akuntansi Bidkeu Polda Jateng sebagai pembina fungsi. 2. Operator Simak wilayah (Operator Simak W) ditingkat Biro Sarpras Polda Jateng. 3. Operator Sakpa atau Operator Saiba ditingkat Sikeu Polrestabes Semarang. 4. Operator Simak BMN (Barang Milik Negara) ditingkat Sarpras Polrestabes Semarang. 5. KPKNL... 46

5. KPKNL (Kantor Pelayanan Kas Negara dan Lelang). Sistem Akuntansi Berbasis Akrual di Kepolisian khususnya Polda Jateng, dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu: 1. Dengan cara transfer masuk di tahun berjalan 2. Dengan saldo awal Yang dimaksud pencatatan dengan saldo awal, maka tidak perlu dilaksanakan rekonsilasi dengan pihak-pihak terkait, dengan dokumen pendukung: a. ADK (Administrasi Data Komputer) b. SPPM (Surat Perintah Pengeluaran Materiil) Pada tingkat Polrestabes Semarang sistem yang digunakan adalah sistem transfer masuk dimana semua barang-barang yang masuk akan dicatat didalam transfer masuk TA 2015 dengan dokumen pendukung berupa: 1. ADK (Administrasi Data Komputer) 2. SPPM (Surat Perintah Pengeluaran Materiil) Dengan digunakannya sistem transfer masuk maka Polrestabes Semarang akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melaksanakan rekonsilasi (pencocokan dengan operator Sakpa/Seiba, Sikeu); 2. melaksanakan rekonsilasi dengan operator Simak Wilayah/Simak W (Biro Sarpras Polda Jateng); 3. Bidkeu sebagai pembina fungsi; 4. KPKNL (Kantor Pelayanan Kas Negara dan Lelang). Hasil rekonsilasi harus sesuai antara simak BMN dengan Sakpa/Seiba. Penyesuaiannya dengan cara utility dikirim ke operator Sakpa (uakpa) setiap bulan, lalu diproses dan dicetak jurnal. Maka... 47

Maka akan terlihat akun beban apa saja dan nilai rupiahnya bisa disamakan dengan Saiba (dilihat di laporan buku besar akrual). Yang tidak mempunyai akun beban biaya, hanya aset tanah. Karena aset tanah tidak mempunyai nilai penyusutan. Sedangkan untuk aset lainnya (kendaraan bermotor/ranmor roda 4 dan roda 2) mempunyai nilai penyusutan. Selain barang-barang persediaan (data terlampir), adapula pendapatan dan pembiayaan yang dicatat dalam sistem Akuntansi Berbasis Akrual. 3.2.1 Pendapatan Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pendapatan contohnya yaitu: a. Tanah yang merupakan aset dari Polrestabes kemudian disewakan kepada pihak ketiga (ATM BRI, jaringan telkom). Maka dalam hal ini operator simak BMN akan mencatat tanah yang disewakannya atau (aset tetap). Sedangkan pendapatan hasil sewa tanah akan dimasukkan atau dicatat oleh operator Sakpa/Seiba. b. Kantin yang disewakan kepada pihak ketiga, maka operator simak akan membukukan tanah/tempat yang disewakan sebagai aset tetap, sedangkan pendapatan hasil sewa dicatat/dibukukan oleh operator Sakpa/Seiba. 3.2.2 Pembiayaan a. Penerimaan pembiayaan: 1) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. 2) Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Contoh... 48

Contoh penerimaan pembiayaan yaitu: Droping obat-obatan, maka obat-obatan tersebut oleh operator Simak BMN akan dicatat sebagai barang persediaan, sedangkan biaya yang timbul akibat kegiatan tersebut, akan dicatat oleh operator Sakpa/Saiba sebagai beban biaya yang timbul. b. Pengeluaran Pembiayaan: Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Contoh pengeluaran pembiayaan yaitu: Pembelian BBM. Bahwa dalam pembelian BBM, mengandung komponen: 1) Harga BBM per liter 2) Ongkos angkut Harga BBM dan ongkos angkut dialokasikan dalam DIPA Polrestabes Semarang. Dimana pembelian BBM akan menambah persediaan BBM yang akan dicatat oleh operator Simak BMN. Sedangkan untuk ongkos angkut dan pembelian harga BBM, akan dicatat oleh operator Sakpa/Saiba sesuai dengan jumlah yang telah diperhitungkan sebelumnya. 49