PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK.. JL...

dokumen-dokumen yang mirip
APOTEK AL RASYID Apoteker : SP : Jl. Bojong Sayang nomor 39 Kelurahan Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Telp.

PENDIRIAN APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang

BLANGKO PERSYARATAN IZIN. Baru Daftar Ulang

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin Apotek dengan data data sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 284/MENKES/PER/III/2007 TENTANG APOTEK RAKYAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 11: PERBEKALAN FARMASI

CEK LIST PERMOHONAN PERGANTIAN APOTEKER

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN KOTA SOLO TAHUN 2007 SKRIPSI

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK

CEK LIST PERMOHONAN PENUTUPAN APOTIK. Nama Apotik :.. Alamat :.. No. Telp. :.. Nama APA :.. No. SIK/SIPA :.. Syarat Permohonan

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CEK LIST PERSYARATAN PERMOHONAN / PERPANJANGAN SURAT IZIN APOTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk semakin memperhatikan derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SURAT IJIN APOTIK (SIA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan suatu negara yang lebih baik dengan generasi yang baik adalah tujuan dibangunnya suatu negara dimana

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

a. bahwa apotek dan pedagang eceran obat merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI KESEHATAN TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek

BAB I PENDAHULUAN. penyedia obat bagi kebutuhan kesehatan masyarakat (Bogadenta, A ; 17-18). Selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

SOP PEMESANAN OBAT. Prosedur SOP Penerimaan Barang Dari PBF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENDIRIAN APOTIK ( Perubahan Nama Apotik )

Blitar,... Nomor :... Kepada : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Yth. Kepala KP2T Kota Blitar Perihal : Permohonan SIA Jl. Jawa No.

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KABUPATEN BREBES TAHUN 2008 SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) (Menkes, RI., 2014).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto

PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA APOTEK DAN IZIN USAHA PEDAGANG ECERAN OBAT

PERIODE XXXVIII. OLEH : ANITHA JUN MENDE, S. Farm

CEK LIST PERMOHONAN PINDAH ALAMAT APOTIK (SIA BERUBAH)

Lampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas Kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Izin Apotek Pasal 1 ayat (a): Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan

SOAL PILIHAN GANDA PENGANTAR ILMU FARMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA 180 JL. PAHLAWAN NO. 10 SIDOARJO 22 JULI AGUSTUS 2015

PEDAGANG BESAR FARMASI. OLEH REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 1191/MENKES/SK/IX/2002

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN A DENAH APOTEK TIRTA FARMA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK PRO-THA FARMA JALAN IMAM BONJOL NO. 13 GELURAN SIDOARJO 17 OKTOBER NOVEMBER 2016

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK BEKA JALAN KARANGMENJANGAN NO. 165A SURABAYA 18 JULI 13 AGUSTUS 2011

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK BAGIANA JL. DHARMAHUSADA INDAH I / 38 (C-186) SURABAYA 18 JULI 13 AGUSTUS 2011

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTIK KIMIA FARMA 35 JALAN NGAGEL JAYA SELATAN NO.109 SURABAYA 18 JULI 13 AGUSTUS 2011

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER APOTEK BAGIANA JALAN DHARMAHUSADA INDAH I/38 (C-186) SURABAYA (25 JANUARI 26 FEBRUARI 2016)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kepada : Nomor : Yth. Kepala Dinas Kesehatan Lampiran : 1 ( Satu ) bendel Kabupaten Karanganyar Perihal : Permohonan Izin Apotik di - KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam

PERATURAN PERUNDANGAN PRAKTEK APOTEKER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK BAGIANA JL. DHARMAHUSADA I/38 (C-186) SURABAYA (10 OKTOBER 12 NOVEMBER 2016)

EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BOMBANA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LAMPIRAN 1 DENAH APOTEK TIRTA FARMA

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK LIBRA JL.ARIEF RAHMAN HAKIM NO.67 SURABAYA 16 JANUARI 17 FEBRUARI 2017

MAKALAH FARMASI SOSIAL

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK PRO-THA FARMA JL. IMAM BONJOL NO. 13 GELURAN, SIDOARJO 17 OKTOBER-18 NOVEMBER 2016.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1980 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 26 TAHUN 1965 TENTANG APOTIK

Kepada : Nomor : - Yth. BUPATI SUKOHARJO Lampiran : Cq. Kepala Dinas Kesehatan Hal : Permohonan Ijin Toko Obat di SUKOHARJO

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK SAVIRA JL. TENGGILIS UTARA II NO. 12 (BLOK J-24) SURABAYA (27 JULI - 27 AGUSTUS 2015)

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 22 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK

UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA NO.1 JL. GARUDA NO.47 JAKARTA PUSAT PERIODE 1 MEI 8 JUNI 2012

PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI INSTALASI FARMASI SILOAM HOSPITALS SURABAYA JL. RAYA GUBENG NO. 70 SURABAYA (18 JULI 12 AGUSTUS 2011)

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER APOTEK KIMIA FARMA 26 JALAN RAYA DIPONEGORO NO. 94 SURABAYA (25 JANUARI 26 FEBRUARI 2016)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK PRO-THA FARMA JL. IMAM BONJOL NO. 13 GELURAN-SIDOARJO 20 JULI 22 AGUSTUS 2015

UNIVERSITAS INDONESIA

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2008 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Drs Martin Suhendri.M.Farm Apt

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK BEKA JL. KARANGMENJANGAN NO. 165 A SURABAYA 18 JULI 13 AGUSTUS 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK TIRTA FARMA JALAN KAHURIPAN NO. 32 SURABAYA 10 OKTOBER NOVEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK PANDUGO JL. YKP PANDUGO II (PII B2) SURABAYA 05 OKTOBER 07 NOVEMBER 2015 PERIODE XLV

Transkripsi:

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK.. JL... A. PENDAHULUAN Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek. Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan. Sehingga dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping menguasai ilmu kefarmasian juga perlu menguasai ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya. Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek di. yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) tanpa harus menghilangkan fungsi sosoialnya di masyarakat. B. TUJUAN Tujuan pendirian apotek antara lain : a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan. b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat. c. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada umumnya. d. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).

C. PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi : a. Pemilihan lokasi Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek. 1. Letaknya strategis. 2. Penduduk yang cukup padat. 3. Daerah yang ramai. 4. Dekat dengan tempat praktek dokter. 5. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. b. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi : 1. Fotokopi SIK atau SP, 2. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata, 3. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik, 4. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK, 5. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek, 6. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di apotek lain, 7. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya, 8. Akte perjanjian kerjasama APA dan PSA, 9. Surat Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran Undang-Undang Farmasi. A. NAMA APOTEK Nama apotek yang didirikan adalah Apotek.. yang terletak di Jl. a. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek I (PSA I) Nama :.. Alamat : Jl. b. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II) Nama : Alamat : Jl. E. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah : a. Bangunan, terdiri dari : 1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien, 2. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien, 3. Ruang tertutup untuk konseling, 4. Ruang peracikan dan penyerahan obat, 5. Toilet.

b. Kelengkapan bangunan apotek. 1. Sumber air 2. Sumber penerangan 3. Alat pemadam 4. Ventilasi 5. Sanitasi 6. Papan nama APA 7. Billboard nama apotek c. Perlengkapan kerja 1. Alat pengolahan/peracikan : Batang pengaduk Cawan penguap Gelas ukur, gelas piala Kompor/pemanas Labu Erlenmeyer Mortir Penangas air Panci Rak tempat pengering Spatel logam/tanduk/gelas/porselen Termometer Timbangan milligram dan anak timbangan (ditera) Timbangan gram dan anak timbangan (ditera) 2. Wadah Pot/botol Kertas perkamen Klip dan kantong plastik Etiket (biru dan putih) 3. Tempat penyimpanan Lemari/rak obat Lemari narkotika Lemari psikotropika Lemari bahan berbahaya Kulkas 4. Perlengkapan Administrasi Blanko surat pesanan Blanko faktur penjualan Blanko nota penjualan Blanko salinan resep Blanko laporan narkotika dan psikotropika Buku catatan pembelian Buku catatan penjualan Buku catatan keuangan Buku catatan narkotika dan psikotropika Buku catatan racun dan bahan berbahaya Kartu stok obat

5. Kelengkapan buku pedoman Buku standar yang wajib : - Farmakope Indonesia edisi terakhir - Kumpulan peraturan perundang-undangan Buku lainnya : - IMMS, ISO edisi terbaru - Pharmakologi dan terapi F. TENAGA KERJA Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu : a. Asisten Apoteker sebanyak dua orang b. Tenaga administrasi/kasir/obat bebas sebanyak satu orang c. Pembantu umum sebanyak satu orang Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peranannya di dalam apotek. G. STRATEGI DAN INOVASI Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek.. dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain. a. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA. b. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy resep. c. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek. d. Fasilitas yang menarik, seperti uang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas. e. Kerjasama dengan praktek dokter. f. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam wilayah..).

H. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK Modal diperoleh dari kerjasama : a. Sdr.., Apt. b. Sdr.. 1. Modal Modal tetap - Perlengkapan penunjang (Mebeler, kulkas) - Perlengkapan apotek - Biaya perizinan - Kendaraan Modal Operasional Cadangan modal + Total Modal 2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1 Biaya rutin bulanan - Tenaga kerja Apoteker (satu orang) Asisten Apoteker (dua orang) Tenaga administrasi/penjualan bebas Pembantu umum + - Biaya lain-lain Administrasi Listrik, telepon Lain-lain + Biaya rutin tahun ke-1 - Biaya bulanan 12 x Rp.. - Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) + 3. Proyeksi Pendapatan Pendapatan tahun ke-1 Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan harga ratarata perlembar diperkirakan Rp.. dengan demikian akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut: - Penjualan resep tahun I (10x25x12)x - Penjualan bebas 25x12xRp - Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. + Total Pengeluaran tahun ke-1 - Pembelian obat resep - Pembelian obat bebas - Pembelian OWA - Pengeluaran rutin tahun I + Total

Perkiraan laba rugi tahun ke I - Pendapatan tahun I - Pengeluaran tahun I - Laba sebelum pajak - Pajak pendapatan (10%) - Laba netto - 4. Perhitungan batas laba/rugi (BEP) tahun I Pay back periode = 2, 3 tahun ROI = 42.5% BEP = 143.111.111/tahun = 11.925.925/bulan = 397.530/hari Prosentase BEP = 40.25 % Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 ) = 1207 lembar/tahun = 100 lembar/bulan = 4 lembar/hari I. PENUTUP Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian Apotek., mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.