Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN X. Umra Hi. A. Ambai, Irwan Said, dan Ratman

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Salati S. Yampel, I Nyoman Murdiana, dan Mustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Nina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN NO. 1 SIKARA MELALUI PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

TUNAS Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Desember 2016, Volume 2 Nomor 1 (6-10)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

III. METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Sugiyono 37 PENDAHULUAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Bambang Supriyanto 36

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Ari Yanto Universitas Majalengka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI SEKOLAH DASAR KECIL CEMPAKA SARI MELALUI PENERAPAN PENCAPAIAN KONSEP PADA KELAS IV TAHUN 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Gaya Gravitasi

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Mensung Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Indonesia Melalui Metode Latihan

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Transkripsi:

Penggunaan KIT IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan Umra Hi. A. Ambai, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan KIT IPA pada konsep pesawat sederhana di kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 18 orang siswa yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Indikator keberhasilan dikatakan tuntas secara klasikal apabila mencapai 80% dengan daya serap individu mencapai 65. Hasil penelitian pada tahap Pra tindakan (tes awal) siswa yang tuntas hanya 44% atau 8 orang siswa dan daya serap klasikal 64,44%. terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan penggunaan KIT IPA pada Konsep Pesawat Sederhana. Dengan tingkat ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 67% atau 12 orang siswa dan daya serap klasikal 69,44, Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83% atau 15 orang siswa dan daya serap klasikal 78,33. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pesawat sederhana di kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan. Kata Kunci: Media KIT IPA, Hasil Belajar, Konsep Pesawat Sederhana I. PENDAHULUAN Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah upaya untuk memanusiakan manusia. Sekolah adalah kelanjutan dari pendidikan di dalam keluarga yang merupakan proses pendidikan paling utama dan alamiyah. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberikan kondisi mendidik yang dapat mengembangkan pribadi, wacana kedepan, cara berfikir, cara menyikapi permasalahan, dan dapat memecahkan masalah secara metodologis, mampu bergaul dengan orang lain, mampu memahami dirinya dan hidup mandiri bersama masyarakat luas dan mampu menggunakan kemampuannya untuk mengatasi segala permasalahan hidup. 78

Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Salah satu pendidikan yang harus dikuasai pada saat ini adalah pendidikan sains (IPA) dan teknologi. Pendidikan IPA memiliki potensi besar untuk memainkan peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era industrialisasi dan globalisasi. Potensi tersebut dapat terwujud jika pendidikan IPA berorientasi pada pengembangan kemampuan berfikir dan berbahasa, penyiapan peserta didik menghadapi isu sosial dampak penerapan IPTEK, penanaman nilai-nilai etika dan estetika, kemampuan memecahkan masalah, pengembangan sikap kemandirian, kreatif serta tanggung jawab. Pembelajaran IPA dengan cara primodial seperti yang diilustrasikan di atas, dapat menghasilkan peserta didik yang sekedar memperoleh hapalan pengetahuan yang tidak lengkap dan mudah dilupakan sehinga tidak bermanfaat bagi kehidupnnya. Dengan demikian, pendidikan yang tekstual justru akan menjauhkan peserta didik dari realita asing terhadap fakta. Asing terhadap konteks pembelajaan dunia nyata, asing terhadap proses konseptualisasi, tidak mampu membuat konsep kehidupan, tidak mandiri dan lebih senang hidup tergantung dalam segala hal. Pendekatan tekstual dapat mengakibatkan keterpurukan dalam bidang IPA dan tertinggal dengan bangsa barat dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi (IPTEK). Sehubungan dengan tuntutan KTSP yang saat ini digunakan dalam proses pembelajaran, maka pelajaran IPA di sekolah harus mencapai kriteria ketuntasan minimum, Kenyataan di lapangan khususnya di SDN Potil Pololoba, kemampuan siswa dalam memahami konsep pesawat sederhana dalam proses membantu meringankan pekerjaan masih perlu ditingkatkan. Dalam hal ini, masih banyak siswa yang tidak mampu memahami konsep pesawat sederhana untuk membantu meringankan pekerjaan. Berdasarkan pengamatan faktor penyebab dari ketidakmampuan siswa kelas V SDN Potil Pololoba dalam konsep pesawat sederhana adalah siswa mengalami kejenuhan sehingga siswa tidak mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat disebabkan oleh kurang tepatnya penerapan tehnik pembelajaan pada saat pelajaran IPA berlangsung. Pada saat proses pembelajaran berlangsung pendidik tidak menerapkan teknik yang sesuai dengan kebutuhan siswa yakni tidak menampilkan alat peraga yang tepat, sehingga anak mudah jenuh dan tidak mau mengikuti proses pembelajaran. 79

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu suatu upaya yang dapat mengatasi masalah di atas antara lain melalui penggunaan KIT IPA. KIT IPA merupakan alat peraga yang digunakan dalam membuktikan teori-teori IPA yang dihubungkan dengan lingkungan alam yang tujuannya mendorong anak agar mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Menurut Trisnoherawati (2004:1) menyatakan bahwa: KIT IPA adalah alat-alat IPA yang digunakan untuk percobaan dalam pembelajaran IPA disekolah Dasar. Berdasarkan hal tersebut, maka KIT IPA perlu digunakan agar dapat membantu dan memudahkan siswa memahami konsep pesawat sederhana sehingga pembelajaran menjadi aktif, menarik, komunikatif, bermakna dan tidak menjenuhkan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis telah melaksanakan penelitian tindakan kelas tentang peningkatan hasil belajar pada konsep pesawat sederhana siswa melalui penggunaam KIT IPA. Dengan judul Penggunaan KIT IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan. Menurut Sudjana (2010: 22) Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam Depdiknas, 2006: 125) mengemukakan bahwa Hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan bahwa Sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek. Menurut Wikipedia (2014:1) Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu gaya. Secara umum, alat-alat ini bisa disebut sebagai mekanisme paling sederhana yang memanfaatkan keuntungan mekanik untuk menggandakan gaya. Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban. Dengan mengabaikan gaya gesek yang timbul, maka kerja yang dilakukan oleh beban besarnya akan sama dengan kerja yang dilakukan pada beban. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang 80

dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara gaya yang diberikan dengan gaya yang dihasilkan disebut keuntungan mekanik. II. METODELOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas partisipan, yaitu peneliti berpartisipasi aktif dalam setiap langkah tindakan perbaikan pembelajaran. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru sekaligus sebagai peneliti yang berkolaborasi dengan teman sejawat. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart dalam Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat (2010:12), di mana alur pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas ini dimulai dari (1) perencanaan, (2) tindakan (3) observasi dan (4) refleksi. Setting penelitian ini dilaksanakan SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 18 orang, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan dengan memiliki kemampuan yang heterogen. Pemilihan subjek penelitian ini karena peneliti adalah guru yang mengajar pada kelas tersebut sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian, yang lebih khusus lagi karena masalahnya berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus untuk mencari solusi dan perbaikan proses pembelajaran. Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh anak setelah dilakukan tes akhir tindakan. Adapun sumbernya data adalah siswa kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Adapun 81

kegiatan-kegiatan dalam setiap siklus yang terdiri dari empat fase tersebut adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: (1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (2) Menyiapkan lembar kerja peserta. (3) Menyiapkan latihan soal yang akan diselesaikan oleh peserta. (4) Membuat lembar observasi untuk guru. (5) Menyusun soal-soal untuk evaluasi siklus I dan siklus II yang akan digunakan sebagai penilaian pada akhir siklus. 2) Pelaksanaan tindakan siklus I dan II dilaksanakan dalam 2 (dua) kali pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah RPP, LKS dan soal evaluasi. 3) Observasi adalah kegiatan mengamati tingkah laku dan segala kegiatan peserta selama penelitian berlangsung. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung. Adapun aspek yang diamati adalah kinerja guru dalam pembelajaran, keaktifan peserta dalam mengemukakan tanggapan/memberi contoh, menjawab pertanyaan dan melaksanakan tugas yang diberikan. 4) Refleksi dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai selanjutnya diadakan evaluasi siklus II, hasil dari evaluasi ini akan dianalisis dan disimpulkan untuk kemudian disusun laporan penelitian. 82

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pra Tindakan No Nama Siswa L / P Butir Soal/Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml Rata- Rata Ketuntasan 1 Aditya L 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 5 50 TT 2 Hendro L 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 70 T 3 Antonius L 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 T 4 Hasrin L 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 6 60 TT 5 Metodius L 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 6 60 TT 6 Hendra L 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 T 7 Iksan L 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 6 60 TT 8 Moh. Iksan L 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70 T 9 Risal L 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 60 TT 10 Nanang L 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 T 11 Randi L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 T 12 Lusianti P 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80 T 13 Devi Lestari P 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 4 40 TT 14 Rahmawati P 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 4 40 TT 15 Lisnawati P 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 60 TT 16 Vilna P 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 6 60 TT 17 Riski P 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 70 T 18 Verliana P 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 6 60 TT Jumlah 1160 Rata-rata Klasikal 64,44 Siswa Tuntas 8 44% TT = Tidak Tuntas; T = Tuntas 83

2. Tindakan Siklus I No Nama Siswa L/ P Butir Soal/Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml Rata- Rata Indvdu Ketuntasan 1 Aditya L 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 5 50 TT 2 Hendro L 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 T 3 Antonius L 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 T 4 Hasrin L 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 7 70 T 5 Metodius L 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 70 T 6 Hendra L 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 T 7 Iksan L 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 6 60 TT 8 Moh.Iksan L 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 T 9 Risal L 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 6 60 TT 10 Nanang L 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 80 T 11 Randi L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 T 12 Lusianti P 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80 T 13 Devi Lestari P 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 5 50 TT 14 Rahmawati P 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 5 50 TT 15 Lusianti P 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70 T 16 Vilna P 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 6 60 TT 17 Riski P 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 T 18 Verliana P 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 T Jumlah Salah 7 4 4 6 7 5 6 6 3 6 1250 Rata-rata Klasikal 69,44 Siswa Tuntas 12 67% Siswa TdkTuntas 6 33% TT = Tidak Tuntas; T = Tuntas 84

3. Tindakan Siklus II No Nama Siswa L/ P Butir Soal/Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml Rata- Rata Individu Ketuntasan 1 Aditya L 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 60 TT 2 Hendro L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 T 3 Antonius L 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 T 4 Hasrin L 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 T 5 Metodius L 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 T 6 Hendra L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 T 7 Iksan L 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 70 T 8 Moh. Iksan L 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 T 9 Risal L 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70 T 10 Nanang L 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 T 11 Randi L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 80 T 12 Lusianti P 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80 T 13 Devi Lestari P 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 6 60 TT 14 Rahmawati P 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6 60 TT 15 Lisnawati P 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 T 16 Vilna P 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 70 T 17 Riski P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 T 18 Verliana P 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 T Jumlah Salah 4 3 4 4 5 3 4 4 3 5 1410 Rata-rata Klasikal 78,33 Siswa Tuntas 15 83% Siswa Tdk Tuntas 3 17% TT = Tidak Tuntas; T = Tuntas Pembahasan Hasil analisis data pra tindakan diperoleh hasil bahwa siswa yang memperoleh nilai 80 keatas sebanyak 5 siswa atau sebesar 27,77%, siswa yang memperoleh nilai 70 keatas sebanyak 3 siswa atau sebesar 16,66%, serta siswa yang memperoleh nilai 65 kebawah sebanyak 10 siswa atau sebesar 55,55%. Dari analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum siswa belum memahami konsep dengan baik, walaupun materi tersebut telah diajarkan. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut, maka diambil langkah-langkah untuk perbaikan selanjutnya. Langkah-langkah tersebut antara lain: 1) Membuat RPP dan menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan. 85

2) Membuat lembar observasi/pengamatan. 3) Peneliti menyusun rencana perbaikan yang dilaksanakan sesuai materi pembelajaran. 4) mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang pada pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti telah mendapatkan gambaran tentang kemampuan awal siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi pesawat sederhana. Diharapkan setelah penggunaan alat peraga KIT IPA maka kemampuan siswa dalam memahami materi ini akan lebih meningkat. Berdasarkan tes unjuk kerja kemampuan individu yang dilakukan oleh siswa pada siklus I, ternyata masih banyak yang mengalami kendala dan kesulitan dalam menjawab soal tersebut. Analisis soal membuktikan bahwa masih terdapat 7 nomor soal yang salah jawaban yaitu untuk soal nomor 1 dan soal nomor 5. Hal ini terlihat dari perolehan hasil tes unjuk kerja dalam pembelajaran IPA pada materi pesawat sederhana yang dilakukan pada akhir siklus I pada tabel lampiran 3, menunjukkan bahwa nilai rata-rata klasikal yang telah diperoleh adalah sebesar 69,44 dengan ketuntasan klasikal yaitu sebanyak 12 siswa atau sebesar 67%, serta yang tidak tuntas secara klasikal sebanyak 6 siswa atau sebesar 33%. Perolehan nilai ini berarti bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi ketuntasan hasil belajar secara klasikal dari 80% dan hasil belajar secara individu sebesar 65 sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menuntut guru untuk melakukan perubahan-perubahan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada siklus berikutnya (siklus II). Pada siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata klasikal 78,33 dengan ketuntasan klasikal yaitu sebanyak 15 siswa atau sebesar 83%, serta yang tidak tuntas secara klasikal sebanyak 3 siswa atau sebesar 17%. Hasil analisis siklus II, yang dicapai telah melampau target yang direncanakan sebelumnya, yaitu ketuntasan klasikal yang diharapkan melebihi dari 80% dengan nilai rata-rata klasikal minimal 65. Indikator keberhasilan tersebut dapat dilihat dari hasil tes belajar individu yang dilakukan setelah pelaksanaan siklus II dengan pemberian tindakan selama 2 kali dan tes akhir individu dilaksanakan terakhir kali, yaitu pada pertemuan ketiga. Jika dilihat lebih lanjut maka peningkatan yang terjadi dari observasi awal ketuntasan klasikal sebesar 44%, pada siklus I naik menjadi 67%, kemudian pada siklus II naik lagi menjadi sebesar 83%. Total peningkatan yang terjadi dari observasi 86

awal sampai siklus II yaitu sebesar 39%. Karena hasil belajar telah tercapai dan melampaui ketuntasan maka siklus II dapat dihentikan dan tidak perlu ada lagi siklus berikutnya. Pada hakekatnya tujuan utama dalam pembelajaran IPA adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan terciptanya pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan hasil analisis data sebagai hasil penelitian meliputi peningkatan hasil belajar IPA dan peningkatan aktivitas siswa melalui media pembelajaran KIT IPA pada materi pesawat sederhana yang dilaksanakan dalam beberapa tindakan (siklus), yang sebelumnya didahului tindakan tes awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi tersebut sebelum mereka diberikan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran KIT IPA dalam penelitian ini. Dari hasil analisis data di atas diketahui bahwa peningkatan terus terjadi pada kemampuan individu menjawab soal yang diberikan, hal ini ditandai dengan perolehan nilai ketuntasan klasikal yang dicapai yakni sebesar 83% dan telah melebihi dari standar penilaian yang telah ditetapkan yaitu jika sebesar 80% siswa telah tuntas secara klasikal dengan ketuntasan individu minimal 65, maka penelitian dinyatakan berhasil. Pencapaian ketuntasan sebesar 83% termasuk dalam kategori baik dan sesuai dengan indikator kinerja pada siklus II, maka penelitian ini tidak dilanjutkan lagi dan hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima. Jadi, penggunaan KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pesawat sederhana di kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisa data dapat disimpulkan bahwa penggunaan KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pesawat sederhana di kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan. Hal ini terlihat dari indikator observasi aktivitas guru dan kinerja siswa dimana pada siklus I masuk pada kategori baik dan pada siklus II meningkat menjadi kategori sangat baik. Dalam setiap siklus mengalami peningkatan yaitu pada 87

observasi awal diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 44% dengan daya serap klasikal sebesar 64,44 dan dilanjutkan pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 67%, dan daya serap klasikal mencapai 69,44. kemudian pada siklus II terjadi peningkatan kembali persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dan daya serap klasikal sebesar 78,33. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1) Kiranya para guru kelas dapat menjadikan penelitian ini sebagai masukan di dalam usaha lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. 2) Penggunaan media pembelajaran KIT IPA perlu diterapkan di sekolah-sekolah oleh para guru kelas khususnya pada pelajaran IPA materi pesawat sederhana. DAFTAR RUJUKAN Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat. (2010). Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media. Depdiknas. (2006). Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas. Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera. Wikipedia. (2014). Pesawat Sederhana. (Online). Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/ Pesawat_Sederhana [15 Juni 2014] Trisnoherawati, Nanik. (2001). Pengaruh Kit IPA Terhadap Prestasi Belajar Siswa. (online) tersedia : http://www.damandiri.or.id/file/naniktunpabs bab II Pdf[ 14 Juni 2014. 88