PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity (ROE), beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) dan non performing loan (NPL) secara parsial maupun secara simultan terhadap tingkat deposito mudharabah pada bank syariah tahun 2005 - tahun 2010. Variabel yang diteliti adalah return on equity (X 1 ), beban operasional dan pendapatan operasional (X 2 ) dan non performing loan (X 3 ) sebagai variabel independen dan variabel dependen adalah tingkat deposito mudharabah (Y). Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian hipotesis dan data yang digunakan data sekunder yang terdapat pada Bank Indonesia (BI) dan internet yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan teori. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengujian asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, Pengujian hipotesis dengan uji parsial (uji t), uji simultan (uji F). dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian secara parsial menunjukkan hanya Beban Operasional dan Pendapatan Operasional dan Non Performing Loan berpengaruh terhadap Tingkat Deposito Mudharabah, sedangkan Return on Equity tidak berpengaruh terhadap Tingkat Deposito Mudharabah. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional memperoleh nilai signifikansi t sebesar 0,020 (P < 0,05) dan Non Performing Loan memperoleh nilai signifikansi t sebesar 0,030 (P < 0,05), sementara Return on Equity memperoleh nilai signifikansi t sebesar 0,116, (P > 0,05). Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional dan Non Performing Loan tidak berpengaruh terhadap Tingkat Deposito Mudharabah, dengan nilai signifikansi F sebesar 0,067 (P > 0,05). Nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh adalah sebesar 0,390. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional dan Non Performing Loan terhadap variabel Tingkat Deposito Mudharabah sebesar 39%, sedangkan sisanya 61% (100% - 39%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian seperti penentuan nisbah bagi hasil dan investment rate. Kata Kunci : ROE, BOPO, NPL, Tingkat Deposito Mudharabah, Bank Syariah 1
PENDAHULUAN Sistem lembaga keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu negara. Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu saja menuntut adanya sistem baku yang mengatur kegiatan keuangan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sebelum tahun 1992, telah didirikan beberapa lembaga keuangan non bank yang kegiatannya menerapkan sistem syariah. Selanjutnya melalui UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pemerintah telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan bank syariah. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia sebagai regulator perbankan nasional melakukan amandemen terhadap UU No. 7 Tahun 1992 dan melahirkan UU No. 10 Tahun 1998 yang secara eksplisit menetapkan bahwa bank dapat beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang memungkinkan perbankan menjalankan dual banking system dan bank-bank konvensional mulai membuka unit usaha syariah. Kemudian, UU No. 23 Tahun 1999 tentang Perbankan semakin memperkuat kedudukan bank syariah yang menyatakan bahwa bank bagi hasil bukanlah jenis bank sendiri, tetapi semata-mata dibedakan sistem operasionalnya dengan konvensional, dan tidak diizinkan suatu bank bercampur antara sistem bagi hasil dengan sistem bunga, peraturan ini dimaksudkan untuk mendorong perluasan jaringan kantor selain itu pemerintah memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip syariah berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 23 Tahun 1999. Dalam menghadapi persaingan antar bank, bank syariah perlu mengetahui serta menjaga kesehatan banknya. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dapat dilihat dari analisis laporan keuangan bank tersebut. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik. Salah satu teknik analisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Sofyan Syafri Harahap, 2010:297). 2
Sistem bagi hasil merupakan sistem yang mendasari operasional perbankan syariah. Sistem ini memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, dan investasi yang beretika. Selain itu, bagi hasil ini memungkinkan nasabah untuk mengawasi langsung kinerja bank syariah melalui monitoring atas jumlah bagi hasil yang diperoleh. Penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah telah dilakukan oleh Popy Turlina Sri Handayani (2009). Hasilnya menunjukkan bahwa rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah. Adapun penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah telah dilakukan oleh Kiagus Andi (2005) yang menyimpulkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah. Dari hasil penelitian terdahulu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan tingkat bagi hasil yang berbeda yaitu tingkat bagi hasil Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Loan (NPL). Berdasarkan rumusan diatas maka penulis memilih judul Pengaruh ROE, BOPO dan NPL Terhadap Tingkat Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah. LANDASAN TEORI Laporan Keuangan Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Sofyan Syafri Harahap, 2010:105). Pengertian Bank Syariah Dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah mendefinisikan bank syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah (prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan 3
fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah) dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bagi Hasil Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan profit sharing. Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Lebih lanjut dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Muhamad, 2001:22). Deposito Mudharabah Deposito mudharabah merupakan salah satu aplikasi dari prinsip mudharabah muthlaqah dalam kegiatan usaha perbankan. Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Rasio Keuangan Menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:297) mendefinisikan Rasio keuangan adalah Angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Rasio Profitabilitas Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan (profitabilitas) dapat digunakan berbagai ukuran antara lain (Dahlan Siamat, 2001:102) adalah : 1. Return On Asset (ROA) Rasio ini memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan berapa besar keuntungan dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap 4
rupiah asetnya. Return on asset dapat diperoleh dengan menggunakan rasio berikut : Return on Asset = Laba Setelah Pajak x 100% Total Aset 2. Return On Equity (ROE) Bagi pemilik bank lebih tertarik pada berapa besar kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan. Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan dilihat dari kepentingan pemilik digunakan rasio return on equity (ROE) yaitu : Return on Equity = Laba Setelah Pajak x 100% Total Ekuitas Pada penelitian ini, penulis menggunakan rasio return on Equity (ROE). Return on Equity (ROE) merupakan indikator penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih. Rasio Efisiensi Operasional Untuk mengukur tingkat efisiensi operasional suatu bank dapat digunakan rasio biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO), yaitu membandingkan antara beban operasional yang digunakan untuk kegiatan usaha bank dengan pendapatan operasional yang diperoleh dari kegiatan usaha bank. Rumus untuk mencari BOPO sebagai berikut (Lukman Dendawijaya, 2003:121) : BOPO = Beban Operasional x 100 % Pendapatan Operasional Non Performing Loan (NPL) Pembiayaan yang termasuk dalam kategori pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang memiliki kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang diberikan oleh bank dapat menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL). Rumus untuk mencari Non Performing Loan sebagai berikut (Muhammad, 2005:265) : 5
Non Performing Loan = Total Pembiayaan Bermasalah x 100% Total Pembiayaan yang Diberikan METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Bank syariah yang dipilih adalah bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) selama tahun yang diamati dan mengeluarkan laporan keuangan tahunan (annual report) secara lengkap selama tahun 2005 - tahun 2010 sebanyak 3 (tiga) bank umum syariah. Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai variabel bebas atau variabel independen adalah Return on Equity (X 1 ), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) dan Non Performing Loan (X 3 ) dan variabel terikatnya atau variabel dependen adalah Tingkat Deposito Mudharabah (Y). Pengujian Pengaruh Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan bersifat berskala interval atau rasio sehingga metode analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan uji statistik regresi liniear berganda maka data yang tersedia selanjutnya diklasifikasikan dalam bentuk tabel untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Adapun persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut, (Dwi Priyatno, 2008 : 73). Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Dimana : Y X 1 X 2 = Tingkat Deposito Mudharabah = Return on Equity (ROE) = Biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO) 6
X 3 a b 1, b 2, b 3 = Non Performing Loan (NPL) = Konstanta = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen Pengujian Hipotesis 1. H 01 : Tidak terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ) terhadap Tingkat H a1 H 02 H a2 H 03 H a3 : Terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ) terhadap Tingkat : Tidak terdapat pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) terhadap Tingkat : Terdapat pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) terhadap Tingkat : Tidak terdapat pengaruh Non Performing Loan (X 3 ) terhadap Tingkat : Terdapat pengaruh Non Performing Loan (X 3 ) terhadap Tingkat 2. H 0 : Tidak terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) dan Non Performing Loan (X 3 ) secara simultan terhadap Tingkat H a : Terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) dan Non Performing Loan (X 3 ) secara simultan terhadap Tingkat Deposito Mudharabah. PEMBAHASAN Data Data penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari laporan keuangan tahunan bank umum syariah di Bank Indonesia (BI) untuk 7
periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 sebanyak 3 (tiga) bank umum syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia, Tbk, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Pengujian Pengaruh Berikut adalah hasil dari pengolahan dengan SPSS yang menjelaskan mengenai analisis regresi linier berganda : Tabel 1 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 23.670 7.049 3.358.005 Return on Equity -.172.102 -.755-1.677.116.215 4.655 Beban Operasional dan Pendapatan Operasional -.209.080-1.384-2.619.020.156 6.404 Non Performing Loan.409.169.727 2.419.030.483 2.072 a. Dependent Variable: Tingkat Deposito Mudharabah Sumber : Output SPSS 17.0 Linier Regression (2012) Dari tabel 1 di atas, maka diperoleh persamaan regresi variabel Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional dan Non Performing Loan terhadap Tingkat Deposito Mudharabah adalah sebagai berikut : Y = 23,670 0,172 X 1 0,209 X 2 + 0,409 X 3 Interpretasi dari persamaan di atas adalah sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 23,670 menyatakan bahwa jika variabel independen yaitu Return on Equity (X 1 ), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) dan Non Performing Loan (X 3 ) dianggap konstan, maka Tingkat Deposito Mudharabah (Y) sebesar 23,670%. 2. Koefisien regresi variabel Return on Equity (b 1 ) bertanda negatif sebesar -0,172, artinya, setiap penurunan Return on Equity sebesar 1% akan menurunkan juga Tingkat Deposito Mudharabah sebesar 0,172% dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap. 3. Koefisien regresi variabel Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (b 2 ) bertanda negatif sebesar -0,209, artinya, setiap 8
penurunan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional sebesar 1% akan menurunkan juga Tingkat Deposito Mudharabah sebesar 0,209% dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap. 4. Koefisien regresi variabel Non Performing Loan (b 3 ) bertanda positif sebesar 0,409, artinya, setiap peningkatan Non Performing Loan sebesar 1% akan meningkatan juga Tingkat Deposito Mudharabah sebesar 0,409% dengan asumsi variabel yang lain nilainya tetap. Pengujian Hipotesis Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis : 1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.625 a.390.259 1.47209 a. Predictors: (Constant), Non Performing Loan, Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional b. Dependent Variable: Tingkat Deposito Mudharabah Sumber : Output SPSS 17.0 Linier Regression (2012) Berdasarkan tabel 2 diperoleh nilai R Square (R 2 ) sebesar 0,390. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional dan Non Performing Loan terhadap variabel Tingkat Deposito Mudharabah sebesar 39%, sedangkan sisanya 61% (100% - 39%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian seperti penentuan nisbah bagi hasil dan investment rate. 2. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji t (uji koefisien regresi secara parsial) digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial atau masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikansi atau tidak terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui hasilnya signifikan atau tidak, angka t hitung akan 9
dibandingkan dengan t tabel dan menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut : H 01 : Tidak terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ) terhadap Tingkat H a1 : Terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ) terhadap Tingkat H 02 : Tidak terdapat pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) terhadap Tingkat H a2 : Terdapat pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) terhadap Tingkat H 03 : Tidak terdapat pengaruh Non Performing Loan (X 3 ) terhadap H a3 Tingkat : Terdapat pengaruh Non Performing Loan (X 3 ) terhadap Tingkat Tabel 3 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda untuk Uji t Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 23.670 7.049 3.358.005 Return on Equity -.172.102 -.755-1.677.116 Beban Operasional dan Pendapatan Operasional -.209.080-1.384-2.619.020 Non Performing Loan.409.169.727 2.419.030 a. Dependent Variable: Tingkat Deposito Mudharabah Sumber : Output SPSS 17.0 Linier Regression (2012) Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan regresi linier berganda (uji t) adalah sebagai berikut : 1) Pengaruh Return on Equity terhadap Tingkat Deposito Mudharabah Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3, dapat diketahui nilai signifikansi t sebesar 0,116, (P > 0,05), maka dikatakan bahwa H 01 diterima dan H a1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan 10
bahwa tidak terdapat pengaruh Return on Equity terhadap Tingkat 2) Pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap Tingkat Deposito Mudharabah Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3, dapat diketahui nilai signifikansi t sebesar 0,020 (P < 0,05), maka dikatakan bahwa H 02 ditolak dan H a2 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap Tingkat 3) Pengaruh Non Performing Loan terhadap Tingkat Deposito Mudharabah Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3, dapat diketahui nilai signifikansi t sebesar 0,030 (P < 0,05), maka dikatakan bahwa H 03 ditolak dan H a3 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Non Performing Loan terhadap Tingkat 3. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F / Uji ANOVA) Uji F atau uji ANOVA digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan atau bersama-sama variabel independen berpengaruh secara signifikansi atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam uji F digunakan hipotesis sebagai berikut : H 0 : Tidak terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) dan Non Performing Loan (X 3 ) secara simultan terhadap Tingkat H a : Terdapat pengaruh Return on Equity (X 1 ), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (X 2 ) dan Non Performing Loan (X 3 ) secara simultan terhadap Tingkat 11
Tabel 4 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda untuk Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 19.404 3 6.468 2.985.067 a Residual 30.339 14 2.167 Total 49.742 17 a. Predictors: (Constant), Non Performing Loan, Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional b. Dependent Variable: Tingkat Deposito Mudharabah Sumber : Output SPSS 17.0 Linier Regression (2012) Berdasarkan tabel 4 tersebut, dapat diketahui nilai signifikansi F sebesar 0,067 (P > 0,05), maka dikatakan bahwa H 0 diterima dan H a ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional dan Non Performing Loan secara simultan terhadap Tingkat Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh terhadap Tingkat Deposito Mudharabah pada Bank Syariah. 2. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Beban Operasional dan Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap Tingkat Deposito Mudharabah pada Bank Syariah. 3. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Non Performing Loan berpengaruh terhadap Tingkat Deposito Mudharabah pada Bank Syariah. 4. Hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa Return on Equity, Beban Operasional dan Pendapatan Operasional dan Non Performing Loan tidak berpengaruh terhadap Tingkat Deposito Mudharabah pada Bank Syariah. 12
DAFTAR PUSTAKA Dahlan Siamat (2001), Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Dwi Priyatno (2008), Mandiri Belajar SPSS (Software Program Service Solution), BPFE, Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri (2010), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta. Kiagus Andi (2005), Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah : Survey pada Bank Muamalat Indonesia tbk, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi. Vol. 5, No. 2, pp. 119-137. Lukman Dendawijaya (2003), Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Muhamad (2001), Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, UII Press, Yogyakarta. (2005), Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Popy Turlina Sri Handayani (2009), Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah, Jurnal Akuntansi dan Investasi. Vol. 10, No. 2, UMY, Yogyakarta. Republik Indonesia, UU Nomor 7 Tahun 1992, Tentang Perbankan, Jakarta., UU Nomor 10 Tahun 1998, Tentang Perubahan UU No.7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Jakarta., UU Nomor 23 Tahun 1999, Tentang Bank Indonesia, Jakarta., UU Nomor 21 Tahun 2008, Tentang Perbankan Syariah, Jakarta. 13