BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NON PERMANEN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

TENTANG BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2016

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG DISPENSASI DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 16 TAHUN 2009 TLD NO : 15

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2000 T E N T A N G

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PENERBITAN KARTU PENYANDANG DISABILITAS

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) Secara Massal Tahun 2011; BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 35 TAHUN 2011

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI LANNY JAYA PROVINSI PAPUA

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 10 TAHUN 1996 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SANGGAU NOMOR 5 TAHUN 1997

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya pergerakan (mobilitas) penduduk nonpermanen di Kabupaten Gresik diperlukan gambaran kondisi dan perkembangan penduduk nonpermanen melalui pendataan penduduk nonpermanen; b. bahwa agar pendataan penduduk nonpermanen sebagaimana dimaksud huruf a dapat dilaksanakan dengan baik, perlu mengatur pedoman pelaksanaan pendataan penduduk nonpermanen; c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Pendataan Penduduk Nonpermanen, Pelaksanaan pendataan penduduk nonpermanen dilakukan di Kabupaten/Kota; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pendataan Penduduk Nonpermanen; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4654); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736); 7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; 8. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009

tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Pendataan Penduduk Nonpermanen; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 22 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; 12. Peraturan Bupati Kabupaten Gresik Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pendaftaran dan Penerbitan Dokumen Administrasi Kependudukan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gresik. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gresik. 3. Bupati adalah Bupati Gresik. 4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik. 5. Penyelenggara adalah Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan berwenang dalam urusan Administrasi Kependudukan. 6. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Gresik. 7. Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Gresik dalam Wilayah Kecamatan.

8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang terdaftar dan bertempat tinggal di Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. 10. Penduduk Warga Negara Indonesia adalah Warga Negara Indonesia yang terdaftar dan bertempat tinggal di Daerah sesuai dengan Peraturan Perundangundangan. 11. Warga Negara Indonesia, yang selanjutnya disingkat WNI, adalah orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain yang telah disahkan dengan Undang- Undang sebagai WNI. 12. Penduduk Nonpermanen adalah penduduk WNI yang bertempat tinggal di luar wilayah kabupaten/kota tempat tinggal tetapnya berbeda dengan alamat pada KTP-el yang dimilikinya, dan tidak berniat untuk pindah menetap. 13. Pendataan adalah pencatatan dan pengolahan data penduduk nonpermanen. 14. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat NIK adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia. 15. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas yang berlaku diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 16. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas yang berlaku diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

17. Surat Tanda Bukti Pendataan Penduduk Nonpermanen adalah Surat keterangan yang diterbitkan instansi pelaksana yang bertanggungjawab dan berwenang melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan dan diberikan kepada WNI yang tinggal sementara di dalam daerah. 18. Instansi pelaksana adalah perangkat Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab dan berwenang melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan. 19. Rukun Tetangga dan Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RT dan RW atau sebutan lain adalah lembaga masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat, diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di kelurahan / desa. 20. Mitra adalah pihak masyarakat dan institusi masyarakat yang mempunyai peran dan tang jawab untuk ikut serta dalam mendukung Pendataan Penduduk Nonpermanen yang meliputi pemilik rumah kontrakan/sewa, pengelola asrama, perusahaan yang mempekerjakan pegawai kontrak, perusahaan pengerah pembantu rumah tangga, yang memperkejakan pekerja domestik maupun bukan pekerja domestik, pengelola apartemen, dan pengelola rumah kost. BAB II KEWENANGAN Pasal 2 (1) Bupati berwenang dan bertanggungjawab dalam Pendataan Penduduk Nonpermanen. (2) Pelaksanaan Pendataan Penduduk Nonperrnanen sebagaimana dimaksud ayat (I) dilakukan di Daerah.

(3) Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Instansi terkait melalui petugas/pengurus/rukun tetangga di desa/kelurahan dalam wilayah Daerah. (4) Pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan paling sedikit 6 (enam) bulan sekali. BAB III PENDATAAN Pasal 3 (1) Pendataan Penduduk Nonpermanen dilaksanakan melalui: a. pencatatan; dan b. pengelolaan data. (2) Pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir Pendataan. Pasal 4 (1) Formulir Pendataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), memuat antara lain: a. formulir pendataan Penduduk Nonpermanen (F.4-01); b. formulir data anggota keluarga yang dibawa (F.4-02); c. formulir laporan rekapitulasi Penduduk Nonpermanen kabupaten/kota (F.4-05). (2) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (I) tercantum dalam Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV PERSYARATAN Pasal 5 Persyarataan pendataan Penduduk Nonpermanen meliputi: a. KTP-el; b. kartu keluarga; dan c. dokumen pendukung lainnya.

Pasal 6 Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c antara lain: a. surat tugas; b. surat keterangan dari instansi pendidikan; c. surat keterangan dari instansi/perusahaan; d. surat keterangan berobat; dan e. surat pengantar dari rukun tetangga/rukun warga. BAB V PENCATATAN Pasal 7 (1) Pencatatan data Penduduk Nonpermanen, meliputi: a. NIK; b. nama lengkap; c. tempat tanggal lahir; d. jenis kelamin; e. alamat tempat tinggal didaerah asal; f. tanggal kedatangan didaerah tujuan; g. alasan tinggal sementara; h. alamat domisili sebelumnya; i. alamat tempat tinggal sementara; dan j. jumlah dan data anggota keluarga yang dibawa. (2) Pencatatan data Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir pendataan Penduduk Nonpermanen. (3) Formulir pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah diisi dengan lengkap dan benar di tandatangani oleh yang bersangkutan dan petugas pendata. (4) Pencatatan data anggota keluarga yang mengikuti Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j menggunakan formulir data anggota keluarga yang dibawa. (5) Formulir data anggota keluarga yang dibawa Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) setelah diisi dengan lengkap dan benar ditandatangani oleh yang bersangkutan dan petugas pendata.

Pasal 8 (1) Penduduk Nonpermanen wajib melaporkan kedatangannya kepada ketua rukun tetangga setempat paling lambat 2x24 jam. (2) Penduduk Nonpermanen dan anggota keluarga yang mengikutinya yang telah dicatat datanya mempunyai hak mendapatkan bukti pendataan Penduduk Nonpermanen. (3) Bukti pendataan Penduduk Nonpermanen diberikan berupa Surat Tanda Bukti Pendataan Penduduk Nonpermanen. Surat Tanda Bukti Pendataan Penduduk Nonpermanen bukan merupakan identitas penduduk di Kabupaten Gresik dan bukan merupakan Surat Keterangan Domisili. BAB VI PELAKSANAAN Pasal 9 (1) Bupati melalui camat menyampaikan surat pemberitahuan tentang pendataan Penduduk Nonpermanen kepada kepala desa/lurah. (2) Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) dilampiri formulir pendataan Penduduk Nonpermanen dan formulir data anggota yang dibawa dan cara pengisiannya. (3) Kepala desa/lurah menyampaikan pemberitahuan tentang pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Penduduk dan Mitra melalui pengurus rukun tetangga/rukun warga diwilayahnya. (4) Instansi Pelaksana melakukan koordinasi persiapan pendataan dengan kepala desa/lurah dan camat. (5) Perangkat Daerah yang membidangi kependudukan dan pencatatan sipil melakukan pendataan.

Pasal 10 Pencatatan Penduduk Nonpermanen dalam buku registrasi desa/kelurahan dilaksanakan dengan cara : a. petugas/pengurus yang diberi tugas oleh kepala desa/lurah melakukan verifikasi dan validasi data penduduk nonpermanen; b. kepala desa/lurah menandatangani formulir pendataan Penduduk Nonpermanen serta formulir data anggota keluarga yang dibawa; dan c. petugas desa/kelurahan atau sebutan lain mencatat dalam buku registrasi. Pasal 11 Verifikasi dan validasi data Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a dilakukan dengan cara memeriksa dan meneliti: a. kepemilikan KTP-el; b. alasan untuk tinggal sementara; c. jangka waktu berdomisili sementara; d. alamat domisili sementara; e. data anggota keluarga yang dibawa; f. tanggal kedatangan di daerah tujuan; dan g. dokumen pendukung lainnya. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK NON PERMANEN Pasal 12 Setiap penduduk non permanen mempunyai hak untuk memperoleh: a. Surat tanda bukti pendataan penduduk nonpermanen; dan b. Diberi informasi data hasil pencatatan penduduk nonpermanen. Pasal 13 Setiap penduduk non permanen mempunyai kewajiban untuk melaporkan kedatangan kepada mitra dan Ketua RT setempat.

BAB VIII PENGOLAHAN, PENYAJIAN, DAN PEMANFAATAN DATA Pasal 14 (1) Data Penduduk Nonpermanen yang telah dicatat dalam fonnulir pendataan Penduduk Nonpermanen selanjutnya dilakukan pengelolaan. (2) Pengelolaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (I), meliputi: a. pengolahan; dan b. penyajian. Bagian Kesatu Pengolahan Pasal 15 (1) Kepala desa/lurah melakukan pengolahan data Penduduk Nonpermanen di desa/kelurahan di wilayahnya. (2) Camat melakukan pengolahan data Penduduk Nonpermanen dari desa/kelurahan di wilayahnya. (3) Bupati melalui Instansi Pelaksana melakukan pengolahan data Penduduk Nonpermanen di wilayahnya. Pasal 16 (1) Bupati melalui Instansi Pelaksana melakukan pengolahan data Penduduk Nonpermanen, dengan cara: a. merekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen dalam formulir laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen Daerah perkecamatan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan; b. rekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam huruf a diolah dari hasil pendataan Penduduk Nonpermanen di kecamatan; dan c. formulir laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam huruf a yang telah diisi dengan lengkap dan benar ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati.

(2) Camat melakukan pengolahan data Penduduk Nonpermanen, dengan cara: a. merekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen dalam formulir laporan rekapitulasi Pendataan Penduduk Nonpermanen desa/kelurahan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan; b. rekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam huruf a diolah dari hasil Pendataan Penduduk Nonpermanen dan desa/kelurahan di wilayahnya; c. formulir laporan rekapitulasi Pendataan Penduduk Nonpermanen kecamatan yang telah diisi dengan lengkap dan benar ditandatangani oleh camat. (3) Kepala desa/lurah untuk melakukan pengolahan data Penduduk Nonpermanen di desa/kelurahan diwilayahnya, dengan cara: a. merekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen dalam formulir laporan Pendataan Penduduk Nonpermanen desa/kelurahan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan; b. rekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam huruf a diolah dari data laporan Pendataan Penduduk Nonpermanen di wilayahnya; dan c. formulir laporan rekapitulasi Pendataan Penduduk Nonpermanen di desa/kelurahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar ditandatangani oleh kepala desa/lurah. Bagian Kedua Penyajian Pasal 17 (1) Bupati menyampaikan penyajian data Penduduk Nonpermanen hasil dari pengolahan data sesuai dengan kewenangannya; (2) Penyajian data dimaksud pada ayat (1), meliputi laporan rekapitulasi pendataan penduduk nonpermanen daerah.

Bagian Ketiga Pemanfaatan Data Pasal 18 Pemanfaatan data Penduduk Nonpermanen digunakan dalam perencanaan pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di Kabupaten Gresik. BAB IX TANGGUNGJAWAB Pasal 19 Bupati melalui Instansi Pelaksana, bertanggung jawab : a. melaksanakan pendataan Penduduk Nonpermanen; b. mengolah dan menyajikan data Penduduk Nonpermanen; c. melaksankan sosialisasi kebijakan pendataan Penduduk Nonpermanen kepada aparat dan Mitra; d. melaksankan koordinasi dengan pemerintah daerah asal Penduduk Nonpermanen dan Mitra; e. melaksankan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pendataan Penduduk Nonpermanen. BAB X PELAPORAN Pasal 20 Bupati melaporkan hasil pendataan Penduduk Nonpermanen kepada Gubernur Jawa Timur melalui Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur yang membidangi urusan kependudukan dan pencatatan sipil, setiap tahun paling lambat pada bulan April tahun berikutnya. BAB XI PENDANAAN Pasal 21 Segala biaya yang diperlukan dalam pendataan penduduk Nonpermanen dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gresik.

BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Gresik : a. Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pendaftaran dan Penerbitan Dokumen administrasi Kependudukan Pada Pasal 10 yang menerangkan pengurusan KIPEM (Kartu Identitas Penduduk Musiman) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. b. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang tentang teknis pelaksanaan administrasi kependudukan, akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gresik. Ditetapkan di Gresik pada tanggal 22 Desember 2017 BUPATI GRESIK, Diundangkan di Gresik pada tanggal 22 Desember 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK Ttd Drs. Kng. DJOKO SULISTIO HADI, MM Pembina Utama Madya NIP. 19580924 198003 1 006 Ttd Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, S.T., M.Si BERITA DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 NOMOR 32

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : 32 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN I. Formulir Pendataan : FORMULIR PENDATAAN a. F.4-01 (Formulir Pendataan Penduduk Nonpermanen) I. Identitas Lokasi : a. Nama Provinsi : b. Nama Kab/kota : c. Nama Kecamatan /Kelurahan /Desa : II. Identitas Penduduk a. NIK : b. Nama lengkap : c. Tempat dan tanggal lahir /Umur : d. Alamat daerah asal : e. Jenis Kelamin : f. Pendidikan : g. Pekerjaan : h. Tanggak kedatangan di Daerah tujuan : i. Alasan domisili sementara : j. Alasan domisili sementara Sebelumnya : k. Alamat tempat domisili Sementara : l. Jangka waktu berdomisili Sementara : m. Jumlah anggota keluarga Yang dibawa : n. Hubungan dengan Penduduk nonpermanen :...,... Penduduk Nonpermanen Petugas, (Nama Jelas) (Nama Jelas)

b. F.4-02 (Formulir data anggota keluarga yang dibawa) No NIK Nama Umur L/P Status Kawin Agama Pekerjaan Hubungan dengan kepala keluarga Ket. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Petugas Pendataan...,... Kepala Keluarga (Nama Jelas) (Nama Jelas)

c. F.4-05 (Formulir Laporan Rekapitulasi Penduduk Nonpermanen Kabupaten) Kabupaten/Kota : Gresik Bulan : No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4 5 JUMLAH a.n. Bupati Gresik Sekretaris Daerah (Nama Lengkap) Pangkat/Gol. NIP....

d. F.4-05.01 (Formulir Laporan Rekapitulasi Penduduk Nonpermanen Kecamatan) Kecamatan : Bulan : No Desa / Kel Laki-laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4 5 JUMLAH Camat... (Nama Lengkap) Pangkat/Gol. NIP....

e. F.4-05.02 (Formulir Laporan Rekapitulasi Penduduk Nonpermanen Desa/Kelurahan) Desa / Kel : Bulan : No RT Laki-laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4 5 JUMLAH Kades / Lurah... (Nama Lengkap) Pangkat/Gol. NIP....