1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum pendidikan. Mata pelajaran ini mengajarkan tentang berbagai kehidupan sosial yang ada di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Pendidikan kewarganegaraan berorientasi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang kritis dan partisipatif dengan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri sehingga berguna bagi dirinya juga bagi masyarakat dan negara (Sofhian, 2011:7-8). Pendidikan kewarganegaraan dapat membentuk manusia yang cerdas, terampil, mandiri dan bertanggungjawab sehingga dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, diterapkan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) di sekolah, yang bertujuan untuk pembentukan karakter peserta didik yang berilmu dan berahklak mulia. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar lebih memfokuskan pada pembentukkan karakter peserta didik sebagai makhluk sosial yang diharapkan nantinya mampu menjadi warga negara yang baik dengan berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Hal ini dapat dilihat dalam pembahasan PKn yang berusaha menghubungkan teori ilmu 1
2 dengan fakta atau sebaliknya serta memasukkan kehidupan nyata, pengalaman dan permasalahan, kebutuhan, serta lingkungan maupun budayanya. Pembelajaran PKn merupakan jalur penyampaian Pancasila kepada anak didik di sekolah. Pendidik selaku orang yang bertanggung jawab penuh dalam pendidikan di sekolah harus berusaha agar nilai, moral, norma, dan tingkah laku seperti yang tercantum dalam Pancasila dapat terwujud. Oleh karena itu, para pendidik harus menerapkan strategi dan metode secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Pada dasarnya, proses belajar mengajar akan berhasil apabila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, norma dan sikap dalam diri anak didik (Djamarah, 2010:12). Salah satunya adalah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar. Pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang memerlukan daya ingat/hafalan. Salah satu faktor tersebut yang menuntut pendidik harus selalu mencari alternatif pembelajaran aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan termotivasi mengikuti kegiatan belajar dengan penuh semangat baik itu di rumah maupun di sekolah. Banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan sulitnya pemahaman yang dialami oleh peserta didik sehingga mengakibatkan kurangnya penguasaan konsep pelajaran. Salah satunya yaitu metode yang digunakan dalam pembelajaran sehari-hari kurang bervariasi, rendahnya konsentrasi
3 peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran serta rendahmya minat siswa untuk membaca. Sehubungan dengan permasalahan di atas, pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas IV Semester I SDN Tirtomoyo 02 Pakis Malang juga terdapat permasalahan. Di kelas tersebut, masih banyak nilai pelajaran PKn peserta didik yang belum tuntas. Dari 35 peserta didik, yang dapat dinyatakan tuntas dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 16 peserta didik (46%). 19 peserta didik (54%) mengalami kesulitan pemahaman pelajaran PKn khususnya tentang Sistem Pemerintahan desa dan kecamatan dan dinyatakan belum tuntas karena belum mencapai KKM yang telah di tentukan oleh sekolah yaitu 70. Berdasarkan hasil observasi awal, hal tersebut disebabkan rendahnya minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran PKn. Peserta didik menganggap pelajaran PKn sangat sulit dan membosankan karena bersifat hafalan sehingga dalam mengikuti pelajaran tidak konsentrasi, motivasi dan aktivitas belajar rendah. Peserta didik sangat pasif dalam hal mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan serta tidak mendengarkan ketika guru menjelaskan materi. Faktor lain yang menyebabkan permasalahan tersebut yaitu penerapan metode dan strategi pembelajaran kurang bervariasi dan dalam pemberian latihan hanya menggunakan buku paket dan latihan soal pada LKS. Permasalahan ini menuntut pendidik harus merubah strategi atau metode pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif untuk meningkatkan pemahaman dan ketertarikan peserta didik khususnya dalam mata pelajaran PKn melalui strategi GNT.
4 Penggunaan strategi GNT dapat memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar khususnya membaca dan meningkatkan konsentrasi peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran. Melalui strategi ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk aktif dalam menanggapi materi yang disampaikan guru, mempermudah siswa dalam memahami materi, dan membantu siswa dalam membuat catatan/rangkuman. Pembuatan catatan dapat membantu siswa mempelajari informasi secara singkat serta membantu mengorganisasikan informasi sehingga informasi dapat diproses dan dikaitan dengan pengetahuan yang telah ada secara efektif (Trianto, 2011:147). Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti mengambil judul Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan melalui Strategi Guided Note Taking (GNT) Siswa Kelas IV SDN Tirtomoyo 02 Pakis Malang. Peneliti menggunakan judul tersebut karena strategi pembelajaran GNT dapat membantu mengefektifkan metode ceramah dan membantu siswa membuat catatan dengan lebih mudah sehingga membuat siswa lebih termotivasi untuk mencatat dan memahami materi PKn yang pada dasarnya membutuhkan hafalan. B. Fokus Masalah Rendahnya nilai peserta didik pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) materi tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan di SDN Tirtomoyo 02 Pakis Malang, yaitu terdapat 19 siswa dari 35 siswa dinyatakan tidak lulus dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Permasalahan disebabkan kurangnya
5 motivasi siswa dalam pembelajaran karena siswa menganggap pelajaran PKn sangat sulit dan membosankan sehingga dalam mengikuti pelajaran tidak konsentrasi. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar rendah yaitu dalam pemberian latihan hanya menggunakan buku paket dan latihan soal pada LKS yang mengakibatkan peserta didik menjadi malas untuk mengerjakan karena kurangnya stimulus/rangsangan dengan media, metode dan strategi lain.penelitian ini akan difokuskan pada upaya meningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tirtomoyo 02 Pakis Malang khususnya dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pokok bahasan sistem pemerintahan desa dan kecamatan, maka dari itu peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas, kepala sekolah, dan teman sejawat untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi GNT. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan fokus masalah dikemukakan diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan strategi GNT pada pelajaran PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan kelas IV SDN Tirtomoyo 02 Pakis Malang? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan melalui strategi GNT pada siswa kelas IV SDN Tirtomoyo 02 Pakis Malang?
6 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang, fokus masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas tentang penggunaan strategi GNT, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan penerapan strategi GNT pada pelajaran PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan siswa kelas IV SDN Tirtomoyo 02 Pakis Malang. 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar PKn materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan melalui strategi GNT pada siswa kelas IV SDN Tirtomoyo 02 pakis Malang. E. Manfaat Penelitian Secara umum, manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar materi sistem pemerntahan desa dan kecamatan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Pendidik: Sebagai bahan kajian pendidik memperoleh pengetahuan tentang strategi pembelajaran untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran PKn. 2. Bagi Peserta Didik: Sebagai bahan masukan untuk peserta didik meningkatkan pemahaman konsep materi dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui pembelajaran langsung yang lebih bermakna sehingga materi
7 pembelajaran yang disampaikan akan berkesan dan materi akan mudah dipahami dengan baik. 3. Bagi Peneliti lain Sebagai wadah memperoleh pengalaman mengenai proses pencarian permasalahan untuk dicarikan pemecahannya serta meningkatkan kemampuan menyusun rancangan penelitian dan pengajaran dengan menggunakan Strategi GNT pada kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PKn. F. Batasan Istilah Supaya permasalahan ini tidak meluas, maka peneliti memberi batasan istilah sebagai berikut: 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan dan pengalaman belajar (Abdurrahman dalam Jihad (2008:14). 2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat (Zamroni dalam Sofhian, 2011 : 9).
8 3. Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan Sistem pemerintahan desa merupakan sistem yang dimiliki suatu wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga dan dikepalai oleh seorang kepala desa. Kecamatan merupakan wilayah bagian dari kabupaten yang membawahi beberapa desa/kelurahan (Ningsih, 2007: 2). 4. Strategi Guided Note Taking (GNT) Guided Note taking (GNT) atau catatan terbimbing merupakan strategi pembelajaran, yang pelaksanaannya guru membuatkan suatu bagan atau skema atau pola yang lain yang dapat membantu anak didik dalam membuat catatan-catatan ketika guru menyampaikan materi pelajaran (Djamarah, 2010:400 ).