LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar Lembar Pengamatan yang digunakan (Mckenzie & Yoshida 2009) 59
Lampiran 2. Gambar pedoman penentuan penutupan lamun dan algae (McKenzie & Yoshida 2009) 60
61 Lampiran 3. Data hasil pengukuran panjang daun lamun pada metode Plugs. a. Panjang daun Halodule uninervis no. panjang daun baru (cm) plug 12 Mar 09 20 Mar 09 27 Mar 09 17 Apr 09 1 3,05 1,62 1,33 2,87 5,43 - - - 2 1,16 1,91 - - 2,37-1,95 2,87 3 7,01-1,61 - panjang daun lama (cm) 12 Mar 09 20 Mar 09 27 Mar 09 17 Apr 09 5,63 4,78 4,85 2,33 1 6,81 10,09 3,53 3,15 4,75 3,94 - - 2 5,96 1,16 - - 3 - - - - b. Panjang daun Thalassia hemprichii no. plug 4 5 6 panjang daun baru (cm) 12 Mar 09 20 Mar 09 27 Mar 09 17 Apr 09 4,86 9,43 - - 3,42 3,34 2,91 4,43 1,82 4,5 7,24 9,51 5,48 7,79 1,1 3,21 1,33 2,51 4,07-5,1 4,07 2,51-3,33 4,88 1,84 - panjang daun lama (cm) 12 Mar'09 20 Mar'09 27 Mar'09 17 Apr 09 4-2,89 5,8-5 4,46 3,88 - - 8,02 - - - 6 5,31 2,7 2,91 1,5
62 Lampiran 4. Data hasil pengamatan transplantasi lamun dengan metode TERFs (4a dan 4b). 4a. Jumlah tunas lamun transplantasi pada setiap unit TERFs Thalassia hemprichii Frame 20 Mar 09 17 Apr 09 23 Mei 09 21 Juni 09 1 9 3 0 0 2 10 9 10 0 3 3 0 0 0 4 7 14 2 12 5 24 22 26 17 6 22 25 10 13 7 10 10 13 17 8 25 21 23 6 9 16 16 26 20 10 26 30 36 35 total 152 150 146 120 Cymodocea rotundata 1 6 2 0 0 2 4 4 0 0 3 5 0 0 0 4 4 0 0 0 5 5 5 0 0 6 0 0 0 0 7 0 0 0 0 8 12 0 0 0 9 8 10 0 3 10 10 22 0 0 total 54 43 0 3 Syringodium isoetifolium 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 5 0 0 0 0 6 0 0 0 0 7 2 4 0 0 8 4 6 9 0 9 0 0 0 6 10 0 0 0 0 total 6 10 9 6
63 Lampran 4. (lanjutan ) 4b. Jumlah daun lamun transplantasi pada setiap frame Thalassia hemprichii Frame 20 Mar 09 17 Apr 09 23 Mei 09 21 Juni 09 1 26 7 0 0 2 24 21 26 0 3 7 0 0 0 4 26 32 7 5 5 69 62 73 46 6 49 57 25 35 7 32 32 35 49 8 67 56 51 17 9 36 36 63 62 10 79 84 111 112 total 415 387 391 326 Cymodocea rotundata 1 13 5 0 0 2 8 9 0 0 3 14 0 0 0 4 7 0 0 0 5 10 10 0 0 6 0 0 0 0 7 0 0 0 0 8 26 0 0 0 9 19 23 0 6 10 27 46 0 0 total 124 93 0 6 Syringodium isoetifolium 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 5 0 0 0 0 6 0 0 0 0 7 3 5 0 0 8 6 8 16 0 9 0 0 0 6 10 0 0 0 0 total 9 13 16 6
64 Lampiran 5. Data hasil pengamatan transplantasi lamun dengan Metode Plugs (5a, 5b dan 5c). 5a. Jumlah unit transplantasi lamun Thalassia hemprichii Line 20 Mar 09 17 Apr 09 23 Mei 09 1 4 2 1 2 5 4 2 3 6 6 4 4 7 3 2 5 6 7 4 6 8 8 4 7 4 5 3 8 9 9 7 9 2 2 1 10 4 5 0 total 55 51 28 Cymodocea rotundata 1 0 0 0 2 0 0 0 3 1 1 0 4 1 1 0 5 1 1 0 6 1 1 0 7 4 4 1 8 2 2 2 9 2 2 1 10 3 1 0 total 15 13 4 Halodule uninervis 1 2 1 0 2 0 1 0 3 0 0 0 4 0 1 1 5 0 0 0 6 0 0 0 7 1 0 0 8 0 0 0 9 0 0 0 10 0 0 0 total 3 3 1
65 Lampiran 5. (lanjutan ) 5b. Jumlah tunas lamun 5c. Jumlah daun lamun Line Thalassia hemprichii 20 Mar 09 17 Apr 09 23 Mei 09 1 21 8 6 2 43 20 13 3 39 30 24 4 54 13 7 5 25 21 19 6 36 30 16 7 16 21 22 8 54 59 46 9 10 7 6 10 10 12 0 total 308 221 159 Cymodocea rotundata 1 0 0 0 2 0 0 0 3 4 5 0 4 8 3 0 5 2 13 0 6 2 3 0 7 32 20 0 8 15 7 4 9 4 5 9 10 11 3 6 total 78 59 19 Halodule uninervis 1 10 9 0 2 0 6 0 3 0 0 0 4 0 6 5 5 0 0 0 6 0 0 0 7 3 0 0 8 0 0 0 9 0 0 0 10 0 0 0 total 13 21 5 Thalassia hemprichii Line 20 Mar 09 17 Apr 09 23 Mei 09 1 10 3 2 2 18 7 5 3 17 12 8 4 22 5 3 5 11 11 9 6 15 14 5 7 6 7 7 8 24 21 15 9 5 5 3 10 4 7 0 total 132 92 57 Cymodocea rotundata 1 0 0 0 2 0 0 0 3 2 2 0 4 4 1 0 5 1 5 0 6 1 1 0 7 16 10 0 8 6 3 2 9 2 2 4 10 5 1 2 total 37 25 8 Halodule uninervis 1 7 3 0 2 0 2 0 3 0 0 0 4 0 2 2 5 0 0 0 6 0 0 0 7 1 0 0 8 0 0 0 9 0 0 0 10 0 0 0 total 8 7 2
66 Lampiran 6. Data hasil pengamatan transplantasi lamun dengan Metode Polybags (6a dan 6b). 6a. Jumlah tunas lamun 6b. Jumlah daun lamun Thalassia hemprichii Polybags 23 Mei'09 20 Juni'09 15 Okt'09 1 2 2 5 2 3 9 6 3 6 2 7 4 3 1 6 5 4 3 0 6 6 6 0 7 6 9 1 total 30 32 25 Halodule uninervis 1 6 6 0 2 10 0 0 3 0 2 0 4 0 0 0 5 0 5 0 6 3 11 0 7 9 7 0 total 28 31 0 Syringodium isoetifolium 1 0 5 0 2 0 0 0 3 3 0 0 4 10 0 0 5 3 2 0 6 0 0 0 7 0 0 0 total 16 7 0 Polybags Thalassia hemprichii 23 Mei'09 20 Juni'09 15 Okt'09 1 8 7 12 2 12 27 20 3 18 3 23 4 12 2 22 5 10 8 0 6 24 18 0 7 27 30 2 total 111 95 79 Halodule uninervis 1 8 16 0 2 35 0 0 3 0 4 0 4 0 0 0 5 0 11 0 6 9 12 0 7 14 10 0 total 66 53 0 Syringodium isoetifolium 1 0 5 0 2 0 0 0 3 6 0 0 4 20 0 0 5 6 4 0 6 0 0 0 7 0 0 0 total 32 9 0
67 Lampiran 7. Data berat kering lamun Berat kering (gram) No. sampel Daun Akar Rhizome 111 0,0247 0,1697 0,3961 112 0,2125 0,1738 0,1633 113 0,0028-0,1005 121 1,3415 1,6227 1,5983 122 0,1333 0,2746 0,3579 123 0,1264 0,7428 0,3756 line 2 No. sampel Daun Akar Rhizome 211 1,8099 2,5739 1,4519 212 0,6701 0,7765 1,7973 213 0,9613 0,9268 1,344 221 0,346 0,4249 0,6523 222 0,106 0,3728 0,8648 223 0,5484 0,252 0,5603 line 3 No. sampel Daun Akar Rhizome 321 1,1051 1,4348 1,7664 322 1,1034 1,0367 1,0527 323 2,6356 0,6176 1,0007 331 1,2199 0,8897 1,6011 332 1,0314 1,0046 1,7651 333 2,2584 1,1301 2,1036
68 Lampiran 8. Baku mutu air laut untuk biota laut (Kepmen LH no.51 tahun 2004) No. Parameter Satuan Baku Mutu FISIKA 1. Kecerahan a m 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kebauan Kekeruhan a Padatan tersuspensi total b Sampah Suhu c Lapisan minyak 5 - NTU - 0 C - coral: >5 mangrove: - lamun: >3 alami 3 <5 coral: 20 mangrove: 80 lamun: 20 nihil 1(4) alami 3(c) coral: 28-30 mangrove: 28-32 lamun: 28-30 nihil 1(5) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. KIMIA ph d Salinitas e Oksigen terlarut (DO) BOD5 Ammonia total (NH 3 -N) Fosfat (PO 4 -P) Nitrat (NO 3 -N) Sianida (CN - ) Sulfida (H 2 S) PAH (Poliaromatik hidrokarbon) Senyawa Fenol total PCB total (poliklor bifenil) Surfaktan (deterjen) Minyak & lemak Pestisida TBT (tributil tin) 7 Logam terlarut Raksa (Hg) Kromium hesavalen (Cr(VI)) Arsen (AS) Kadmium (Cd) tembaga (Cu) Timbal (Pb) Seng (Zn) Nikel (Ni) - 0 / 00 µg/l MBAS µg/l µg/l 7-8,5 (d) alami 3(e) coral: 33-34 (e) mangrove: s/d 34 (e) lamun: 33-34 (e) >5 20 0,3 0,015 0,008 0,5 0,01 0,003 0,002 0,01 1 1 0,01 0,01 0,001 0,005 0,012 0,001 0,008 0,008 0,05 0,05 1. 2. 3. BIOLOGI Coliform (total) g Patogen Plankton MPN/100 ml sel/100 ml sel/100 ml 1000 (g) nihil 1 tidak bloom 5 1. RADIO NUKLIDA Komposisi yang tidak diketahui Bq/l 4
69 Lampiran 8. (lanjutan ) Catatan: 1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode yang digunakan). 2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada, baik internasional maupun nasional. 3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan musim). 4. Pengamatan oleh manusia (visual ). 5. Pengamatan oleh manusia (visual ). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis (thin layer ) dengan ketebalan 0,01mm. 6. Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang dapat menyebabkan eutrofikasi. Pertumbuhan plankton yang berlebihan dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu, kecepatan arus, dan kestabilan plankton itu sendiri. 7. TBT adalah zat antifouling yang biasanya terdapat pada cat kapal. a. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% kedalaman euphotic b. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musiman c. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <2 o C dari suhu alami d. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <0,2 satuan ph e. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5% salinitas rata-rata musiman f. Berbagai jenis pestisida seperti: DDT, Endrin, Endosulfan dan Heptachlor g. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musiman
70 Lampiran 9. Kriteria baku kerusakan dan status padang lamun Lampiran I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 200 Tahun 2004 Tanggal : 13 Oktober 2004 KRITERIA BAKU KERUSAKAN PADANG LAMUN TINGKAT KERUSAKAN LUAS AREA KERUSAKAN (%) Tinggi 50 Sedang 30 49,9 Rendah 29,9 Menteri Negara Lingkungan Hidup, ttd Nabiel Makarim, MPA., MSM. Lampiran II Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 200 Tahun 2004 Tanggal : 13 Oktober 2004 STATUS PADANG LAMUN KONDISI PENUTUPAN (%) BAIK KAYA/SEHAT 60 RUSAK KURANGKAYA/KURANG SEHAT 30 59,9 MISKIN 29,9 Menteri Negara Lingkungan Hidup, ttd Nabiel Makarim, MPA., MSM.
71 Lampiran 10. Gambar berbagai jenis lamun Cymodocea rotundata Thallasia hemprichii Halodule uninervis Syringodium isoetifolium
72 Lampiran 11. Gambar alat-alat yang digunakan dalam penelitian. Alat dasar selam Transek kuadrat berskala Coral boot 50 x 50 cm 2 Rollmeter Termometer Refraktrometer ph stick GPS Alat pengukur DO PVC Corer (d=10 cm)
Lampiran 12. Gambar kawasan rehabilitasi di Pulau Harapan (atas: demplot rehabilitasi padang lamun dan teripang PKSPL-IPB dan bawah: lokasi pengamatan komunitas dan transplantasi lamun) 73
74 Lampiran 13. Gambar kegiatan transplantasi dan pengamatan lamun Donor bibit Lamun Pengambilan bibit lamun Bibit lamun diikatkan pada Frame TERFs Unit TERFs yang sudah dibenamkan Bibit lamun unit Plugs Unit Plugs yang sudah ditanam Unit Polybags yang siap ditanam Pengamatan status lamun Transek kuadrat pengamatan status lamun