BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA SISWA SMA DI KOTA BENGKULU

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BIMBINGAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAYU ADHY TAMA K

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES TO IMPROVE EMOTIONAL INTELLIGENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL THE EFECTIVENESS OF SOCIODRAMA TECHNIQUE TO MINIMIZE HIGH BULLYING BEHAVIOR AT EIGHT GRADE OF SMPN 2 PAPAR ACADEMIC YEAR 2016/2017

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA AKTIF DAN PASIF ORGANISASI KESISWAAN DI SMP NEGERI 2 BINANGUN

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL OLEH: FAJAR KUSUMAJATI K

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

IMPROVEMENT THROUGH EMOTIONAL INTELLIGENCE GROUP COUNSELING SERVICES WITH STUDENTS PSYCHOANALYTIC APPROACH SMP STATE 11 PADANGSIDIMPUAN

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK. Tika Febriyani 1 Syaifuddin Latief 2 Diah Utaminingsih 3

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

E D U K A S I Jurnal Penelitian & Artikel Pendidikan

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Limboto. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah "One Group Pre-Test and

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

PENGARUH BIMBINGAN KLASIKAL TEKNIK CINEMA THERAPY TERHADAP ETIKA PERGAULAN PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KOTA GORONTALO

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

THE EFFECTIVENESS OF GRUP COUNSELING BASED GAMES TO IMPROVE PEER COMMUNICATION SKILLS OF CLASS VIII-E STUDENTS OF SMP NEGERI 1 TALUN IN ACADEMIC YEAR

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA BARU UMM TAHUN 2005/2006

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

Nor Mita Ika Saputri, M.Psi. Dosen Bimbingan dan Konseling, UMTS Padangsidimpuan

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP

Transkripsi:

43 BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA SISWA SMA DI KOTA BENGKULU Aisyah Lubis, Yessy Elita, Vira Afriyati Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu aisyahlubis16@gmail.com, yessyelita@unib.ac.id, vira_afriyati@unib.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap regulasi emosi dalam interaksi siswa dengan teman sebaya. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan Pre Experimental Design. Alternatif pendekatan yang digunakan adalah the one group pretestposttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu yang berjumlah 34 siswa. Sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel adalah 10 siswa. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi emosi meningkat setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama, hal ini ditunjukkan dengan nilai z = -2.803 a dengan taraf signifikansi (2-tailed) sebesar 0.005 yang berarti 0.005<0.05. Temuan ini menunjukkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk meningkatkan regulasi emosi dalam interaksi dengan teman sebaya siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu. Kata kunci: layanan bimbingan kelompok, teknik sosiodrama, regulasi emosi, interaksi teman sebaya THE INFLUENCE OF THE TUTORING SERVICE GROUP BY USING SOCIODRAMA TECHNIQUE TOWARDS THE REGULATION OF EMOTION IN STUDENT INTERACTIONS WITH PEERS AT SMA 3 KOTA BENGKULU ABSTRACT The purpose of this study was to describe the influence of the tutoring services group with the techniques of sociodrama towards the regulation of emotional in student interaction with peers. The method in this research is a method of experimentation with approaches Pre Experimental Design. An alternative approach used was the one group pretest-posttest design. The population in this research is the grad X IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu that add up to 34 students. Sampling used a purposive sampling technique. The number of samples is 10 students. This research data is analyzed using z-test. The results showed that the regulation of emotional escalated after given tutoring service group with sociodrama technique, this is indicated by the value of z = -2.803a a significance level (2-tailed) of 0.005 meaning 0.005 <0.05. This findings that there is an influence of sociodrama technique group tutoring service to improve the regulation of emotion in interaction with peers grade X student of IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu. Keywords: group tutoring service group, sociodrama technique, regulation of emotional, peer interaction

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Regulasi Emosi 44 Pendahuluan Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dan merupakan salah satu tahap perkembangan dalam rentang kehidupan manusia. Perubahan banyak terjadi pada individu yang memasuki masa remaja. Perubahan tersebut meliputi semua aspek perkembangan seperti perubahan fisik, emosional, sosial, moral, dan juga kepribadian (Hurlock, 2002: 206). Siswa merupakan remaja yang sedang dalam proses berkembang ke arah kematangan dan salah satunya adalah kematangan emosional. Menurut Sunarto dan Hartono (2013: 26) menyatakan bahwa emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain. Begitu pula sebaliknya seorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya. Sementara melihat fenomena yang ada saat ini, remaja sering kali dihadapkan dengan berbagai masalah yang menyangkut aspek emosi. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan siswa dalam menjalankan perubahan pada masa remaja. permasalahan tersebut seperti, kasus yang diperoleh melalui media elektronik dan media massa diantaranya yaitu bullying dan aksi berperilaku kasar di media sosial (Liputan 6, Kompas, dan Tempo). Kasus-kasus di atas merupakan contoh rendahnya kemampuan regulasi emosi pada diri remaja. Menurut Gross (dalam Anggreiny, 2014: 22), bahwa regulasi emosi adalah strategi yang dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar untuk mempertahankan, memperkuat atau mengurangi satu atau lebih aspek dari respon emosi yaitu pengalaman emosi dan perilaku. Seseorang yang memiliki regulasi emosi dapat mempertahankan atau meningkatkan emosi yang dirasakan baik positif maupun negatif. Menurut Sulistyo (2014: 3-4) regulasi emosi adalah kemampuan individu untuk memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi emosi yang muncul untuk mencapai tujuan yang meliputi kemampuan mengatur perasaan, reaksi fisiologis, cara berfikir seseorang, dan respon emosi (ekspresi wajah, tingkah laku dan nada suara) sehingga dapat diekspresikan secara tepat dengan lingkungan. Rendahnya kemampuan regulasi emosi pada remaja sering kali menyebabkan remaja cendrung mengalami pertikaian, stres dan bahkan tidak jarang remaja akan mengalami depresi sedangkan remaja yang mampu mengelola

45 emosinya akan membantu mereka mengatasi stres dalam kehidupannya dan sebagai bekal awal remaja dalam menghadapi kehidupan mendatang dengan bekal kesehatan mental (Fitriani dan Alsa, 2015: 150). Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di SMA Negeri 3 Kota Bengkulu, peneliti juga memperoleh beberapa informasi yaitu masih banyak siswa yang belum mampu menjalankan tugas perkembangan sesuai masa remaja seperti hubungan yang terjalin kurang baik antar teman sebaya, melawan guru, kurang sopan, melakukan bullying dengan teman sebaya, dan kurang mampu beradaptasi dengan teman sebayanya. Siswa juga belum mampu memperoleh kematangan yang sesuai dalam dirinya terutama dari aspek emosional dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Menurut Suwatra dan Desia (2013: 152) menyatakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan kelompok dari orangorang yang seusia dan memiliki status sama, dengan siapa seseorang umumnya berhubungan atau bergaul. Interaksi seorang siswa dengan teman sebayanya merupakan hal yang sangat penting, karena dari interaksi tersebut siswa mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam bidang sosial dan cara berinteraksi dengan orang lain. Menurut Krisnamurti (2013: 25-26) bahwa interaksi teman sebaya adalah hubungan timbal balik antara dua individu atau lebih dengan tingkat umur yang berdekatan maupun tingkat kedewasaan yang hampir sama yang saling mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku atau sebaliknya. Berdasarkan penjelasan di atas diketahui beberapa masalah diantaranya terdapat siswa di SMA Negeri 3 Kota Bengkulu yang mengalami kemampuan regulasi emosi rendah sehingga terjadi interaksi yang tidak baik antara teman sebaya, bullying, kurang mampu beradaptasi dan bahkan terjadi pertikaian diantara siswa sehingga penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Regulasi Emosi dalam Interaksi dengan Teman Sebaya Siswa SMA Negeri 3 Kota Bengkulu. Layanan bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, mampu menyelesaikan permasalahan dan mengambil keputusan secara mandiri, berkembang secara optimal dalam bidang

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Regulasi Emosi 46 pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma yang berlaku. Salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling sebagai upaya untuk mengatasi kemampuan regulasi emosi dalam interaksi dengan teman sebaya siswa adalah layanan bimbingan kelompok. Menurut Tohirin (2013: 164) layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan bagi masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan. Menurut Rusman (2009: 13) bahwa bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan kepada individu melalui dinamika kelompok dengan berbagi pengalaman dalam upaya pengembangan wawasan, sikap dan/atau keterampilan yang diperlukan dalam upaya mencegah timbulnya masalah atau dalam upaya pengembangan pribadi. Romlah (2001: 13) menyatakan bahwa tujuan bimbingan kelompok yaitu untuk membantu individu menemukan dirinya sendiri, mengarahkan dan dapat menyesuikan diri dengan lingkungannya. Dalam layanan bimbingan kelompok terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membantu permasalahan yang dialami siswa salah satunya adalah teknik sosiodrama. Teknik sosiodrama merupakan teknik yang tepat digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan regulasi emosi siswa dalam interaksi dengan teman sebaya. Menurut Sanjaya (2012: 160-161) bahwa sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Melalui teknik sosiodrama, sebagai strategi pemecahan masalah yang dialami oleh siswa dapat meningkatkan regulasi emosi karena siswa akan diarahkan untuk mengembangkan sikap kritis terhadap tingkah laku atau perbuatan yang harus diambil/ jangan diambil dalam situasi tertentu menyangkut regulasi emosi. Menurut Winkel (2004: 470) sosiodrama adalah salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yaitu teknik bermain peran (role playing) dengan cara

47 mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial. Selain itu siswa juga diarahkan mengembangkan sikap empati dalam dirinya yaitu dimana siswa akan memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang lain serta pengertian sosial yakni mengetahui bagaimana dunia sosial bekerja (Goleman dan Daniel, 2007: 114). Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan pendekatan Pre Exsperimental Design. Pre Expereimental Design, merupakan desain sungguh-sungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Alternatif pendekatan Pre Exsperimental Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah the one group pretest-posttest designyaitu terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan (Sugiyono, 2011: 73). Penelitian ini dilakukan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan sebelum teknik sosiodrama. Pengukuran kedua dilakukan setelah teknik sosiodrama dilakukan kepada subjek penelitian. Dantes (2012: 94) juga menyatakan bahwa dalam eksperimen harus terdapat perlakuan (treatment), yaitu sesuatu yang mungkin menjadi penyebab. Sedangkan efek perlakuan itu adalah hasil (outcome).desain tersebut digambarkan sebagai berikut : Keterangan : O1 X O2 O1 X O2 = Pengukuran sebelum teknik sosiodrama dilakukan kepada subjek. = Teknik sosiodrama. = Pengukuran sesudah teknik sosiodrama kepada subjek. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 siswa dengan kriteria memiliki regulasi emosi rendah dalam interaksi dengan teman sebaya. pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: 218-219). Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan model skala Likert. Menurut Sugiyono (2011: 93) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala Likert, variabel dijadikan sebagai aspek yang akan diukur selanjutnya

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Regulasi Emosi 48 dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitemaitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap aitem pertanyaan yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Penilaian skala Likert dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut: Tabel 1. Skala Likert No Pernyataan Pilihan/ Favorable Unfavorable Jawaban (+) (-) 1. SS 5 1 2. S 4 2 3. KS 3 3 4. TS 2 4 5. STS 1 5 Keterangan : SS : Sangat Sesuai S : Sesuai KS : Kurang Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai TS : Tidak Sesuai Teknik analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, daya beda aitem dan uji hipotesis. Pada pengujian reliabilitas diperoleh Cronbach s Alpha sebesar 0.801. Hasil dan Pembahasan Analisis hasil pre-test dan post-test regulasi emosi siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu. Tabel 2. Penentuan Kategori Skor Kategori 84 Sangat Tinggi 76-83 Tinggi 67-75 Sedang 51-66 Rendah 50 Sangat Rendah Pre-test Hasil pre-test yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3. Frekuensi Pre-test Interval Frekuensi Kategori 84 - Sangat Tinggi 76-83 - Tinggi 67-75 8 Sedang 51-66 2 Rendah 50 - Sangat Rendah Total 10 Berdasarkan hasil pre-test diperoleh kategori yang memiliki regulasi emosi rendah sebanyak 2 orang dengan persentase 20% dan interval 51-66. Regulasi emosi dengan kategori sedang sebanyak 8 orang

49 siswa dengan persentase 80% dan interval mengalami peningkatan skor dengan 67-75. Rata-rata (mean) yang diperoleh sebesar 69,8. Sampel yang temasuk dalam kategori regulasi emosi persentase 10% dan sebesar 84. Uji Hipotesis rata-rata (mean) rendah dan sedang akan diberikan perlakuan (treatment) berupa bimbingan Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis Postest - Pretest kelompok dengan teknik sosiodrama. Post-test Setelah melakukan post-test dengan Z Asymp. Sig. (2- tailed) -2.803 a.005 memberikan angket kepada sepuluh orang siswa, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4. Frekuensi Post-test Berdasarkan taraf signifikansi (2- tailed) > 0.05 maka Ho diterima. Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikan sebesar 0.005 yang berarti 0.005 < 0.05 Interval Frekuensi Kategori sehingga Ho ditolak, Ha diterima. Oleh 84 4 Sangat Tinggi 76-83 5 Tinggi 67-75 1 Sedang 51-66 - Rendah 50 - Sangat Rendah Total 10 karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk meningkatkan regulasi emosi dalam interaksi dengan teman sebaya siswa kelas X IIS 5 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil post-test diperoleh hasil peningkatan regulasi emosi siswa yang semula berada dalam kategori rendah dan sedang. Peningkatan yang terjadi yaitu 5 siswa menjadi berada pada kategori tinggi yaitu memperoleh persentase sebesar 50 % dengan interval 76-83 dan 4 siswa pada kategori sangat tinggi yaitu memperoleh persentase sebesar 40 % dengan interval Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan regulasi emosi dalam interaksi siswa dengan teman sebaya yang dialami sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama, ditemukan 2 siswa dalam 84 dan 1 siswa pada kategori sedang yaitu

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Regulasi Emosi 50 kategori rendah dan 8 siswa dalam kategori sedang dengan rata-rata (mean) sebesar 69,8. Sehingga kemampuan regulasi emosi siswa dalam interaksi teman sebaya dikatakan berada pada kategori rata-rata rendah. 2. Kemampuan regulasi emosi dalam interaksi siswa dengan teman sebaya setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama yang pada awalnya berada 2 siswa dikategori rendah meningkat menjadi tinggi dan sangat tinggi dan 8 siswa berada pada kategori sedang meningkat menjadi kategori tinggi, sangat tinggi dan 1 siswa berada pada kategori sedang, tetapi mengalami peningkatan nilai dengan rata-rata (mean) sebesar 84. Sehingga terjadi pengaruh regulasi emosi dalam interaksi siswa dengan teman sebaya berada pada kategori rata-rata tinggi. Peningkatan dari sebelum diberikan layanan dan sesudah layanan diperoleh rata-rata (mean) sebesar 14,2. 3. Ada pengaruh dari perlakuan (treatment) menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi siswa dalam interaksi siswa dengan teman sebaya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil analisis data yang menyebutkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat peningkatan kemampuan regulasi emosi dalam interaksi siswa dengan teman sebaya setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Daftar Pustaka Anggreiny, Nila. (2014). Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) untuk Meningkatkan Regulasi Emosi pada Remaja Korban Kekerasan Seksual. Tesis. Magister Psikologi Profesi Kekhususan Klinis Anak : Universitas Sumatera Utara. Fitriani, Yulia & Alsa, Asmadi. (2015). Relaksasi Autogenik untuk Meningkatkan Regulasi Emosi pada Siswa SMP ISSN : 2407-7801 di UGM, Journal of Psychology, Vol. 1, No. 3 : 149-162. Goleman & Daniel. (2007). Social Intelligence: Ilmu Baru tentang Hubungan Antar Manusia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hurlock, Elizabeth B. (2002). Psikologi Perkembangan edisi ke-5. Jakarta : Erlangga. Krisnamurti, Ria. (2013). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Interaksi Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Emosi Siswa Kelas VB SD Negeri Pujokusuman 1 Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan : Universitas Negeri Yogyakarta.

51 Romlah, Tatiek. (2001). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang : Universitas Negeri Malang. Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan cetakan ke-2. Jakarta : Kencana Media Group. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sulistyo, Ery. (2014). Hubungan Antara Regulasi Emosi dengan Kecemasan Menghadapi Pertandingan. Skripsi. Fakultas Psikologi : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sunarto, H & Hartono, Agung. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta. Suwatra & Desia. (2013). Sosiologi Pendidikan. Singaraja : Undiksha. Tohirin. (2013). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi). Jakarta : Grafindo Persada. Wingkel. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.