Disampaikan dalam Persiapan Asistensi Sakip Barenlitbang Kota Malang Malang, 11 April Oleh : Sugeng Widodo, AP, MM Inspektorat Kota Malang

dokumen-dokumen yang mirip
TEMPLATE KERTAS KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA SKPD kota TAHUN 2010 Y T a b c d e HITUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

A. PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 11.a TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

KERTAS KERJA EVALUASI (KKE) SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAK SKPD PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

PEDOMAN EVALUASI INTERNAL ATAS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 1-C TAHUN <2017 TENTANG

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas d

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGELOLAAN ENERGI, SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA MAHKAMAH AGUNG DAN PENGADILAN TINGKAT BANDING SELURUH LINGKUNGAN PERADILAN BAB I PENDAHULUAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 12 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

PELAKSANAAN EVALUASI SISTEM AKIP (PERMENPAN-RB No. 12/2015)

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SOPPENG BUPATI SOPPENG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN TEKNIS EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 50

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Mewujudkan instansi pemerintah yang (lebih) akuntabel terhadap kinerjanya. Perencanaan. Kinerja. (Renstra,RKT dan Penetapan Kinerja SAKIP.

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG

2011, No Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEDOMAN EVALUASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PERCEPATAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap kinerja Kantor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

oaaaimahmaiffli^^ PT?PTrmcT?iTiTTTTV?m[n]m;V.'/ii um _ GHIQIIDma3!ZESEC] /MoatiiMDnnani

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 1 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,52

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 55

-5- Kerangka kerja evaluasi atas implementasi SAKIP secara umum digambarkan sebagai berikut:

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) 1

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 15,44

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN EVALUASI TERHADAP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

KERTAS KERJA PENILAIAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KATEGORI

Mewujudkan instansi pemerintah yang (lebih) akuntabel terhadap kinerjanya. Ananda Juarsa - Kemenpan dan RB

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

Transkripsi:

Disampaikan dalam Persiapan Asistensi Sakip Barenlitbang Kota Malang Malang, 11 April 2018 Oleh : Sugeng Widodo, AP, MM Inspektorat Kota Malang 1

1. PP No. 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3. SK Menpan No. Kep-135/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi LAKIP. 4. Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan kinerja 5. Permenpan dan RB No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Implementasi SAKIP. 2

1. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Menilai dan pemeringkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 3. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah; 4. Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi 3

No Komponen Bobot Sub Komponen 1 Perencanaan Kinerja 30% a. Rencana Strategis (10%), meliputi: Pemenuhan Renstra (2%), Kualitas Renstra (5%) dan Implementasi Renstra (3%) b. Perencanaan Kinerja Tahunan (20%), meliputi Pemenuhan RKT (4%), Kualitas RKT (10%) dan Implementasi RKT (6%). 2 Pengukuran Kinerja 25% c. Pemenuhan pengukuran (5%) d. Kualitas Pengukuran (12,5%) e. Implementasi pengukuran (7,5%) 3 Pelaporan Kinerja 15% f. Pemenuhan pelaporan (3%) g. Kualitas pelaporan (7,5%) h. Pemanfaatan pelaporan (4,5%) 4 Evaluasi Internal 10% i. Pemenuhan evaluasi (2%) j. Kualitas evaluasi (5%) k. Pemanfaatan hasil evaluasi (3%) 5 Capaian Kinerja 20% l. Kinerja yang dilaporkan (output) (5%) Total 100% m. Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%) n. Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%) 4

No. Predikat Nilai absolut Interpretasi Karakteristik Instansi 1. AA >90-100 Sangat Memuaskan Berkinerja sangat tinggi, dan sangat akuntabel. Sistem Akuntabilitas sudah menjadi budaya kerja. 2. A >80-90 Memuaskan Memimpin perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel 3. BB >70-80 Sangat Baik, dan perlu sedikit perbaikan Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal. 4. B >60-70 Baik, dan perlu sedikit perbaikan Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan. 5. CC >50-60 Cukup Memadai Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar.. 6. C >30-50 Kurang Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar. 5

ASPEK YANG DIEVALUASI PEREN- CANAAN KINERJA EVALUASI KINERJA Action Plan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA Check PELA- PORAN KINERJA Do PENGU- KURAN KINERJA CAPAIAN KINERJA 6

7

8

Teknik evaluasi Teknik evaluasi : cara/alat/metode yang digunakan untuk pengumpulan dan analisi data. Berbagai teknik evaluasi dapat dipilih untuk digunakan dalam evaluasi AKIP. Teknik yang digunakan harus dapat mendukung tercapaianya tujuan dilakukannya evaluasi. Teknik pengumpulan data antara lain: kuisioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi atau kombinasi beberapa teknik tersebut. Teknik analisis data antara lain: telaahan sederhana, berbagai analisis dan pengukuran, metode statistik, pembandingan, analisis logika program dan sebagainya. 9

PENILAIAN Setiap sub-komponen akan dibagi kedalam beberapa pernyataan sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen tersebut. Setiap pertanyaan/pernyataan akan dijawab dengan ya/tidak atau a/b/c atau a/b/c/d/e. Jawaban ya diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan yang langsung dapat dijawab ya atau tidak. Jawaban a/b/c/d/e dan a/b/c diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang menggunakan skala ordinal. Setiap jawabannya Ya akan diberikan nilai 1 sedangkan jawaban Tidak maka akan diberikan nilai 0. Untuk jawaban a/b/c/d/e dan a/b/c, penilaian didasarkan pada judgement evaluator dan memperhatikan petunjuk pelaksanaan evaluasi (lembar kriteria evaluasi). Dalam memberikan penilaian ya atau tidak maupun a/b/c/d/e, evaluator harus menggunakan professional judgement-nya dengan mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi pada setiap kriteria, dan didukung dengan suatu kertas kerja evaluasi. 10

PENILAIAN SASARAN Sasaran yang disajikan dalam dokumen perencanaan hendaknya telah berorientasi hasil dengan Kriteria isebagai berikut: berkualitas outcome atau output penting bukan proses/kegiatan menggambarkan kondisi atau output penting yang ingin diwujudkan terkait dengan isu strategis organisasi Yang dilakukan penilaian meliputi sasaran Pada dokumen RPJMD/Renstra dan Penetapan Kinerja (PK) di tingkat Pemda dan SKPD yang disampling Dituangkan dalam KKE 2A dan KKE 2B 11

PENILAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Kriteria indikator kinerja yang baik adalah memenuhi unsur SMART Spesific: Tidak berdwimakna Measureable: Dapat diukur, dapat diidentifikasi satuan atau parameternya Achievable: Dapat dicapai, relevan dengan tugas fungsinya (domainnya) dan dalam kendalinya (contollable) Relevance: Terkait langsung dengan (merepresentasikan) apa yang akan diukur Timebound: Mengacu atau menggambarkan kurun waktu tertentu Cukup: Indikator harus cukup jumlahnya untuk mewakili terwujudnya tujuan yang dimaksud Yang dilakukan penilaian meliputi indikator sasaran Pada dokumen RPJMD/Renstra ; PK dan IKU di tingkat Pemda dan SKPD Dituangkan dalam KKE 3A dan KKE 3B 12

Skala ordinal penilaian KKE 2A S KKE 2B S Sasaran telah berorientasi hasil : a. apabila lebih dari 90% sasaran dalam Renstra telah berorientasi hasil; b. apabila 75%< berorientasi hasil < 90%; c. apabila 40%< berorientasi hasil <75%; d. apabila 10% < berorientasi hasil<40% e. apabila sasaran yg berorientasi < 10% KKE 3A IK KKE 3B IK Indikator kinerja sasaran (outcome dan output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik : a. apabila lebih dari 90% indikator tujuan dalam Renstra telah memenuhi kriteria SMART dan Cukup; b. apabila 75%< Indikator SMART< 90%; c. apabila 40%< Indikator SMART<75%; d. apabila 10%< Indikator SMART<40% e. apabila indikator yang SMART < 10% 13

SARAN UNTUK EVALUATOR PAHAMI DENGAN SEKSAMA LEMBAR KRITERIA EVALUASI AKIP YG DISAJIKAN DALAM TEMPLATE EVALUASI AKIP (SHEET PENJELASAN DAERAH) LAKUKAN EVALUASI BEDASARKAN LEMBAR KRITERIA EVALUASI TERSEBUT 14

PENGORGANISASIAN 1. Pengorganisasian evaluasi pada tingkat Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota sepenuhnya dikendalikan oleh Kementerian PAN dan RB, dan pada tingkat unit kerja dilakukan oleh Inspektorat Jenderal/ Inspektorat/ Inspektorat daerah atau tim khusus yang dibentuk oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan informasi evaluasi oleh Kementerian PAN dan RB. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian evaluasi, seperti: penanggung jawab evaluasi, mekanisme penerbitan surat tugas, penerbitan laporan hasil evaluasi tetap mengikuti kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian PAN dan RB. 3. Kementerian PAN dan RB melakukan sosialisasi juklak evaluasi dan memonitor pelaksanaan evaluasi. 15

16

KRITERIA EVALUASI KOMPONEN /SUB KOMPONEN 17

A.1PERENCANAAN STRATEGIS (12.5%) PEMENUHAN RENSTRA (2.5%) Dokumen RPJMD/Renstra telah ada Dokumen Renstra SKPD telah ada Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat visi, misi, dan program. Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat tujuan Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat indikator kinerja tujuan Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat target jangka menengah Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat sasaran Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat indikator kinerja sasaran Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat target tahunan RPJMD/Renstra telah menyajikan IKU KUALITAS RENSTRA (6.25%) Tujuan telah berorientasi hasil Sasaran telah berorientasi hasil Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan Indikator kinerja tujuan (outcome) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik Indikator kinerja sasaran (outcome dan output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik Target kinerja ditetapkan dengan baik Dokumen RPJMD/Renstra telah selaras dengan Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya Dokumen RPJMD/Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi/latar belakang pendirian) IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%) Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Dokumen Renstra unit kerja Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Dokumen RPJMD/Renstra telah direviu secara berkala 18

A.2 PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (22,5%) PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (4,5%) Dokumen perencanaan kinerja tahunan telah ada Dokumen perencanaan kinerja tahunan SKPD telah ada Dokumen perencanaan kinerja telah memuat sasaran, program, indikator kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan Dokumen PK telah ada Dokumen PK SKPD telah ada Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui Dokumen PK telah memuat sasaran, indikator kinerja, dan target jangka pendek PK telah menyajikan IKU KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (11.25%) Sasaran telah berorientasi hasil Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik Target kinerja ditetapkan dengan baik Dokumen PK telah selaras dengan dokumen PK atasannya dan Dokumen RPJMD/Renstra Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi) IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (6.75%) Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk mengukur keberhasilan Penetapan Kinerja telah dimonitor pencapaiannya secara berkala Penetapan Kinerja telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan 19

PEMENUHAN PENGUKURAN (4%) B. PENGUKURAN KINERJA (20%) Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal IKU unit kerja telah ada Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja KUALITAS PENGUKURAN (10%) IKU telah dapat diukur secara obyektif IKU telah menggambarkan hasil IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur IKU telah cukup untuk mengukur kinerja IKU telah diukur realisasinya IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan diukur Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya Indikator kinerja sasaran unit kerja telah selaras dengan indikator kinerja IP Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja IKU telah direviu secara berkala Pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala 20

PEMENUHAN PELAPORAN (3%) LAKIP telah disusun LAKIP unit kerja telah disusun LAKIP telah disampaikan tepat waktu LAKIP unit kerja telah disampaikan tepat waktu LAKIP telah disertai dengan softcopy LAKIP unit kerja telah disertai dengan softcopy LAKIP telah diupload ke dalam website LAKIP unit kerja telah diupload ke dalam website LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (8%) LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja di bawahnya C. PELAPORAN KINERJA (15%) LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4%) Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan kinerja Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian kinerja 21

D. EVALUASI INTERNAL (10%) PEMENUHAN EVALUASI (2%) Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja Terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya Evaluasi program telah dilakukan Evaluasi akuntabilitas kinerja atas unit kerja telah dilakukan Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan KUALITAS EVALUASI (5%) Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan dengan menggunakan pedoman/juklak evaluasi yang selaras dengan pedoman/juklak evaluasi Menpan Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang berkompetensi Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja telah disupervisi dengan baik melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan bertahap Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja menggambarkan akuntabilitas kinerja yang dievaluasi Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja memberikan penilaian atas akuntabilitas kinerja masing-masing unit kerja Evaluasi akuntabilitas kinerja telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerja yang dapat dilaksanakan Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan PEMANFAATAN EVALUASI (3%) Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjuti untuk perbaikan perencanaan Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjuti untuk perbaikan penerapan manajemen kinerja Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjuti untuk mengukur keberhasilan unit kerja Hasil evaluasi programtelah ditindaklanjuti untuk perbaikan perencanaan Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti untuk perbaikan kinerja 22

E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%) KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%) Target dapat dicapai Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (5%) Target dapat dicapai Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan BENCHMARK KINERJA (5%) Kinerja Bidang Kesehatan Kinerja Bidang Pendidikan Kinerja Bidang Ketenagakerjaan Kinerja Bidang Sosial Kinerja Bidang Ekonomi KINERJA DARI PENILAIAN STAKEHOLDER (5%) Kinerja Pengelolaan Keuangan Kinerja Manajemen Internal Kinerja dari Penilaian Instansi Pemerintah Lainnya Kinerja Transparansi Kinerja/Penghargaan Lainnya 23

24