PENGEMBANGAN INSTRUMEN COMPUTERIZED TWO TIER MULTIPLE CHOICE (CTTMC) UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

KELAYAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK PADA MATERI ASAM- BASA DAN KESETIMBANGAN KELARUTAN

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA MELALUI TWO-TIER TEST

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2

INSTRUMEN TWO TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETRAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS XI

MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS VALIDITAS ISI COMPUTERIZED TWO-TIER MULTIPLE CHOICE UNTUK MENGUKUR LITERASI SAINS SISWA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDETEKSI MISKONSEPSI KESETIMBANGAN KIMIA PADA PESERTA DIDIK SMA

Analisis Kesalahan Konsep Siswa SMA pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDETEKSI MISKONSEPSI KESETIMBANGAN KIMIA PADA PESERTA DIDIK SMA

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PELATIHAN GURU KIMIA SMA DALAM MENGEMBANGKAN TES JENIS TESTLET DAN PROFIL INDIVIDU UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS

IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER DAN MANFAATNYA DALAM MENGUKUR KONSEPSI KIMIA SISWA SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENDETEKSI KESULITAN BELAJAR KIMIA KELAS X MENGGUNAKAN MODEL TESTLET

Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN THREE TIER TEST SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI MAHASISWA PADA KONSEP OPTIK. Hebron Pardede

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nur Annisa, 2013

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

MISKONSEPSI DAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN LEMAK MELALUI PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) KIMIA SMA/MA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LAJU REAKSI

ANALISIS BAHAN AJAR KIMIA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KELARUTAN BERDASARKAN SINTAKS MODEL POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Esa Fauziah, 2013

C. Prosedur Penelitian Secara garis besar, alur penelitian yang dilakukan dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011

2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER MULTIPLE CHOICE UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

ANALISIS VALIDITAS ISI INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE (TTMC) UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM MENGGUNAKAN TEKNIK CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) TERMODIFIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indah Rizki Anugrah, Mengungkap Miskonsepsi Topik Stoikiometri Pada Siswa Kelas X Melalui Tes Diagnostik Two-Tier

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

Zaki Dayatul Akbar 1, Herdini 2, Abdullah 3 No.

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA

*Keperluan korespondensi, HP ,

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profil miskonsepsi siswa sma pada materi hidrokarbon menggunakan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. pengembangan (Development Research, DR). Hal ini sesuai dengan tujuan

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIC MULTIPLE CHOICE BERBANTUAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN

MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tes Berbasis Multimedia untuk Mengevaluasi Pemahaman Konsep Kimia 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sains untuk Membangun Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA MA NEGERI WLINGI DALAM MEMAHAMI MATERI INDIKATOR DAN ph LARUTAN ASAM-BASA

2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

2015 PENGEMBANGAN DAN VALIDASI VIRTUAL TEST UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL KONSEPSI MAHASISWA PADA MATERI KINEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. hukum, prinsip dan teori. Materi kimia yang sangat luas menyebabkan kimia

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM PHP MySQL PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA SMA KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

MENGGALI PEMAHAMAN AWAL MAHASISWA TINGKAT I PADA MATERI LAJU REAKSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO TIER

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA SMA SEKECAMATAN KAPUAS TENTANG GERAK MELINGKAR BERATURAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

PENGARUH LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI LAJU REAKSI

EVALUASI BERBASIS PENDEKATAN SISTEMIK PADA PEMBELAJARAN KIMIA. Marfuatun Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi, diartikan sebagai suatu upaya penyelidikan yang

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

Journal of Innovative Science Education

Education and Human Development Journal, Vol. 02. No. 01, April 2017

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK BERFORMAT FOUR-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA TOPIK USAHA DAN ENERGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Ketika konsepsi siswa ada yang berbeda dari yang biasa diterima, dalam Tan (2005) hal itu disebut alternative frameworks, misconceptions, student

Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke Volume 6 Nomor ISSN :

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI TWO TIER MULTIPLE CHOICE QUESTION UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMORI PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA CHEM PUZZLE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

1. BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keyword: four-tier multiple choice, level of understanding, chemical bonding.

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 PENGEMBANGAN INSTRUMEN COMPUTERIZED TWO TIER MULTIPLE CHOICE (CTTMC) UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA Titin Satriana 1, Sri Yamtinah 1, Nurma Yunita Indriyanti 1 dan Satria Wijaya 1 1 Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 Email Korespondensi: satrianatitin@rocketmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian computerized two tier multiple choice (CTTMC) yang memiliki validitas sesuai kriteria soal yang baik untuk mendeteksi miskonsepsi siswa pada materi kesetimbangan kimia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Penelitian ini menggunakan model Akker yang terdiri atas empat tahap, yakni pemeriksaan pendahuluan (preliminary investigation), penyesuaian teoritis (theoritical embedding), uji empiris (empirical testing), serta proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation, analysis and reflection on process and outcome). Indikator soal yang dikembangkan dirumuskan melalui focus group discussion (FGD), yang terdiri dari 3 indikator konsep kesetimbangan kimia. Jumlah soal yang dikembangkan sebanyak 15 soal dan masingmasing memiliki indikator tier 1 dan tier 2. Hasil uji validasi ahli menunjukkan bahwa soal yang dikembangkan valid. Kata Kunci: validitas, empiris, refleksi Pendahuluan Miskonsepsi didefinisikan sebagai persepsi terhadap fenomena yang terjadi di dunia nyata yang tidak sesuai dengan penjelasan ilmiah terhadap fenomena (H. Modell, 2005). Miskonsepsi berarti konsep apapun yang berbeda dari pemahaman ilmiah yang umum diterima dari istilah tersebut. Setelah diintegrasikan ke dalam struktur kognitif siswa, miskonsepsi ini mengganggu pembelajaran selanjutnya. Siswa kemudian dibiarkan menghubungkan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang sudah memiliki pengetahuan yang tidak tepat. Dengan demikian, informasi baru tidak dapat dihubungkan secara tepat dengan struktur kognitif mereka, sehingga akan terjadi pemahaman yang lemah terhadap suatu konsep. Miskonsepsi dalam fisika dan biologi telah dipelajari secara lebih intensif. Dengan demikian, miskonsepsi dalam bidang kimia merupakan bidang strategis untuk diteliti. Sebagian besar miskonsepsi yang telah diidentifikasi mengungkapkan pemahaman yang lemah tentang model materi yang saat ini diterima (Nakhleh, 1992). Konsep-konsep kimia yang diajarkan di SMA adalah konsep-konsep yang saling berkaitan, sehingga pemahaman konsep di awal sangat berpengaruh terhadap pemahaman konsep selanjutnya. Berdasarkan data hasil observasi siswa SMA kelas XI di Surakarta, stoikiometri atau perhitungan kimia menempati peringkat pertama yang termasuk materi sulit bagi siswa dengan 45 %, setelah itu asam basa dengan persentase 32% dan kemudian termokimia 25%. Asam basa, termokimia, kesetimbangan kimia, dan laju reaksi yang merupakan materi setelah stoikiometri. Materi kesetimbangan kimia mencakup konsep terdefinisi, konsep abstrak, hitungan matematis, dan grafik. Dalam mempelajari kesetimbangan kimia, siswa dituntut untuk menguasai beberapa konsep lain yang berkaitan seperti konsep tentang konsentrasi, gas, konsep mol, dan stoikiometri. Banerjee Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2017 81

(2007) mengembangkan tes tertulis untuk mendiagnosis miskonsepsi mahasiswa kimia dan guru di sekolah. Analisis menunjukkan miskonsepsi terkait dengan prediksi kondisi kesetimbangan, tingkat kesetimbangan dan penerapan prinsip kesetimbangan pada kehidupan sehari-hari. Terdapat temuan terkait alasan siswa pada penilaian tes pilihan ganda, yaitu tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat (Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Test) yang membuat bentuk pertanyaan akan lebih efektif dari pertanyaan pilihan ganda. Tingkat pertama dari setiap item pilihan ganda terdiri dari pertanyaan konten yang biasanya memiliki dua sampai empat pilihan. Tingkat kedua dari setiap item berisi seperangkat biasanya empat kemungkinan alasan jawaban diberikan pada bagian pertama. Alasannya terdiri dari jawaban yang tepat, bersama dengan konsepsi dan atau kesalahpahaman para siswa yang teridentifikasi. Alasannya adalah dari tanggapan siswa yang diberikan pada setiap pertanyaan respon terbuka serta informasi yang dikumpulkan dari wawancara dan literatur. Bila lebih dari satu konsepsi alternatif diberikan, ini dimasukkan sebagai respons alasan alternatif yang terpisah. Jawaban siswa untuk setiap item dianggap benar hanya jika pilihan yang benar dan alasan yang benar diberikan. Instrumen diagnostik two tier multiple choice yang telah dilaporkan dalam literatur penelitian pendidikan sains dan menunjukkan bahwa pengembangan dan penggunaannya dapat membuat sebuah kontribusi penting untuk meningkatkan pengajaran, pembelajaran siswa dan mempertahankan minat siswa terhadap konsep sains yang terlibat dengannya (Treagust & Centre, 2001). Akkus & Kadayifci (2011) melakukan penelitian pengembangan TTMC untuk mendeteksi pemahaman konsep siswa sekolah menengah terkait dengan kesetimbangan kimia. Tes sudah disiapkan untuk tujuan mendeteksi pemahaman konseptual siswa dalam topik seperti mendekati setimbang, keadaan setimbang, pergeseran kesetimbangan,serta penambahan gas inert dan katalis. Setiap item tes dianalisis untuk menentukan pemahaman konsep siswa dan mengidentifikasi konsepsi alternatif tentang konsep kesetimbangan kimia. Hasil dari tes tersebut menunjukkan siswa tidak memperoleh pemahaman yang memuaskan pada konsep kesetimbangan kimia.. Sebagian besar tes diagnostik two-tier dilakukan dengan menggunakan metode tradisional dengan paper and pencil test. Dalam konteks pembelajaran, setelah miskonsepsi siswa terdeteksi, mereka akan diberi remedial pembelajaran oleh guru mereka. Di lingkungan e-learning, mendiagnosa miskonsepsi siswa dan memperbaiki konsep alternatif peserta didik masih merupakan dua tugas besar. Penelitian ini menggunakan teknologi informasi untuk mengintegrasikan uji diagnostik two-tier dan tugas remedial pembelajaran untuk mengembangkan sistem e-testing yang disebut Dr System (yaitu, Dr System dapat mendiagnosis kelemahan peserta didik secara online dan menawarkan bahan preskriptif berbasis web yang serupa dengan perilaku diagnostik dokter manusia), dan melakukan tindakan uji pembelajaran untuk mengevaluasi penerapannya (Lai, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian computerized two tier multiple choice (CTTMC) yang memiliki validitas sesuai kriteria soal yang baik untuk mendeteksi miskonsepsi siswa pada materi kesetimbangan kimia. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R & D). Penelitian ini menggunakan model Akker yang terdiri atas empat tahap, yakni pemeriksaan pendahuluan (preliminary investigation), penyesuaian teoritis (theoritical embedding), uji empiris (empirical testing), serta proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation, analysis and reflection on process and outcome). Indikator soal yang dikembangkan dirumuskan melalui focus group discussion (FGD), yang terdiri dari 3 indikator konsep kesetimbangan kimia. Jumlah soal yang dikembangkan sebanyak 15 soal dan masing-masing soal memiliki indikator tier 1 dan tier 2. Validasi ahli pada penelitian ini dilakukan oleh enam orang ahli. Validasi ahli digunakan untuk mengetahui validitas isi instrument. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2017 82

Kriteria validitas soal pada penelitian ini ditentukan dengan formula Aiken, yaitu : V = S / [n* (c-1)] dengan S = n i (r- l 0) Keterangan : V : Indeks Validitas dari Aiken C : Banyaknya kategori (criteria) l 0 : Kategori rendah ni : Banyaknya penilai (raters) yang memiliki kriteria i r : Kriteria ke i n : Jumlah seluruh penilai Nilai V berkisar 0 1 dan kriteria yang digunakan untuk menyatakan sebuah butir soal dikatakan valid secara isi pada jumlah rater (penilai) sebanyak 6 orang berdasarkan tabel Aiken adalah 0,78 (Aiken, 1985). Hasil Penelitian dan Pembahasan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) adalah salah satu bagian dari tahap penyesuaian teoritis (theoritical embedding). Hasil Focus Group discussion (FGD) disajikan dalam Tabel 1. berikut ini : Tabel 1. Skoring pada CTTMC Jawaban Siswa Skor Kategori Tingkat Pemahaman First Tier Second Tier Benar Benar 3 Memahami (M) Benar Salah 2 Miskonsepsi (Mi-1) Salah Benar 1 Miskonsepsi (Mi-2) Salah / Tidak Menjawab Salah/ Tidak Menjawab 0 Tidak Memahami (TM) Dari pedoman penskoran diatas dapat digunakan sebagai pendeteksi miskonsepsi siswa. Selain itu, dengan GRM penguasaan konsep siswa dapat diketahui sehingga dapat disajikan profil siswa dalam hal pemahaman dan miskonsepsi berdasarkan hasil tes CTTMC di atas (Abraham et al., 1992). Penarikan kesimpulan bahwa siswa mengalami miskonsepsi berdasarkan skoring di atas akan dikonfirmasi melalui wawancara mendalam. Perumusan indikator konsep kesetimbangan kimia yang akan menjadi dasar pada perumusan soal CTTMC ini dikaji dari beberapa literatur, diantaranya Berquist and Heikkinen (1990) dan Baneerje (1991). Indikator yang konsep kesetimbangan kimia yang disepakati adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis dan tetapan kesetimbangan 2. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan asas Le Chatelier dan Menjelaskan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menafsirkan data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang serta menyimpulkan pengertian tetapan kesetimbangan Ketiga indikator konsep di atas kemudian dikembangkan menjdi 15 soal, dimana setiap indikator terdiri dari 5 soal. Soal-soal yang dikembangkan kemudian divalidasi oleh 6 orang ahli, hasilnya adalah pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil perhitungan Validitas Aiken No. Soal V Kesimpulan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2017 83

1 0,944444 VALID 2 0,944444 VALID 3 1 VALID 4 1 VALID 5 0,888889 VALID 6 0,944444 VALID 7 1 VALID 8 0,888889 VALID 9 0,944444 VALID 10 0,833333 VALID 11 1 VALID 12 1 VALID 13 0,944444 VALID 14 0,944444 VALID 15 1 VALID Uji coba ahli atau validasi ahli tersebut merupakan bagian dari uji empiris (Empirical Testing). Semakin banyak ahli atau rater maka tingkat objektivitasnya semakin tinggi. Simpulan, Saran, dan Rekomendasi Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa soal two tier multiple choice (TTMC) yang dikembangkan valid. Selanjutnya soal-soal ini akan diinput dalam program komputer yang dikembangkan oleh peneliti, dan kemudian dilakukan uji coba kepada siswa untuk mendeteksi adanya miskonsepsi siswa pada materi kesetimbangan kimia. Kriteria soal yang baik tidak hanya memiliki validitas dan reliabilitas yang memenuhi kriteria. Daya pembeda, indeks pengecoh dan tingkat kesukaran soal yang memenuhi kriteria akan dihitung setelah uji coba kepada siswa. Daftar Pustaka Abraham, M. R., Grzybowski, E. B., Renner, J. W., & Marek, E. A. (1992). Understandings and Misunderstandings of Eighth Graders of Five Chemistry Concepts Found in Textbooks. Journal Of Reseach In Science Teaching, 29(2), 105 120. Aiken, L.R. (1985). Three coefficients for analyzing the reliability and validty of ratings. Educational and Psychological Measurement Akkus, H., & Kadayifci, H. (2011). Development and Application of a Two- Tier Diagnostic Test to Assess Secondary Students Understanding of Chemical Equilibrium. Journal F Baltic Science Education, 10, 146 155. Banerjee, A. C. (1991). Misconceptions of students and teachers in chemical equilibrium Misconceptions of students and teachers in chemical equilibrium. International Journal of Science, 13(August 2013), 37 41. https://doi.org/10.1080/0950069910130411 H. Modell, J. M. and M. P. W. (2005). Helping the learner to learn: The role of uncovering misconceptions. The American Biology Teacher Volume 67. Lai, A. (2007). The Development of Computerized Two-tier Diagnostic Test and Remedial Learning System for Elementary Science Learning. Seventh IEEE International Conference on Advanced Learning Technologies, (Icalt). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2017 84

Nakhleh, M. (1992). Why Some Students Don â TM t Learn Chemistry Chemical Misconceptions. Journal of Chemical Education, 69, 191 196. Treagust, D. F., & Centre, M. E. (2001). Diagnostic assessment in science as a means to improving teaching, learning and retention. UniServe Science Assessment Symposium Proceedings, (1998), 1 9. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2017 85