Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

BAB III PERANCANGAN ALAT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

ANALISIS STEP-UP CHOPPER SEBAGAI TRANSFORMASI R SEBAGAI INTERFACE PHOTOVOLTAIC DAN BEBAN

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

PERANCANGAN BATTERY CHARGE CONTROL UNIT (BCCU) UNTUK APLIKASI SOLAR HOME SYSTEM (SHS)

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

Rancang Bangun Inverter Multipulsa untuk Beban Penerangan Rumah Tangga Jenis Lampu Pijar

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN KONVERTER BUCK BOOST MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK UNIVERSITAS TELKOM

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

Pengendali Intensitas Lampu Ruangan Berbasis Arduino UNO Menggunakan Metode Fuzzy Logic

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLLER.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGISIAN AKI DENGAN BUCK CONVERTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Setiyawan et al., Sistem Kontrol Fuzzy Logic pada Generator DC Penguatan Terpisah... 55

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Rancang Bangun Maximum Power Point Tracking Pada Panel Photovoltaic Berbasis Logika Fuzzy di Buoy Weather Station

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

Pengaturan Switching Boost Converter Menggunakan Logika Fuzzy pada Sistem Solar Cell Sebagai Tenaga Alternatif

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL

RANCANG BANGUN BATERAI CHARGE CONTROL UNTUK SISTEM PENGANGKAT AIR BERBASIS ARDUINO UNO MEMANFAATKAN SUMBER PLTS

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISI BATERAI TENAGA SURYA MENGGUNAKAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE KENDALI ARUS BERBASIS dspic30f4012

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

PORTABLE SOLAR CHARGER

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Rancang Bangun Sistem Pengaturan Lampu Taman Menggunakan Tenaga Surya Melalui Kontroler Logika Fuzzy

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

RANCANGAN SENSOR ARUS PADA PENGISIAN BATERAI DARI PANEL SURYA

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merencanakan, membuat dan menganalisa hasil alat sebagai pengembangan sistem kontrol suhu yang

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG SUPPLY K LISTRIK JURUSAN MEDAN AKHIR. Oleh : FABER HENDRA FRISKA VOREZKY

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN DC-DC KONVERTER UNTUK PANEL SURYA PADA DC HOUSE SKRIPSI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH DC: KONTROL MANAJEMEN BATERAI BI- DIRECTIONAL (DC-DC CONVERTER) TUGAS AKHIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Andriani Parastiwi a), Ayu Maulidiyah a), Denda Dewatama a) Abstrak:-Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu energi yang sedang dikembangkan saat ini oleh Pemerintah Indonesia karena merupakan Negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup besar. Pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia ini memanfaatkan energi cahaya matahri dengan menggunakan sistem photovoltaic. Photovoltaicmerupakan sistem untuk mentransfer energi cahaya matahari menjadi energi listrikberdasarkan data penyinaran matahari yang telah dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya pada daerah Indonesia bagian barat yaitu sebesar 4.5 kwh/m 2 /hari sedangkan pada daerah Indonesia bagian timur yaitu sebesar 5.1 kwh/m 2 /hari. Nilai ini merupakan potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu pemanfaatan energi surya tersebut terdapat pada charge controller yang merupakan sebuah charge untuk menstabilkan tegangan hasil keluaran panel surya sehingga dapat melakukan pengisian yang optimum terhadap baterai agar nantinya dapat digunakan untuk beban DC maupun beban AC. Buck Boost Converter digunakan sebagai topologi converter dalam charge controller dengan kontrol fuzzy logic Tsukamoto sehingga tegangan output dapat bekerja sesuai PWM yang telah diatur. Hasil dari fuzzy dapat membuktikan bahwa tegangan keluaran berada pada range yang sesuai. Dutycycle yang digunakan untuk buck converter berkisar antara 28%-94% sedangkan untuk boost converter berkisar antara 48%-87% agar dapat menghasilkan tegangan stabil 14.2 volt dengan nilai error dutycycle yang dihasilkan rata-rata sebesar 1%. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic 1. Pendahuluan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu energi yang sedang dikembangkan saat ini oleh Pemerintah Indonesia karena merupakan Negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup besar. Berdasarkan data penyinaran matahari yang telah dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya pada daerah Indonesia bagian barat yaitu sebesar 4.5 kwh/m 2 /hari sedangkan pada daerah Indonesia bagian timur yaitu sebesar 5.1 kwh/m 2 /hari.pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia ini memanfaatkan energi cahaya matahari dengan menggunakan sistem photovoltaic. Photovoltaicmerupakan sistem untuk mentransfer energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Sistem photovoltaicini bekerja dengan menggunakan efek photovoltaic. Efek photovoltaicmerupakan suatu fenomena dimana sel photovoltaic dapat menerima energi cahaya matahari kemudian merubahnya menjadi energi listrik. Permasalahan yang ditimbulkan pada pembangkit listrik tenaga surya adalah tegangan output panel surya yang tidak stabil karena bergantung dengan intensitas cahaya matahari yang selalu berubah-ubah. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalahpengontrolan tegangan agar tegangan yang dihasilkan stabil melalui sebuah alat yang disebut Charge Controller.Buck & boost Converter merupakan sebuah topologi DC-DC Converter dimana tegangan output yang dihasilkan dapat bernilai lebih besar maupun lebih kecil dari tegangan input. Fuzzy Logic Control digunakan untuk mengatur nilai pwm pada Buck & boost Converter sehingga tegangan output dari charge controller dapat disesuaikan dengan tegangan yang dibutuhkan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Photovoltaic Dalam perencanaan rangkaian ini terdiri dari panel surya, charge controller, baterai, inverter, dan load. Panel surya berfungsi sebagai sumber energi matahari yang akan dirubah menjadi energi listrik atau yang biasa disebut dengan sistem photovoltaic. Korespondensi: parastiwi@yahoo.com a) Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang 49

Gambar 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya [1] Dalam perencanaan rangkaian ini terdiri dari panel surya, charge controller, baterai, inverter, dan load. Panel surya berfungsi sebagai sumber energi matahari yang akan dirubah menjadi energi listrik atau yang biasa disebut dengan sistem photovoltaic. Charge Controller merupakan metode untuk pengontrolan tegangan yang masuk ke baterai. Charge Controller ini diaplikasikan dengan bantuan DC-DC Converter berupa Buck & Boost Converter yang digunakan untuk mengatur besarnya tegangan keluaran pada panel surya, agar dapat menyesuaikan tegangan sesuai dengan tegangan yang diinginkan.baterai berfungsi sebagai beban dan menjadi sumber dari inverter. Inverter berfungsi untuk merubah tegangan DC output dari charge controller menjadi tegangan AC agar dapat digunakan pada AC Load. 2.2 Buck Converter Gambar 2.Buck Converter [2] Buck converter berfungsi untuk menghasilkan tegangan output lebih rendah dari pada tegangan input, atau biasa disebut dengan konverter penurun tegangan (step down). Konverter ini banyak dimanfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga surya dan turbin angin. Rangkaian dasar buck converter dapat dilihat seperti pada gambar 2Output dari tegangan buck converter selalu lebih rendah atau sama dengan tegangan input. 2.3 Boost Converter Skema dari converter jenis ini komponen utamanya adalah saklar (elektronik) diode, inductor, dan capacitor. Boost converter memiliki 2 mode, yaitu mode saklar on dan mode saklar off.jika saklar pada kondisi tertutup, arus akan mengalir ke inductor sehingga menyebabkan energi yang tersimpan di inductor naik. Saat saklar terbuka, arus inductor akan mengalir menuju beban melewati diode sehingga energi yang tersimpan di inductor akan turun. Rasio antara tegangan output dan tegangan input converter sebanding dengan rasio antara periode penyaklaran dan waktu pembukaan saklar. 2.4 Fuzzy Logic Control Logika fuzzy merupakan peningkatan dari logika Boolean yang telah berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasik atau biasa disebut sebagai crisp menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (nilai 0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak). Logika fuzzy menggantikan kebenaran dari Boolean dengan tingkat kebenaran. Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan serta juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistic, konsep tidak pasti seperti telah diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh yang berasal dari Universitas California, Barkeley tahun 1965. Logika fuzzy telah digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti taksonomi, topologi, linguistik, teori automata, teori pengendalian, pattern recognition, psikologi, pengobatan, decision analysis, hukum, system theory and information retrieval. Pendekatan fuzzy memiliki kelebihan pada hasil yang terkait dengan sifat kognitif pada manusia, khususnya pada situasi yang melibatkan pembentukan konsep, pengenalan pola, dan pengambilan keputusan dalam lingkungan yang tidak jelas atau tidak pasti. 2.5 Pulse Width Modulation Pulse Width Modulation (PWM) secara umum adalah sebuah carauntuk memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dalam pulsa dalam suatu periode tertentu, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda-beda. Lebar pulsa PWM ini berbanding lurus dengan amplitude sinyal asli yang belum termodulasi. Artinya, sinyal PWM memiliki frekuensi gelombang yang tetap namun duty cycle bervariasi (antara 0% hingga 100%). Misalkan suatu PWM memiliki resoulsi 8 bit berarti PWM ini memiliki variasi perubahan sebanyak 2 8 =256. Apabila variasi dimulai dari angka 0 maka nilainya akan sampai dengan 255 dengan perubahan nilai yang mewakili duty cycle 0-100% dari keluaran PWM tersebut. Gambar 3.Boost Converter[3] 50

Gambar 4. Pulse Width Modulation [4] 3. Metode Penelitian 3.1 Diagram Blok Sistem Prosesnya, ketika sensor tegangan membaca nilai tegangan panel surya yang dihasilkan, maka selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai setpoint yang sudah ditentukan, kemudian akan tercetak nilai error. Proses looping akan menghasilkan perubahan nilai error sekarang terhadap error sebelumnya. Pada tahap ini disebut tahap fuzzifikasi. Dilanjutkan dengan proses inferensi yaitu penentuan berbagai macam rules untuk menentukan output apa yang akan dihasilkan. Pada proses penentuan rules ini dilakukan berdasarkan logika dari sistem kerja charge controller. Output dari rules ini telah diolah pada tahap defuzzifikasi. Sistem ini akan terjadi berulang-ulang karena merupakan closed loop system. 2.3 Relay Selector Gambar 5. Diagram Blok Sistem Input dari sistem adalah panel surya, dimana panel surya akan mengeluarkan nilai tegangan berubah-ubah sesuai dengan kondisi sinar matahari yang diterima oleh panel surya. Panel surya yang digunakan adalah jenis polycrystalline 50 WP dengan range tegangan maksimum sebesar 21.5 volt dan arus sebesar 3.05 ampere. Tegangan dan arus yang dihasilkan oleh panel surya tersebut kemudian dibaca oleh sensor tegangan dan sensor arus yang kemudian akan diolah oleh mikrokontroller arduino uno. Pada saat tegangan panel surya > 14.2 volt maka buck converter akan bekerja untuk menurunkan tegangan hingga berada pada keadaan 14.2 volt, ketika buck converter bekerja maka boost converter akan mati. Begitu pula sebaliknya, ketika tegangan panel surya < 14.2 volt maka boost converter akan bekerja untuk menaikkan tegangan hingga berada pada keadaan 14.2 volt pula. Dimana tegangan hasil buck boost converter ini akan digunakan untuk mencharging baterai 12V/7Ah. Panel surya dihubungkan dengan DC-DC Stepdown agar menghasilkan nilai tegangan sebesar 5V yang nantinya akan digunakan sebagai supply arduino dan LCD. Gambar 7. Rangkaian Relay Selector Rangkaian relay ini berfungsi sebagai selector rangkaian yang akan digunakan, yaitu apakah menggunakan rangkaian buck converter atau boost converter. Relay ini akan aktif jika diberi driver. Relay yang digunakan adalah SPDT 5V karena hanya membutuhkan 2 pilihan untuk bekerja sebagai buck atau sebagai boost. 2.4 Buck Converter Buck Converter adalah salah satu regulator mode pensaklaran yang menghasilkan tegangan output lebih kecil daripada tegangan input yang dihasilkan. Pada saat tegangan output dari panel surya lebih dari 14.2V maka buck converterakan bekerja. 2.2 Diagram Blok Kontrol Gambar 8. Rangkaian Buck Converter Gambar 6. Diagram Blok Kontrol 51

Perhitungan dari komponen yang digunakan pada rangkaian buck converter adalah sebagai berikut: a. Duty Cycle b. Inductor Selection c. Capacitor Selection 2.5 Boost Converter Boost Converter adalah salah satu regulator mode pensaklaran yang menghasilkan tegangan output lebih besar dari tegangan input. Pada saat tegangan output panel surya kurang dari 14.2 volt maka boost converter yang akan bekerja. Gambar 10. Perancangan Software Metode kontrol yang digunakan adalah Fuzzy Logic Tsukamoto, dengan membership function sebagai berikut: Gambar 9. Rangkaian Boost Converter Perhitungan dari komponen yang digunakan pada rangkaian boost converter adalah sebagai berikut: a. Duty Cycle Gambar 11. Membership Function Input Error Buck b. Inductor Selection c. Capacitor Selection Gambar 12. Membership Function Input deerror Buck 2.6 Perancangan Software Perancangan software dari penelitian ini ditunjukkan pada gambar 10 yang merupakan flowchart perancangan software. Gambar 13.Membership Function Output PWM Buck Gambar 14.Membership Function Input Error Boost Gambar 15.Membership Function Input deerror Boost 52

Gambar 16.Membership Function Output Error Boost 4. Pengujian dan Analisa 4.1 Pengujian Sensor Tegangan Pembagi tegangan digunakan untuk mengetahui nilai tegangan di suatu titik, dimana pada rangkaian pembagi tegangan ini digunakan 2 buah resistor yang dirangkai secara seri. Tujuan dari pengujian pembagi tegangan ini adalah untuk mnegetahui apakah hasil Vout maksimum yang dihasilkan mencapai 5V, karena tegangan yang dapat diolah oleh ADC mikrokontroller adalah sebesar 5V. 4.3 Pengujian Panel Surya Short Circuit Pengujian panel surya ini dilakukan agar dapat mengetahui tegangan dan arus yang dihasilkan oleh panel surya dibawah sinar matahari. Pengukuran tegangan dan arus panel surya ini diukur menggunakan multimeter dengan beban aki 7Ah pada waktu yang berbeda-beda. Gambar 19.Grafik Tegangan dan Arus Panel Surya Short Circuit 4.4 Pengujian nilai PWM Buck & Boost Converter Pada pengujian buck boost converter ini bertujuan untuk menguji rangkaian buck boost converter yang telah dirangkai apakah dapat bekerja dengan baik sesuai fungsi masing-masing sebagai rangkaian buck atau penurun tegangan output panel suryaataupun rangkaian boost atau penaik tegangan output panel surya. Gambar 17.Grafik Pengujian Sensor Tegangan Panel Surya 4.2 Pengujian Sensor Arus ACS712 Sensor arus yang digunakan pada penelitian ini adalah sensor arus ACS712 5A karena arus yang mampu diberikan oleh panel surya 50WP adalah sebesar 3A. tujuan dari pengujian sensor arus ACS712 ini adalah untuk mengetahui apakah sensor yang digunakan sudah sesuai dengan yang ditampilkan sehingga terjadi perbedaan nilai error yang sesuai dalam toleransi yang diperbolehkan. Tabel 1. Hasil Pengujian PWM Buck Converter Tabel 2. Hasil Pengujian PWM Boost Converter Gambar 18.Grafik Pengujian Sensor Arus ACS712 4.5 Pengujian Charging Baterai Tujuan dilakukan pengujian converter untuk charging bateraiini adalah untuk mengetahui apakah buck boost converter sudah bisa dilakukan untuk pengisian baterai.peralatan yang diperlukan pada pengujian ini yaitu rangkaian buck boost converter dengan beban yang digunakan adalah battery 12V/7Ah.Setelah melakukan 53

pengujian charging baterai, data yang diperoleh dapat ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengujian Charging Baterai 4.6 Pengujian Fuzzy Logic Control Pengujian metode kontrol fuzzy logic untuk charge controller yang digunakan ini dilakukan dengan memasukkan setiap membership function yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode fuzzy logic ini dapat mengendalikan tegangan untuk charging baterai dengan baik dan efektif. Gambar 20.Grafik Pengujian dengan input 7 volt dengan beban baterai 12V/7Ah Tsukomotocukupmampu membuat sistem mencapai keadaan steady state. 2. Dutycycle yang digunakan untuk buck converter berkisar antara 28%-94% sedangkan untuk boost converter berkisar antara 48%-87% agar dapat menghasilkan tegangan stabil 14.2 volt dengan error dutycycle sebesar 1%. 3. Pembacaan nilai sensor tegangan yang digunakan sudah cukup baik karena memiliki rata-rata error. 2%, dimana masih dalam batas toleransi yaitu 5%. Error yang dihasilkan menunjukkan bahwa sensor tegangan yang dihasilkan sudah cukup akurat dan presisi sehingga mampu menampilkan kinerja yang baik pada sistem. Daftar Pustaka [1] Photovoltaics. www.alternative-energy-news.info/technology/solar-power /photo-voltaics/diakses tanggal 15 Juni 2017 [2] Converter Evaluation and Design. www.allaboutcircuits.com/technical-articles/converter-eval uation-and-design/ Diakeses tanggal 17 Juni 2017 [3] Converter Evaluation and Design. www.allaboutcircuits.com/technical-articles/converter-eval uation-and-design/ Diakeses tanggal 17 Juni 2017 [4] Marzuki. Pulse Width Modulation (PWM). http://achamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/an dri_mz-pulse%20width%20modulation%20(pwm).pdfin stitut Pertanian Bogor. Diakses tanggal 19 Juni 2017 [5] Djuandi. 2015. Pengenalan Arduino. http://tobuku.com/docs/arduino-pengenalan.pdf. Diakses tanggal 19 Juni 2017 [6] Liquid Crystal Display. http://digilib.unila.ac.id/6405/17/bab%20ii.pdfdiakses tanggal 20 Juni 2017 Gambar 21.Grafik Pengujian dengan input 22 volt dengan beban baterai 12V/7Ah 5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan kontrol fuzzy logic pada perancangan dan realisasi charge controller dengan topologi buck boost converter ini menggunakan 2 buah fuzzy yang masing-masing menggunakan dua buah membership function input Error dan delta Error dengan metode 54