Adapun Monografi Kenagarian di Kecematan Bayang yang menjadi objek penelitian penulis sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MONOGRAFI KENAGARIAN PASAR LAMA MUARA AIR HAJIKECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

BAB III MONOGRAFI KAMPUNG SIMPANG KALAM JORONG SENTOSA NAGARI CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

BAB II NAGARI LAKITAN TIMUR. dalam wilayah administrasi Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. berada di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Kecamatan Singingi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Desa Pagaran Dolok merupakan salah satu desa dari Kecamatan Hutaraja

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG. A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang. oleh Datuk Sipanduko dan suku melayu oleh Datuk Majalelo.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB III GAMBARAN UMUM JORONG TAMPUS KEC. LEMBAH MELINTANG KAB. PASAMAN BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB III MONOGRAFI NAGARI AIR DINGIN KABUPATEN SOLOK Letak Geografis dan kependudukan Nagari Air Dingin

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DESA TANJUNG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM NAGARI LUBUAK GADANG TIMURKECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG DESA PARIT BARU

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tualang terdiri dari empat Kadus (Kepala Dusun), 8 RW, dan 79 RT,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA. desa, tanjung karang dulunya bernama tanjung kudorang. Nama tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II PASAR AIR TIRIS

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIBOJONG

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR (DI DESA WARUJAYENG KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK)

BAB II TINJAUAN UMUM DESA PENDALIAN KECAMATAN PENDALIAN IV KOTO. Secara historis, Desa Pendalian berasal dari kata pilihan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru

BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. pemberian saran dari proses pengembangan masyarakat melalui nilai-nilai. kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

MUKHA<BARAH DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

Orang Ujung Gading. Etnografi. Nuriza Dora 1)

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB II GAMBARAN TENTANG LOKASI PENELITIAN. dikenal karenawilayahnya yangsangat panjang malah ada satu dusun yakni

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Badrun dan diresmikan oleh. Bupati Kampar pada tanggal 10 Oktober 1979, peresmian

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sungai Kampar dan mempunyai luas wilayah kurang lebih ha/m 2.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB III KONSEP UMUM TENTANG JALAN. diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di bawah

BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG. dipimpin oleh seorang kepala suku. Suku Domo oleh Datuk Paduko, Suku

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II GAMBARAN UMUM MUSHOLLA DARUL ULLUM DESA INDRAPURI. seluas 1487,5 ha/m2. Dan jumlah penduduk Desa Indrapuri adalah 3955

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beragam etnis dan budaya. Terdiri

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KECEMATAN BAYANG 1. Monografi Kecamatan Bayang Kecamatan Bayang merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Kecamatan ini terletak sekitar 75 km dari kota Padang arah ke Selatan yaitu sesudah kecamatan Koto XI Tarusan dari arah kota Padang menuju kota Painan. Luas wilayah kecamatan Bayang 77,50 km², terdapat 17 nagari, 45 kampung, jumlah penduduk 46. 501 (11.738 KK) kepadatan penduduk 600 jiwa/km. Adapun batas wilayah administrasi sebelah utara berbatasan dengan kecamatan koto IX Tarusan sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan IV Jurai sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Samudera Indonesia sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Solok. Sehubungan Kecamatan Bayang ini memiliki banyak nagari maka yang menjadi lokasi penelitian penulis berada di Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok. (Profil Kecamatan Bayang 2017) Adapun Monografi Kenagarian di Kecematan Bayang yang menjadi objek penelitian penulis sebagai berikut: 1.1 Kenagarian Koto Berapak Nagari Koto Berapak merupakan salah satu Nagari dari 17 Nagari (empat nagari induk dan tiga belas nagari pemekaran) yang ada di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Selatan berbatas dengan Nagari Talaok 45

46 Sebelah Utara berbatas dengan Nagari Kapelgam Koto Berapak Sebelah Timur berbatas dengan Nagari Gurun Panjang Utara Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Koto XI Tarusan Adapun luas wilayah Nagari Koto Berapak sebesar 2.215 ha dengan luas tanah sawah sebesar 254 ha, luas tanah perkarangan/perumahan sebesar 204 ha, luas tanah tegalan sebesar 167 ha, luas perkebunan/perbukitan sebesar 840 ha, luas perkebunan sebesar 750 ha. Tabel III - 1.1 Data kependudukan Kenagarian Koto Berapak Kependudukan A. Jumlah Penduduk (jiwa) B. Jumlah KK C. Jumlah Laki-Laki : 0 15 tahun 16 55 tahun Diatas 55 tahun D. Jumlah Perempuan : 0 15 tahun 16 55 tahun Diatas 55 tahun Jumlah 3557 936 1787 893 576 318 1770 835 541 394 (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Koto Berapak 2014) 1.2 Kenagarian Talaok Nagari Talaok memiliki dua kampung yaitu kampung Talaok dan kampung Lubuk Pasing. Luas wilayah Kenagarian Talaok 733 ha. Adapun batas wilayah administrasi Kenagarian Talaok sebagai berikut: Sebelah Selatan berbatas dengan Nagari Kapeh Panji Talaok Sebelah Utara berbatas dengan Nagari Koto Berapak Sebelah Timur berbatas dengan Nagari Gurun Panjang Sebelah Barat berbatas dengan Nagari Aur Begalung Talaok

47 Tabel III - 1.2 Data kependudukan Kenagarian Talaok Kependudukan A. Jumlah Penduduk (jiwa) B. Jumlah KK C. Jumlah Laki-Laki D. Jumlah Perempuan Jumlah 2.658 690 1.212 1.445 (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Talaok 2016 ) 2. Pendidikan Kehidupan Beragama, Sosial, Ekonomi dan Adat Istiadat 2.1. Pendidikan Kehidupan Beragama Apabila ditinjau dari segi beragama, masyarakat Bayang khususnya Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok menganut agama Islam yang berpedoman kepada Al-Qur an dan Sunnah. Dalam pelaksanaan ibadah, pada umumnya masyarakat Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok merupakan penganut agama yang luas. Hal tersebut terlihat dengan maraknya kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Bentuk kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat seperti Shalat Berjamaah, Wirid Mingguan, Wirid Bulanan dari Majelis Taklim Ibu-Ibu, TPA dan MDA dan melakukan berbagai kegiatan pada bulan Ramadahan seperti seperti shalat Tarwih, Witir, Ceramah Pengajian, tadarusan bersama dan buka puasa bersama diantara masyarakat dengan murid TPA/MDA. Berdasarkan hasil wawancara dengan Mutrizal sebagai tokoh agama masyarakat Bayang sarana yang dapat digunakan sebagai tempat untuk menambah ilmu pengetahuan tentang keagamaan dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan. Sedangkan wadah pendidikan keagamaan yang terdapat di Kenagarian Koto Berapak dan Kenagariaan Talaok adalah TPA/MDA yang merupakan wadah pembahan dari sekolah/madrasah. Minat orang tua dalam

48 menyuruh anaknya untuk belajar mengaji di dua kenagarian ini sangat tinggi, dibuktikan dengan adanya orang tua langsung yang mengantarkan anaknya ke TPA apabila anaknya bermalas-malasan untuk mengaji. (Mutrizal 2017) Pusat kegiatan keagamaan yang banyak dipakai adalah sarana Ibadah. Banyaknya sarana ibadah melambangkan bahwa daerah tersebut mempunyai rasa keagamaan yang sangat kuat. Bangunan ibadah yang digunakan adalah Mesjid, sekaligus dipergunakan untuk pengajian TPA/MDA. Bangunann ibadah yang terdapat di Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok dapat dilihat pada table sebagai berikut: Tabel III - 2.1 Data Jenis dan Jumlah Tempat Ibadah No Jenis Tempat Ibadah Jumlah 1 Mesjid 3 2 Mushallah 0 3 TPA/MDA 3 (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Koto Berapak 2014 ) Tabel III - 2.2 Data Jenis dan Jumlah Tempat Ibadah No Jenis Tempat Ibadah Jumlah (buah) 1 Mesjid 3 2 Mushallah 0 3 TPA/MDA 4 (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Talaok 2016 ) Penduduk Bayang khususnya Kenagarian Koto Berapak dan Talaok 100% beragama Islam, kebanyakan mereka taat menjalankan

49 ibadah, walaupun sebagian penduduk masih ada yang menjalankan agama sebagai rutinitas saja tanpa mengetahui apakah yang diamalkan tersebut telah sesuai dengan syari at Islam atau belum. Di masjid diadakan shalat berjama ah di siang hari dan malam hari yang menandakan masuknya waktu shalat, tetapi di siang hari kebanyakan masyarakat melakukan shalat sendiri-sendiri, karena pada siang hari masyarakat kebanyakan pergi bekerja dan melakukan aktivitas serta rutinitas masing-masing. Hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan Mutrizal tokoh agama masyarakat di Kecamatan Bayang 2.2. Keadaan Sosial Ekonomi Adapun keadaan sosial masyarakat Kecamatan Bayang khususnya Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III - 3.1 Kondisi Sosial Nagari NO URAIAN JUMLAH KET 1 Kesejahteraan Sosial : A. Jumlah KK Kaya B. Jumlah KK Sedang C. Jumlah KK Miskin 2 Tingkat Pendidikan A. Tidak tamat SD B. SD C. SLTP D. SLTA E. Diploma 223 468 245 128 428 471 1785 749 (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Koto Berapak 2014) Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa kondisi masyarakat di Kenagarian Koto Berapak jika dilihat dari kesejahteraan sosial maka penduduk termasuk ke dalam taraf hidup

50 keluarga sedang, begitupula hal nya dalam tingkat pendidikan ratarata pendidikan masyarakat pada tingkat SLTA. Tabel 3.2 Kondisi Sosial Nagari NO URAIAN PERSENTASE KET 1 Kesejahteraan Sosial: A. Keluarga Kaya B. Keluarga Sedang C. Keluarga Miskin 2 Tingkat Pendidikan A. Tidak tamat SD B. SD C. SLTP D. SLTA E. Diploma 20 % 40 % 40 % 10 % 10 % 10 % 50 % 10 % (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Talaok 2016 ) Berdasarkan sumber data di atas dapat diketahui bahwa kondisi masyarakat di Kenagarian Talaok jika dilihat dari kesejahteraan sosial maka penduduk termasuk ke dalam taraf hidup keluarga sedang, begitupula hal nya dalam tingkat pendidikan ratarata pendidikan masyarakat pada tingkat SLTA. Keadaan ekonomi di dua Kenagarian yang ada di Kecematan Bayang dapat dilihat dari penerimaan pajak tahun 2012 sebesar Rp 17.914.486,- adapun peningkatan pajak diharapkan pada bangunan baru/rumah bertambah dan kenaikan tarif. Penerimaan DPDK / ADD tahun 2012 sebesar Rp. 233.240.900, DPD/K adalah dana pembangunan desa yang bersumber dari pemerintah, besaran dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah dana APBD Kabupaten besaran dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan Kabupaten Pesisir Selatan. (Sumber data: Kantor Wali Nagari Koto Berapak)

51 Berdasarkan hasil wawancara dengan Nasti sebagai wali nagari Koto Berapak, persoalan ekonomi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sumber kehidupan masyarakat Kecamatan Bayang mayoritas penduduk adalah Bertani. Ini dapat dilihat dari luas sawah yang digarap oleh para petani, seluruh sawah-sawah ini dapat diairi oleh sungai-sungai yang ada di kampung-kampung Kenagarian Koto Berapak dan Talaok. Selain turun ke sawah kegiatan lainnya seperti beternak. Berbagai macam Ternek yang dikelola seperti ikan, ayam, bebek, burung, kambing, sapi dan kerbau. Sekalipun mayoritas masyarakat hidup dengan cara bertani bukan berarti pekerjaan lain tidak diminati oleh masyarakat di Kecematan Bayang (Nasti 2017). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III - 4.1 Jenis Mata Pencarian Penduduk No. Jenis Mata Pencarian Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Buruh Tani Petani Peternak Pedagang Tukang Kayu Tukang Batu Penjahit PNS Pensiunan TNI/POLRI Perangkat Nagari Industri Kecil Buruh Industri Lain-lain Pelajar/Mahasiswa 910 1002 25 53 8 10 5 164 65 3 4 1 10 316 100 (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Koto Berapak 2014)

52 Tabel III - 4.2 Jenis Mata Pencarian Penduduk No Jenis Mata Pencarian Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Petani Peternak Pedagang PNS TNI/POLRI Industri Kecil Buruh Industri Lain-lain 30 % 20 % 10 % 10 % 5 % 2 % 3 % 20 % (Sumber data: Kantor Wali Nagari: Profil Nagari Talaok 2016 ) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat di Kecematan Bayang khusunya Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok berprofesi sebagai petani. 2.3. Keadaan Sosial Adat Istiadat Adat istiadat di Kecematan Bayang pada umumnya dilihat pada acara-acara tertentu seperti adat perkawinan, kelahiran, kematian dan kewarisan. Sedangkan mengenai sosial budaya di Kecematan Bayang terutama sistem kekerabatan terlihat bahwa setiap anak yang lahir selalu mengikuti garis keturunan dari ibunya. Namun adat istiadat Kecematan Bayang, yang sering terlihat dalam kebiasaan dalam perkawinan, kelahiran, kematian dan kewarisan. Contoh dari adat istiadat di Kecematan Bayang sebagai berikut: 2.3.1. Perkawinan, bentuk acara perkawinan di Kenagarian Bayang dapat diketahui dari hasil wawancara dengan Iyas sebagai tokoh masyarakat dimana dalam acara peminangan yaitu pihak keluarga perempuan yang terdiri dari mamak, urang

53 sumando, bersama-sama dan beberapa orang perempuan secara bersama-sama mendatangi kediaman rumah pihak laki-laki/sebaliknya. Apabila pinangan diterima maka setelah ada persetujuan/kesepakatan kedua belah pihak dan sudah menetapkan hari peresmiannya oleh kedua belah pihak (niniak mamak masing-masing pihak). Mengenai pelaksanaan akad nikah disesuaikan dengan tata cara pelaksanaan yang terdapat dalam Hukum Islam. Selanjutnya baru pelaksanaan acara peresmian, dan pada waktu peresmian baru mempelai laki-laki dijemput oleh pihak keluarga dari mempelai perempuan. (Iyas 2017) 2.3.2. Kelahiran, Di dalam ajaran Islam setiap anak dilahirkan disunatkan mengaqiqahkannya. Aqiqah adalah menyembelih hewan pada hari ketujuh dari hari lahirnya anak (laki-laki atau perempuan). Hukum aqiqah adalah Sunnah bagi orang yang wajib menanggung belanja si anak. Hendaklah disembelih untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan seekor kambing dan hendaklah disembelih pada haari ketujuh dari hari kelahiran anak, tetapi kalau tidak mampu, boleh juga kemudian dari hari itu, asalkan anak belum sampai berumur baligh (dewasa). Begitupula hal nya aqiqah yang terjadi di Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok dapat diketahui dari hasil wawancara dengan Iyas sebagai tokoh masyarakat mengatakan, acara aqiqah masih dalam rangka menyembelih hewan pada hari ketujuh dari hari lahirnya anak (laki-laki atau perempuan). Acara tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur dari orang tua atas kelahiran sang anak dengan menyebelih kambing. Dalam acara tersebut diundang karib

54 kerabat, masyarakat sekitar untuk makan bersama kerumah orang tua si anak (Iyas 2017). Kelahiran, juga terjadi dalam acara turun mandi (mamadak) diibaratkan seperti perayaan atas lahirnya seorang anak, dimana keluarga dari pihak ayah anak beserta rombongan yang disebut dengan Bako mereka membawa barang bawaan sesuai dengan kemampuannya (biasanya berupa perhiasan emas, dan perlengkapan dari anak tersebut/perlengkapan sehari-haari yang dibutuhkan). (Iyas 2017) 2.3.3. Kematian, bentuk acara kematian dapat diketahui melalui hasil wawancara dengan Yance sebagai tokoh di bidang kepemudaan di Bayang mengatakan: apabila salah seorang warga meninggal dunia, maka dalam hal penyelenggaraan jenazah disesuaikan dengan Syari at Islam, mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan. Kemudian pada malamnya di hari pertama pihak keluarga dari almarhum melakukan acara pembacaan Al-Qur an dan Yasin-an, lalu datang karib kerabat terdiri dari bako, isteri dari mamak yang membawakan nasi, dengan tujuan makan bersama dengan keluarga yang ditinggalkannya dan memberi semangat. Selanjutnya pada malam di hari kedua pihak keluarga dari almarhum mengundang takziahan ibu-ibu utusan mesjid dan pemuda, sekaligus mengundang Ustadz dan Tokoh Agama kemudian mengadkan acara pengajian dan ceramah. Acara tersebut berlangsung sampai hari ketiga dari hari kematian Almarhum. (Yance 2017) 2.3.4. Kewarisan, dalam hal kewarisan dapat dilihat melalui hasil wawancara dengan Amran sebagai Tokoh Agama masyarakat

55 menyatakan dalam hal kewarisan di Minangkabau, yang mana warisan dibagikan untuk satu perut atau satu rumah secara toeri dikuasai oleh tungganai atau mamak kepala waris tetapi secara praktis dikuasai oleh perempuan tertua diperut atau dirumah itu. Ibu menggunakan harta itu untuk keperluan anak-anaknya, dan pada waktu ia akan mewariskan kepada anak-anak dan cucunya dari anak perempuan dan seterusnya melalui garis perempuan. Sedangkan anak laki-laki hanya boleh mengelola dan tidak boleh memiliki ataupun mewariskan kepada anak-anaknya. Harta tersebut dunamakan Harto Pusako Tinggi. Sedangkan Harto Pusako Rendah dapat dicairkan/dibagi apabila harta warisan tersebut berupa emas, uang dan lain sebagainya, dapat dinikmati oleh anak dengan cara pembagian yang di atur dalam hukum Islam yakni 2:1 (dua berbanding satu) yaitu dua bagian anak laki-laki dan satu bagian anak perempuan. (Amran 2017) 2.3.5. Masyarakat di Minangkabau mempunyai bermacam-macam suku, begitu juga di Kecamatan Bayang, khususnya di Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok dapat diketahui suku-suku yang ada dikenagarian ini berdasarkan hasil wawancara dengan Khatik sebagai anggota KAN menyatakan bahwa di bayang terdapat 4 (empat) suku besar, dan suku besar ini mempunyai pecahan sehingga pecahan dari suku-suku ini dikepalai pula masing-masing Penghulu/Datuk. Untuk lebih mudah memahami secara garis besarnya saja berikut suku-suku besar yang ada di Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talok seperti yang termuat pada tabel di bawah ini:

56 Tabel III - 5 Data Nama Suku Dan Nama Penghulu/Datuk No Nama Suku Nama Penghulu/datuk 1 Tanjung Dt. Bagindo Basa 2 Melayu Dt. Rajo Jalil 3 Caniago Dt. Nan Bonsu 4 Jambak Dt. Antan (Sumber data: Kantor wali nagari, Karapatan Adat Nagari 2017 ) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada umumnya masyarakat di Kecmatan Bayang khusunya Kenagarian Koto Berapak dan Kenagarian Talaok diketahui hanya empat suku besar yakni suku tanjung, caniago, jambak, dan melayu.