*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Manajemen Mutu Terpadu, Produktivitas Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS BAHU

HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS BAHU 2016 Yahya Tametaka*, Ardiansa A.T. Tucunan*, Febi K.

Kajian Total Quality Management dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Tuminting Kota Manado

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

Keywords : Work motivation, Labor productivity

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

ABSTRAK. Kata Kunci : Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja. Universitas Kristen Maranatha

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DOKTER PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

IMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F.

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN PERILAKU KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS KAKASKASEN KOTA TOMOHON

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

masyarakat dengan pemanfaatn Puskesmas (α=0,05< ρ=0,508). HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KELURAHAN TUMINTING DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA PEGAWAI PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) CABANG MANADO TAHUN 2015

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

SKRIPSI HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PERSEPSI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

INTISARI HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT RT 06 DAN 07 DUSUN II TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA BUMI JAYA KECAMATAN PELAIHARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Malalayang. Max Pangkey

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

ABSTRAK. Pengaruh Kompetensi Bidan di Desa dalam Manajemen Kasus Gizi Buruk Anak Balita terhadap Pemulihan Kasus di Kabupaten Pekalongan Tahun 2008

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS ULU SIAU. Novice Putri Gaghunting*, Febi K. Kolibu *, Ardiansa A.T. Tucunan * *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai perlu adanya perbaikan secara terus menerus, visi dan misi Puskesmas, serta pelibatan dan pemberdayaan pegawai agar pegawai dapat bekerja semaksimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perbaikan sistem yang berkesinambungan, kesatuan tujuan, pelibatan dan pemberdayaan pegawai dengan produktivitas kerja pegawai di Puskesmas Ulu Siau. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di Puskesmas Ulu Siau. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berjumlah 53 orang. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 41 sampel. Data yang didapat dianalisis secara univariat dan bivariat. Data primer didapatkan dari kuesioner dan data sekunder didapatkan dari profil Puskesmas. Uji statistik yang digunakan adalah ujichi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 58,5% pegawai memiliki produktivitas kerja yang baik. Pegawai yang melaksanakan perbaikan yang berkesinambungan sebanyak 65,9%, pegawai yang melaksanakan kesatuan tujuan sebanyak 58,5% dan yang melaksanakan pelibatan dan pemberdayaan sebanyak 47,7%. Nilai p untuk hubungan variabel perbaikan berkesinambungan dengan produktivitas kerja pegawai yaitu 0,002; hubungan antara kesatuan tujuan dan produktivitas kerja pegawai yaitu 0,004; hubungan antara pelibatan dan pemberdayaan dengan produktivitas kerja pegawai yaitu 0,008. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan terdapat hubungan antara perbaikan yang berkesinambungan dengan produktivitas kerja pegawai, terdapat hubungan antara kesatuan tujuan dengan produktivitas kerja pegawai, terdapat hubungan antara pelibatan dan pemberdayaan dengan produktivitas kerja pegawai. Total Quality Management di Puskesmas Ulu Siau harus ditingkatkan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan. Kata Kunci: Manajemen Mutu Terpadu, Produktivitas Kerja ABSTRACT To increase work productivity employees need for continuous improvements, the vision and mission of clinics, as well as the involvement and empowerment of employees can work as fully as possible. This research aims to know the relationship between the system of continuous improvement, the unity of purpose, involvement and empowerment of employees with employee work productivity in Puksesmas Ulu Siau. This research is descriptive research analytical cross sectional study approach. This research was conducted in June July 2016 in Puskesmas Ulu Siau. The population in this study are all employees of 53 people. The number of samples in the study 41 samples. The data obtained were analyzed in univariate and bivariate. Primary data obtained from questionnaires and secondary obtained from the profile of public health center. The statistical test used is chi square test. The results of this study indicate that as many as 58.5% of employees have labor productivity multiply. Employees who carry out continuous improvements as much as 65.9%, officers of the unity of purpose as much as 58.5% and conducting engagement and empowerment as much as 47,7%. The p-value for the variable relationship with the continuous improvement employee productivity is 0,002; the relationship between the unity of purpose and employee productivity is 0,004; the relationship between participation and empowerment of the employee productivity is 0,008. Based on the research that has been conducted, show that there is a relationship between continuous improvements in employee productivity, there is a relationship between the unity of purpose with employee productivity, there is a relationship between participation and empowerment with employee productivity.

Total Quality Management in Puskesmas Ulu Siau should be improved in order to increase labor productivity impact on improving the quality of service. Keywords: Total Quality Management, Work Productivity PENDAHULUAN Era globalisasi memberikan dampak yang sangat besar dalam proses pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan kesehatannya. Era globalisasi dapat menjadi peluang sekaligus menjadi tantangan dalam pembangunan kesehatan suatu negara. Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mengakibatkan persaingan dari industri/organisasi yang ada baik organisasi yang berorientasi profit maupun organisasi non profit menjadi semakin ketat. (Lalandos, 2013). Organisasi atau perusahaan tidak hanya bersaing dalam tataran lokal, regional/nasional saja melainkan pada tataran internasional (Nasution, 2015). Manajemen Mutu Terpadu (TQM) merupakan suatu konsep manajemen modern yang berusaha untuk memberikan respons terhadap setiap perubahan. TQM memiliki tujuan utama untuk mampu bersaing yaitu dengan mengoptimalkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki secara berkesinambungan serta memperbaiki kualitas barang atau jasa yang dihasilkan sehingga dapat bersaing di dunia global (Kawiana dalam Susanty dkk, 2011). Meningkatnya tuntutan terhadap kualitas barang dan jasa menjadikan kualitas sebagai pusat perhatian dari semua organisasi/perusahaan. Untuk mewujudkan kualitas maka diperlukan usaha perbaikan secara terus menerus yang dilakukan oleh semua pihak, baik dari segi sumber daya manusia (SDM) pada semua tingkat teknologi yang digunakan, hingga metode dan cara yang digunakan serta lingkungan dan sebagainya. Semua pihak haruslah menyadari pentingnya kualitas. Total Qualiy Management sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan kualitas pegawai. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai sangat erat hubungannya dengan peningkatan kualitas pelayanan (Febriyani, 2009). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan sarana pelayanan kesehatan terdekat dengan masyarakat harus selalu memegang prinsip pemerataan dan keadilan. Pemerataan dan keadilan yang ingin diwujudkan bukan hanya dari segi kuantitas, namum juga dari segi kualitas pelayanan kesehatan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kemenkes RI, 2014). Banyak penelitian mengenai TQM dan hubungannya dengan produktivitas. Namun, penelitian ini masih sangat jarang dan sangat sedikit dilakukan di bidang kesehatan. Penelitian ini dilakukan terhadap TQM yang dihubungkan dengan produktivitas kerja pegawai di Puskesmas Ulu siau. TQM sendiri sudah diterapkan di Puskesmas Ulu Siau dan hal ini dianggap penting bagi peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas. Febriyani (2009), melakukan penelitian pada beberapa Puskesmas di Kabupaten Parigi-Moutong, dan membandingkan mutu penggunaan obat dari masing-masing Puskesmas. Berdasarkan hasil penelitiannya yang dilakukan di Puskesmas Kabupaten Parigi-Moutong ditemukan bahwa penerapan TQM di Puskesmas dapat meningkatkan mutu penggunaan obat di Puskesmas yang menerapkan TQM. Penelitian yang dilakukan oleh Lalandos (2013), mengenai Implementasi TQM yang dihubungkan dengan kinerja pegawai di Puskesmas Bahu. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan TQM berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Bahu. Tujuan organisasi merupakan arah dari semua pelaksanaan tugas oleh para pegawai dalam suatu organisasi. Pada pelaksanaannya tujuan Puskesmas Ulu Siau dapat dilihat dari visi dan misi dari Puskesmas Ulu Siau. Pelaksanaan dan penerapan tujuan Puskesmas oleh setiap pegawai dalam tugas dan pekerjaannya yaitu dapat meningkatkan tujuan dari organisasi itu sendiri. Tujuan organisasi merupakan tujuan dari setiap pegawai yang ada di Puskesmas Ulu Siau. Tujuan organisasi harus realistis dan dapat dicapai (Sallis, 2015). Penelitin TQM yang dihubungkan dengan produktivitas kerja pegawai belum pernah dilakukan di Puskesmas Ulu Siau. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ulu Siau merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Pelaksanaan TQM di Puskesmas Ulu Siau sangatlah penting. perbaikan sistem di Puskesmas Ulu Siau memberikan dampak yang sangat besar untuk melakukan perbaikan sistem secara terus menerus terhadap metode maupun terhadap teknologi yang ada. Pada pelaksanaannya perbaikan sistem yang berkesinambungan perlu diterapkan di Puskesmas Ulu Siau dan masih memerlukan adaptasi dari semua pegawai.

Pelibatan dan pemberdayaan pegawai sangatlah diperlukan bagi semua pegawai. Sumber daya manusia yang beragam yang ada di Puskesmas Ulu Siau jika diberdayakan, maka kualitas kerja dari pegawai akan meningkat dan kualitas pelayanan pun ikut meningkat. Pelibatan dan pemberdayaan pegawai sangatlah penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten. Saat ini Puskesmas Ulu Siau memiliki 53 pegawai dengan sumber daya manusia yang beragam, 2 tenaga struktural (Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha), 10 tenaga honor dan 41 tenaga fungsional yang terdiri dari dokter umum 4 orang, dokter gigi 1 orang, perawat/perawat gigi 22 orang, bidan 6 orang, apoteker/asisten apoteker 2 orang, gizi 2 orang, kesehatan lingkungan 3 orang, pekarya 1 orang. Jadi Puskesmas Ulu Siau harusnya mampu untuk mengembangkan kualitas dan mutu Puskesmas melebihi Puskesmas yang lain. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan antara TQM dengan produktivitas kerja pegawai yang ada di Puskesmas Ulu Siau. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Total Quality Management (TQM) dengan Produktivitas Kerja Pegawai di Puskesmas Ulu Siau. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ulu Siau, pada bulan juni-juli 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah total sampel pegawai di Puskesmas Ulu Siau yang berjumlah 53 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan daftar pernyataan yang tersedia dalam kuesioner, data sekunder diperoleh dari profil Puskesmas Ulu Siau. Data yang diperoleh dilakukan analisis univariat yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden, gambaran pelaksanaan perbaikan sistem yang berkesinambungan, gambaran pelaksanaan kesatuan tujuan, dan gambaran pelaksanaan pelibatan dan pemberdayaan pegawai, gambaran produktivitas kerja pegawai yang ada di Puskesmas Ulu Siau. Dan analisis bivariat untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen yaitu perbaikan sistem berkesinambungan, kesatuan tujuan, keterlibatan dan pemberdayaan pegawai dengan variabel dependen yaitu produktivitas kerja pegawai.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Perbaikan Sistem yang Berkesinambungan di Puskesmas Ulu Siau Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 41 pegawai yang menjadi responden, sebagian besar yaitu 27 responden (65,9%) memiliki perbaikan yang berkesinambungan baik dan 14 responden (34,1%) memiliki perbaikan yang berkesinambungan tidak baik. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar Pegawai di Puskesmas Ulu Siau melihat masalah yang ada bukan sebagai peluang melainkan sebagai beban kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa pegawai yang ada di Puskesmas Ulu Siau melaksanakan perbaikan yang berkesinambungan namun masih memiliki produktivitas kerja yang tidak baik. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mampu mempengaruhi produktivitas kerja dari pegawai. Keberhasilan TQM akan sangat tergantung pada budaya organisasi yang menimbulkan komitmen dari orangorang dalam suatu organisasi (Pasaribu, 2009). Kesatuan Tujuan di Puskesmas Ulu Siau Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 41 pegawai yang menjadi responden, sebagian besar yaitu 24 responden (58,5%) memiliki kesatuan tujuan baik dan 17 responden (41,5%) memiliki kesatuan tujuan tidak baik. Berdasarkan hasil penellitian ini menunjukkan tujuan Puskesmas menjadi tolok ukur bagi pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya sebanyak 15 (19,0%) responden menyatakan sangat setuju. Pada pelaksanaannya di Puskesmas Ulu Siau masih banyak pegawai yang tidak menjadikan tujuan Puskesmas sebagai tolok ukur untuk membandingkan pekerjaannya dengan hasil yang diinginkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pegawai yang merasa bahwa tujuan Puskesmas belum menjadi arah dari semua pelaksanaan kerja yang ada Pelibatan dan Pemberdayaan Pegawai Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Ulu Siau, terlihat bahwa antara responden yang memiliki pelibatan dan pemberdayaan pegawai baik dan pelibatan pemberdayaan pegawai tidak baik mempunyai selisih yang sedikit yaitu hanya 1%. Dapat disimpulkan bahwa frekuensi jawaban responden yang menjawab setuju lebih banyak untuk keseluruhan pernyataan mengenai pelibatan dan pemberdayaan pegawai yang dilakukan pegawai dibandingkan dengan jawaban yang lain. Pelibatan dan pemberdayaan pegawai di Puskesmas Ulu Siau salah satunya dilaksanakan dengan melakukan aktivitas sumbang saran sebanyak 15 (36,3%) responden menyatakan sangat setuju.

Namun, pada pelaksanaannya aktivitas responden menilai produktivitas kerja baik sumbang saran tidak dilaksanakan oleh dan 17 (41,5%) responden menilai semua pegawai bahkan banyak pegawai produktivitas kerja tidak baik. yang tidak pernah memberikan saran Hasil penelitian ini menunjukkan ataupun memberikan kontribusi sebanyak 21 (26,6%) responden menyatakan pemikirannya dalam organisasi. Karyawan sebagai aset penting organisasi perlu diajak untuk ikut serta memikirkan dan menangani sangat setuju kedisiplinan pegawai dalam melakukan pekerjaan merupakan ukuran dalam peningkatan produktivitas kerja. Pada permasalahan strategis bahkan sampai pelaksaannya masih ada pegawai yang tidak kepada diberikannya tanggung jawab dalam disiplin di tempat kerja. Hal ini rangka mencapai tujuan organisasi Kusdiarti dalam Fadzilah (2010). mengakibatkan produktivitas kerja pegawai menjadi tidak optimal. Kedisiplinan pegawai Produktivitas Kerja Pegawai di merupakan ukuran dalam peningkatan Puskesmas Ulu Siau produktivitas. Kedisiplinan merupakan sikap Berdasarakan penelitian yang dilakukan di mental yang tercermin dalam perbuatan Puskesmas Ulu Siau, Peneliti membagi variabel produktivitas kerja menjadi dua kategori, yaitu produktivitas kerja baik dan produktivitas kerja tidak baik, dari hasil tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku (Salmon, 2014). yang didapatkan terdapat 24 (58,55%) Tabel 1. HUBUNGAN ANTARA PERBAIKAN SISTEM YANG BERKESINAMBUNGAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI Pelibatan dan Produktivitas Kerja Pembedayaan Baik Tidak Baik Total OR P value Pegawai n % N % n % CI 95% Baik 17 68,0 8 32,0 25 100 Tidak Baik 7 43,8 9 56,3 16 100 12,83 0,002 Total 24 58,5 25 41,5 41 100 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 value < 0,05), maka dapat disimpulkan untuk mengetahui hubungan antara bahwa terdapat hubungan antara perbaikan perbaikan sistem yang berkesinambungan sistem yang berkesinambungan dengan dengan produktivitas kerja pegawai di Puskesmas Ulu Siau, dengan menggunakan uji chi square di peroleh nilai p = 0,002 (p produktivitas kerja pegawai di puskesmas Ulu Siau. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Salman, dkk

dalam Ilmansyah (2016) dengan judul program peningkatan mutu tersebut Implementasi Total Quality Management (TQM) di Rumah Sakit Jordan. Dari hasil dipandang sebagai suatu tujuan jangka panjang yang hendak di capai oleh setiap penelitian ini terdapat hubungan antara organisasi. Peran Perbaikan perbaikan berkesinambungan terhadap berkesinambungan pada organisasi secara produktivitas pegawai. Penelitian yang dilakukan Pane terus menerus dapat mengurangi tingkat kesalahan kerja (Candrama, 2011). dalam Hadi (2014) dengan judul pengaruh total quality management terhadap kinerja manajemen menunjukkan terdaat hubungan antara perbaikan berkesinambungan dengan kinerja. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Fitriyah dkk (2013) dengan judul karakteristik total quality management dalam mempengaruhi kinerja manajerial. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perbaikan yang berkesinambungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Peningkatan mutu harus ditingkatkan secara terus menerus. Ini berarti bahwa Tabel 2. Hubungan antara Kesatuan Tujuan dengan Produktivitas Kerja Pegawai Produktivitas Kerja Kesatuan Tujuan Baik Tidak Baik Total OR P value n % N % n % CI 95% Baik 19 79,2 5 20,8 24 100 Tidak Baik 5 29,4 12 70,6 17 100 9,120 0,004 Total 24 68,5 17 41,5 41 100 Hasil penelitian pada tabel 2 untuk bahwa terdapat hubungan antara kesatuan mengetahui hubungan antara kesatuan tujuan dan produktivitas kerja pegawai di tujuan dan produktivitas kerja pegawai dengan menggunakan uji Chi Square. Melalui uji ini di peroleh nilai p = 0,004 (p Puskesmas Ulu Siau. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Lalandos (2013) value < 0,05), maka dapat disimpulkan dengan judul Hubungan Antara

Implementasi Total Quality Management dimana ada pegawai yang melaksanakan Dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas prinsip kesatuan tujuan namun masih Bahu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 45 responden menunjukkan adanya hubungan antara kesatuan tujuan dengan kinerja pegawai. memiliki produktivitas kerja yang tidak baik. Seorang pegawai yang memiliki produktivitas yang baik dapat menunjang tercapainya tujuan dan sasaran yang telah Hasil penelitian menunjukkan ditetapkan oleh organisasi. Dengan bahwa pegawai yang melaksanakan prinsip kesatuan tujuan memiliki produktivitas lebih produktivitas yang baik yang dimiliki, maka tujuan organisasi dapat tercapai. Sebaliknya, baik dari pada pegawai yang tidak tujuan organisasi tidak dapat tercapai bila melaksanakan prinsip kesatuan tujuan. pegawai yang bekerja tidak memiliki Tercapainya tujuan organisasi harus ada interaksi antara semua pegawai di setiap Produktivitas kerja yang baik (Herlista dkk, 2012). level organisasi, baik antara pimpinan dan pegawai, baik secara individu maupun kelompok (Robbins dkk dalam Pasaribu, 2009). Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa prinsip kesatuan tujuan tidak menjadi faktor satu-satunya yang mampu meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Tabel 3. Hubungan antara Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan dengan Produktivitas Kerja Pegawai Pelibatan dan Produktivitas Kerja Pembedayaan Baik Tidak Baik Total OR P value Pegawai n % N % n % CI 95% Baik 17 81,0 4 19,0 21 100 Tidak Baik 7 35,0 13 65,0 20 100 7,893 0,008 Total 24 58,5 17 41,5 41 100 Hasil penelitian pada tabel 3 berdasarkan hasil analisis chi square pada tingkat kemaknaan 95% dengan nilai α = 0,05 diperoleh p value sebesar 0,008. Jadi terdapat hubungan antara pelibatan dan pemberdayaan pegawai. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan Almansour (2012) dengan judul dampak komponen TQM pada usaha kecil dan menengah terhadap produktivitas kerja di Jordan. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat hubungan yang postif antara keterlibatan dan pemberdayaan terhadap produktivitas kerja. Penelitian lain yang dilakukan Reza dalam Hadi (2014) dengan judul karakteristik TQM dalam mempengaruhi kinerja manajerial untuk menganalisis hubungan total quality management yaitu pelibatan dan pembedaryaan pegawai terhadap kinerja manajerial. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel pelibatan dan pembedaryaan pegawai berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat menarik kesimpulan jika semakin besar perusahaan/organisasi melakukan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dengan baik, maka akan semakin baik juga produktivitas kerja pegawai Almansour (2012). KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan pada 41 responden yang ada di Puskesmas Ulu Siau, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara perbaikan sistem yang dengan produktivitas kerja pegawai di Puskesmas Ulu Siau. 2. Terdapat hubungan antara kesatuan tujuan dengan produktivitas kerja pegawai di Puskesmas Ulu Siau. 3. Terdapat hubungan antara pelibatan dan pemberdayaan pegawai dengan produktivitas kerja pegawai di Puskesmas Ulu Siau. SARAN 1. Bagi Manajemen Puskesmas khususnya Puskesmas Ulu Siau sebaiknya dapat meningkatkan pelaksanaan TQM di Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Diharapkan kepada seluruh pegawai Puskesmas untuk menjalankan dengan konsisten Visi dan Misi Puskesmas. 3. Diharapkan kepada pimpinan Puskesmas untuk lebih memperhatikan produktivitas kerja pegawai yang ada di Puskesmas Ulu Siau. 4. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai hubungan antara TQM dengan produktivitas kerja pegawai diharapkan dapat menambah variabel penelitian dari 10 komponen TQM dengan produktivitas kerja pegawai guna pengembangan ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA Almansour, M, S. 2012. Dampak Komponen TQM Pada Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Produktivitas Kerja Di Jordan.(Online),(http://www.research ersworld.com/vol3/paper_09.pdf diakses 20 September 2016) Candrama, K, T. 2011. Pengaruh Total Quality Management (TQM), Gaya Kepemimpinan, Kedisiplinan Kerja Dan Fungsi Mentoring Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Pos Indonesia, Kantor Pos Yogyakarta.(Online)(http://repositor y.upnyk.ac.id/529/1/teja_candra MA_141090304.pdf diakses 10 agustus 2016) Fadzilah, A. 2010. Analisis Pengaruh Pemberdayaan Karyawan dan Self Of Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Penjualan (Studi Kasus Pada Pt. Sinar Sosro Wilayah Pemasaran Semarang), Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 3, no. 1, Hal. 12-27. Febriyani, N. Z. 2009. Dampak Penerapan Total Quality Management (TQM) Terhadap Penggunaan Obat Di Puskesmas Kabupaten Parigi- Moutong. Fitriyah, H dan Ningsih, C, L. 2013. Karakteristik Total Quality Management Dalam Mempengaruhi Kinerja Manajerial. (Online), (http://ekonomi.umsida.ac.id diakses 15 Agustus 2016) Hadi, P, A. 2014. Analisis Pengaruh Total Quality Management Terhadap KinerjaManajerial.(Online),(http://epr ints.undip.ac.id.pdf diakses 15 Agustus 2016) Herlista, A., Handoko, J.W., dan Dewi, R. S. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada PT. PLN (Persero) Area Semarang. Ilmansyah, H. 2016. Hubungan Antara Total Quality Management dengan Produktivitas Kerja.(Online), (eprints.perbanas.ac.id diakses 15 September 2016) Lalandos, N. 2013. Hubungan Antara Implementasi Total Quality Management(TQM) dengan Kinerja Pegawai Di Puskesmas Bahu Manado : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Nasution, 2015. Manajemen Mutu Terpadu (TQM). Jakarta : Ghalia Indonesia Pasaribu, H. 2009. Pengaruh Komitmen, Persepsi dan Penerapan Pilar Dasar Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada BUMN Manufaktur di Indonesia), (Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

Vol. 11, no.2, Hal. 65-75 diakses 16 Agustus 2016) Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Menteri Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta Salmon, M. 2014. Hubungan Antara Stress Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT Tirta Investama Airmadidi. Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas Sam Ratulangi Sallis, E. 2015. Total Quality Management In Education. Yogyakarta: IRCISOD Susanty, A, Puspitasari, D dan Aisyah, S. 2011. Analisis Hubungan Kepemimpinan Transformasional Terhadap TQM, Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: PT Telekomunikasi Indonesia Divre IV Jatengdan DIY), JATI Undip