4*, 44n0300 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2.

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 199

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA : 04/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH BATANGAN

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

2017, No Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, (Lembaran

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 121/BAPPEBTI/PER/04/2015

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

2012, No

2017, No Indonesia Tahun 2017 Nomor 202); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERD

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

mob.. t114'r MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

44.04 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR JAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Importir (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1516); 3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 85/M-DAG/PER/10/2015 tenta

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub

2017, No Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23/M-DAG/PER/3/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perd

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberia

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian; Mengingat: 1. Undang-Undang

2017, No Daya Mineral Nomor 05 Tahun 2017 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam N

2016, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR PELUMAS

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2012, No

2017, No DAG/PER/12/2016 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdaganga

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

-2- No.1996, 2015 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/5/2012 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertanian dan K

2017, No Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/ PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian (Berita N

2018, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 77/M-DAG/PER/11/2016

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI

2018, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR SEMEN CLINKER DAN SEMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1890, 2015 KEMENDAG. Impor. Mesin. Multifungsi. Berwarana. Fotokopi. Berwarana. Printer Berwarna. Pencabutan.

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

2016, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 35/M-DAG/PER/5/2012

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG PERDAGANGAN ANTARPULAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Perdagangan Antarpulau Gula Kristal Rafinasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Penerbitan Perizinan di Bidang Perdagangan kepada Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe; Mengingat : 1. Undang-Undang

2017, No Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 T

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengatur kembali ketentuan impor tekstil dan produk tekst

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No percepatan pengembangan pembangunan dan kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus, perlu mengatur kembali ketentuan pendelegasian kewe

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Orga

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Pe

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tamb

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 30 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 29/M-DAG/PER/6/2009??/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

2018, No /M-DAG/PER/12/2016 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya; Mengingat : Peraturan Menteri Perdaga

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR BERAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Penerbitan Perizinan di Bidang Perdagangan kepada Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Palu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Ta

2015, No c. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Keuangan di Badan Koordinasi Penanaman Modal, perlu

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 51/PMK.011/2010

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR MUTIARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAFIA ESA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU PERSYARATAN DALAM IMPLEMENTASI PEMANFAATAN FASILITAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan, perlu melakukan penyempurnaan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.0

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : /11/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

Transkripsi:

4*, 44n0300 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 44/M-DAG/ PER/7/2014 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan ekspor timah, perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 / M-DAG/ PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33/ M-DAG/ PER/ 5/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/ M-DAG/ PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah, perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan hukum; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 / M-DAG/ PER/ 7 /2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah;

-2 Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 3. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 90); 4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/ M-DAG/ PER/ 7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1060) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33/M-DAG/PER/5/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/M-DAG/PER/7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 730); 5. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 202); 6. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 85/ M-DAG/PER/12/2016 tentang Pelayanan Terpadu Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2007); 7. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 86/ M-DAG/ PER/ 12/2016 tentang Ketentuan Pelayanan Perizinan di Bidang Perdagangan secara Online dan Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2008); 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.010/2017 tentang Penetapan Sistem Kiasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 176);

-3 9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan Pada Kegiata Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 295); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 44 / M-DAG/ PER/ 7/2014 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/ M-DAG/ PER/ 7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1060) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 / M-DAG/ PER/ 5/ 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 / M-DAG/ PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 730) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 (1) Timah Murni Batangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dapat diekspor jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. menggunakan bahan baku Bijih Timah yang berasal dari pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi yang masuk dalam daftar IUP yang tercatat di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, atau IPR; dan

-4 b. telah dilengkapi dengan bukti status piutang terhadap penerimaan negara bukan pajak berupa iuran tetap dan royalti yang telah diverifikasi oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2) Timah Solder dan Barang Lainnya Dari Timah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dapat diekspor jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. menggunakan bahan baku Timah Murni Batangan yang berasal dari Bursa Timah; dan b. telah dilengkapi dengan bukti pembelian Timah Murni Batangan dari Bursa Timah. 2. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 7 (1) Untuk mendapatkan pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), perusahaan harus mengajukan permohonan secara elektronik kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan scan dokumen asli: a. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); c. IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, KK, atau IUP Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian; d. daftar IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, atau KK yang masuk dalam daftar IUP yang tercatat di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; dan e. Surat Perjanjian Kerjasama dengan IUP Operasi Produksi dan/atau KK yang masuk dalam daftar IUP yang tercatat di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang ditandasahkan oleh pejabat yang menerbitkan izin dan/atau dengan IPR bagi pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian.

-5 (2) Untuk mendapatkan pengakuan sebagai ET-Timah Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), perusahaan hams mengajukan permohonan secara elektronik kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan scan dokumen asli: a. Izin Usaha Industri (IUI); b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan d. Rekomendasi dari Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian. (3) Direktur Jenderal dapat menugaskan pejabat pada Direktorat Ekspor Produk Industri dan Pertambangan untuk melakukan pemeriksaan lapangan guna mengetahui kesesuaian antara dokumen dengan kondisi lapangan. (4) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap. 3. Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 8 (1) Atas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), Direktur Jenderal menerbitkan pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature) yang tidak memerlukan cap dan tanda tangan basah serta mencantumkan kode QR (Quick Response Code) paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap dan benar. (2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) tidak lengkap dan benar, maka akan dilakukan penolakan penerbitan pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri secara elektronik paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima dan tidak dapat diproses lebih lanjut.

(3) (4) (5) Direktur Jenderal dapat menugaskan pejabat pada Direktorat Ekspor Produk Industri dan Pertambangan untuk melakukan pemeriksaan lapangan guna mengetahui kesesuaian dokumen dengan kondisi lapangan. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap. Pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan. (6) Bentuk pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. antara 4. Ketentuan Pasal 8B diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 8B (1) Untuk mendapatkan PE-Timah Murni Batangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8A ayat (1), ET-Timah Murni Batangan harus mengajukan permohonan secara elektronik kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan scan dokumen asli: a. rencana ekspor Timah Murni Batangan selama 1 (satu) tahun; dan b. bukti status piutang terhadap penerimaan negara bukan pajak berupa iuran tetap dan royalti atas bahan baku Timah yang digunakan yang telah diverifikasi oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2) Rencana Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, paling sedikit memuat rencana Ekspor Timah dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIIA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

-7 (3) Untuk mendapatkan PE-Timah Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8A ayat (2), ET-Timah Industri hams mengajukan permohonan secara elektronik kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan scan dokumen asli Rekomendasi dari Direktur Jenderal Industri Logam, Me sin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian. (4) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), Direktur Jenderal menerbitkan PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature) yang tidak memerlukan cap dan tanda tangan basah serta mencantumkan kode QR (Quick Response Code) paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap dan benar. (5) Direktur Jenderal menerbitkan PE-Timah Murni Batangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mempertimbangkan kinerja ekspor ET-Timah Murni Batangan tahun sebelumnya, bagi ET-Timah Murni Batangan yang telah melakukan ekspor pada tahun sebelumnya. (6) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) tidak lengkap dan benar, maka akan dilakukan penolakan penerbitan PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri secara elektronik paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan diterima dan tidak dapat diproses lebih lanjut. (7) Direktur Jenderal dapat menugaskan pejabat pada Direktorat Ekspor Produk Industri dan Pertambangan untuk melakukan pemeriksaan lapangan guna mengetahui kesesuaian antara dokumen dengan kondisi lapangan. (8) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap. (9) PE-Timah Murni Batangan dan PE-Timah Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berlaku paling lama 1 (satu) tahun dan berakhir tanggal 31 Desember tahun berjalan.

5. Diantara Pasal 8B dan Pasal 9 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 8C yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 8C (1) Dalam hal terdapat perubahan data yang tercantum dalam dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8B ayat (1) dan ayat (3), ET-Timah Murni Batangan atau ET-Timah Industri wajib mengajukan permohonan perubahan PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi perubahan data. (2) Untuk mendapatkan perubahan PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Eksportir hares mengajukan permohonan secara elektronik kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan scan dokumen asli: a. ET-Timah Murni Batangan atau ET-Timah Industri; dan b. PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri. (3) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur Jenderal menerbitkan perubahan PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature) yang tidak memerlukan cap dan tanda tangan basah serta mencantumkan kode QR (Quick Response Code) paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap dan benar. (4) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak lengkap dan benar, maka akan dilakukan penolakan penerbitan perubahan PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri secara elektronik paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima dan tidak dapat diproses lebih lanjut.

(5) Perubahan PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri berlaku selama sisa masa berlaku PE-Timah Murni Batangan atau PE-Timah Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8B ayat (9). 6. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 10 (1) Dalam hal terdapat perubahan wilayah IUP Timah, ET-Timah Murni Batangan wajib menyampaikan permohonan perubahan ET-Timah Murni Batangan secara elektronik kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan scan dokumen asli: a. IUP yang telah ditandasahkan oleh pejabat yang berwenang apabila wilayah IUP tersebut milik sendiri; dan/atau b. Surat Perjanjian Kerjasama dan IUP pihak lain yang telah ditandasahkan oleh pejabat yang berwenang apabila wilayah IUP tersebut milik pihak lain. (2) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal menerbitkan perubahan pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature) yang tidak memerlukan cap dan tanda tangan basah serta mencantumkan kode QR (Quick Response Code) paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap dan benar. (3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak lengkap dan benar maka akan dilakukan penolakan penerbitan perubahan pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan secara elektronik paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima dan tidak dapat diproses lebih lanjut.

- 10-7. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 11 (1) Dalam hal terdapat perubahan data yang tercantum dalam pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri, ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri wajib mengajukan permohonan perubahan ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri secara elektronik kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan scan dokumen asli: a. pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri; dan b. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2). (2) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal menerbitkan perubahan ET Timah Murni Batangan dan ET Timah Industri dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature) yang tidak memerlukan cap dan tanda tangan basah (paperless) serta mencantumkan kode QR (Quick Response Code) paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap dan benar. (3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak lengkap dan benar, maka akan dilakukan penolakan penerbitan perubahan pengakuan sebagai ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri secara elektronik paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima dan tidak dapat diproses lebih lanjut. 8. Diantara Pasal 11 dan Pasal 12 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 11A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 11A (1) Pengajuan permohonan untuk mendapatkan: a. ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2); b. PE-Timah Murni Batangan dan PE-Timah Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8B ayat (1) dan ayat (3); c. perubahan PE-Timah Murni Batangan dan PE-Timah Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8C ayat (1); d. perubahan ET-Timah Murni Batangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10; dan e. perubahan ET-Timah Murni Batangan dan ET-Timah Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), harus disampaikan secara elektronik melalui http:// inatrade. kemendag.go. id. (2) Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) yang mengakibatkan sistem elektronik melalui http://inatrade.kemendag.go.id tidak berfungsi, pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara manual. 9. Diantara Pasal 26 dan Pasal 27 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 26A sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 26A Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ET-Timah Murni Batangan, ET-Timah Industri, PE-Timah Murni Batangan, dan PE-Timah Industri yang yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/ M-DAG / PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1060) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33/ M-DAG/PER/5/2015 tentang Perubahan atas

- 12 - Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/ M-DAG/ PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 730) dinyatakan tetap berlaku, sampai dengan masa berlaku berakhir. 10. Lampiran I sampai dengan Lampiran III Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/ M-DAG/ PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1060) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33/ M-DAG/ PER/ 5/ 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 / M-DAG/ PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 730) diubah sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 11. Diantara Lampiran III dan Lampiran IV Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44/ M -DAG / PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1060) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 / M-DAG/ PER/ 5/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 / M -DAG / PER/ 7/ 2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 730) disisipkan 1 (satu) lampiran, yakni Lampiran MA sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIIA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal II Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 13 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri inpi dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 April 2018 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ENGGARTIASTO LUKITA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 526 Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Kepala Biro Hukum, SRI HARIYATI

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 44 / M-DAG/ PER/ 7 / 2014 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH 1. Timah Murni Batangan: PERSYARATAN TEKNIS TIMAH YANG DAPAT DI EKSPOR a. Pos Tarif/HS : ex. 8001.10.00 b. Kandungan Stannum (Sn) paling rendah 99.9%. c. Dengan jumlah unsur pengotor lainnya paling tinggi 0.1% dengan kadar masing-masing paling tinggi: 1) Besi (Fe) s 0.005% (50 ppm); 2) Alumunium (Al) s 0.001% (10 ppm); 3) Arsenik (As) s 0.03% (300 ppm); 4) Bismuth (Bi) s 0.015% (150 ppm); 5) Kadmium (Cd) s 0.001% (10 ppm); 6) Tembaga (Cu) s 0.015% (150 ppm); 7) Timbal (Pb) 5 0.030% (300 ppm); 8) Antimoni (Sb) s 0.015% (150 ppm); dan/atau 9) Seng (Zn) s 0.001% (10 ppm). d. Dimensi ukuran: 1) Panjang atas : 410-540 mm 2) Panjang bawah : 270-390 mm 3) Lebar atas : 100-160 mm 4) Lebar bawah : 88-125 mm 5) Tinggi : 64-125 mm e. Berat 1 (satu) batang Timah Murni Batangan: 25 Kg dengan toleransi ± 2 Kg. f. Gambar dan keterangan Timah Murni Batangan seperti tercantum di bawah ini:

-2 A 4 E B-.I D i- ' A. Panjang atas : 410-540 mm B. Panjang bawah : 270-390 mm C. Lebar atas : 100-160 mm D. Lebar bawah : 88-125 mm E. Tinggi / tebal : 64-125 mm A g. Pengemasan maksimum 40 batang dengan total berat 1000 kg ± 20 kg per kemasan. 2. Timah Solder: a. Pos Tarif/HS: ex. 3810.10.00, ex. 8003.00.10, ex. 8003.00.90, ex. 8311.30.91, ex. 8311.30.99, dan ex. 8311.90.00 b. Kandungan Stannum (Sn) paling tinggi 99.7% dan Besi (Fe) paling tinggi 0.005%. c. Satu atau lebih unsur tambahan untuk paduan dengan persentase kadar sebagai berikut: 1) Perak (Ag) z 0.1% (1000 ppm); 2) Tembaga (Cu) z 0.1% (1000 ppm); 3) Bismuth (Bi) z 0.1% (1000 ppm); 4) Timbal (Pb) z 0.1% (1000 ppm); 5) Nikel (Ni) Z 0.03% (300 ppm); 6) Germanium (Ge) Z 0.005% (50 ppm); 7) Antimoni (Sb) z 0.1% (1000 ppm); 8) Zinc (Zn) z 0.1% (1000 ppm); dan/atau 9) Indium (In) Z 0.1% (1000 ppm). d. Bentuk Timah Solder: 1) Kawat/ wire yang memiliki diameter paling tinggi 3 mm; 2) Solder bar extrude dan casting/canai; a) Panjang maksimal 330 mm + 5mm b) Lebar maksimal 20 mm + 5mm c) Tebal maksimal 10 mm + 5mm d) Berat maksimal 1 Kg per unit 3) Segitiga sama sisi dengan panjang sisi paling tinggi 20 mm ± 5 mm dan panjang paling tinggi 330 mm ± 5 mm; 4) Solder pasta / cream; 5) Solder powder; 6) Solder ball, solder half ball dengan diameter maksimal 50 mm ± 5 mm; 7) Solder tape/pita dengaan ketebalan maksimal 0.5 mm yang digulung dalam bobin.

-3 e. Cara pengemasan (packaging): 1) Timah Solder berbentuk kawat/ wire digulungkan dalam bobin dimasukkan dalam dus/karton box maksimum 25 Kg/gulungan; 2) Timah Solder selain berbentuk kawat/ wire menggunakan karton box maksimum 25 Kg. f. Gambar dan keterangan Timah Solder seperti tercantum di bawah ini: 1) Solder Wire: Wire: Max 3.0 2) Solder Wire Non Flux Core: W ire Max 3.0 I 3) Solder Bar Extrude: 10+5 330 + 5 20+5

4 4) Solder Bar Casting/ Canai: 5) Solder Bar Segitiga Sama Sisi: 330 + 5 20+5 6) Solder Ball: 50 + 5 7) Solder Half Ball: 50+5 g. Penandaan Timah Solder yang diekspor hams diberi kemasan atau label yang paling sedikit memuat: 1) Kandungan komposisi paduan Stannum (Sn) dan Besi (Fe); 2) Buatan Indonesia; 3) Merek;

5 4) Bentuk dan/atau Dimensi; 5) Berat Bersih; dan 6) Tanggal Pembuatan. 3. Barang Lainnya Dan Timah: a. Pos Tarif/HS: ex. 8007.00.20, ex. 8007.00.30, ex. 8007.00.40, ex. 8007.00.91, ex. 8007.00.92, ex. 8007.00.93, dan ex. 8007.00.99 b. Terdiri dari paduan unsur Stannum (Sn) paling tinggi 96% dan Besi (Fe) paling tinggi 0.005%; c. Satu atau lebih unsur tambahan untuk paduan dengan persentase kadar sebagai berikut: 1) Bismuth (Bi) z 0.1% (1000 ppm); 2) Tembaga (Cu) z 0.4% (4000 ppm); 3) Perak (Ag) z 0.1% (1000 ppm); 4) Nikel (Ni) z 0.03% (300 ppm); 5) Antimoni (Sb) z 0.1% (1000 ppm); 6) Zinc (Zn) Z 0.1% (1000 ppm); dan/atau 7) Indium (In) z 0.1 % (1000 ppm). d. Penandaan Barang Lainnya Dari Timah yang diekspor hams diberi kemasan atau label yang paling sedikit memuat: 1) Kandungan komposisi paduan Stannum (Sn) dan Besi (Fe); 2) Buatan Indonesia; 3) Merek; 4) Bentuk dan/atau Dimensi; 5) Berat Bersih; dan 6) Tanggal Pembuatan. MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ENGGARTIASTO LUKITA Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan (". Kepala Biro Hukum, \\(% r SRI HARIYATI

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NO MOR 44 / M-DAG/ PER/ 7/ 2014 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH SURAT PENGAKUAN SEBAGAI EKSPORTIR TERDAFTAR TIMAH NOMOR: Menunjuk permohonan PT/CV No tanggal bulan tahun perihal Permohonan Untuk Mendapatkan Pengakuan Sebagai Eksportir Terdaftar Timah, maka berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor Tahun tentang Ketentuan Ekspor Timah, dengan ini memberikan pengakuan sebagai: Kepada: Nama Perusahaan : Bidang Usaha Jenis Timah Alamat Perusahaan/Pabrik/Gudang Nama Penanggung Jawab Perusahaan Nomor Telepon/Fax Perusahaan EKSPORTIR TERDAFTAR TIMAH Nomor dan Tanggal Tanda Daftar Perusahaan(TDP) : Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Nomor dan Tanggal IUP Operasi Produksi/IPR/ IUPK Operasi Produksi/KK/IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian*) Nomor dan Tanggal Izin Usaha Industri (IUI) Dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor Tahun tentang Ketentuan Ekspor Timah. 2. Bersedia memberikan data/informasi yang diperlukan dan/atau dilakukan pemeriksaan lapangan (lokasi usaha/gudang/kantor) apabila diperlukan oleh Pejabat yang berwenang di lingkungan Kementerian Perdagangan dan/atau Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 3. Wajib melaporkan setiap adanya perubahan data pada Surat Pengakuan Sebagai Eksportir Terdaftar Timah... ini kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya perubahan tersebut. 4. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tersebut pada angka 1 sampai dengan 3 di atas, dapat dikenakan sanksi berupa pembekuan atau pencabutan

2 pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar 5. Pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan. 6. Jika dikemudian hari ditemukan perbedaan antara dokumen dan kenyataan di lapangan, maka pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar dapat ditinjau kembali atau dicabut. 7. Bertanggung jawab terhadap segala akibat hukum yang timbul disebabkan oleh perbuatan, tindakan, pelanggaran baik disengaja ataupun tidak disengaja dan kelalaian yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atas Ekspor Timah yang dilakukan. Jakarta, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Tembusan: 1. Menteri Perdagangan; 2. Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan; 3. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan; 4. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM; 5. Dirktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Mat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian; 6. Gubernur Provinsi setempat; 7. Kepala Dinas setempat yang bertanggung jawab di bidang perdagangan; 8. Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai setempat. *) Coret yang tidak perlu MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. ENGGARTIASTO LUKITA Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Kepala Biro Hukum, SRI HARIYATI

LAMPIRAN IIIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 44 / M-DAG/ PER/ 7/ 2014 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH RENCANA EKSPOR TIMAH MURNI BATANGAN PT/ CV No. Asal Bahan Baku Bijih Timah Provinsi/ Kabupaten/ Kota Pos Tarif/HS Uraian Barang Rencana Ekspor Dalam 1 (satu) Tahun Perkiraan Harga (US$/TNE) Jakarta, PT/ CV (Direktur) Tembusan: 1. Dirjen Minerba, Kementerian ESDM; 2. Kepala Bappebti, Kementerian Perdagangan; 3. Gubernur Setempat. (Nama Jelas dan Tanda Tangan) MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Kepala Biro Hukum, ttd. ENGGARTIASTO LUKITA SRI HARIYATI