BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan media massa dapat dibilang sangat pesat, terutama industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman pada setiap programnya. Hal itu tidak lepas dari arah pengembangan stasiun televisi untuk menarik perhatian audiens. Salah satu program unggulan yang sekarang ini sedang mewabah di televisi adalah program komedi yang memberikan nuansa berbeda dari program lainnya. Tidak ingin tertinggal dalam memberikan acara hiburan, Metro TV yang awalnya lebih memfokuskan program hard news juga turut menyajikan acara komedi. Salah satu program komedi yang hadir di Metro TV adalah Stand Up Comedy. Pada pertengahan September 2011, program ini dibuat berdasarkan ide dari seorang Manager Metro TV, Agus Mulyadi. Mengingat Metro TV adalah televisi berita yang isinya banyak mengandung berita hard news, Agus menginginkan dirancang program acara komedi yang berbeda dari biasanya namun tidak mengabaikan brand Metro TV sebagai penyaji informasi dan pengetahuan. Dari sinilah Metro TV merancangkan dan mengembangkan acara yang bergenre variety show, tetapi juga memberikan unsur pengetahuandan informasi. Dengan kata lain, Stand Up Comedy adalah program hiburan yang memiliki muatan pengetahuan dan memberikan wawasan bagi penontonnya. Dengan hadirnya Stand Up Comedy ini, diharapkan penonton tidak bosan menambah informasi dan pengetahuan sekaligus bisa terhibur saat menonton. 1
2 Begitulah Metro TV mengemas program yang disesuaikan kepentingan dan keinginan masyarakat Indonesia. Strategi itu pun berhasil menarik apresiasi publik dengan banyaknya penonton yang ingin berpartisipasi dalam acara tersebut. Dengan demikian, kemasan (packaging) merupakan strategi pemasaran yang perannya dirasa semakin penting dan memiliki fungsi, selain sebagai tempat penyajian suatu produk/program, juga bertujuan menarik minat publik. (Morissan 2008 : 283) Maka dari itu, Stand Up Comedy dihadirkan untuk masyarakat muda khususnya penonton yang menggemari acara komedi. Meski tidak menutup kemungkinan digemari kalangan tua karena memuat unsur pengetahuan dan informasi. Menurut produser Stand Up Comedy, Lanny Bergmann, program ini memang sangat digemari oleh semua kalangan. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya komunitas Stand Up yang selalu memberikan wejangan dan masukan agar program ini selalu memberikan nuansa yang berbeda. Penggemar acara komedi seperti Stand Up Comedy juga cukup tinggi. Setiap minggunya program ini selalu ditunggu oleh para penggemar yang ingin menyaksikan secara langsung di studio atau menonton dirumah. Acara tersebut dianggap sebagai acara yang mempunyai nilai komedi yang berbeda dari komedi biasanya, unsur ceplas-ceplos yang dibawakan menjadi daya tarik tersendiri dan membuat penonton ketagihan untuk menontonnya kembali. Tak jarang banyak penonton yang tidak mendapatkan tempat duduk saat ingin menyaksikan acara tersebut. Mereka harus antri terlebih dahulu agar mendapatkan tempat duduk. Ini menandakan bahwa acara Stand Up Comedy memang menjadi pusat perhatian masyarakat yang butuh hiburan. Bagi sebagian
3 masyarakat Stand Up Comedy di televisi adalah bagian wajib, serta menjadi hal yang ditunggu-tunggu saat sedang merasakan penat sehabis pulang kerja. Besarnya apresiasi penonton pada acara ini mendorong Metro TV untuk terus mengembangkannya dalam berbagai variasi. Saat ini Stand Up Comedy memiliki tiga konsep program yang berbeda, yaitu Stand Up Comedy Show, Stand Up Comedy Battle Of Comic, dan Stand Up Comedy On The Weekend. Ketiga konsep program itu pun dirancang secara berbeda dengan karakteristik pada masing-masing programnya. Untuk program Stand Up Comedy Battle Of Comic disini lebih memainkan gimmicknya, yakni dengan menghadapkan empat orang comic pada satu titik masalah kemudian mereka beradu argumen dengan comic lainnya. Tema yang dibawakan pun berdasarkan rekomendasi dari tim produksi yang ikut turun tangan secara langsung mencari tema-tema yang sedang uptodate sekarang ini. Namun untuk program Battle Of Comic ini dimana ada salah seorang comic yang menjadi pemenangnya, bagaimana seorang comic berkreasi dengan kata-kata yang dapat menarik perhatian penontonnya sehingga penonton merasa terhibur dan puas dengan comic yang tampil. Kemudian setiap comic yang menang akan mendapatkan hadiah dan piala. Untuk jam tayangnya hadir setiap hari rabu pukul 22:30-23:00. Pengembangan program Stand Up Comedy terbukti berhasil. Peminat acara ini terus bertambah setiap hari. Barometer keberhasilan acara ini dapat dilihat dari rate and share, media sosial, fanpage, twitter dan banyaknya komunitas yang hampir tersebar di seluruh Indonesia. Tabel berikut membuktikan kesuksesan tersebut :
4 Program STAND UP COMEDY BATTLE OF COMIC Channel Average number of audience Rating (%)* Share (%) ** METRO TV 232,000 1,9 7,4 Gambar 1.1 Rating dan Share Stand Up Comedy (Sumber Nielsen) Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata penonton Stand Up Comedy sekitar 232 ribu di seluruh Indonesia dan tingginya rating (1,9) pada penyiaran program ini. Kesuksesan program ini tidak lepas dari berbagai strategi produksi yang dikembangkan oleh tim produksi. Proses dan strategi tersebut disusun sedemikian rupa agar mendapatkan hasil yang maksmimal. Melihat fenomena tersebut, maka penulis tertarik mengangkat masalah yang terkait dengan Strategi Produksi Program Stand Up Comedy yang dikembangkan oleh tim produksi Metro TV. Dengan harapan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan program televisi yang tidak hanya menghibur, tapi juga mengandung unsur-unsur perluasan wawasan dan pengetahuan. 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup yang akan diteliti untuk mengetahui strategi produksi program Stand Up Comedy di Metro TV adalah : 1. Tahapan-tahapan proses produksi serta kendala-kendalanya. 2. Strategi produksi untuk menghasilkan program yang tidak hanya menghibur, tapi juga penting karena mengandung pengetahuan.
5 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: STRATEGI PRODUKSI PROGRAM STAND UP COMEDY DI METRO TV. Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka peneliti membuat batasanmasalahsecara spesifik. Adapun pembatasan masalah penelitian adalah : 1. Bagaimana proses produksi program Stand Up Comedy sampai siap menjadi master tayang? 2. Bagaimana strategi produksi Stand Up Comedy dalam membuat program yang menyajikan pengetahuan sekaligus menghibur? 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan penelitian Tujuan utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaiamana proses produksi program Stand Up Comedy sejak pra produksi hingga siap menjadi master tayang. 2. Menelisuri strategi produksi Stand Up Comedy dalam menyajikan program yang sesuai dengan kebutuhan penonton. 1.4.2 Manfaat penelitian a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait produksi program televisi sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Selain itu, hasil penelitian diharapakan dapat dijadikan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya, serta dapat menambahkan
6 informasi dan pengetahuan untuk orang-orang yang memiliki ketertarikan pada bidang broadcast. b. Manfaat Praktis Peneliti dan pembaca dapat mengetahui dan mengoperasikan proses produksi program acara televisi, dari mulai pra produksi, produksi, dan pasca produksi sehingga dapat membantu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia pekerjaan di bidang penyiaran televisi. c. Manfaat Sosial Peneliti berharap dapat membantu memberikan informasi kepada masyarakat tentang program yang mengandung nilai pengetahuan. Sehingga masyarakat dapat mengetahui perbedaan antara acara-acara yang bermanfaat dan yang murni hiburan. 1.5 Sistematika Penulisan Secara garis besar, penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab, adapun beberapa pokok bahasan dari masing-masing bab sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab pertama ini memberi penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini penulisan membahas teori-teori yang menjadi dasar penulisan skripsi, seperti pengertian komunikasi massa, pengertian program
7 talk show, strategi produksi, dan teori-teori yang dapat memberikan penjelasan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulisan membahas tentang data perusahaan, metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatis dan deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, dan teknik keabsahan data yang digunakan trianggulasi data. BAB 4 : HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis membahas mengenai penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi simpulan hasil dari penelitian serta penulisan skripsi ini dan saran-saran yang mungkin berguna bagi peneliti maupun mahasiswa.