BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

dokumen-dokumen yang mirip
Penutup. Sekapur Sirih

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

Perencanaan Pembangunan JUMLAH REALISASI DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN R S U D P U BAPPEDA DINHUBKOMINFO B L H

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2016

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

yaitu 44 partai seperti tercantum pada tabel

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS.PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalari Pahlawan No 100, Telp/Facs , Kode Pos TEMANGGUNG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LOMBOK BARAT

DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 216

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DRAFT BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 87 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun. perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2013

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

HASIL SIDANG PLENO PENYUSUNAN PRIORITAS USULAN PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPN TA 2015 KAB.TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

Telah terjadi perubahan tentang Pembentukan, Susunan Oragnisasi dan. Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

Menimbang. : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis. pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial

BAB II DESKRIPSI LOKASI

BAB III PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM DI KUA KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG. A. Sekilas tentang KUA Kec. Parakan Kab.

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR: 2 TAHUN 2000

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 18 TAHUN 2010 T E N T A N G RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

JUMLAH PENDUDUK W N I KETERANGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P LAKI-LAKI PEREMPUAN L + P

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Transkripsi:

1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran umum Kabupaten Temangung 2.1.1 Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan Utara ke Selatan 34,375 Km dan Timur ke Barat 43,437 Km. kabupaten Temanggung secara astronomis terletak diantara 110o23'-110o46'30" bujur Timur dan 7o14'-7o32'35" Lintang Selatan dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha). Batas-batas administrative Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut: a. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang b. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang c. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang d. Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo. Wilayah Kabupaten Temanggung secara geo ekonomis dilalui oleh 3 jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan Purwokerto (134 Km).mbaran umum Kabupaten Temanggung. Berdasarkan peraturan Peraturan Bupati Temanggung Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Dan Tata Kerja Kecamatan Kabupaten

2 Temanggung. Terdapat 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, diantaranya : 1. Kecamatan Temanggung 5. Kecamatan Kedu 2. Kecamatan Kranggan 6. Kecamatan Kandangan 3. Kecamatan Tlogomulyo 7. Kecamatan Tembarak 4.Kecamatan Bulu 8. Kecamatan Parakan 9. Kecamatan Selopampang 16. Kecamatan Gemawang 10.Kecamatan Kaloran 17. Kecamatan Candiroto 11. Kecamatan Bansari 18.Kecamatan Wonoboyo 13. Kecamatan Ngadirejo 19. Kecamatan Bejen 14. Kecamatan Jumo 20.KecamatanTretep 15. Kecamatan Kledung

3 Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Temanggung Sumber : Bapedda Kabupaten Temanggung Tahun 2013 Kabupaten Temanggung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang- Purwokerto. Jalan Raya Parakan-Weleri menghubungkan Temanggung dengan

4 jalur pantura. Untuk daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang persisnya di Kecamatan Pringsurat. Tabel 2.1 Batas-batas Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun 2016 No Batas wilayah Kabupaten lain Kecamatan yang berbatasan 1 Sebelah utara Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang Kranggan, Candiroto Gemawang, 2 Sebelah selatan Kabupaten Magelang Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Pringsurat 3 Sebelah barat Kabupaten wonosobo Kledung, Ngadirejo, Wonoboyo 4 Sebelah Kabupaten Magelang, Kaloran, Kandangan, Ttimur Kabupaten Semarang Kranggan, Pringsurat Sumber : RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018 Berdasarkan Tabel 2.1 tentang Batas wilayah kabupaten Temanggung Tahun 2016 maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Temanggung dalam menyelenggarakan pembangunan dan pemerintahan harus memperhatikan kondisi daerah-daerah yang terletak di perbatasan wilayah dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Temanggung. Hal tersebut dikarenakan penanganan daerah perbatasan memerlukan pencermatan lebih karena harus bersinergi dengan pemerintah daerah yang menjadi batas

5 wilayah serta bersinergi dengan pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi. 2.2. Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung Dalam penelitian ini penulis melakukan fokus penelitian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung, yang mana setiap instansi sudah tentu memiliki visi dan misi, dasar hukum, profil dan lain sebagainya. Maka untuk mengetahui apa saja yang melandasi berdirinya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung, berikut penulis uraikan profil dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung. 2.2.1. Sejarah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang 52 pemerintahan didaerah yang dilaksanakan dengan Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 1983 tanggal 12 Februari 1983 Departemen dalam negeri mulai melakukan pembenahan-pembenahan untuk meningkatkan mutu pelayanan, disamping untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelaporan vital seperti kelahiran,kematian,perceraian,pengakuan anak dan akta-akta catatan sipil dan standarisasi pelayanan pencatatan sipil. Sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden diatas dalam rangka standarisasi pelayanan catatan sipil dikeluarkan Keputusan Dalam Negeri Nomor

6 54 Tahun 1983 tentang Susunan Organisasi dan tata kerja Kantor Catatan Sipil Kabupaten/ kotamadya sebagai realisasinya Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 1983. Dimana Kantor Catatan Sipil merupakan perangkat kerja pemerintah pusat pusat didaerah dalam rangka pelaksanaan azas dekonstralisasi, karena urusan pencatatan sipil merupakan urusan pemerintah pusat. Sebagai realisasinya di Kabupaten Temanggung didirikan Kantor catatan sipil Kabupaten Temanggung yaitu Kantor Catatan Sipil tipe B Pada tanggal 1 September 1984. 2.2.2 Dasar Hukum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung Dasar Hukum Pelayanan Publik, Administrasi Kependudukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan; 4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak; 5. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; 6. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2010 tentang Formulir dan Buku Yang Digunakan dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; 7. Permendagri Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan KepemilikanAkta Kelahiran Anak:

7 8. Peraturan Bupati Temanggung Nomor 65 Tahun 2017 Tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Kabupaten Temanggung; 9. Peraturan Bupati Temanggung Nomor 64 Tahun 2017 Tentang Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Temanggung 2.2.3. Tugas Pokok dan Fungsi dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung Tugas : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. Fungsi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKabupaten Temanggung mempunyai fungsi : a. Perumusan Kebijakan teknis bidang kependudukan dan catatan sipil sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan pemerintah daerah ; b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil ; c. Perumusan,perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pendaftaran penduduk ;

8 d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pencatatan sipil ; e. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknik pengolahan informasi administrasi kependudukan ; f. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pendayagunaan data administrasi kependudukan; g. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan ; h. Pelaksanaan unit pelaksana teknis Dinas ; i. Pembinaan Kelompok jabatan fungsional ; j. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya 2.2.4. Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Temanggung VISI : Terwujudnya Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Dengan Pemerintahan Yang Bersih MISI : 1. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap Hak dan Kewajibannya pada bidang Administrasi Kependudukan. 2. Mewujudkan Sistem Pengelolaan Data sebagai data dan dokumen yang handal.

9 3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan, dengan aparatur pelayanan yang bersih dan tidak KKN. 2.2.5. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Temanggung A. Kepala B. Sekretariat, terdiri dari: 1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan 2. Subbagian Umum dan Kepegawaian C. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, terdiri dari: 1. Seksi Identitas Penduduk 2. Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk D. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, terdiri dari: 1. Seksi Kelahiran dan Kematian 2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan Pewarganearaan E. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data, terdiri dari: 1. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan 2. Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan

F. Kelompok Jabatan Fungsional. 10

11 Gambar 2.2. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Agus Wahyudi Budiono, SH SEKRETARIAT Drs. Achmad Nasir SUBBAGIAN PERENCANAAN & KEUANGAN Qoidatun Nadhiroh S,SE, MM SUBBAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN Purwanti, S.Sos BIDANG PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK Ariani Puji Rahayu, SH, MM BIDANG PELAYANAN PENCATATAN SIPIL Pariyono Arsosiswoyo, SH BIDANG PIAK & PEMANFAATAN DATA Drs. Katut Eko Atmono, MM SEKSI IDENTITAS PENDUDUK Farida Nur Rahmawati, SE, MM SEKSI PINDAH DATANG & PENDATAAN PENDUDUK Dra. Tri Herlinawati SEKSI KELAHIRAN & KEMATIAN Sudjarwanti, SH SEKSI PERKAWINAN, PERCERAIAN PERUBAHAN STATUS ANAK & PEWARGANEGARAAN Fitria Marchamah, S.Sos, MM SEKSI PENGELOLAAN INFORMASI DAN KEPENDUDUKAN Antonius Subagyo, BA SEKSI KERJASAMA DAN INOVASI PELAYANAN Britsvina Lia Miranti, S.Kom Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung Tahun 2018

12 2.3. Aspek Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2017 tercatat sebanyak 768.339 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 923 jiwa/km2 dan persebaran penduduk relatif merata. Adapun data sebaran penduduk menurut luas wilayah dan kepadatan penduduk di tiap kecamatan Tahun 2017 adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.1. Tabel 2.2 Data Jumlah Penduduk Kabupaten Temanggung 2017 No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Bulu 24.168 23.129 47.297 1.137 2 Tembarak 15.408 14.908 30.316 1.173 3 Temanggung 39.905 41.167 81.072 2.513 4 Pringsurat 24.896 24.960 49.856 913 5 Kaloran 22.051 22.085 44.136 731 6 Kandangan 25.235 25.106 50.341 672 7 Kedu 28.777 28.320 57.097 1.749 8 Parakan 26.121 26.057 52.178 2.478 9 Ngadirejo 27.557 27.048 54.605 1.071 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 10 Jumo 14.819 14.639 29.458 1.040 11 Tretep 10.653 10.183 20.836 634

13 12 Candiroto 16.066 16.187 32.253 58 13 Kranggan 23.079 23.900 46.979 861 14 Tlogomulyo 11.382 11.208 22.590 933 15 Selopampang 9.516 10.179 19.695 1.181 16 Bansari 11.779 11.585 23.364 1.077 17 Kledung 13.661 13.218 26.879 880 18 Bejen 10.434 10.455 20.889 318 19 Wonoboyo 13.128 12.825 25.953 613 20 Gemawang 16.472 16.073 32.545 509 Total 385.107 383.232 768.339 923 Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten Temanggung 2010 2035 Berdasarkan Tabel 3.1 tentang data jumlah penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2017 jumlah penduduk yang terbanyak adalah di Kecamatan Temanggung sebesar 81.072 jiwa dengan kepadatan 2.513 jiwa/km2 dan paling sedikit di Kecamatan Selopampang sebesar 19.695 jiwa dengan kepadatan 1.071 jiwa/km2, namun kepadatan penduduk terkecil adalah Kecamatan Bejen dengan kepadatan 318 jiwa/km2.

14 2.4. Akta Kelahiran Akta Kelahiran sangatlah penting artinya karena dalam peristiwa penting seperti kelahiran, perkawinan, perceraian dsb akan membawa akibat hukum bagi kehidupan yang bersangkutan dan juga terhadap orang lain atau pihak ketiga. Dengan adanya sebuah akta kelahiran akan membawa kejelasan dan kepastian sesuatu hal secara mudah. Akta kelahiran adalah suatu bukti tentang peristiwa penting yang dialami seseorang yang telah dicatat atau didaftarkan serta dibukukan. Menurut Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2012 Tentang Pedoman Percepatan Kepemilikan akta kelahiran Dalam Rangka Perlindungan Anak, akta kelahiran adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksana pencatatan sipil yang berisikan catatan resmi tentang tempat dan waktu kelahiran anak, nama anak dan nama orang tua anak, serta status kewarganegaraan anak. Akta kelahiran dicatat dan disimpan di Kantor Catatan Sipil Dan Kependudukan. Akta kelahiran juga mempunyai arti penting bagi diri seorang anak, tentang kepastian hukum si anak itu tersendiri. Pelayanan kesehatan akta kelahiran adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil didalam memberikan pelayanan akta kelahiran kepada masyarakat secara lebih merata dan bermutu dengan mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan yang ada. Dengan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat merupakan usaha untuk memelihara dan meningkatkan kualitas pencatatan administrasi yang baik yang dilakukan oleh pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan kepada masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat dan abdi negara, dan siap melayani masyarakat sesuai yang diharapkan, yaitu cepat, tepat, tanggap, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

15 Akta kelahiran memiliki Fungsi antara lain : 1. Merupakan alat bukti paling kuat dalam menentukan kedudukan seseorang. 2. Merupakan alat otentik yang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna di depan hakim. 3. Memberikan kepastian hukum yang berkaitan tentang kejadian-kejadian mengenai kelahiran, kematian, perkawinan dan pengakuan perceraian. 4. Dari segi peristiwanya akta-akta kelahiran dari catatan sipil dapat dipergunakan untuk tanda bukti yang otentik dalam hal pengurusan paspor, WNI, KTP, keperluan sekolah, bekerja, menentukan status ahli waris dan sebagainya. (Dalam http://disdukcapil.subang.go.id/produk-layanan/akta-pencatatansipil/. Diunduh pada 26 Maret 2015 pukul 16.00) Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil dari isi akta kelahiran tersebut, maka akta kelahiran anak sah membuktikan tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Data lahir 2. Kewarganegaraan (WNI atau WNA) 3. Tempat Kelahiran 4. Hari, tanggal, bulan dan tahun kelahiran 5. Nama lengkap anak 6. Jenis kelamin anak 7. Nama ayah 8. Nama ibu 9. Hubungan antara ayah dan ibu 10. Tanggal, bulan dan tahun terbit akta 11. Tanda tangan pejabat yang berwenang.

16 Pada penelitian ini akan dibatasi pada akta kelahiran saja, dimana akta kelahiran merupakan akta catatan sipil hasil pencatatan peristiwa kelahiran seseorang. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Ada 3 akta kelahiran, yaitu: a. Akta kelahiran Umum, akta kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran yang disampaikan dalam batas waktu selambat- lambatnya 60 hari kerja bagi WNI dan 10 hari kerja bagi WNA sejak tanggal kelahiran bayi. b. Akta kelahiran Istimewa, akta kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran yang telah melampaui batas waktu 60 hari kerja bagi WNI dan 10 hari kerja bagi WNA sejak tanggal kelahiran bayi. c. Akta kelahiran Dispensasi, akta kelahiran yang dibuat berdasarkan program pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi mereka yang lahir dan terlambat pendaftaran atau pencatatan kelahirannya. Dilihat dari penjelasan diatas dapat disimpulkan mengenai akta kelahiran adalah suatu akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan dengan adanya kelahiran dalam rangka memperoleh atau mendapat kepastian terhadap kedudukan hukum seseorang, maka perlu adanya bukti-bukti yang otentik yang mana sifat bukti itu dapat dipedomani untuk membuktikan tentang kedudukan hukum seseorang itu. Ada 3 jenis akta kelahiran yaitu akta kelahiran umum,akta kelahiran istimewa dan akta kelahiran dispensasi.