BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan hand sanitizer ini memiliki beberapa tahapan proses yaitu pembuatan ekstrak, pembutan hand sanitizer dan analisa hand sanitizer, adapun alat dan bahan yang digunakan pada setiap proses adalah: 3.1.1 Pembuatan Ekstrak a. Alat - Pisau - Erlenmeyer - Bak cuci - Gelas ukur - Loyang - Sendok/spatula - Oven - Kain saring - Blender/crusher - Vacum evaporator b. Bahan - Daun kersen - Ethanol 70% 3.1.2 Pembuatan Hand sanitizer a. Alat - Motor pengaduk - Timbangan digital - Gelas beaker - Termometer 1000 ml - Pipet tetes - Sendok/spatula - Pipet ukur - Kompor listrik - ph indikator b. Bahan - Ekstrak daun kersen - pewarna hijau - Aquadest (Cl 44090) - Carbomer - Propilen glikol - TEA - Gliserol - Pewarna kuning - Nipagin (Cl 74005) - Essential oil 7
Bahan kimia seperti carbomer, propilen glikol, gliserol, dan nipagin diperoleh dari toko kimia CV. Agung Jaya (Surakarta) dan Bratachem (Sukoharjo), sedangkan TEA dan essential oil diperoleh secara online. 3.1.3 Analisa Hand sanitizer a. Aktivitas Antibakteri a.1 Alat - Tabung reaksi - Kawat ose - Cawan petri - Pipet tetes - Paper disc - Pinset - Erlenmeyer - Pipet volume - Bunsen - Plastic wrap - Autoklaf a.2 Bahan - Ekstrak daun - Aquadest kersen - Ethanol 70% - Sampel hand - Nutrient agar sanitizer - Nutrient bord b. Kandungan Ethanol b.1 Alat - Statif dan klem - Pompa - Labu leher tiga - Erlemeyer - Kompor - Piknometer pemanas - Timbangan - Kondensor - Thermometer b.2 Bahan - Sampel hand sanitizer c. Daya Sebar c.1 Alat - Kaca - Stopwatch - Timbangan digital - Kertas millimeter blok 8
perpustakaan.uns.ac.id c.2 Bahan - Sampel hand sanitizer 3.2 Lokasi dan Waktu Penilitian Penelitian dan pembuatan produk dilaksanakan pada tanggal 7 Maret di laboratorium Dasar Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret. Sedangkan untuk pengujian efektivitas antibakteri dilaksanakan pada tanggal 31 Maret di laboratorium pusat MIPA sub-lab Biologi, Universitas Sebelas Maret. 3.3 Prosedur Kerja Pembuatan produk hand sanitizer dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : 3.3.1 Pembuatan Ekstrak Daun Kersen a. Pengambilan Daun Kersen Daun kersen diperoleh dari pekarangan rumah. Adapun pemilihan atau seleksi daun kersen sebagai bahan baku dilakukan dengan pengamatan pada penampakkan fisik daun kersen. Syarat-syarat fisik daun kersen antara lain warna daun hijau, permukaan tidak ditumbuhi jamur, tidak ada kotoran binatang maupun serangga. b. Pembuatan Serbuk Simplisa - Mencuci bersih daun kersen kemudian dikeringkan dengan sinar matahari selama 2 hari dilanjutkan pengovenan pada suhu 60 o C selama 1 jam untuk meminimalkan kandungan air. - Menghancurkan daun kersen dengan blender hingga berbentuk serbuk. c. Ekstraksi Daun Kersen dengan Metode Maserasi - Merendam serbuk daun kersen sebanyak 50 gram dalam 200 ml ethanol 70% (perbandingan gram bahan : ml pelarut = 1:4) didalam erlemeyer dan dibiarkan pada suhu ruangan selama 24 jam. - Menyaring rendaman dengan menggunakan kain saring, kemudian ampas yang diperoleh direndam kembali seperti proses sebelumnya, diulang sebanyak 2 kali. 9
perpustakaan.uns.ac.id - Ekstrak yang diperoleh kemudian dihilangkan kandungan ethanol dengan menggunakan vacuum evaporator pada shu 60 o C sampai volumenya berkurang 80% dari volume awal. 3.3.2 Pembuatan Hand sanitizer Dalam pembuatan hand sanitizer terlebih dahulu dilakukan percobaan untuk menentukan formulasi yang optimum (Lampiran I). Dari penelitian yang telah dilakukan didapat prosedur ( basis 100 ml) : a. Memasukan 0,3 gram carbomer dan 50 ml aquadest dalam gelas beaker sambil dipanaskan pada suhu 80 o C dan diaduk dengan kecepatan 1160 rpm selama 30 mneit hingga carbomer larut sempurna. b. Menurunkan suhu larutan dalam gelas beaker sampai 30 o C, kemudian menambahkan TEA 0,15 ml dan diaduk dengan kecepatan 1160 rpm selama 15 menit hingga terbentuk gel yang bening. c. Menambahkan gliserol 3 ml, propilen glikol 4 ml, nipagin 0,02 gram serta 34,42 ml dan diaduk selama 15 menit pada suhu 30 o C. d. Memasukan ekstrak 8 ml kedalam gelas beaker kemudian diaduk selama 20 menit hingga homogen. e. Menambahkan 0,1 ml pewangi dan 0,05 ml pewarna ke dalam hand sanitizer. f. Mengambil sampel hand sanitizer sebanyak 10 ml untuk dianalisa. g. Pengemasan produk yang telah memenuhi spesifikasi. 3.3.3 Analisa Produk a. Analisis Efektivitas Antibakteri Analisis efektivitas antibakteri menggunakan metode difusi paper disc bertujuan untuk mengetahui besar daya hambat yang dihasilkan hand sanitizer terhadap bakteri E.coli. Prosedur yang dilakukan adalah: 1. Sterilisasi cawan petri dan media dalam autoklaf. 2. Memasukan 15 ml media padat(nutrient agar) kedalam cawan petri dan dibiarkan hingga memadat. 10
3. Paper disc direndam dalam sampel hand sanitizer selama 10-15 menit. 4. Menambahkan suspensi bakteri sebanyak 0,1 ml ke media agar yang memadat dan diratakan dengan menggunakan batang L. 5. Meletakan paper disc yang telah direndam sampel dengan menggunakan pinset keatas media padat yang telah ditanami bakteri. 6. Media uji diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam, setelah itu dihitung luas zona hambat yang terbentuk. Adapun ilustrasi zona hambat ditampilkan pada gambar 3.1 A B Gambar 3.1 Ilustrasi Zona Hambat Keterangan = A. Daerah zona hambat B. Paper disc Berdasarkan gambar di atas, dapat dihitung diameter zona bening dan luas zona hambat dengan rumus : Diameter zona bening = Diameter A Diameter B Luas zona hambat = Luas A Luas B Catatan: Diameter zona bening digunakan untuk menentukan sifat desinfektan/ antibakteri/ antimikroba yg digunakan. Diameter >20 mm : Daya hambat sangat kuat. Diameter 10 20 mm : Daya hambat kuat. Diameter 5 10 mm : Daya hambat cukup(medium). Diameter < 5 mm : Daya hambat kurang (lemah). 11
b. Analisis Kadar Ethanol Analisis kadar ethanol bertujuan untuk mengetahui banyaknya ethanol yang tedapat dalam hand sanitizer. Prosedur yang dilakukan adalah : 1. Masukan 50 ml sampel hand sanitizer kedalam labu leher tiga. 2. Merangkai alat destilasi sesuai dengan gambar 3.2. 3. Melakukan proses destilasi pada suhu 80 o C, hingga didapat destilat berupa ethanol sebesar 25 ml atau dihentikan ketika mengalami kenaikan suhu. 4. Menghitung densitas destilat dan mengkonversikan kebentuk persentase. Gambar 3.2 Rangkaian Alat Destilasi Keterangan : 1. Labu leher tiga 5. Erlemeyer 2. Pemanas mantel 6. Pengatur skala panas 3. Thermometer 7. Statif dan klem 4. Kondensor 12
c. Analisis Daya Sebar Gel Analisis daya sebar bertujuan untuk mengetahui kemudahan gel ketika diusapkan ke telapak tangan. Prosedur yang dilakukan adalah : 1. Meletakan 0,5 gram gel ditengah kaca yang telah ditempeli dengan kertas milimeter blok. 2. Pengukuran diameter sebar dimulai tanpa beban, kemudian pada sampel ditambahkan beban ±125 gram dan catat diameter sebar gel setelah 1 menit. 13
3.4 Bagan Alir Pembuatan Produk Proses pembuatan hand sanitizer meliputi pembuatan ekstrak dan pembuatan hand sanitizer. Bagan alir proses dapat dilihat pada gambar 3.3 dan 3.4. 3.4.1 Proses Pembuatan Ekstrak Daun Kersen Daun Kersen Pengeringan Penghalusan Ethanol Perendaman (maserasi) Selama 3x 24 jam ml ethanol : gram serbuk (4:1) T= 30 o C Penyaringan Ampas Daun Kersen Filtrat Evaporasi T=55-60 o C Volume berkurang 80% Ethanol Ekstrak Daun Kersesn Gambar 3.3. Bagan Alir Proses Ekstrak Daun Kersen 14
3.4.2 Pembuatan Hand sanitizer Carbomer+Aquadest Diaduk (1160 rpm) T=80 o C (30 menit) TEA Diaduk hingga homogen (1160 rpm) T=30 o C (15 menit) 30 o C Gel Bening Pengadukan hingga homogen (1160 rpm) T=30 o C (15 menit) Penambahan - Metil paraben - Gliserol - Propilen glikol - Aquadest Penambahan - Ekstrak Daun Kersen - Essensial Oil - Pewarna Diaduk (1160 rpm) T=30 o C (20 menit) Penyimpanan produk sementara Pengembilan sampel + Uji produk Pengemasan Gambar 3.4. Bagan Alir Pembuatan Hand sanitizer 15