BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

BAB IV ANALISIS SISTEM KERJASAMA ANTARA PEMILIK PERAHU DAN NELAYAN DI DESA BUNGO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. swadaya masyarakat Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) tersisa 2,2 juta nelayan dari total jumlah penduduk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BAB I PENDAHULUAN. ibadah kepada Allah SWT. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

Modul ke: ETOS KERJA. Fakultas FEB. H. JAZULI SURYADHI, MS.i (HJS) Program Studi MANAJEMEN.

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

EFEK KESEHARIAN TAKWA

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISIS PRINSIP EKONOMI ISLAM TERHADAP PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL. A. Pemberdayaan terhadap Tenaga Kerja Difabel di Anggrek Karya Cacat

BAB IV ANALISIS DATA


BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. suci atau jalinan ikatan yang hakiki antara pasangan suami istri. Hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

MASA DEPAN ITU MASA DEPAN DI DUNIA ATAU DI AKHERAT? Pemahaman yang biasa dijumpai terhadap Q.S 59.AL hasr 18+19

BAB VII CERITA AKHIR PENDAMPINGAN. kuncinya yakni dibutuhkan kerjasama dan saling tolong-menolong antara satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB IV ANALISIS DATA

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB RI AYATUL HIMMAH KARYA KH. AHMAD RIFA I

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUD{A>RABAH PADA NASABAH YANG TELAH PAILIT DI PT. BNI SYARI AH CAPEM NGAGEL SURABAYA

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB X SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH 9. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW.

BAB V PENUTUP. di satu sisi dengan pihak mushrikin Quraysh di lain sisi yang terjadi pada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia baik bermasyarakat maupun urusan ibadah kepada Allah Swt.

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

Peranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

Transkripsi:

43 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan Ibu Ibu Rumah Tangga untuk meningkatkan pendapatan di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Kerjasama pada usaha jahit pakaian antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga di kecamatan Rambah Hilir kabupaten Rokan Hulu ini berawal dari adanya kesempatan yang diberikan oleh pemilik usaha jahit kepada ibu ibu rumah tangga di kecamatan Rambah Hilir kabupaten Rokan Hulu untuk belajar menjahit. Mereka dilatih untuk dapat menjahit semua jenis model dan bahan pakaian. Ketika ibu ibu rumah tangga tersebut telah mampu dan mahir dalam menjahit pakaian, diharapkan ibu ibu rumah tangga ini mampu untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan membuka usaha jahit sendiri. Namun tidak semua ibu ibu rumah tangga mampu untuk membuka usaha sendiri karena terkendala oleh kurangnya modal untuk membuka usaha jahit. Sebagian ibu ibu rumah tangga yang kursus menjahit di Alfi-Aldi Tailor yang tidak mampu membuka usaha sendiri, diberi kesempatan oleh Alfi-Aldi Tailor untuk dapat bekerjasama dengannya dalam menyelesaikan proyek penjahitan pakaian. Ketika penjahit mendapat proyek penjahitan pakaian, penjahit melakukan kerjasama dengan ibu ibu rumah tangga yang telah belajar menjahit ditempatnya untuk menyelesaikan proyek tersebut. Alfi- 43

44 Aldi Tailor ini merupakan usaha jahit yang telah banyak dikenal oleh masyarakat, tidak hanya masyarakat di Kecamatan Rambah Hilir saja tetapi juga dikenal oleh masyarakat diluar Kecamatan Rambah Hilir. Karena memiliki banyak pelanggan dan proyek penjahitan pakaian maka kerjasama yang dilakukan oleh Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga ini diharapkan mampu untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga yang ikut dalam kerjasama tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemilik usaha jahit terlebih dahulu memastikan siapa saja yang bisa atau dapat melakukan kerjasama dengannya. Maksudnya adalah kerjasama hanya dilakukan dengan ibu ibu rumah tangga yang dianggap telah bisa dan mampu menjahit berbagai model pakaian. 2. Untuk pengukuran pola pakaian dilakukan oleh pemilik usaha jahit. Sedangkan untuk penjahitan pola dilakukan oleh ibu ibu rumah tangga yang ikut dalam anggota kerjasama tersebut. 3. Untuk pembagian hasil dari penjahitan pakaian tersebut dihitung dari berapa pasang pakaian yang diselesaikan oleh masing masing ibu rumah tangga yang menjadi anggota dalam kerjasama tersebut dikalikan dengan harga jahit pakaian per pasang, kemudian dikalikan dengan persentase bagi hasil yang telah disepakati.

45 4. Adapun persentase bagi hasil antara kedua belah pihak adalah 50 : 50, yaitu 50% untuk pemilik usaha jahit dan 50% untuk ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota dalam kerjasama tersebut. 5. Harga jahit per helai pakaian ditentukan oleh pemilik usaha jahit pakaian tersebut. 6. Jika terjadi kesalahan dalam penjahitan pakaian maka semua kerugian akan ditanggung oleh pemilik usaha jahit pakaian 1. Kerjasama yang dilakukan yang dilakukan antara Alfi-Aldi Tailor denga ibu - ibu rumah tangga diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga supaya lebih baik dari sebelumnya. Untuk mengetahui apakah kerjasama yang dilakukan antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga dapat membantu perekonomian keluarga dapat dilihat dari tanggapan responden pada tabel berikut : Tabel IV.1 Tanggapan responden tentang apakah kerjasama dalam menjahit pakaian dapat membantu perekonomian keluarga 1 Bisa 14 orang 100% 2 Kadang Kadang 0 0 3 Tidak 0 0 November 2013. 1 Asriati, Penjahit, Wawancara, kecamatan Rambah Hilir kabupaten Rokan Hulu 13

46 Tabel diatas dapat menjelaskan bahwa semua responden atau ibu ibu rumah tangga menyatakan kerjasama yang dilakukan dapat membantu perekonomian kelurga. Dijelaskan juga oleh salah seorang ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota jahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor dengan menjahit ini saya tidak lagi kesulitan dan meminta uang dari suami jika ada keperluan yang tidak terduga 2. Dalam kerjasama terkadang ada kendala ataupun kesulitan yang harus dihadapi oleh masing masing pihak yang melakukan kerjasama. Untuk lebih jelasnya apakah ada kesulitan yang dihadapi oleh responden untuk menjalankan kerjasama dalam menjahit pakaian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.2 Tanggapan Responden Tentang apakah ada kesulitan dalam melakukan kerjasama 1 Ada 0 0% 2 Tidak 14 orang 100% 3 Kadang Kadang 0 0% Tabel diatas menjelaskan bahwa 14 orang responden atau 100% dari angket yang disebarkan semua responden memilih jawaban tidak ada kesulitan untuk menjalankan kerjasama dalam menjahit pakaian. Dijelaskan juga oleh November 2013. 2 Ummi, ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota kerjasama, wawancara,

47 salah seorang ibu ibu rumah tangga yang tergabung dalam anggota kerjasama, sejauh ini tidak ada kesulitan, semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan 3. Terkadang dalam kerjasama ada pihak yang merasa dirugikan. Untuk lebih jelasnya apakah responden atau ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota jahit pakaian merasa dirugikan dalam kerjasama tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.3 Tanggapan responden tentang apakah mereka merasa dirugikan dalam kerjasama 1 Ya 0 0 2 Tidak 14 orang 100 % 3 Kadang kadang 0 0 Berdasarkan table diatas dapat diambil pengertian bahwa sebanyak 14 orang atau 100% dari angket yang disebarkan responden merasa tidak dirugikan dalam kerjasama ini. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada pihak yang merasa dirugikan dalam kerjasama yang dilakukan oleh Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga untuk menyelesaikan proyek penjahitan pakaian. 2013. 3 Erna, ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota kerjasama, wawancara, November

48 Dalam melakukan suatu tindakan biasanya kita didorong oleh keinginan, kemauan dan tuntutan. Begitu juga dalam melakukan kerjasama tentu masing masing orang memiliki alasannya tersendiri. Untuk mengetahui alasan reponden untuk melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.4 Tanggapan responden tentang alasan untuk melakukan kerjasma dalam menjahit pakaian 1 Meningkatkan pendapatan keluarga 10 orang 71,44% 2 Mengembangkan karir 2 orang 14,28% 3 Memenuhi kebutuhan pribadi 2 orang 14,28% Jumlah 14 orang 100 % Berdasarkan tabel diatas dapat diambil pengertian bahwa sebanyak 10 orang atau 71,44% dari angket yang disebarkan responden memilih alasan melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga, 2 orang lainnya atau 14,28% dari angket yang disebarkan responden memilih jawaban bahwa alasan melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian adalah untuk mengembangkan karir, sedangkan 2 orang lainnya atau 14,28% dari angket yang disebarkan responden memilih bahwa alasan melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian adalah untuk memenuhi kebutuhan pribadi.

49 Alasan ibu ibu rumah tangga untuk melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian ini adalah untuk menambah pendapatan rumah tangga karena pendapatan suami dirasa kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehingga responden merasa tidak bisa berdiam diri sebagai ibu rumah tangga saja. Sebelum melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian pekerjaan responden semata mata adalah sebagai ibu rumah tangga. Berikut tanggapan responden tentang pekerjaan mereka sebelum melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor: Tabel IV.5 Tanggapan Responden Tentang Apa Pekerjaan Sebelumnya 1 IRT 14 orang 100% 2 Pegawai 0 0 3 Dagang 0 0 4 Lainnya 0 0 Tabel diatas menjelaskan bahwa seluruh responden dari angket yang disebarkan memilih jawaban bahwa pekerjaan sebelum melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor adalah sebagai ibu rumah tangga yang peran utamanya sebagai seorang istri, seorang ibu dari anak anaknya. Untuk mengetahui apakah ada pekerjaan lain selain dari tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan bekerjasama dalam menjahit pakaian dapat kita lihat pada tabel berikut tentang tanggapan responden terhadap pekerjaan lain selain menjahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor:

50 Tabel IV.6 Tanggapan Responden Tentang Apakah Ada Pekerjaan Lain Selain Menjahit Pakaian 1 Ada 0 0 2 Tidak 14 orang 0 Tabel diatas menjelaskan bahwa seluruh responden dari angket yang disebarkan memilih jawaban bahwa tidak ada pekerjaan lain selain menjahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden atau ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota kerjasama dalam menjahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor focus pada kerjasama yang mereka lakukan. Kerjasama yang dilakukan diharapkan bisa memberikan hasil yang dapat membantu kebutuhan sehari hari. Untuk melihat hasil yang diperoleh oleh ibu ibu rumah tangga setelah melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.7 Tanggapan Responden Tentang Hasil Yang Diperoleh Setelah Melakukan Kerjasama 1 Temapat Tinggal 0 0 2 Kendaraan 4 orang 28,57% 3 Perabot Rumah Tangga 10 orang 71,43%

51 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil yang diperoleh responden setelah melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian pada Alfi-Aldi Tailor adalah 4 orang responden atau 28,57% memilih jawaban telah menghasilkan kendaraan, sedangkan 10 orang responden lainnya atau 71,43% memilih jawaban telah menghasilkan perabot rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama yang dilakukan oleh ibu ibu rumah tangga dengan Alfi-Aldi Tailor telah memberikan peningkatan pendapatan keluarga. Untuk mengetahui berapa lama kerjasama dalam menjahit pakaian ini dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel V.8 Tanggapan Responden Tentang berapa lama telah melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian 1 1-3 Tahun 8 orang 57,14% 2 3-5 Tahun 6 orang 42,86% 3 >5 Tahun 0 0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 8 orang atau 57,14% dari angket yang disebarkan responden memilih jawaban lamanya melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian selama 1 3 tahun, sedangkan 6 orang lainnya atau 42,86% dari angket yang disebarkan kepada responden memilih jawaban lamanya melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian selama 3 5 tahun. Kerjasama yang dilakukan antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga dalam menjahit pakaian diharapkan ada manfaat yang dirasakan

52 oleh kedua belah pihak. Untuk mengetahui ada atau tidaknya manfaat yang dirasakan oleh responden setelah melakukan kerjasama dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.9 Tanggapan Responden Tentang Apakah ada manfaat yang dirasakan setelah melakukan kerjasama dalam menjahit pakaian 1 Ada 14 orang 100% 2 Tidak Ada 0 0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat semua responden memilih jawaban bahwa kerjasama yang dilakukan antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga ada manfaat yang dirasakan. Manfaat yang dirasakan tersebut karena semakin meningkatnya pendapatan yang diperoleh dari kerjasama dalam menjahit pakaian tersebut. Untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh dari kerjasama dalam menjahit pakaian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.10 Tanggapan Responden Tentang berapa pendapatan yang diperoleh dari kerjasama dalam menjahit pakaian 1 1.000.000,- 1.500.000. sebulan 5 orang 35,71% 2 1.500.000, 2.000.000.sebulan 7 orang 50% 3 > 2.000.000. sebulan 2 orang 14,29%

53 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 5 orang atau 35,71% dari angket yang disebarkan, responden memilih jawaban bahwa pendapatan yang diperoleh dari kerjasama dalam menjahit pakaian sebesar Rp.1.000.000. Rp.1.500.000. sebulan, 7 orang atau 50% dari angket yang disebarkan responden memilih jawaban bahwa pendapatan yang diperoleh dari kerjasama dalam menjahit pakaian sebesar Rp.1.500.000. Rp.2.000.000. sebulan, sedangkan 2 orang lainnya memilih jawaban bahwa pendapatan yang diperoleh dari kerjasama dalam menjahit pakaian lebih dari Rp.2.000.000. sebulan. Pendapatan yang diperoleh tentunya dapat membantu perekonomian keluarga. Untuk mengetahui kondisi ekonomi responden setelah melakukan kerjasama dengan Alfi-Aldi Tailor bila dibandingkan sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.11 Tanggapan Responden Tentang Kondisi Ekonomi keluarga dibandingkan dengan sebelumnya 1 Membaik 14 orang 100% 2 Sama Saja 0 0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat semua responden memilih jawaban bahwa kondisi ekonomi keluarga membaik bila dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama yang dilakukan antara

54 Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga dapat meningkatkan perekonomian keluarga. B. Penerapan Syirkah Abdan Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan Ibu Ibu Rumah Tangga untuk meningkatkan pendapatan di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Usaha jahit pakaian adalah usaha jasa yang meningkatkan nilai tambah dari barang tekstil menjadi pakaian. barang tekstil tersebut dirancang sesuai keinginan pelanggan dan kemudian dijahit sedemikian rupa sehingga ketika mengenakan pakaian itu pelanggan merasa puas. Usaha jahit pakaian Alfi-Aldi Tailor di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu memiliki beberapa orang rekan untuk bekerjasama dalam menyelesaikan proyek penjahitan pakaian. Kerjasama seperti tentu ada aturan aturan yang harus diikuti oleh masing masing pihak. Sebelum melakukan kerjasama tentunya kedua belah pihak melakukan kesepakatan. Untuk mengetahui lebih jelas, apakah kedua belah pihak melakukan kesepakatan sebelum mengerjakan proyek penjahitan pakaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

55 Tabel IV.12 Tanggapan responden tentang adanya kesepakatan antara kedua belah pihak sebelum mengerjakan proyek penjahitan pakaian 1 Ya 14 orang 100% 2 Tidak 0 0 3 Kadang kadang 0 0 Jumlah 14 orang 100 % Berdasarkan tabel diatas dapat diambil pengertian bahwa seluruh responden atau 100% dari angket yang disebarkan responden memilih jawaban adanya kesepakatan antara kedua belah pihak sebelum mengerjakan proyek penjahitan pakaian. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum mengerjakan proyek penjahitan pakaian terlebih dahulu ibu ibu rumah tangga melakukan kesepakatan dengan Alfi-Aldi Tailor. Kesepakatan antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga dalam melakukan kerjasama menjahit pakaian tidak dilakukan secara tulisan namun hanya dengan lisan saja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.13 Tanggapan responden tentang bentuk kesepakatan antara kedua belah pihak No Alternatif Jawaban Jumlah Persentase Responden 1 Lisan 14 orang 100% 2 Tulisan 0 0

56 Tabel di atas menunjukkan bahwa semua responden atau ibu ibu rumah tangga menjawab bahwa perjanjian yang dilakukan antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga secara lisan, bukan secara tulisan. Kemudian dijelaskan juga oleh salah seorang ibu rumah tangga yang melakukan kerja sama, kami melakukan kerja sama tidak ada catatan atau surat perjanijan yang dilakukan antara kami, kami hanya saling percaya diantara kedua belah pihak dalam kerjasama ini 4. Kesepakatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak adalah tentang sistem pembagian hasil dari proyek penjahitan pakaian. Untuk lebih jelasnya tentang sistem pembagian hasil dari penjahitan pakaian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.14 Tanggapan responden tentang sistem pembagian hasil dari penjahitan pakaian 1 Bagi Hasil 14 orang 100% 2 Upah 0 0 Tabel diatas menunjukkan bahwa semua responden menjawab bahwa sistem pembagian hasil dari penjahitan pakaian yang dilakukan oleh kedua belah pihak adalah dengan sistem bagi hasil. kemudian dijelaskan juga oleh pemilik usaha jahit, kami memakai sistem bagi hasil, yang dihitung dari jumlah pakaian yang dijahit oleh masing masing ibu ibu rumah tangga 4 Ides,anggota jahit pakaian, Wawancara, kecamatan Rambah Hilir, 13 November 2013.

57 dikalikan dengan harga jahit pakaian per pasang, kemudian kami akan berbagi keuntungan sebesar 50 : 50 yaitu 50% untuk pemilik dan 50% untuk ibu ibu rumah tangga yang ikut dalam kerjasama 5. Penentuan proporsi keuntungan bagi hasil antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota dalam menjahit pakaian ditentukan diawal sebelum mengerjakan proyek penjahitan pakaian dikerjakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel IV.15 Tanggapan responden tentang waktu penentuan proporsi bagi hasil disepakati No Alternatif Jawaban Jumlah Responden Persentase 1 Diawal akad sebelum mengerjakan proyek jahitan pakaian 2 Diakhir pada saat proyek jahitan pakaian selesai dikerjakan 14% 100% 0 0 Jumlah 14 orang 100 % Berdasarkan tabel diatas dapat diambil pengertian bahwa seluruh responden atau 100% dari angket yang disebarkan responden menyatakan bahwa proporsi bagi hasil disepakati diawal sebelum proyek penjahitan pakaian dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa sebelum mengerjakan proyek 5 Asriati, Penjahit, wawancara,rambah Hilir 13 November 2013.

58 penjahitan pakaian terlebih dahulu dilakukan kesepakatan tentang proporsi bagi hasil antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga. Besarnya proporsi bagi hasil tentunya harus disepakati oleh kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang keberatan dengan besarnya proporsi bagi hasil. Untuk lebih jelasnya tentang kesepakatan kedua belah pihak terhadap besarnya proporsi bagi hasil dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.16 Tanggapan responden tentang kesepakatan kedua belah pihak terhadap besarnya proporsi bagi hasil No Alternatif jawaban Jumlah Responden Persentase 1 Ya 14 orang 100% 2 Tidak 0 0 Berdasarkan tabel di atas dapat di ambil pengertian bahwa seluruh responden atau 100% dari angket yang disebarkan responden memilih jawaban bahwa besarnnya proporsi bagi hasil disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga yang menjadi anggota kerjasama dalam menjahit pakaian. Usaha yang dijalankan tekadang terdapat kendala ataupun kerugian yang dialami. Dan kerugian ini mau tidak mau harus ditanggung karena kesalahan ataupun kerugian merupakan resiko dalam usaha. Dalam kerjasama yang dilakukan antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga yang

59 menanggung resiko jika terjadi kesalahan dan kerugian dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel IV.17 Tanggapan responden tentang siapa penanggung resiko jika terjadi kesalahan dan kerugian 1 Pemilik Afi-Aldi Tailor 14 orang 100% 2 Ibu ibu rumah tangga yang 0 0 menjadi mitra dalam kerja sama Tabel di atas menunjukkan bahwa semua responden atau ibu ibu rumah tangga yang ikut dalam kerjasama menjawab bahwa jika terjadi kesalahan dan kerugian maka akan ditanggung oleh pemilik usaha jahit Alfi- Aldi Tailor. Kemudian dijelaskan juga oleh pemilik Alfi-Aldi Tailor, jika terjadi kesalahan dan kerugian akibat adanya kesalahan dalam pembuatan pola maupun dalam penjahitan maka kerugiannya akan saya tanggung sendiri 6. Kesepakatan yang telah ditentukan bersama oleh kedua belah pihak harus dapat dijalankan. Artinya kerjasama yang dilakukan harus sesuai dengan kesepakatan. Untuk mengetahui tentang kerjasama antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga telah sesuai dengan kesepakatan dapat dilihat pada tabel berikut: 6 Asriati, Penjahit, wawancara, Kecamatan Rambah Hilir 13 November 2013.

60 Tabel IV.18 Tanggapan Responden Tentang Apakah Kerjasama Telah Sesuai Dengan Kesepakatan No Alternatif jawaban Jumlah Responden Persentase 1 Sesuai 14 orang 100% 2 Kurang Sesuai 0 0 3 Tidak Sesuai 0 0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh responden atau 100% dari angket yang disebarkan responden memilih jawaban bahwa kerjasama yang dilakukan telah sesuai dengan kesepakatan. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu- ibu rumah tangga telah sesuai dengan kesepakatan yang mereka lakukan sebelumnya. C. Analisa Ekonomi Islam terhadap Penerapan Syirkah Abdan Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan Ibu Ibu Rumah Tangga untuk meningkatkan pendapatan di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Islam mendorong umatnya untuk mencari rizki yang berkah, mendorong berproduksi dan menekuni aktifitas ekonomi diberbagai bidang usaha, seperti pertanian, perkebunan, dan perdagangan 7. Dengan bekerja, setiap individu dapat memberikan pertolongan kepada kaum kerabatnya 1997),h. 86. 7 Yusuf Qardowi, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press,

61 ataupun yang membutuhkannya, ikut berpartisipasi bagi kemaslahatan umat, dan bertindak dijalan Allah dalam menegakkan kalimat-nya 8. Dalam Islam bekerja dinilai sebagai kebaikan, dan kemalasan dinilai sebagai kejahatan. Nabi berkata: ibadah yang paling baik adalah bekerja, dan pada saat yang sama bekerja merupakan hak sekaligus kewajiban. Pada suatu hari Rasulullah Saw menegur seseorang yang malas dan meminta minta, seraya menujukkan kepadanya jalan kearah yang produktif. Rasulullah meminta orang tersebut menjual aset yang dimilikinya dan menyisihkan hasil penjualannya untuk modal membeli alat (kapak) untuk mencari kayu ditemapt bebas dan menjualnya ke pasar. Beliaupun memonitori kinerjanya untuk memastikan bahwa ia telah mengubah nasibnya kearah kerja yang produktif 9. Secara rinci tinjauan Ekonomi Islam adalah pertama, mencari kesenangan akhirat yang diridhoi Allah dengan segala kapital yang diberikan Tuhan kepada manusia. Kedua, memperjuangkan kebutuhan hidup manusia atau dengan kata lain mencari rizki, dan berbuat baik kepada masyarakat 10. Meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kehidupan yang layak bagi kaum muslimin merupakan kewajiban syar i, yang jika disertai ketulusan niat akan pada tingkat ibadah. Terealisasinya pengembangan ekonomi dalam Islam 8 Jumaliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke-2, h. 6. 9 Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. Ke-2, h. 115. 10 Zainal Arifin Ahmad, Dasar dasar Ekonomi Islam, (Jakarta: Bualan Bintang, 1997), Cet. Ke-1, h.153.

62 adalah dengan keterpaduan antara upaya individu dan upaya pemerintah sebagai pelengkap 11. Islam tidak melarang bagi seorang perempuan untuk bekerja mencari nafkah maupun ikut membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Bahkan Islam melarang kepada seluruh umat muslim untuk berpangkutangan selagi umat tersebut masih mampu untuk berusaha. Allah SWT berfiraman dalam Q.S. Al Jumu ah (62) : 10 Artinya: Apabila telah ditunaikan Shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Islam memberi dorongan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan bekerja melalui usaha yang baik dan halal. Keikutsertaan kaum perempuan dalam bekerja diwajibkan jika berada dalam dua kondisi, pertama jika seorang perempuan harus menanggung biaya sendiri beserta keluarga pada saat orang yang menanggungnya tidak ada atau sudah tidak berdaya atau apabila pendapatan suami tidak dapat mencukupi kebutuhan yang dibutuhkan. Kedua, dalam kondisi perempuan dianggap fardhu kifayah untuk melakukan suatu pekerjaan yang dapat membantu terjaganya eksistensi suatu masyarakat muslim. Dalam kondisi seperti ini, seorang perempuan harus bekerja sedapat 11 Jaribah Ibn Ahmad Al-Haristi, Fikih Ekonomi Umar Bin Khatab, Terjemahan H.Asmuni Solihan Zamakhsyari, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar Group, 2006), Cet. Ke-1, h. 735.

63 mungkin menyeimbangkan kewajiban dengan tanggung jawabnya terhadap rumah tangga dan anak anaknya. Dalam Al Qur an juga sering kita temui bahwa Islam mendorong kita untuk berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarga. Allah SWT berfirman dalam Q.S.Qashash (28) : 77... Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi... Penerapan syirkah abdan pada usaha jahit pakaian antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ib rumah tangga untuk meningkatkan pendapatan di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu, merupakan suatu usaha yang dilakukan ibu ibu rumah tangga dalam meningkatkan pendapatan keluarga dan bisa membantu kebutuhan ekonomi. Usaha yang dilakukan ibu ibu rumah tangga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga merupakan usaha yang baik dan sejalan dengan syari at Islam karena dilakukan dengan usaha dan niat yang baik, tidak adanya pelanggaran syari at istri tidak meninggalkan kewajibannya dalam rumah tangga untuk membantu suaminya. Islam mewajibkan bekerja untuk mendapatkan mata pencaharian hidup dan secara langsung mendorong kepada kemajuan sosial ekonomi. Membuka kesempatan kerja adalah salah satu bentuk distribusi kekayaan melalui

64 mekanisme ekonomi. Salah satu upaya yang lazim dilakukan manusia untuk memperoleh kekayaan dan kesejahteraan adalah dengan bekerja. Islam mewajibkan umatnya bekerja untuk mencari rizki dan penghasilan bagi hidupnya. Islam memberi berbagai kemudahan hidup dan jalan jalan mendapatkan rizki di bumi Allah yang penuh dengan segala nikmatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S.Al Mulk (67): 15 Artinya: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-nya. dan hanya kepada-nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. Islam juga memerintahkan umatnya mencari rizki yang halal karena pekerjaan itu adalah memelihara marwah dan kehormatan manusia. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al Baqarah (2): 168 Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

65 Keberadaan usaha jahit pakaian Alfi-Aldi Tailor di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu merupakan sarana bagi masyarakat untuk bekerja dan berusaha. Usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan pekerjaan kepada masyarakat pengangguran di Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Disamping itu usaha jahit pakaian merupakan usaha jasa yang juga bertujuan untuk meningkatkan kemaslahatan kepada masyarakat banyak karena dengan adanya usaha jahit pakaian ini memberikan kontribusi yang sangat besar kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pakaian baik itu digunakan untuk acara formal maupun untuk dipakai sehari hari. Dari pemaparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan syirkah abdan pada usaha jahit pakaian antara Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga untuk meningkatkan pendapatan di Kecamatan Rambah Hilir dibolehkan dalam Islam karena tidak bertentangan dengan prinsip Ekonomi Islam. Sebagai mana prinsip Ekonomi Islam itu sendiri adalah pertama prinsip kesejahteraan ekonomi, konsep kesejahteraan Ekonomi Islam adalah pertambahan pendapatan yang diakibatkan oleh meningkatnya produksi dari harga barang barang yang berfaedah, melalui pemanfaatan sumber daya secara optimal. Baik manusia maupun benda, demikian pula keikutsertaan orang dalam produksi secara maksimum 12. 12 Ratmi, Usaha Pengarajin Tikar Pandan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Desa Renak Dungun Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Ditinjau Menurut Ekonomi Islam, (UIN SUSKA Pekanbaru, 2012), h. 60.

66 Prinsip kedua dalam Ekonomi Islam adalah prinsip etika dan moral, dengan berpegang teguh kepada semua yang dihalalkan Allah dan tidak melewati batas. Islam melarang produk yang merusak akidah, tidak beretika dan tidak bermoral 13. Prinsip ketiga adalah prinsip kebersamaan, artinya adalah kerjasama yang dilakukan oleh Alfi-Aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga secara mendasar adalah hal yang memang diwajibkan oleh Islam karena dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup keluarga. Namun kerjasama antara Alfi-aldi Tailor dengan ibu ibu rumah tangga dalam meningkatkan perekonomian keluarga tidak boleh membebankan kewajibannya sampai diluar batas kemampuan seseorang manusia karena Allah melarang segala sesuatu yang berdampak kepada kemudharatan. 13 Ibid.