ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,TBK

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK DAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK TAHUN

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

Abstract. kinerja perusahaan guna pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak internal

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

TIALONY. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat MURNIADI PURBOATMODJO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II LANDASAN TEORI

PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS MENURUT PSAK 2 GUNA MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT PAN BROTHERS TBK

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

ANALISIS ARUS KAS BERSIH OPERASI SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MENINGKATKAN LIKUIDITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS PADA PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kebutuhan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY

PERANAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN DALAM KEBIJAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA CALON NASABAH OLEH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. merupakan perusahaan yang sudah go public.

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BELLA KRISTI LALUJAN LUCKY F. TAMENGKEL HENNY S. TARORE

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA RATIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN BATURAJA PALEMBANG TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM Tbk. ( LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ). Supardi *) Abstrak

Transkripsi:

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Lia Agustina S1 Akuntansi Liper Siregar, Parman Tarigan, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran laporan arus kas dan kinerja keuangan serta mengetahui dan menganalisis faktor yang menyebabkan kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek menurun. Objek penelitian ini adalah PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek tahun 2011-2015. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, sumber data adalah data sekunder, dan teknik pengumpulan data adalah dengan metode dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan metode komparatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek berdasarkan keseluruhan dari hasil analisis rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas perusahaan belum baik. Hal ini disebabkan oleh kenaikan kewajiban lancar lebih besar dibandingkan dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi dan semakin besarnya total kewajiban yang harus dibiayai perusahaan menggunakan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. PT Gudang Garam, Tbk sebaiknya mempercepat periode panagihan piutang dan periode perputaran persediaan untuk meningkatkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi dan pengembalian kewajiban lancar semakin cepat. Kata Kunci: Laporan Arus Kas dan Kinerja Keuangan Abstract The purpose of this research are to identify the description of cash flows and financial perfomance and to know and analyze the factors that caused financial performance on PT Gudang Garam, Tbk which listed in Stock Exchange decreasing. The object of this research is PT Gudang Garam, Tbk which listed in the Stock Exchange from 2011 until 2015. The kind of data is using qualitative data and quantitative data. The data source is secondary data and the data gatherer technique is with documentation method. Method of analysis data in this research are descriptive qualitative analysis and comparative method. The result can concluded that financial performance of PT Gudang Garam, Tbk which listed in Stock Exchange based on financial liquidity ratio, financial flexibility ratio and free cash flow ratio is not good. This is caused by current liability is bigger than net cash earned from operating activities and the more the amount of the total of liabilities to be financed companies using net cash earned from activities operation. PT Gudang Garam, Tbk should be accelerate receivable colletion period and inventory turnover to increase net cash earned from operating activies and make current liabilities return more fast.. Keywords: Cash flow report and Financial performance A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin tinggi mengakibatkan adanya perusahaan yang tiba-tiba mengalami kemunduran. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan dan biasa tumbuh berkembang, perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan maka dibutuhkan pula suatu analisis yang tepat. Melalui hasil analisis tersebut, dapat diketahui penggunaan sumbersumber ekonomi, kewajiban yang harus dipenuhi dan modal yang dimiliki oleh perusahaan, serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan tersebut. Perusahaan harus mencermati dan menganalisis kinerja perusahaan agar dapat bertahan, salah satunya adalah dengan melakukan analisis kinerja dari sisi keuangan terhadap laporan keuangan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan laporan arus kas. Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2017 73

Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis dua aspek, yaitu kinerja finansial dan kinerja nonfinansial. Kinerja finansial dapat dilihat melalui data-data laporan keuangan, sedangkan kinerja nonfinansial dapat dilihat melalui aspek-aspek nonfinansial diantaranya aspek pemasaran, aspek teknologi maupun aspek manajemen. Perusahaan wajib menyusun laporan arus kas dan menyajikannya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas. Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumbersumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi, serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran likuiditas, fleksibilitas, arus kas bebas dan kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek? b. Faktor apa yang menyebabkan kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek kurang baik? 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, fleksibilitas, arus kas bebas dan kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek. b. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang menyebabkan kinerja keuangan PT Efek kurang baik. 4. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian pada PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek dengan cara mengakses data dari situs www.idx.co.id. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif yaitu analisis deskriptif kualitatif dan metode komparatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2004:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan. Menurut Rudianto (2012:17), laporan keuangan terdiri dari komponen-komponen berikut ini: a. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Statement of Comprehensif Income), yaitu laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. b. Laporan Perubahan Ekuitas ( Statement of Changes in Equity), adalah laporan yang menunjukkan perubahan hak residu atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. c. Laporan Posisi Keuangan ( Statement of Financial Position), adalah daftar yang menunjukkan posisi sumberdaya yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. d. Laporan Arus Kas ( Statement of Cash Flows), adalah laporan yang menunjukkan aliran uang yang diterima dana yang digunakan perusahaan selama satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbernya. e. Catatan Atas Laporan Keuangan, adalah informasi tambahan yang harus diberikan menyangkut berbagai hal yang terkait secara langsung dengan laporan keuangan yang disajikan entitas tertentu, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan, dan berbagai informasi yang relevan dengan laporan keuangan tersebut. 2. Analisis Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah salah satu dari tiga laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Menurut Martani, dkk (2012:145), laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. Menurut PSAK 2 (revisi 2 009) dalam Martani, dkk (2012:146), laporan arus kas, tiga klasifikasi dalam arus kas yaitu sebagai berikut: a. Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2017 74

b. Aktivitas Investasi adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. c. Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Dalam menganalisis laporan arus kas, terdapat beberapa rasio yang digunakan. Suatu rasio mengekspresikan hubungan matematis antara suatu kuantitas dengan kuantitas lainnya. Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002:243), untuk menilai kinerja keuangan melalui laporan arus kas digunakan rasio sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas Keuangan Menurut Kasmir (2010:110), rasio likuiditas keuangan yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kemampuan jangka pendeknya. Menurut Kieso, Weygand, dan Warfield (2002:243), salah satu rasio yang sering digunakan untuk menilai likuiditas adalah rasio cakupan hutang tunai lancar ( current cash debt coverage ratio). Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dalam tahun tertentu dari operasinya. c. Rasio Arus Kas Bebas Arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang tersediah bagi aktivitas bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang. Menurut Kieso, Weygand, dan Warfield (2002:243), cara yang lebih canggih untuk memeriksa fleksibilitas keuangan perusahaan adalah mengembangkan analisis arus kas bebas. Analisis ini dimulai dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dan berakhir pada arus kas bebas ( free cash flow), yang dihitung sebagai kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dikurangi pengeluaran modal dan dividen. b. Rasio Fleksibilitas Keuangan Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:206), rasio fleksibilitas keuangan merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil langkah guna mengatasi interupsi yang tidak diharapkan pada arus dana. Menurut Kieso, Weygand, dan Warfield (2002:243), ukuran yang lebih bersifat jangka panjang dan menyediakan informasi mengenai fleksibilitas keuangan adalah rasio cakupan hutang tunai ( cash debt coverage ratio). Rasio ini mengidentifikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi. 3. Kinerja Keuangan Menurut Mulyadi (2001:359), penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas oprasional suatu organisasi bagian organisasi dan persoalannya berdasarkan sasaran, standar dan kinerja yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut Rudianto (2013:189), kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelolah aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Penilaian kondisi perusahaan dan kinerja perusahaan memerlukan tolak ukur. Tolak ukur yang sering digunakan adalah arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Analisis laporan arus kas sangat perlu dilakukan karena kreditor akan memeriksa laporan arus kas apakah perusahaan mampu melunasi pinjamannya, berdasarkan dari kas bersih yang diterima dari aktivitas operasi. Dalam hal ini laporan arus kas memberikan pandangan yang lebih baik untuk menilai kondisi perusahaan dan kinerja keuangan. 4. Hubungan Laporan Arus Kas dengan Kinerja Keuangan Untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan harus menggunakan tolak ukur. Tolak ukur yang Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2017 75

digunakan adalah rasio likuiditas keuangan, rasio fleksibilitas keuangan, dan rasio arus kas bebas. Rasio likuiditas keuangan, menurut Kieso, Weygand dan Warfield (2002:243), semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan memiliki masalah likuiditas. Rasio yang mendekati 1:1 adalah bagus karena mengindikasikan bahwa perusahaan dapat memenuhi semua kewajiban lancarnya dari arus kas yang dihasilkan secara internal dan atau dengan kata lain rasio 1 kinerja keuangan dikatakan baik. Rasio fleksibilitas, semakin tinggi rasio ini semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Akibatnya, rasio ini menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutanghutangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal terbatas atau terlalu mahal dan atau dengan kata lain rasio 1 kinerja keuangan dikatakan baik. Rasio arus kas bebas, mengindikasikan bahwa semakin besar jumlah arus kas bebas semakin besar tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:23), arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang tersediah bagi aktivitas bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang. Pertumbuhan fleksibilitas keuangan bergantung pada ketersediaan arus kas bebas. Dengan kata lain rasio 0 kinerja keuangan dikatakan baik. C. PEMBAHASAN 1. Analisa a. Rasio Likuiditas Keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa dari tahun ke tahun nilai likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk di bawah standar 1. Artinya bahwa jumlah atau nilai kas dari operasional tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dilihat dari kecenderungannya ataupun trennya bahwa likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk cenderung meningkat dari tahun 2012, 2013 dan 2015. Walaupun likuiditas keuangan tahun 2013 menurun dari tahun 2012, tetapi nilai likuiditas ini masih di atas ratarata dan lebih besar dari tahun 2011 dan 2014. Dengan kata lain likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk semakin membaik. Dilihat dari rata-rata nilai likuiditas keuangan dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar 0,118 yang artinya bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin dengan Rp 0,118 kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi. Nilai likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi pada tahun 2011, tertinggi terjadi pada tahun 2012. Sedangkan untuk nilai likuiditas keuangan tahun 2011 dan 2014 di bawah rata-rata. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk dari tahun 2011-2015 cenderung mengalami peningkatan namun peningkatan ini masih di bawah standar 1. Nilai likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dalam pembayaran bunga juga mengalami peningkatan ditambah lagi pembayaran pajak penghasilan badan di tahun 2011 merupakan jumlah yang paling tinggi dibandingkan tahuntahun yang lain. b. Rasio Fleksibilitas Keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa dari tahun ke tahun nilai fleksibilitas keuangan PT Gudang Garam, Tbk di bawah standar 1. Artinya bahwa jumlah atau nilai kas dari aktivitas operasional tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dilihat dari kecenderungannya ataupun trennya bahwa fleksibilitas keuangan PT Gudang Garam, Tbk cenderung meningkat dari tahun 2012, 2013 dan 2015. Walaupun likuiditas keuangan tahun 2013 menurun dari tahun 2012, tetapi nilai fleksibilitas keuangan masih di atas rata-rata dan lebih besar dari tahun 2011 dan 2014. Dengan kata lain likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk semakin membaik. Dilihat dari rata-rata nilai fleksibilitas keuangan dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar 0,110 yang artinya bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin dengan Rp 0,110 kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi. Nilai likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi pada tahun 2011, tertinggi terjadi pada tahun 2012. Sedangkan untuk nilai fleksibilitas keuangan tahun 2011 dan 2014 di bawah rata-rata. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk dari tahun 2011-2015 cenderung mengalami peningkatan dan di atas rata-rata. Nilai terendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini disebabkan peningkatan penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan, ditambah lagi pembayaran pajak penghasilan badan di tahun 2011 merupakan jumlah yang paling tinggi dibandingkan tahun-tahun yang lain. Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2017 76

c. Rasio Arus Kas Bebas PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Hasil analisis data menunjukkan bahwa arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk dari tahun ke tahun di bawah standar 0, yang artinya bahwa PT Gudang Garam, Tbk tidak mampu mendanai kegiatan investasi dan pendanaannya dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Dilihat dari kecenderungannya bahwa arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk cenderung meningkat, namun rata-rata memiliki nilai negatif. Dengan kata lain arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk semakin membaik. Jika dilihat dari rata-rata arus kas bebas dari tahun 2011 sampai tahun 2015 memiliki nilai -3.646.219, yang artinya bahwa setiap Rp 1 kegiatan investasi dan pendanaan dijamin dengan Rp -3.646.219 kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Nilai terendah terjadi pada tahun 2011. Tahun 2013, dan tahun 2014 di bawah rata-rata dan di bawah standar 0. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi 2014. Pada tahun 2014 juga terjadi penurunan arus kas bebas yang cukup drastis dari tahun 2013. Hal ini disebabkan karena terjadinya kenaikan pada pembayaran dividen dan pengeluaran kas. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang digunakan untuk kegiatan tersebut mengalami penurunan. d. Kinerja Keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek dapat diketahui bahwa: 1) Likuiditas PT Gudang Garam, Tbk dari tahun 2011 sampai 2015 cenderung mengalami peningkatan namun peningkatan ini masih di bawah standar 1. Nilai likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dalam pembayaran bunga juga mengalami peningkatan ditambah lagi pembayaran pajak penghasilan badan di tahun 2011 merupakan jumlah yang paling tinggi dibandingkan tahun-tahun yang lain. 2) Fleksibilitas PT Gudang Garam, Tbk dari tahun 2011 sampai 2015 cenderung mengalami peningkatan dan di atas ratarata. Nilai terendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya total kewajiban yang harus dibiayai perusahaan menggunakan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. 3) Arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi tahun 2014. Pada tahun 2014 juga terjadi penurunan arus kas bebas yang cukup drastis dari tahun 2013. Hal ini disebabkan karena terjadinya kenaikan pada pembayaran dividen dan pengeluaran kas. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang digunakan untuk kegiatan tersebut mengalami penurunan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Efek yang dianalisis dengan rasio likuiditas, fleksibilitas dan arus kas bebas cenderung meningkat, namun masih kurang baik. Hal ini disebabkan faktor penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan yang selalu meningkat menyebabkan kinerja Keuangan pada PT Efek menjadi kurang baik. 2. Evaluasi a. Rasio Likuiditas Keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan hasil analisis, rasio likuiditas keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek tahun 2011-2015 berfluktuasi cenderung meningkat. Tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2015 berada di atas rata-rata, sedangkan tahun 2011 dan tahun 2015 di bawah rata-rata. Walaupun likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk cenderung mengalami peningkatan. Namun rata-rata masih di bawah standar 1, yang artinya perusahaan belum mampu memenuhi kewajiban lancarnya yang segerah jantuh tempo dengan kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi. Nilai likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi pada tahun 2011 dan di bawah rata-rata. Di tahun 2014 ini juga terjadinya penurunan nilai likuiditas dari tahun sebelumnya. Penurunan disebabkan penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dalam pembayaran bunga juga mengalami peningkatan ditambah lagi pembayaran pajak penghasilan badan di tahun 2011 merupakan jumlah yang paling tinggi dibandingkan tahun-tahun yang lain. Untuk meningkatkan kemampuan PT Gudang Garam, Tbk memenuhi kewajiban lancarnya dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan lagi keadaan yang lebih baik saat akan Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2017 77

melakukan pinjaman kepada pihak yang berkepentingan agar kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi bisa disesuaikan untuk memenuhi kewajiban perusahaan saat operasi. b. Rasio Fleksibilitas Keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan hasil analisis, rasio fleksibilitas keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek tahun 2011 sampai 2015 berfluktuasi cenderung meningkat. Rasio fleksibilitas keuangan PT Gudang Garam, Tbk dinyatakan kurang baik karena di bawah standar 1. Tahun 2011 dan 2014 di bawah rata-rata, sedangkan tahun 2012, tahun 2013, dan tahun 2015 di atas rata-rata. Tahun terendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini disebabkan peningkatan penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan, ditambah lagi pembayaran pajak penghasilan badan di tahun 2011 merupakan jumlah yang paling tinggi dibandingkan tahun-tahun yang lain. Berdasarkan hasil analisis, secara keseluruhan fleksibilitas keuangan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Penurunan yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2011 dan 2014 dikarenakan kenaikan total kewajiban lebih tinggi dibandingkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Hal ini mengakibatkan semakin kecil kemampuan PT Gudang Garam, Tbk membayaran total kewajiban rata-rata. Fleksibilitas keuangan cenderung dibawah ratarata dan di bawah standar 1. Untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan tunai dibandingkan dengan penjualan kredit agar kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi semakin tinggi. Sebaiknya perusahaan dapat mengurangi pembayaran kas kepada pemasok agar dapat mengurangi penimbunan kelebihan persedian dalam perusahaan tersebut karena pembayaran kas kepada pemasok selalu meningkat dari tahun 2011 sampai tahun 2015. Dan pihak manajemen harus lebih memperhatikan pengeluaran hutang dalam perusahaan agar perusahaan mengetahui seberapa besar pinjaman yang diberikan perusahaan kepada nasabah. c. Rasio Arus Kas Bebas PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan hasil analisis, rasio arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek befluktuasi cenderung menurun. Rasio arus kas bebas tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 memiliki nilai negatif dan di bawah standar 0, yang artinya bahwa fleksibilitas keuangan PT Gudang Garam, Tbk tidak berkembang dan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tidak cukup menjamin kewajiban lancarnya setelah dikurangi pengeluaran modal dan pembayaran dividen. Nilai arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi pada tahun 2011, tahun 2013 dan di tahun 2014 juga terjadi penurunan arus kas bebas yang cukup drastis. Hal ini disebabkan oleh kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tidak cukup unduk mendanai aktvitas investasi dan aktivitas pendanaan (pengeluaran modal dan pembayaran dividen). Berdasarkan hasil analisis, secara keseluruhan arus kas bebas cenderung mengalami peningkatan. Namun peningkatan ini masih di bawah standar 0. Sebaiknya kas bersih yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan kegiatan operasi perusahaan. Semakin besar arus kas bebas semakin baik kinerja keuangan. Sebaliknya, semakin kecil arus kas bebas semakin tidak baik kinerja keuangan. Hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan belum baik karena rasio arus kas bebas 0. Sebaiknya perubahan yang terjadi dalam saldo utang dividen (m eskipun termasuk sebagai kewajiban lancar) tidak diperhitungkan dalam melaporkan arus kas bersih dari aktivitas operasi, mengingat bahwa utang dividen timbul sebagai akibat dari aktivitas pembiayaan perusahaan dan besarnya dividen yang diumumkan tidak memengaruhi besarnya laba/rugi bersih. d. Kinerja Keuangan PT Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan hasil analisis, kinerja keuangan dikatakan kurang baik. Rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas rata-rata di bawah standar 1. Untuk rasio likuiditas keuangan dan fleksibilitas keuangan standar 1. Sedangkan untuk rasio arus kas bebas standar 0. Untuk rasio likuiditas keuangan tahun 2011 sampai 2015 kinerja keuangan dinyatakan kurang baik karena rata-rata di bawah standar 1. Hal ini disebabkan peningkatan kewajiban lancar semakin besar. Perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban lancar yang akan segera jatuh tempo menggunakan kas bersih yang tersediah dari aktivitas operasi. Rasio fleksibilitas keuangan dari tahun 2011-2015 rata-rata 1 dan kinerja keuangan dinyatakan kurang baik. Hal ini disebabkan kenaikan kewajiban lancar semakin tinggi yang mengakibatkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya dengan jangka waktu jatuh tempo lebih panjang dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi semakin kecil. Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2017 78

Sedangkan untuk rasio arus kas bebas dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 0 dan kinerja keuangan dinyatakan belum baik. Perusahaan tidak mampu memenuhi kegiatan pendanaan dan investasi dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil analisis likuiditas PT Efek dari tahun 2011 sampai 2015 cenderung mengalami peningkatan namun peningkatan ini masih di bawah standar 1. Nilai likuiditas keuangan PT Gudang Garam, Tbk terendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan lebih kecil daripada peningkatan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dalam pembayaran bunga juga mengalami peningkatan ditambah lagi pembayaran pajak penghasilan badan di tahun 2011 merupakan jumlah yang paling tinggi dibandingkan tahun-tahun yang lain. b. Berdasarkan hasil analisis fleksibilitas PT Efek dari tahun 2011 sampai 2015 cenderung mengalami peningkatan dan di atas rata-rata. Nilai terendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya total kewajiban yang harus dibiayai perusahaan menggunakan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. c. Berdasarkan hasil analisis rasio arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek terendah terjadi tahun 2014. Pada tahun 2014 juga terjadi penurunan arus kas bebas yang cukup drastis dari tahun 2013. Hal ini disebabkan karena terjadinya kenaikan pada pembayaran dividen dan pengeluaran kas. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang digunakan untuk kegiatan tersebut mengalami penurunan. d. Berdasarkan keseluruhan dari hasil analisis rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek kinerja keuangan perusahaan belum baik. Karena hasil analisis rasio cenderung di bawah rata-rata. 2. Saran a. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan lagi keadaan yang lebih baik saat akan melakukan pinjaman kepada pihak yang berkepentingan agar kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi bisa disesuaikan untuk memenuhi kewajiban perusahaan saat operasi. b. Sebaiknya perusahaan dapat mengurangi pembayaran kas kepada pemasok agar dapat mengurangi penimbunan kelebihan persedian dalam perusahaan tersebut karena pembayaran kas kepada pemasok selalu meningkat dari tahun 2011 sampai tahun 2015. Dan pihak manajemen harus lebih memperhatikan pengeluaran hutang dalam perusahaan agar perusahaan mengetahui seberapa besar pinjaman yang diberikan perusahaan kepada nasabah. c. Sebaiknya perusahaan tidak memperhitungkan perubahan yang terjadi dalam saldo utang dividen dalam melaporkan arus kas bersih dari aktivitas operasi, mengingat bahwa utang dividen timbul sebagai akibat dari aktivitas pembiayaan perusahaan dan besarnya dividen yang diumumkan tidak mempengaruhi besarnya laba/rugi bersih. E. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan ke-2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kieso., E. Donald., Jerry J. Weygand.,dan Terry D. Walfield. 2002. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta:Erlangga.... 2002. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh, Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Martani, Dwi dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Dan Manajemen Berbasis PSAK, Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, edisi ketiga. Cetakan ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi, Konsep Penyusunan Laporan Keuangan, Adaptasi IFRS. Jakarta: Erlangga.. 2013. Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga. Wild, John J., K. R. Subramanyam., dan Robert. F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2017 79