ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk I. INFORMASI CUACA EKSTREM LOKASI 1. Desa Banyu Urip Kec Gerung Lombok Barat. 2. Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat. 3. Kecamatan Gangga Lombok Utara. 4. Penujak, Lombok Tengah. 5. Stamet BIL, Lombok Tengah. TANGGAL Tanggal 31 Januari 2018 a. Banjir Labuan Tereng ( Lembar) Lombok Barat. b. Terjadi longsor di Dusun Dompu Indah, Desa Selengen Kayangan Ente, Lombok Utara. DAMPAK II. DATA CURAH HUJAN Tanggal Pengukuran 01 Februari 2018 Pos Hujan 1. Hujan ekstrim CH.108 mm, Pos Hujan Bantir Desa Banyu Urip Kec Gerung Lombok Barat. 2. Hujan ekstrim CH.128 mm, Pos Hujan Batu Layar, Lombok Barat. 3. Hujan ekstrim CH.114 mm, Pos Hujan Penujak, Lombok Tengah. 4. Hujan lebat CH.85.2 mm, Stamet BIL, Lombok Tengah. 5. Hujan ekstrim CH.173 mm, Pos Hujan Gangga Lombok Utara. 1
III. ANALISIS METEOROLOGI INDIKATOR 1. SST dan Anomali KETERANGAN Data model analisis suhu muka laut tanggal 29 Januari 2018 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia adalah hangat berkisar 28 29 C. Kondisi ini mendukung terjadinya proses penguapan, dan pertumbuhan awan. Analisis anomali suhu muka laut bernilai antara -2.0 s/d -1.0 C di sekitar perairan Pulau Lombok. Peta analisis medan tekanan tanggal 31 Januari 2018 pukul 0000 UTC menunjukkan terdapat Siklon Tropis Cebile (960 hpa MAX 80KT) di perairan Samudera Indonesia, dan beberapa pusat tekanan rendah di daratan Autralia (993 hpa, dan 1000 hpa). Adanya beberapa tekanan rendah tersebut di atas, membentuk garis palung tekanan rendah di sepanjang perairan Samudera Indonesia dari wilayah barat daya Sumatera, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga daratan Australia. Data analisis medan tekanan tanggal 26 Januari 2018 pukul 08.00 WITA tekanan udara (MSLP) di Indonesia berkisar antara 1006 1012 mb. 2. Pola Tekanan 3. Pola Angin a. Peta analisis streamline anggal 31 Januari 2018 00UTC, menunjukkan adanya pola konvergensi di sepanjang wilayah Jawa, Bali, NTB, hingga NTT. Kondisi berpotensi meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di wilayah sekitarnya termasuk wilayah Lombok. 2
b. Peta analisis streamline anggal 31 Januari 2018 00UTC, menunjukkan adanya pola konvergensi di sepanjang wilayah Jawa, Bali, NTB, hingga NTT. Kondisi berpotensi meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di wilayah sekitarnya termasuk wilayah Lombok. 4. Kelembaban Relatif Secara umum, kelembaban relatif di atas wilayah Lombok, pada tanggal 31 Januari 2018 jam 1200 UTC, pada lapisan 850 mb 90%, lapisan 700mb 90% di atas wilayah Lombok bagian tengah hingga utara, dan lapisan 500mb 80% di atas wilayah Lombok bagian tengah hingga utara. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi udara basah yang menandakan potensi pertumbuhan awan awan hujan cukup besar di wilayah tersebut. 3
4
Lapisan 850 mb 700 mb 500 mb RH 90% 90% 90% Dari analisis data reflektivitas produk Cmax tanggal 31 Januari 2018. a. Wilayah sekitar Gangga, Lombok Utara, terpantau hujan tidak kontinyu pada pagi, dan siang hari. Pada jam 10.10 11.00 WITA, menunjukkan adanya liputan echo presipitasi dengan nilai reflektivitas mulai dari 5 s/d 40dBz di sekitar wilayah Gangga. Hujan mulai kontinyu terjadi pada malam hingga dini hari, dengan nilai echo dbz tertinggi 55dBz. 5. Citra Radar Stasiun Meteorologi - BIL b. Wilayah Lombok Barat, untuk daerah Batu Layar, hujan terpantau terjadi tidak kontinyu pada siang hari, dan untuk daerah Lembar pada sore hari dengan nilai echo dbz antara 5 s/d 40 dbz. Hujan terpantau relatif kontinyu pada malam hingga dini hari dengan nilai tertinggi Lembar mencapai 55 dbz dan Batu Layar mencapai 50 dbz. 5
c. Wilayah Penujak Lombok Tengah, terpantau hujan terjadi pada sore hari dengan nilai dbz antara 5-55dBz. Kemuadian hujan terpantau relatif kontinyu pada malam hingga dini hari dengan nilai echo dbz tertinggi mencapai 55 dbz. 6. Citra Satelit tanggal 31 Januari 2018 Berdasarkan citra IR enhanced Himawari-8 pukul 0200 2300UTC di atas wilayah Lombok terlihat adanya liputan awan-awan dengan suhu puncak awan yang sangat dingin lebih rendah dari -40 C di wilayah Lombok. Warna hitam atau biru menunjukkan tidak terdapat pembentukan awan yang banyak (cerah), sedangkan semakin dingin suhu puncak awan, dimana warna mendekati jingga, menunjukan pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan inilah yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. 6
IV. KESIMPULAN Awan-awan yang demikian kemungkinan besar merupakan awan konvektif dengan puncak yang sangat tinggi seperti awan Cumulonimbus dan Berdasarkan citra IR WIND 850 mb, dari analisa vektor angin terdapat pola belokan angin di wilayah Lombok. Berdasarkan analisis profile suhu awan terhadap waktu menunjukkan penurunan suhu awan sejak jam 1400 UTC, mencapai suhu lebih rendah dari -40,0 o C pada pukul 1100-1500 UTC, dengan terendah -65,0 o C. Hal ini menunjukan awan tersebut merupakan awan konvektif awan yaitu jenis awan Cumulonimbus. Berdasarkan analisis SST di wilayah perairan Indonesia relatif hangat termasuk di perairan sekitar Pulau Lombok. SST yang hangat meningkatkan potensi terjadinya penguapan yang memasok uap air untuk terbentuknya awan-awan hujan. Gangguan beberapa pola tekanan rendah di sebelah selatan NTB memicu terbentuknya pola konvergensi di sebelah selatan dekat wilayah NTB, mengakibatkan berkumpulanya massa uap air yang mendukung pembentukan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini sesuai dengan kelembaban relatif di wilayah Pulau Lombok dan sekitarnya pada lapisan 850 mb, 700 mb, dan 500 mb berkisar antara 80-90 %. Citra satelit menunjukkan adanya liputan awan yang tebal di atas wilayah Pulau Lombok mulai pukul 02.00-23.00 UTC dengan suhu kurang dari -40 C yang mengindikasikan adanya awan Cumulonimbus. Citra radar cuaca dengan nilai reflektivitas mencapai 55 dbz, yang mengindikasikan adanya pertumbuhan awan-awan konvektif yaitu awan Cumulunimbus yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai kilat/ petir terjadi dalam jangka waktu relatif lama. 7
V. PROSPEK KEDEPAN Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah NTB hingga 3 hari ke depan. VI. INFORMASI PERINGATAN DINI Potensi Cuaca Signifikan Tanggal 29-31 Januari 2018 di Wilayah NTB Adanya Pusat Tekanan Rendah di Barat Laut Australia (998 hpa) dan terbentuknya daerah konvergensi di perairan Utara Bali hingga NTB dan cukup banyaknya pasokan uap air di sekitar wilayah perairan Bali hingga Nusa Tenggara serta didukung kelembaban udara yang cukup basah dari permukaan hingga lapisan 500hpa di wilayah NTB. Kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan pada wilayah sekitarnya. Potensi cuaca Dari hasil analisa dinamika atmosfer, secara umum kondisi cuaca wilayah NTB untuk 3 hari kedepan berpotensi terjadi Hujan dengan intensitas Sedang Lebat disertai kilat/petir dan masih adanya Potensi angin kencang pada siang hingga dini hari di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah Lombok Utara, Lombok Timur bagian Utara, Sumbawa Barat, Dompu dan Bima. Dampak Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti terjadinya genangan air, banjir, pohon tumbang, tanah longsor, dan angin kencang, serta perlu diwaspadai peningkatan tinggi gelombang mencapai 2 meter di Selat Lombok, Selat Alas, Selat Sape, dan Perairan Selatan NTB. Informasi tentang Cuaca NTB silahkan menghubungi BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok di nomor telpon 0370 6157024, WA +62 877-6183-9233. Prakirawan BMKG Praya, 19 Januari 2018 MENGETAHUI KASI OBSERVASI DAN INFORMASI STASIUN METEOROLOGI-BIL Praya, 29 Januari 2018 PEMBUAT LAPORAN TTD JOKO RAHARJO NIP.19781231 1999031001 8
VII. LAMPIRAN Gambar 1. Data Suhu Muka Laut dan Anomali Tanggal 21 Januari 2018 Gambar 2. Data Tekanan tanggal 21 Januari 2018 Jam 0000 Z 9
Gambar. 3 Streamline 21 Januari 2018 Jam 0000 Z a. RH 925 mb b. RH 850 mb 10
c. RH 700 mb d. 500 mb Gambar 3. Data Analisis RH ( 925, 850,700, dan 500) Tanggal 21 Januari 2018 a. Jam 0420 Z b. Jam 0500 Z 11
c. Jam 0700 Z d. Jam 0400 Z Gambar 4. Data Satelit Himawari 8 wilayah NTB Tanggal 21 Januari 2018 a. IR+Wind 850 mb Jam 0420 Z b. Himawari RP Jam 0500 Z 12
c. Profile suhu awan terhadap waktu d. Kontur suhu awan Jam 0456 Z a. Jam 0310 UTC b. Jam 0440 Z c. Jam 0730 Z d. Vcut Jam 0350 Z wilayah Suralaga 13
Gambar 5. Data Reflektifitas Produk CMAX Radar Stamet BIL Tanggal 21 Januari 2018 14