BAB I PENDAHULUAN. objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya.

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB I PENDAHULUAN. sudah terlanjur dewasa. Kebanggaan kita terhadap anak-anak tidak hanya sebatas

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI,edisi

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. novel yang menceritakan luka hati seorang ibu miskin ini mempunyai tampilan sampul buku

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat di suatu negara. Novel berperan sebagai aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Bahasa adalah milik manusia, maksudnya bahasa sebagai salah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan sebuah karya sastra yang membutuhkan hati nurani untuk dapat membuat karya sastra dan peneliti juga harus sadar bahwa akhirnya objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20). Sastra yang baik tidak hanya merekam yang ada dalam masyarakat seperti sebuah tustel foto tetapi melukiskan kenyataan dalam keseluruhannya. Aspek terpenting dalam kenyataan yang perlu dilukiskan oleh pengarang yang dituangkan dalam karya sastra adalah masalah kemajuan manusia. Karena itu, pengarang yang melukiskan kenyataan dalam keseluruhannya tidak dapat mengabaikan begitu saja masalah tersebut. Penelitian sastra ditujukan kepada upaya pengkajian sastra secara lebih mendalam serta mencari hakikatnya yang tersembunyi di dalam sistem tanda yang berada di hadapan khalayak pembaca (Semi, 1990:21). Karya sastra merupakan penciptanya (pengarang), terhadap dunia (realita sosial) yang dihadapannya. Di dalam sastra berisi tentang pengalaman subjektif penciptanya pengalaman-pengalaman kelompok masyarakat (fakta sosial). Psikologi ilmu yang paling dekat dengan teori motivasi dan aplikasi. Psikologi adalah ilmu yang berusaha mengukur, menjelaskan dan mengubah perilaku manusia. Para ahli psikolog adalah ilmuwan yang berusaha mendalami dan memahami keadaan jiwa seseorang. Para ahli teori psikologi dengan berbagai bidang spesialisasinya telah mampu membuktikan dan memberikan sumbangan yang nyata terhadap pemahaman dan pendalaman perilaku individual yang 1

2 bermanfaat dalam memilih dan menentukan penggunaan teori motivasi yang paling tepat (Sondang, 1989:54). Dapat dipahami lewat pengertian-pengertian pokok yang dipergunakan untuk membahas kepribadian (Sumadi,1998:185). Menurut Wellek (1995: 81) bahwa psikologi adalah ilmu yang membantu sastra dan beberapa jalan seperti terlihat dalam kutipan ini. Psikologi adalah ilmu yang memasuki bidang sastra lewat beberapa jalan, yaitu (1) pembahasaan tentang proses penciptaan sastra, (2) pembahasaan psikologi terhadap pengarangnya. (baik sebagai suatu tipe maupun sebagai seorang pribadi), (3) pembicaraan tentang ajaran dan kaidah psikologi yang dapat ditimba dari karya satra dan (4) pengaruh karya sastra terhadap pembacanya. Dari telaah terhadap psikologi berhubungan dengan motivasi yang merupakan suatu tujuan individu, bahwa hal yang dapat berfungsi sebagai penyalur untuk mengungkapkan tujuan-tujuan lainnya. Banyak cara untuk membuktikan ini yang bisa luar biasa rumitnya. Bukti yang menunjang pendapat ini ialah pendapat bahwa satu simtom psikopatologis dapat menggambarkan berbagai keinginan yang berbeda-beda, bahkan juga keinginan yang bertentangan satu sama lain. Seperti halnya lengan yang lumpuh bisa saja menggambarkan terpenuhinya keinginan balas dendam, dikasihani, dikasihi dan dihormati sekaligus. Seperti pada contoh sebagai cara berperilaku berarti tokoh dapat dengan sewenang-wenang meniadakan kemungkinan untuk memmahami seluruh perilaku dan keadaan motivasi individunya (Maslow, 1994:30). Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Karena itu terdapat suatu perbedaan kekuatan motivasi yang

3 ditunjukkan oleh masing-masing individu dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan individu yang lain yang menghadapi situasi yang sama. Dalam menunjukkan dorongan individu juga akan menujukkan situasi yang berbeda. Pada dasarnya motivasi merupakan suatu daya pendorong yang mampu meningkatkan kemauan individu untuk dapat memperbaiki hidupnya lebih baik dari sebelumnya atau memenuhi kebutuhannya (Sondang, 1989:138). Manusia adalah hewan yang punya keinginan dan jarang mencapai keadaan puas sepenuhnya kecuali untuk waktu yang singkat jika keinginan satu terpenuhi pasti ada keinginan yang lain muncul menggantikan tempat keinginan pertama dan akan begitu seterusnya (Maslow, 1994:31). Hal yang khas bagi manusia bila sepanjang hidupnya ia selalu dihadapkan pada suatu keinginan. Maka dari itu manusia dihadapkan pada keharusan untuk menelaah hubungan antara semua motivasi, dan bersamaan dengan itu kita kita dihadapkan pada keharusan untuk melepaskan motivasi yang terasing, agar dapat mencapai arti luas yang kita cari. Dari berbagai perilaku atau reaksi itu bermotivasi, tetapi tidak dengan kebutuhan memenuhi suatu kebutuhan yang dapat mendorong individu bergerak untuk mencapainya, karena dengan menyerah akan sama dengan menunggu individu tersebut mengalami keadaan yang lebih buruk. Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang menyajikan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata kata, memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dengan bermacam macam masalah dalam interaksi dengan lingkungan dan sesamanya. Seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin mengarahkan

4 pembaca kepada gambaran gambaran realita kehidupan lewat cerita yang ada lewat novel tersebut. Novel 9 Summers 10 Autumns menarik untuk dikaji karena menceritakan tentang anak dari keluarga yang sederhana berjuang untuk mewujudkan mimpinya agar dapat mengangkat derajat keluarganya jauh lebih baik dari sebelumnya. Semangat yang ditunjukan Iwan tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns yang dari kecil sampai dewasa membangun semangat dalam hatinya dengan rajin belajar meski dengan buku yang apa adanya, tanpa ada les tambahan karena tidak mungkin baginya menuntut orang tuanya yang menyekolahkannya juga saudarasaudaranya, tempat belajar yang tidak tentu dengan lampu penerangan seadanya dia belajar hari demi hari, tanpa ada yang mengingatkan kapan dia harus belajar dan dari kerja kerasnya dan ketekunan belajar dapat menjadikannya peringkat tiga dari tahun ke tahun dan membanggakan kedua orang tua dan keluarganya. Dengan kesederhanaan dan ikhtiar mulai membangun semangatnya untuk dapat mewujudkan cita-citanya menjadi orang sukses di masa depannya nanti. Dukungan dari keluarga yang memperjuangkan anaknya agar anak-anaknya bisa meraih semua cita-citanya agar dapat mengangkat derajat keluarga lebih tinggi dari sebelumnya, sifat sederhana dan semangat berjuang tertanam sejak kecil dari keluarga itu yang mampu menjadikan anaknya orang yang sukses dalam bekerja dan dapat mengangkat keluarganya jauh dari sebelumnya. Pada penelitian ini peneliti mengambil judul Analisis Motivasi Individual Tokoh Utama Dalam Novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Keunikan pada novel ini pengarang memaparkan dan mendeskripsikan suatu

5 situasi yang menggambarkan adanya pergolakan tokoh utama dalam menunjukkan motivasi individualnya dalam menjalani hidupnya yang menginginkan suatu kebutuhan dimana tokoh utama dapat merasa terpenuhi kebutuhannya dalam keadaan tersebut. Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang lebih baik dari sebelumnya tokoh utama mendorong dirinya untuk dapat membuat hidupnya lebih baik dari sebelumnya memunculkan suatu motivasi individual dalam diri tokoh utama. Hal ini akan menarik jika dianalisis dari segi motivasi individual dari sudut pandang David McClelland yang tertuju pada kebutuhan prestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan hubungan, ketiga kebutuhan tersebut timbul karena keinginan tokoh utama Iwan untuk memperbaiki hidupnya dan hidup keluarganya dan juga sebagai satu-satunya anak lelaki Iwan merasa mempunyai tanggung jawab yang lebih tinggi utuk dapat mengangkat kehidupan keluarganya menjadi lebih baik. Penelitian serupa tentang motivasi telah dilakukan oleh Sugiarti (2014) yang berjudul Telaah Motivasi Tokoh Cerita Dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Dengan rumusan masalah yang mengkaji kebutuhan, tingkah laku dan tujuan tokoh yang terdapat dalam novel sang pemimpi karya Andrea hirata. Tokoh Ikal yang memotivasi diri untuk menjadi sukses dalam cita-citanya yang ingin untuk bersekolah setinggi-tingginya, bahkan sekolah di Eropa walaupun dirinya tengah hidup di tengah-tengah keluarga yang miskin, namun Ikal mampu mewujudkan mimpinya. Penelitian Sugiarti (2014) berbeda dengan penelitian ini yang berjudul Motivasi individual tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan

6 setyawan. Rumusan masalah difokuskan pada wujud motivasi tokoh utama berupa kebutuhan prestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan hubungan tokoh utama nilai perjuangan tokoh utama untuk dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarganya dengan membangun sebuah prestasi dan dapat bekerja dan mengangkat derajat ekonomi keluarganya. Penelitiian serupa selanjutnya dilakukan oleh Prayoga (2015) yang berjudul Mengidentifikasi Motivasi Prestsai Tokoh Utama dalam Novel Sebelas Patroit karya Andrea Hirata. Dengan rumusan masalah yang mengkaji bagaiman motivasi diri tokoh utama dalam novel sebelas patroit karya Andrea Hirata dan selanjutnya apa sumber motivasi tokoh utama dalam novel sebelas patroit karya Andrea hirata. Dari hasil peneletian ini menunjukkan bahwa tokoh utama mempunyai motivasi dan mampu mengajak pembaca. Untuk dapat mengetahui gambaran tokoh utama dalam novel sebelas patroit karya Andrea Hirata. Penelitian Prayoga (2015) berbeda dengan penelitian ini yang berjudul Motivasi individual tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan setyawan. Rumusan masalah difokuskan pada wujud motivasi tokoh utama berupa kebutuhan prestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan hubungan tokoh utama. Dengan penelitian prayoga menggunakan rumusan masalah membahas tentang motivasi secara luas dan mencari sumber motivasi yang di dapat tokoh utama. 1.2 Fokus Masalah Penelitian ini banyak membahas tentang teori motivasi secara luas untuk memfokuskan penelitian dan memperjelas tentang masalah yang akan diteliti maka akan dibatasi dengan fokus masalah. Dalam penelitian ini peneliti

7 memfokuskan masalah hanya pada, a) wujud kebutuhan prestasi yang diinginkan tokoh utama, yaitu prestasi yang ingin dicapai untuk mewujudkan mimpinya, b) bentuk kebutuhan kekuasaan tokoh utama dalam bekerja dan bersaing dengan rekan kerjanya, c) bagaimana bentuk kebutuhan hubungan tokoh utama dalam menjalani hidupnya, pada hakikatnya sseseorang butuh berhubungan dengan orang lain karena seseoarang didasari dengan mahkluk sosial. Penentuan fokus masalah tersebut berdasarkan atas pertimbangan bahwa motivasi tokoh utama dapat dilihat melalui keinginannya berprestasi dan bentuk kebutuhan kekuasaan serta keinginan untuk berhubungan sosial dengan pilihan hidupnya tersebut terdapat nilai-nilai yang ditemukan oleh tokoh utama yang menjadikan kehidupannya lebih bermakna. 1. 3 Perumusan Masalah Untuk mendapatkan hasil penelitian yang terarah, maka diperlukan suatu perumusan masalah. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut 1) Bagaimanakah bentuk kebutuhan prestasi tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan? 2) Bagaimanakah bentuk kebutuhan kekuasaan tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan? 3) Bagaimana bentuk kebutuhan hubungan tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan? 1.4 Tujuan Penelitian

8 Tujuan suatu penelitian haruslah jelas supaya tepat sasaran. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut 1) Mendiskripsikan kebutuhan prestasi tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. 2) Mendiskripsikan kebutuhan kekuasaan tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan dengan tinjauan psikologi sastra. 3) Mendeskripsikan kebutuhan hubungan tokoh utama dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. 1.5 Manfaat Penelitian Peneltian yang baik harus memberikan manfaat. Adapun manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Manfat teoretis a) Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang sastra. b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai studi analisis terhadap sastra di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian novel yang memanfaatkan teori motivasi individual. c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengaplikasikan teori sastra dan teori motivasi individual dalam mengungkapkan novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setiawan. d) Dengan hasil penelitian ini diharapkan pembaca dapat mengerti motivasi dan dapat menerapkan motivasi dalam kegiatannya sehari-hari dalam membangun kehidupannya menuju yang lebih baik.

9 2. Manfaat Praktis a. Bagi pembaca dan penikmat sastra Penelitian novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setiawan ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian penelitian lain yang telah ada sebelumnya khusunya yang menganalisis motivasi hidup tokoh utamanya. b. Bagi Mahasiswa jurusan Bahasa Sastra Indonesia Penelitian ini dapat dipakai sebagai pertimbangan mahasiswa untuk memotivasi ide atau gagasan baru yang lebih kreatif dan inovatif dimasa yang akan datang demi kemajuan diri mahasiswa dan jurusan. c. Bagi Pendidikan Penelitian ini diharapkan mampu digunakan oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah sebagai materi ajar khususnya materi sastra. a. Bagi Peneliti yang lain Bagi peneliti dan ilmuwan penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih mendalam oleh peneliti yang selanjutnya dapat digunakan dalam pengembangan kajian sastra khususnya novel. e. Bagi Perpustakaan Penelitian sastra ini dapat digunakan untuk menambah koleksi atau kelengkapan perpustakaan sebagai peningkatan penggandaan buku atau referensi berguna bagi penunjang perpustakaan. 1.6 Penegasan Istilah 1) Motivasi

10 Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya dalam kehidupannya. Motivasi juga merupakan suatu dorongan untuk seseorang menjadi lebih baik. 2) Kebutuhan Prestasi Menyatakan bahwa setiap individu ingin dipandang oleh orang lain, sesuatu yang dapat mencakup kesuksesan individu yaitu dengan dapat meraih suatu prestasi yang baik. 3) Kebutuhan Kekuasaan Kebutuhan ini terjadi karena suatu kegiatan pekerjaan yang menimbulkan suatu persaingan yang dimana setuap individu ingin bekerja dengan baik dan dapat berpengaruh terhadap pekerjaan tersebut. 4) Kebutuhan Berhubungan Setiap individu pasti menginginkan suatu hubungan sosial dengan individu yang lain, untuk membicarakan kerjasama atau hanya sekedar menceritakan kisah hidupnya. Semua pasti membutuhkan karena manusia merupakan mahluk sosial yang tak bisa lepas dari itu.