BAB I PENDAHULUAN. hidup ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan adanya reformasi. terhadap segala sesuatu melalui jalur pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

IKLIM KELAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN KURIKULUM 2013 PADA SEKOLAH SMA NEGERI 2 PEMALANG KELAS X TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata. Indonesia yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya disebut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, penyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juga seorang guru mampu memberikan bekal-bekal kepada siswanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan adanya reformasi yang menuntut perubahan disegala bidang, baik bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan hankam.salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan wawasan dan pemahaman terhadap segala sesuatu melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan. Negara Indonesia sebagai negara berkembang dalam pembangunan membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan, pembangunan manusia Indonesia pada dasarnya merupakan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Pembangunan ini meliputi pembangunan materiil dan spiritual. Tujuan pendidikan nasional menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan 1

2 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab (RI, 2003 : 12-13). Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar tergantung pada kemampuan setiap siswa.keberhasilan belajar siswa berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar itu dapat berasal dari dalam diri siswa maupun faktor dari luar diri siswa. Faktor dari luar diri siswa meliputi faktor lingkungan, keluarga, masyarakat, pergaulan, cara mengajar, alat-alat atau fasilitas belajar. Belajar sebagai suatu proses seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang menetap (Mulyono Abdurahman, 2003:28). Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mampu menciptakan iklim kelas yang kondusif. Iklim kelas yang tidak kondusif berdampak negatif terhadap proses pembelajaran. Dalam suasana kelas membuat situasi kelas menjenuhkan dan membosankan. Sebaliknya iklim kelas yang kondusif akan berdampak positif terhadap proses pembelajaran. Dengan terciptanya iklim kelas yang kondusif maka dapat menghilangkan rasa bosan dan jenuh saat pembelajaran berlangsung. Sehingga tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik akan tercapai dengan maksimal.

3 Iklim kelas merupakan suatu kajian yang masih kurang memperoleh perhatian dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Iklim kelas berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku dan prestasi hasil belajar siswa. iklim kelas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di kelas. Manajemen iklim kelas yang baik diperlukan agar kelas menjadi kondusif bagi aktivitas belajar anak. Bagaimanapun cermatnya guru dalam merancang sistem pembelajaran (rumusan tujuan pembelajarannya sangat operasional, bahan pembelajaran sudah relevan dengan tujuan, strategi pembelajarannya tepat, demikian pula material belajar dan media yang digunakan lengkap), tidak akan mampu mengoptimalkan aktivitas belajar anak, manakala guru tidak mampu mengelola kelas dengan baik. Dengan lain perkataan, perencanaan sistem pembelajaran yang baik tidak dengan sendirinya mampu menciptakan aktivitas belajar anak secara optimal, tanpa diikuti oleh iklim kelas yang kondusif. Oleh karena itu, untuk menopang kelancaran belajar anak, di samping perencanaan sistem pembelajarannya yang optimal, iklim kelas dan ruang kelasnyapun juga harus kondusif. Keadaan iklim kelas dapat diukur dari kondisi variabelvariabel kelas berikut, yakni keberadaan aspek kedisiplinan kelas, sosial kelas, sosio-emosional kelas dan aspek fisikal

4 kelas.kedisiplinan kelas merujuk pada ketaatan dan kepatuhan perilaku anak terhadap norma-norma kelas.aspek sosial kelas merujuk pada kualitas interaksi sosial dan disiplin sosial yang positif yang terjadi di kelas.sedangkan aspek sosio-emosional kelas merujuk pada kualitas hubungan interpersonal antar pribadi anggota kelas.kelas yang kondusif adalah kelas yang hubungan interpersonal anggota kelas bersifat hangat dan harmonis dan juga aspek fisikal kelas merujuk pada keadaan fisik maupun kondisi fisis kelas yang kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Keadaan iklim kelas pada setiap sekolah memiliki perbedaan. Keadaan iklim kelas yang memiliki aspek kedisplinan kelas, aspek sosial kelas, aspek sosio-emosional dan aspek fisikal kelas akan mamiliki iklim kelas yang berbeda dengan iklim kelas sekolah lainnya. Iklim kelas pada sekolah-sekolah diperlukan dalam proses pembelajaran untuk menciptakan kualitas prestasi belajar siswa. Begitu juga pada pembelajaran Ekonomi.Kepala sekolah, guru-guru, staff, siswa dan warga sekolah mempunyai peranan penting dalam pembentukan iklim kelas pembelajaran Ekonomi pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang. Iklim kelas yang kondusifakan menciptakan proses pembelajaran Ekonomi yang mempengaruhi penguasaan materi dan membuat siswa semangat untuk belajar.

5 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dan strategis dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan (Sholeh Hidayat, 2013:iii). Pada saat ini ada pengembangan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.Pada tahun pelajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 tidak serentak dilaksanakan di setiap sekolah. Hal ini bertujuan apabila terjadi hal-hal yang perlu dibenahi atau diperbaiki akan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Selain itu, ketidakserentakan ini juga untuk menyiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan keterlaksanaan kurikulum itu sendiri agar lebih baik pada tahun-tahun berikutnya di setiap sekolah yang menerapkannya.sma Negeri 2 Pemalang sudah mulai menerapkan kurikulum 2013. Sebagai tahap percobaan menerapkan kurikulum 2013, maka diberlakukan untuk kelas X saja. Apapun kurikulum yang digunakan pada setiap sekolah, dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mampu menciptakan iklim kelas yang kondusif.

6 Dari pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kondisi iklim kelas pembelajaran ekonomi. KarenaSMA Negeri 2 Pemalang kelas X sudah menggunakan kurikulum 2013 maka peneliti mengambil judul penelitian IKLIM KELAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN KURIKULUM 2013 PADA SEKOLAH SMA NEGERI 2 PEMALANG KELAS X TAHUN AJARAN 2013/2014. B. Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan pada Bagaimanakah Iklim kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014?. Fokus penelitian diuraikan menjadi empat sub fokus: 1. Bagaimana aspek sosial kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014? 2. Bagaimana aspek fisikal kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014? 3. Bagaimana aspek kedisiplinan kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014?

7 4. Bagaimana aspek sosio-emosional kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Iklim kelas pembelajaran ekonomi dengan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan aspek sosial kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014. b. Mendeskripsikan fisikal kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014. c. Mendeskripsikan aspek kedisiplinan kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014. d. Mendeskripsikan aspek sosio-emosional kelas pembelajaran ekonomi dengan menggunakan kurikulum 2013 pada sekolah SMA Negeri 2 Pemalang kelas X tahun ajaran 2013/2014.

8 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya dan dengan iklim kelas yang kondusif dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran Ekonomi dan akan mempengaruhi proses pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan membantu dalam menciptakan iklim kelas yang menyenangkan dalam pembelajaran Ekonomi. b. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan meningkatkan minat dalam proses belajar. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. d. Perpustakaan sekolah, hasil penelitian ini menambah jumlah referensi sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya. E. Daftar istilah 1. Iklim kelas Menurut Adelman dan Taylor (dalam Lee, 2005), iklim kelas merupakan kualitas lingkungan yang dirasakan, yang muncul

9 dari adanya interaksi dari berbagai faktor seperti aspek fisik, materi, organisasi, operasional, dan sosial. http://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-iklimkelas.html 2. Pembelajaran Ekonomi Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2011:9). Ilmu Ekonomi adalah Ilmu yang sangat penting bagi manusia untuk mengelola sumber daya yang sifatnya terbatas agar dapat digunakan secara efisien (Algifari, 2003:3). Sedangkan Pembelajaran ekonomi merupakansuatu proses atau kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi. 3. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berkarakter yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dantuntutan teknologi (Mulyasa, 2013:6). Kurikulum2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter yang digunakan pada SMA N 2 Pemalang. Karena kurikulum ini masih baru dan masihdalam

10 tahap percobaan, pada SMA Negeri 2 Pemalang kurikulum 2013 baru diterapkan hanya pada kelas X saja.