PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Media Gambar di Kelas III SDN 2 Bilo Kecamatan Ogodeide

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR GUNUNG BERAPI TERHADAP KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1

MODEL TGT BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL DiSCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI SDN SUKO 2 KELAS IV

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menuntut siswa

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA IPA KELAS IV SDN II KEPADANGAN

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

PENERAPAN MEDIA GAMES INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS KELAS 2 DI SDN PAMOTAN 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan agar peserta didik memiliki keterampilan (1) berkomunikasi secara

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SD

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA SISWA KELAS II SDN SEKARDANGAN

PENERAPAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS 4 SD MASYITHOH NGORO

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

PENERAPAN ROLE PLAYING PADA MATERI JUAL BELI IPS KELAS III UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DI SDN GEDANG II

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PARAGRAF UNTUK SISWA SD

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dua materi ajar, yakni materi bahasa dan materi sastra. Materi bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR DEVI ANJARSARI 158620600023/6/B1-PGSD/Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Devianjarsari1996@gmail.com Artikel ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) pada Matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.P Abstrak Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Gambar Siswa Kelas V SDN Kajesan Kecamatan Tulangan dengan alasan siswa mengalami kesulitan mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan. Hal ini disebabkan pada kegiatan belajar mengajar guru tidak menggunakan alat peraga. Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah meningkatkan keterampilan menulis karangan puisi pada mata pelajaran BHS Indonesia melalui media gambar siswa kelas V SDN Kajesan Kecamatan Tulangan. Sedangkan tujuan penelitian untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis melalui keterampilan mengembangkan karangan. Penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi penulis sebagai pengalaman belajar, bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Untuk memperoleh data data tersebut penulis menggunakan metode tes. Berdasarkan hasil tes pada siklus I ternyata 72 % dari jumlah siswa sudah dapat menguasai meteri yang diajarkan. Sedangkan siklus II sudah mencapai hasil 88 % jumlah siswa sudah dapat mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat mengembangkan karangan puisi menjadi karangan karena kegiatan belajar mengajar menggunakan alat peraga yang kurang menarik. Sehingga usaha yang dilakukan guru agar siswa dapat mengembangkan karangan dengan menggunakan alat peraga / media gambar yaitu dengan membuat kerangka karangan terlebih dahulu sebelum mengembangkan karangan. Karena terbukti dengan peningkatan hasil tes pada siklus II sebesar 88 %. Maka saran untuk guru sebaiknya menggunakan alat peraga dalam pelajaran BHS Indonesia tentang keterampilan menulis karangan. Kata kunci : Menulis karangan puisi, kerangka karangan puisi PENDAHULUAN Pada dasarnya keterampilan menulis sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena pengetahuan apapun tidak terlepas dari menulis. Maka pengetahuan apapun yang diberikan akan sia sia dan tidak berarti, mengingat saat ini merupakan era globalisasi yang banya menuntut berbagai keterampilan. Oleh sebab itu penguasaan keterampilan menulis sangat diperlukan Menulis karangan merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks. Untuk itu perlu dilatihkan secara teratur dan cermat sejak kelas awal SD. Serta menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena penulis harus terampil menggunakan Grofologi. Struktur bahasa dan memiliki pengetahuan bahasa yang memadai ( Morsey, 1986 : 122 ) Pada dasarnya keterampilan Menurut Sayuti (2002:41), pada hakikatnya puisi merupakan sebuah kesatuan, yakni kesatuan semantis dan bentuk formalnya, pilihan dan pengendepanan salah satu dasar ekspresi penciptaan akan berpengaruh pada bahasa berikut semua aspek yang melekat padanya, yang menjadi media menulis sangat memegang peranan penting dalam ekspresinya. Tentunya untuk membuat puisi yang baik harus mempunyai cara-cara dan metode yang tepat. Menurut Roekhan (1991:5-6) hal yang harus diperhatikan agar siswa menghasilkan karya sastra (puisi) yang kreatif adalah (1) kemampuan berpikir kritis,

(2) kepekaan emosi, (3) bakat (bakat ini dapat dilatih), dan (4) daya imajinasi yang mampu mengasosiasikan apa yang ditangkap indera. Kegiatan menulis puisi menurut Roekhan (1991:1) merupakan bagian dari penulisan kreatif sastra. Sebagai kegiatan kreatif, puisi dapat dikembangkan secara bertahap, kontinyu, terarah, dan terintegrasi. Media yang dimaksud adalah media gambar. Gambar termasuk media pembelajaran berbasis visual. Telah diketahui bahwa media berbasis visual seperti gambar dapat memudahkan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran yang rumit atau kompleks. Media gambar dapat menyuguhkan elaborasi yang menarik tentang struktur atau organisasi suatu hal, sehingga juga memperkuat ingatan. Secara umum, menggunakan media cergam sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Secara khusus, penggunaan cergam sebagai media adalah sebagai berikut : ( 1 ) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun berdasarkan rangkaian gambar secara urut sehingga menjadi karangan yang utuh, ( 2 ) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memadukan kalimat menjadi karangan yang padu dengan menggunakan kata sambung yang tepat, dan ( 3 ) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan dan tanda baca secara benar dalam karangan. Dengan melalui media gambar Sehingga siswa dapat menulis karangan puisi dengan kreatif, inovatif dan jelas dalam pengejaan kata. Dari observasi diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada pelajaran bahasa indonesia dengan menulis karangan puisi masih rendah. Siswa kurang bersemangat dan kurang antusias saat proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang monoton kurang menarik perhatian siswa. Berdasarkan masalah tersebut, solusi yang dapat di lakukan adalah dengan mengubah metode pembelajaran, dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik perhatian dan minat siswa saat pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik perhatian dan minat siswa salah satunnya adalah menggunakan media gambar. Menulis karangan melalui keterampilan mengembangkan kerangka karangan menulis puisi merupakan masalah bagi siswa kelas V SDN Kajeksan Kecamatan Tulangan Kota Sidoarjo. Hal ini dapat dilihat ketika kelas mengerjakan tes tentang membuat karangan puisi ternyata hasilnya memuaskan. Hanya 5 siswa dari 25 siswa yang dapat menyelesaikan karangan dengan baik. Dengan uraian tersebut di atas berarti pembelajaran tentang mengembangkan kerangka karangan puisi dikatakan berhasil. Karena jumlah siswa yang menguasai mata pelajaran lebih dari 70 %. apabila minimal 88 % siswa menguasai materi pembelajaran. Untuk mencapai standar nilai yang diharapkan perlu diadakan perbaikan pembel Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis, Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan kesatuan bangsa, Memahami bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan kesatuan bangsa, Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia ( KTSP, 2007 SDN Wates V ).

METODE Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas ( PTK) dengan sebuah tindakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam suatu kelas secara bersama. Amir dan Sartika (2017) Subjek yang diteliti oleh peneliti adalah siswa kelas V SDN kajeksan kecamatan Tulangan Dan siswa berjumlah 25 siswa, Dengan tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik dengan proses belajar dikelas dan untuk meningkatkan hasil dari peserta didik pada pembelajran bahasa indonesia tentang menulis karangan puisi dengan menggunakan metode melalui media gambar, karena hasil dari belajar yang masih rendah maka diperlukan penelitian untuk meningkatkan hasil dari belajar peserta didik. Disesuaikan dari jenis penelitian yang dipilih, deangan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian ini dilakukan dengan dua siklus untuk tercapianya tujuan dalam penelitian. Dengan tahapan siklus : perencanaan, pelaksanaa, pengamatan, dan refleksi, dari tahapan ini membentuk siklus, suatu putaran kegiatan beruntum, yang kembali kelangka semula ( Arikunto,2010:20). Menurut Amir (2018) dalam proses pembelajaran yang sudah direncanakan atau dengan kata lain pengajar dapat melakukan pembelajaran dan penelitian secara beriringan, maka dalam penelitian ini harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, masalah, yang muncul sehari-hari di kelas. Penelitian yang dapat dilakukan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ) atau sering disebut classroom action reseach. Pada hakikatnya yang paling mengetahui permasalahn-permasalahn didalam kelas adalah guru itu sendiri, sehingga dengan adannya ptk ini guru dapat secara langsung memberikan solusi sekaligus menerapkannya dengan berkolaborasi pihak-pihakk tertentu. Pada penelitian kali ini, penulis tidak menggunakan prosedur kegiatan tahap awal dengan memberikan bahan atau materi bacaan saja, melainkan melainkan melalui kegiatan observasi yang dilakukan dengan menggunakan media gambar yang disediakan, karena penulis menerespikasinnya pada pelajaran bahasa indonesia., Pembelajaran siklus I, mengumpulkan data hasil belajar siswa pada tahap sebelumnya, mengidentifikais masalah, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengadaan alat peraga atau media yang digunakan untuk penerapan tindakan, menyiapkan lembar keja kelompok, menentukan kriteria keberhasilan guru dan siswa, menyiapkan lembar penilaian siswa, guru mnerapkan metode demonstrasi dengan alat peraga atau media, siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan metode demonstrasi, guru memantau perkembangan hasil belajar keaktifan pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung HASIL dan PEMBAHASAN Siklus I Pada awal pembelajaran guru mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran yang Akan di pelajari. Peneliti memberikan tugas media gambar, peneliti memberi tugas kepada siswa untuk mengembangkan karangan puisi yang berhubungan dengan isi gambar tersebut. Pada kegiatan akhir bersama siswa menyimpulkahasil karangan puisi yang dibacakan salah satu siswa dan tindak lanjut dari pembelajaran ini penulis memberikan tugas menulis karangan puisi berdasarkan pengalaman untuk dikerjakan di rumah. Pengumpulan data Penelitian menggunakan metode yang tepat juga perlu memilih data yang tepat. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : Metode Tes Tes yaitu alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan dan secara perbuatan ( Sudjana dan Ibrahim, 2004 : 100 Observasi Observasi diartikan sebagai pencatatan dan pengamatan secara sistematis terhadap segala peristiwa yang muncul pada saat proses pembelajaran. Adapun peristiwa yang

diobservasi antara lain kondisi siswa, kondisi kelas, kondisi guru dan pelaksanaan pembelajaran. Refleksi Pada perbaikan pembelajaran siklus I, materi yang diberikan adalah mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan. Pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar mereka dapat dengan mudah membuat kerangka karangan. Metode yang digunakan adalah tanya jawab. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide dan pendapatnya dalam menjawab pertanyaan tentang pengalaman salah satu siswa. Hal ini dirasakan perlu karena pada pembelajaran sebelumnya, dalam mengembangkan karangan siswa sama sekali tidak dapat mengeluarkan idenya dengan baik. Dan pada pembelajaran siklus I sebaiknya menggunakan alat bantu yang dapat menarik motivasi siswa dalam mengeluarkan ide dan pendapatnya. Siklus II Rencana Perbaikan Pembelajaran, Perbaikan pembelajaran siklus ke II merupakan penyempurnaan dari siklus pertama, karena pada siklus pertama belum memenuhi daya serap yang diharapkan yaitu antara 70 % - 7 2.2 Pelaksanaan Tindakan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama sebagai berikut : Kegiatan Awal Guru melakukan kegiatan pendahuluan yang meliputi : berdoa, menertibkan siswa dan menghitung jumlah siswa yang hadir dan tidak hadir. Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memberikan tanya jawab tentang materi Kegiatan Inti Guru membagi kelompok menjadi 7 kelompok. Guru menjelaskan cara membuat kerangka karangan berdasarkan gambar seri. Guru menugasi tiap kelompok untuk Membuat kerangka karangan puisi berdasarkan gambar seri. Guru bersama siswa membahas kerangka karangan puisi yang telah dibuat dengan dibantu media gambar. Guru menugasi siswa secara individu untuk mengembangkan kerangka puisi karangan menjadi karangan yang baik. Siswa disuruh membacakan hasil karangan di depan kelas dan siswa menanggapi ejaan dari karya teman. Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan hasil karangan yang dibacakan siswa. Guru memberikan tugas menulis karangan berdasarkan pengalaman yang menarik untuk dikerjakan di rumah. Observasi Dalam tahap observasi pada siklus ke dua guru mitra melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap semua kejadian, gejala dan semua aktifitas siswa yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari pengamatan tersebut tercatat pada lembaga pengamatan, hasil dan pencatatan tersebut dapat diuraikan. Pada akhir pembelajaran siklus II guru memberikan tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Pengolahan data kualitatif diambil dari data hasil aktivitas guru dengan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus: Adapun penilaian hasil tes yang digunakan adalah: Presentase Nilai=nilai yang diperoleh nilai maksimal x 100%. Evaluasi Awal : - Proses :Mengamati keaktifan siswa dalam membuat kerangka karangan dan mengembangkan karangan. Tes tulis: Menulis karangan Keterangan : 1. Keserasian karangan puisi dengan kerangka 2. Karangan puisi. 3. Keruntutan karangan puisi. 4. Ejaan dalam karangan puisi Refleksi Hasil pengamatan pada pembelajaran siklus II hasil yang dicapai sangat memuaskan karena pembelajaran pada siklus II lebih baik daripada siklus I. Dari pembelajaran tersebut siswa diberikan kegiatan mengembangkan

karangan dengan bantuan gambar. Dari kegiatan pembelajaran pada siklus II didapat hasil 88 % jumlah siswa sudah dapat mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan. Pada siklus II ini anak anak sudah bisa termotivasi untuk mengeluarkan ide dan gagasannya dari media Tabel 1. Hasil Observasi Pra Siklus Siklus Pra No No gambar tersebut. Sehingga pembelajaran pada siklus II sepenuhnya berhasil karena syarat minimal 70 % jumlah siswa sudah dapat mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan yang utuh. Berikut ini merupakan hasil evaluasi nilai sebelum perbaikan. Siklus Siklus Pra Siklus No Siklus I II Siklus I II Siklus I 1 60 60 80 11 70 80 90 21 60 70 80 2 60 60 80 12 70 75 90 22 70 70 90 3 60 70 90 13 70 75 90 23 70 80 90 4 60 75 90 14 70 70 90 24 60 70 80 5 70 80 90 15 60 60 80 25 70 75 90 6 70 75 90 16 80 80 90 7 70 75 90 17 80 80 90 8 70 80 90 18 60 75 80 9 70 70 90 19 60 75 80 10 60 60 80 20 60 70 90 Pembelajaran dalam siklus I adalah pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar dapat membuat karangan puisi dengan baik. Pada pembelajaran siklus I ini metode yang digunakan adalah tanya jawab. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide dan gagasannya dari tanya jawab dengan peneliti tentang pengalaman salah satu siswa. Hal ini dirasakan perlu karena pada pembelajaran sebelumnya dalam membuat karangan menjadi karangan puisi yang utuh. Anak anak tidak bisa mengembangkan karangan dengan baik dan siswa sama sekali tidak menggunakan alat bantu gambar seri. Dalam kegiatan pembelajaran, setiap siswa terlibat aktif dan mendapat kesempatan mengeluarkan ide dan gagasan dalam menceritakan tentang isi gambar seri. Dengan menggunakan contoh cerita pengalaman dalam gambar seri, pemahaman siswa untuk membuat karangan ada kemajuan atau peningkatan dalam menguasai materi yaitu 72 %. jumlah siswa sudah menguasai materi. Namun hasil tersebut belum memenuhi syarat minimal keberhasilan dalam pembelajaran. Yaitu pembelajaran dikatakan berhasil apabila minimal lebih dari 70 % jumlah siswa menguasai materi pelajaran Siklus II Perbaikan pada pembelajaran siklus II adalah pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar mereka dapat dengan mudah membuat kerangka karangan puisi menjadi karangan. Metode tanya jawab tetap digunakan dan penggunaan alat bantu gambar sangat berperan penting dalam memotivasi siswa untuk mengeluarkan ide dan gagasannya dalam mengembangkan karangan. Dalam kegiatan pembelajaran, setiap siswa terlibat aktif dan mendapatkan kesempatan menggunakan alat bantu gambar sehingga memberikan motivasi kepada siswa dan mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan menggunakan alat bantu gambar, pemahaman siswa tentang membuat kerangka karangan menjadi karangan memberikan hasil yang positif yaitu 88 % jumlah siswa sudah menguasai materi. Dengan demikian, perbaikan pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil dan tidak perlu ada perbaikan lagi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Dalam kegiatan pembelajaran menyusun karangan menjadi sebuah karangan dengan

bantuan gambar cerita pengalaman memberikan hasil 72 % dari jumlah siswa yang sudah menguasai materi. Dalam kegiatan pembelajaran menyusun kerangka karangan menjadi sebuah karangan dengan bantuan media gambar dan pengelompokan siswa memberikan hasil 88 % dari jumlah siswa yang sudah menguasai materi. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi penulis karangan puisi siswa kelas V SDN Kajeksan Tulangan. 1.Bagi guru kelas V sekolah dasar dalam memberikan materi menulis karangan Puisi, sebaiknya sebelum membuat karangan puisi siswa harus membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Supaya dalam pengembangan karangan akan menghasilkan karangan yang runtut dan baik alur ceritanya. Dalam pembelajaran menulis karangan puisi sebaiknya siswa diberikan alat bantu agar mereka dapat dengan mudah memahami materi pelajaran. Bagi guru yang ingin meningkatkan motivasi siswa hendaknya dapat menentukan metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran menyusun kerangka karangan menjadi karangan yang utuh sebaiknya guru menggunakan waktu yang seefisien mungkin. Penelitian ini masih memungkinkan untuk diteliti lebih lanjut oleh peneliti lain. Darisunan, Muh. (2007). Ayo Belajar Berbahasa Indonesia. Jakarta : Yudistira Hamalik, O. (1994) Media Pendidikan Bandung: PT. Citra Aditya Abadi Sudjana, N., & Rival, A. (1990). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F. & Sartika, S. B. (2017). Metodelogi Penelitian Dasar Bidang Pendidikan. Sidoarjo : UMSIDA Press Amir, M. F., & Wardana, D. M. K. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Siswa Sekolah Dasar. Journal of Medives, 2(1), 117-128. Arsyad, A. 2003 Media Pengajaran. Jakarta. PT. Grafindo Persada