PROFESIONALISME DAN KRITERIA GURU KRISTEN. Riniwati Sekolah Tinggi Teologi Simpson

dokumen-dokumen yang mirip
KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN. Maria Nervita Acdriani

PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

PERAN GEREJA DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU. Olipianti GKII Kaliamok

KUALIFIKASI KEPRIBADIAN GURU AGAMA KRISTEN. Junaidy Alexander Sagala

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

ANTROPOLOGI ALKITAB (Pelajaran 12) By Dr. Erastus Sabdono. Pemulihan Gambar Diri (Bagian 4)

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

Surat Yohanes yang pertama

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

Sistematika Teologia Ordo Salutis PERPALINGAN PENDALAMAN ALKITAB POS PI AMANAT AGUNG

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS HIDUP BARU PENDALAMAN ALKITAB POS PI AMANAT AGUNG

PENELAAHAN ALKITAB. Persiapan, Penyusunan dan Penyampaiannya. Pdt. Stephen Sihombing, MTh

Saudara Membutuhkan Berita

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Karunia Karunia Rohani

MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI?

Berpikir tentang Kristus. Belajar Alkitab. Pekerjaan Roh Kudus. Mencari hikmat

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017.

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh Pdt. Daniel Ronda. Latar Belakang Pergumulan Pendidik

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

PENGINJILAN DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK YULIA CITRA, LENDA DABORA J.F. SAGALA STT SIMPSON

Surat Yohanes yang pertama

TRAINING BERTEMPAT DI GEREJA SESI 1 - Model Untuk Training Pelayanan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

Pdt. Gerry CJ Takaria

SILABUS PEMBELAJARAN

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

Penelaahan yang Bersifat Ibadah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TERHADAP PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PADA GEREJA BAPTIS INDONESIA DI KOTA SEMARANG

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Mempersiapkan Khotbah. Pembinaan Majelis dan OIG Jemaat Batam Gereja Toraja 9 Maret 2016

DARI IMAN KEPADA IMAN

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Seri Iman Kristen (1/10)

BAB IV. Refleksi Teologis. sekolah adalah perbedaan peranan antara laki-laki dan perempuan. Dimana sudah sangat

Bagaimana Kita Bertumbuh Allah ingin Kita Bertumbuh serupa dengan Kristus dalam segala hal. Efesus 4:15a (Msg)

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

PROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Diciptakan untuk Menjadi Serupa dengan Kristus.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS JAMINAN KEKAL PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

Pembaptisan Air. Pengenalan

KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS PENGUDUSAN PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG

Iman dalam Yesus Kristus

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

MENDENGAR SUARA TUHAN

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

Etika Oleh: Magdalena Pranata Santoso Ilustrator: Yessi Mutiara

Minggu 9 : Mengapa & Bagaimana Saya Memberitahukan Kepada Orang Lain?

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

Memberi dengan Murah Hati. Di Jemaat Makedonia

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Alasan untuk Mempelajari Alkitab

REFORMED AND HISTORY

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA

Etika Profesi Public Relations

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

PERAN GEREJA DALAM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara

Menemukan Rasa Aman Sejati

Transkripsi:

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME DAN KRITERIA GURU KRISTEN Riniwati Sekolah Tinggi Teologi Simpson Email: riniwati@sttsimpson.ac.id ABSTRAK.Guru dalam tugas dan tanggung jawabnya memerlukan keahlian khusus, agar dalam melakukan pekerjaannya, guru dapat menunjukkan kompetensinya dengan baik, sehingga murid-murid dapat belajar baik, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Yang harus disadari oleh seorang guru Kristen adalah bahwa ia memahami tugas guru secara luas dan mendalam. Artinya tugas guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran saja, tetapi juga kaitannya untuk membimbing, dan mendidik murid, agar murid dapat mengalami perubahan, baik itu dari segi pengetahuan, sikap dan ketrampilan serta memiliki kepribadian yang baik. Selain itu dalam melakukan tugasnya guru harus dilakukuakn secara profesional, yaitu dapat menunjukkan kemampuannya di bidangnya sehingga ia dipercaya dan dihargai oleh masyarakat. Selain itu, perlu disadari bahwa sebagai guru Kristen harus dapat menunjukkan suatu keteladanan hidup. Oleh sebab itu guru Kristen memerlukan kriteria tertentu untuk layak disebut guru Kristen. Jadi dalam makalah ini akan memberi penjelasan mengenai pengertian profesionalisme guru dan pemahaman mengenai guru sebagai pengajar serta penjelasan mengenai guru Kristen sebagai panggilan yang mencakup pengertian guru Kristen dan kriterianya. Diharapkan makalah ini dapat memotivasi guru Kristen agar dalam menjalankan tugasnya, dilakukan dengan segenap kemampuannya, dengan hati yang sungguh-sungguh mencintai pekerjaannya dan terus mengembangkan dirinya jauh lebih baik lagi. Kata Kunci: Profesionalisme, Guru, Kristen PENDAHULUAN Kunci sukses dalam pendidikan terletak pada guru yang mengajar. Karena guru memiliki tugas yaitu untuk mendidik murid-murid dari yang tidak tahu menjadi tahu. Guru dalam tugasnya dituntut untuk bekerja dengan baik. Oleh sebab itu guru harus bekerja secara profesional. Guru Profesional menurut T. Raka Joni yang dikutip oleh Sidjabat (1993:33), bahwa Kriteria mengukur profesionalisasi guru dalam pendidikan nasional yang perlu dikembangkan bukanlah dari segi bayaran... sedikitnya harus memiliki ciri khas berikut yakni, a) Keterandalan layanan; b) layanan yang khas itu dihargai oleh masyarakat dan pemerintah. Selanjutnya suatu layanan dinyatakan dapat diandalkan apabila: (a) si pemberi layanan menguasai betul apa yang dikerjakannya dan; (b) si penerima layanan dapat mempercayai bahwa kemaslahatannya didahulukan dalam proses pemberian layanan itu. Selain itu guru juga bertugas sebagai pembimbing dalam pembentukan kepribadian murid. Selain murid harus diajar supaya mendapatkan pengetahuan sesuai dengan jenjang pendidikannya, murid-murid harus memiliki suatu perubahan dalam karakter yang menjunjung tinggi nilai kekristenan. Jadi guru harus dapat menjadi pengaruh yang positif terhadap murid-muridnya. Untuk menjadi seorang guru yang berkompeten tentunya memiliki persyaratan-persyaratan. Baik dari segi kemampuannya, maupun kepribadiannya. Oleh sebab itu setiap guru Kristen perlu mempelajari kembali tugas seorang guru dalam kaitannya sebagai pengajar dari beberapa istilah bahasa asli. Hal itu penting agar guru memiliki kesadaran penuh akan jabatannya sebagai guru, bahwa guru tidak sekedar jabatan, tetapi memiliki tugas dan fungsi yang luas dan mendalam, demi tercapainya perubahan yang dialami oleh murid-murid yang dididik. Dengan demikian guru harus mengajar secara profesional. Selain itu, hal yang juga penting bagi guru adalah seorang guru Kristen harus memiliki kriteria tertentu untuk layak disebut seorang pendidik Kristen. Kemampuan guru yang sedemikian hebat, akan tidak berarti apa-apa jika ti- 60 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

dak memiliki kriteria yang diharuskan. Kemampuan mengajar dapat dipelajari, dapat dilatih sehingga semakin terampil dalam mengajar, tetapi kriteria secara rohani adalah suatu hal yang utama sebagai guru Kristen. Karena kriteria secara rohani itulah yang akan menghidupi keprofesionalan seorang guru Kristen. Seorang guru yang profesional dan memiliki kriteria secara rohani yang benar adalah suatu gabungan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus dimiliki oleh seorang guru untk menghasilkan murid yang cerdas, terdidik terampil dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan karakter Kristus. METODE PENELITIAN Untuk dapat memaparkan tentang konsep profesionalisme dan kriteria guru Kristen penulis melakukan studi literatur yang mengacu pada sumber pustaka karya Stephen Tong dan John M. Nainggolan. Pemilihan sumber pustaka karya Stephen Tong disebabkan karena kapabilitas Stephen Tong sebagai seorang pendidik Kristen dan teolog di Indonesia yang konsisten dan setia. Sementara karya John M. Nainggolan menjadi salah satu sumber pustaka yang menjelaskan profesionalisme guru dalam perspektif Kristen. Sumber pustaka lain yang digunakan dalam karya tulis ini adalah karya B.S. Sidjabat, salah satu pakar pendidikan Kristen di Indonesia. Beberapa prinsip penulis ambil dan lihat dalam perspektif Alkitab. GURU SEBAGAI SEORANG PENGAJAR YANG PROFESIONAL Guru adalah orang yang pekerjaan mengajar sekelompok orang yang bertujuan agar yang diajar memiliki perubahan, baik dari segi intelektualnya, sikapnya maupun dari segi keterampilannya. Jadi selain guru menyampaikan materi, juga bertanggug jawab dari segi perubahan budi pekertinya. Jika dilihat dari bahasa asli, maka kata mengajar artinya memiliki makna yang mendalam. Sidjabat (1993:22-29) menjelaskan mengajar dalam Perjanjian Lama mengunakan beberapa kata yaitu: (1) Lamad. Kata itu mengandung arti bahwa dengan beajar, orang menjadi terbiasa dengan pengalaman baru. Fokus utama dalam kegiatan mengajar dalam konsep ini adalah mendisiplin, mendorong, membimbing, dan melatih orang untuk takut akan Tuhan; (2) Bin. Artinya membuat mengerti, memahami, menanggapi dan mampu memisahkan. Berarti mengajar berarti memampukan orang untuk memperoleh pengertian; (3) Alap. Berarti mengajar agar orang yang diajar mengenal secara dekat; (4) Yada. Berarti membuat mengetahui; (5) Yasar. Berarti memberi saran, nasihat, pengajaran atau instruksi; (6) Yarah. Berarti menampakkan, melemparkan atau membidik. Dari arti ini, muncul gagasan bahwa mengajar sebagai peruatan memberi arah; (7) Zahar. Berarti menyinari, menerangi. Dalam hal itu, mengajar merupakan upaya untuk menerangi kehidupan orang dengan ajaran Tuhan; (8) Hakam. Berarti menjadi bijaksana, berhikmat, berakal budi; (9) Sakal. Berarti mendapat pandangan baru atau bersikap bijak; (10) Shanan. Berarti mempertajam, mengulang-ulang; (11) Ra ah. Berarti melihat secara rinci. Sementara dalam Perjanjian Baru, kata mengajar muncul beberapa kali dan dalam bahasa Yunaninya adalah (1) Didasko, yang berarti mengajar atau mengajarkan; (2) Paideuo, berarti memberikan bimbingan, mengajar, melatih; (3) Noutheteo, berarti memberi latihan melalui perkataan yang membangun semangat dan yang menegur. Secara harafiah, istilarti lain dari kata itu ialah, mendidik dalam usaha meningkatkan kualitas hidup kehidupan rohani sehingga orang bertumbuh menuju kedewasaan; (4) Manthano, berarti belajar melalui praktik, perbuatan dan pengalaman. Kata itu juga berarti mengandung makna, mengetahui, memahami dan mendengar; (5) Ektitthemi, berarti mengungkapkan dan menjelaskan fakta secara logis. Perbuatan itu penting dan lazim dalam rangka mempertahankan ajaran atau mengemukakan cerita; (6) Diermeneuo, berarti menerjemahkan atau menafsirkan. Menafsir berarti menyingkapkan makna dan kebenaran rohani kitab suci; (7) Dianoigo, berarti membuka, menerangkan. Berkaitan dengan pengertian itu, dalam kegiatan megajar, pengajar memimpin peserta didiknya untuk mengalami sentuhan atau urapan Tuhan yang berkenan menyingkapkan kebenaran sejati. Dari arti kata di atas, menunjukkan bahwa guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap peserta didiknya. Selain guru harus menguasai materi yang diajarkan secara rinci dan jelas, dengan tafsiran yang benar, guru juga memberikan arahan, nasihat, teguran, tindakan koreksi dan membimbing kepada kedewasaan rohani. Hal sesuai dengan Undang- Undang Guru dan Dosen Bab I Pasal 1 yang menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pen- Profesionalisme dan Kriteria Guru Kristen, Riniwati 61

didikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan demikian, seorang guru harus menyadari tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya itu. Profesionalisme Guru Kata profesional, menurut Nainggolan (2007:29) kata professional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian (guru, dokter, hakim), dengan kata lain pekerjaan yang bersifat professional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Profesionalisme menurut Kunandar (2007:45) adalah suatu bidang pekerjaan yang ingin atau ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrerampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang dituntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dipegang oleh sembarang orang teteapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Profesional Adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Kunandar (2007:46) menambahkan bahwa profesi adalah suatu keahlian (Skill) dan kewenangan dan suatu jebatan tertentu yang mengisyaratkan kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) tertentu secara kofesi berarti guru sebagai pekerjaan yang mengisyaratkan kompetensi khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Kata profesionalisme yang dimaksud menurut Kunandar (2007:47) adalah kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu kehalian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang. Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu kehalian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi di sini meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial maupun akademis. Dengan kata lain, pengertian guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang kegurua sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Guru Yang Profesional Guru profesional menurut Mohamad Ali yang dikutip oleh Kunandar (2007:47) memerlukan persyaratan khusus, yakni: (1) menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep-konsep dan teori ilmu yang emndalam; (2) menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya; (3) Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai; (4) Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya; (5) memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. Seorang guru profesional menurut Usman yang dikutip oleh Kunandar (2007:47) adalah (1) Memiliki Kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; (2) Memiliki klien/objek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasien, guru dengan muridnya; (3) diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa guru memiliki tugas yang besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan sekedar memberikan materi pelajaran tetapi seorang guru juga menjadi seorang yang melatih muridnya, sehingga murid itu sendiri mengalami perubahan bukan saja dari pengetahuannya, tetapi juga budi pekertinya dan karakternya. GURU KRISTEN SEBAGAI PANGGILAN Pengertian Guru Kristen Istilah guru Kristen dapat dipahami dari tiga segi. Menurut Nainggolan (2010:23) adalah sebagai berikut: Guru Kristen dalam perspektif Kristen; guru yang Kristen; guru yang hanya memberi pengajaran yang berkaitan dengan iman Kristen. Guru Kristen juga perlu memahami pri- 62 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

badi Yesus sebagai Guru yang harus diteladaninya dalam hidup sehari-hari dan dalam melaksanakan tugas keguruan. Dalam pengalaman, guru sering harus berkorban dalam segi perasaan, rela disepelekan, dianggap sepi oleh perserta didiknya, sambil menunggu waktu untuk memperlihatkan kualitas diri yang sebenarnya. Guru Kristen yang dimaksud di sini lebih ditenakan kepada guru yang percaya kepada Yesus Kristus yang mengenal akan pribadi Yesus serta yang memiliki pribadi yang meneladani Yesus Kristus sebagai Guru Besarnya. Sebagai guru agama Kristen maka sewajarnya para guru bercermin dan mencontoh Yesus sebagai pengajar dan berlandaskan kepada kitab suci. Jadi menjadi guru Kristen harus memiliki nilai lebih dibanding dengan guru secara umum, karena guru Kristen mengenal kebenaran yang hakiki di dalam Yesus, yang disebut guru Agung yang telah memberikan teladan. Teladan yang diberikan oleh Yesus selain cara mengajarnya yang penuh dinamika, menarik banyak pendengar, Yesus memiliki pribadi yang memiliki integritas tinggi. Kriteria Guru Kristen Menurut Nainggolan (2010:24) dan Tong (1995) guru Kristen harus memiliki kriteria sebagai berikut: Lahir Baru Lahir baru adalah syarat yang paling mendasar sebagai guru, jika guru Kristen belum mengalami lahir baru, maka ia mengajarkan apa yang ia tidak ketahui. Lahir baru menurut Nainggolan (2010:24) adalah seseorang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus sebagai juru Tuhan dan juru selamat pribadi. Seorang Guru Agama Kristen haruslah seorang yang sudah mengalami diperanakkan pula (dilahirkan kembali) ini menjadi faktor pertama yang terpenting. Guru yang telah lahir baru akan memiliki pandagan yang baru. Dalam hal mengajar ia akan melakukan pekerjaan tugas dan tanggung jawabnya didahului dengan doa dan penyerahan kepada Tuhan. Hal yang mendasar dimiliki oleh guru adalah sudah mengalami kelahiran baru. Karena guru yang sudah mengalami lahir baru, kehidupannya mengalami perubahan. Guru memiliki kemauan untuk berdoa, beribadah, bersaksi dan mau belajar tentang kebenaran Firman Tuhan. Stephen Tong (1995:23) menjelaskan bahwa kekristenan berbeda dari agama yang lain, karena agama-agama yang lain tidak mementingkan hidup baru dan tidak mungkin memiliki orangorang yang sudah diperanakkan pula, maka hal yang pertama seorang guru Kristen haruslah seorang yang sudah mengalami diperanakkan pula (dilahirkan kembali). Ini menjadi faktor pertama terpenting. Stephen Tong (1995:24) juga menjelaskan mengenai diperanakkan pula sebagai berikut: (1) Dilahirkan kembali oleh Roh Kudus (Yoh.3:5); (2) Dilahirkan pula dari Allah (1 Yoh.3:9); (3) Dilahirkan pula dari Firman; (4) Dilahirkan kembali dari Injil. Berarti orang yang mengajar sebagai guru sekolah Kristen dan guru Sekolah Minggu harus adalah orang yang mempunyai jiwa injili, harus mempunyai pengalaman diperanakkan pula secara pribadi dan mendapatkan hidup yang baru sebagai ciptaan yang baru (2 Kor.5:17) di dalam Tuhan. Guru yang telah mengalami lahir baru, akan memiliki pandangan yang baru dan kehidupan yang baru yang diubahkan oleh Kristus. Memiliki Karakter Kristus Guru selain harus memiliki kemampuan dalam mengajar, yang lebih penting lagi adalah guru yang dapat menjadi teladan dari segi karakter. Nainggolan (2010:24) mengatakan bahwa Seorang guru Kristen harus memiliki karakter Kristus yaitu karakter yang baik dan patut diteladani. Pembentukan karakter Kristen membutuhkan kasih yang sungguh-sungguh, keadilan yang tegas, bijaksana untuk mengatur keduanya, dan kebajikan serta keberanian untuk meneruskan kehidupannya. Berdasarkan kasih kepada Kristus maka seorang guru Kriste dapat memiliki karakter Kristus dalam dirinya karena dia akan rela menjalankan proses karakter yang berkenan kepada Tuhan. Dengan demikian Guru Agama Kristen dapat kehidupannya dapat menjadi kesaksian bagi sesama guru maupun murid-muridnya. Memiliki Pengetahuan dan Kebenaran Pengetahuan dan kebenaran harus dimiliki oleh seorang guru. Karena itulah yang akan diberikan kepada murid-murid. Jika seorang guru kurang memiliki hal ini, maka ia akan memberikan pengajaran yang salah. Artinya guru telah menyesatkan muridnya, dan hal itu tidak boleh terjadi. Stephen Tong (1995:27) menjelaskan bahwa seorang guru harus mempunyai pengetahuan kebenaran dan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjadi bahan pendidikan yang cukup dan tepat. Dengan memiliki pengetahuan dan kebenaran, maka guru Kristen akan mengarahkan Profesionalisme dan Kriteria Guru Kristen, Riniwati 63

murid-murid kepada pengajaran yang benar, dan murid-murid akan mengalami pertumbuhan iman dan karakter. Memiliki Suatu Perasaan Tanggung Jawab Seorang guru harus memiliki tanggung jawab dalam pekerjaannya. Baik itu dalam mempersiapkan kelengkapan mengajarnya maupun tanggung jawab dari apa yang dilakukannya. Nainggolan (2010:25) mengatakan, tanggung jawab merupakan hal penting yang harus menjadi bagian dalam hidup seorang Guru Kristen, karena tanpa perasaan tanggung jawab yang penuh maka kedalaman kebenaran tidak mungkin tersampaikan dengan baik. Guru yang bertangung jawab akan melakukan segala pekerjaan dengan memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya, bagi lembaganya, bagi diri sendiri dan bagi Tuhan. Mendidik murid dengan baik dan benar adalah tanggung jawab seborang guru. Stephen Tong (1995:28) menjelaskan bahwa sebagai guru haruslah masuk ke dalam seluruh kedalaman kebenaran dan penuh tanggung jawab. Ini suatu hal yang demikian serius karena sedang membawa murid kepada kebenaran dan menuntut mereka bertanggung jawab dan memberikan respon yang benar menurut mereka sendiri. Oleh karena itu seorang guru mempunyai tanggung jawab yang berat kepada murid-murid. Dengan demikian seorang guru Kristen harus mempersiapkan dengan sungguh-sungguh perangkat mengajar dengan baik. Selain itu seorang guru harus selalu menjaga perkataan dan perbuatan serta tingkah lakunya karena hal itu juga menjadi tanggung jawab guru Kristen dalam memberikan teladan kehidupan bagi murid. Guru Kristen Yang Profesional Naingolan (2010:25) menjelaskan mengenai guru profesional adalah pribadi yang mampu melihat dirinya sebagai orang-orang yang terlatih, mengutamakan keutamaan orang lain, dan taat kepada etika kerja, serta selalu siap menempatkan diri dalam memenuhi kebutuhan peserta didiknya terlebih dahulu. Jadi guru yang profesional adalah guru yang tidak sembarangan dalam mengajar, tetapi guru yang mempersiapkan dirinya dengan baik, baik itu dari segi kemampuannya dan dari segi etika kerjanya yang memiliki fokus untuk memenuhi kebutuhan muridmuridnya. Watak Kristen dan Kepribadian yang Alkitabiah Seorang guru penting untk memiliki watak dan kepribadian yang alkitabiah. Karena guru yang memiliki watak Kristen dan kepribadian yang alkitabiah, ia akan mengajar murid dengan penuh kasih sayang, mengajar dengan hati yang penuh kasih. Sehingga hubungan antara guru dan murid menjadi lebih dekat dan murid merasa nyaman, dan murid akan menghargai dan menghormti guru tersebut. Stephen Tong (1995:26) menjelaskan beberapa prinsip yang penting di dalam membentuk karakter seorang murid, yaitu kasih yang sungguh-sungguh, keadilan yang tegas, bijaksana untuk mengatur keduanya dan kebajikan serta keberanian untuk meneruskan seluruh hidupnya. Jika prinsip-prinsip tersebut dilakukan oleh guru, maka hal itu akan menghasilkan murid-murid memiliki motivasi belajar yang baik dan tentunya akan mempengaruhi prestasi mereka. KESIMPULAN Guru Kristen perlu memperhatikan dua tuntutan. Pertama, sebagai pengajar yang profesional (1) Menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep-konsep dan teori ilmu yang mendalam; (2) Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya; (3) Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai; (4) Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya; (5) Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan; (6) Memiliki Kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; (7) Memiliki klien/ objek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasien, guru dengan muridnya; (8) Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat. Kedua, Guru memiliki kriteria secara rohani: (1) Sudah mengalami lahir baru; (2) Memiliki pengetahuan akan kebenaran; (3) Memiliki perasaan tanggung jawab; (4) Memiliki watak Kristen dan kepribadian yang alkitabiah. Menjadi guru Kristen adalah kesempatan untuk memperkenalkan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi, sehingga selain murid mendapatkan pengetahuan yang benar, murid-murid diarahkan kepada kehidupan yang benar. Sehingga murid-muird dapat menjadi saksi bagi sesamanya dan bagi dunia. Menjadi guru adalah suatu kebanggaan oleh karena guru dapat berbuat sesuatu yang dapat bermanfaat bagi murid itu sendiri, bagi masyarakat dan bagi dunia. 64 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Agama Kristen dan call for Papers, 5 Mei 2017.

DAFTAR RUJUKAN Sidjabat, B.S. 1993. Mengajar Secara Profesional. Bandung: Kalam Hidup. Nainggolan, John M. 2007. Menjadi Guru Agama Kristen. Jabar: Generasi Info Media. Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers. Sidjabat, B.S. 1993. Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif Kristiani. Bandung: Kalam Hidup. Nainggolan. John M. 2010. Guru Agama Krisetn Sebagai Panggilan dan Profesi. Bandung: Bima Media Informasi. Tong, Stephen. 1995. Arsitek Jiwa. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia. Profesionalisme dan Kriteria Guru Kristen, Riniwati 65