APLIKASI PELAPORAN KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3 ONLINE (SIRAJA LIMBAH) (http://plb3.menlhk.go.id/siraja-limbah/) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) merupakan sisa suatu usaha dan/atau kegiatan berupa zat, energi, dan/atau komponen lain yang mempunyai sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Kegiatan pengelolaan limbah B3 sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundangan seperti di dalam UU 32 tahun 2009 dan PP 101 tahun 2014 terdiri dari kegiatan menghasilkan Limbah B3, Pengumpulan Limbah B3, Pengangkutan Limbah B3, Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau Penimbunan Limbah B3. Pemanfaatan Limbah B3 yang mencakup kegiatan penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle), dan perolehan kembali (recovery) merupakan satu mata rantai penting dalam pengelolaan Limbah B3. Reuse merupakan penggunaan kembali Limbah B3 untuk fungsi yang sama ataupun berbeda tanpa melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal, recycle merupakan mendaur ulang komponen yang bermanfaat melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal yang menghasilkan produk yang sama, produk yang berbeda, dan/atau material yang bermanfaat, dan recovery merupakan perolehan kembali komponen bermanfaat dengan proses kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal. Masih banyaknya kegiatan membuang dan menimbun limbah B3 ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu merupakan cermin dari kurangnya pemahaman dan kesadaran oleh pelaku industri tentang pengelolaan lingkungan hidup yang baik khususnya dalam hal mengelola limbah B3 yang dihasilkan. Pelaksanaan pengelolaan limbah B3 yang baik merupakan kewajiban bagi penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan dan pemeritah yang dalam hal ini adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melaksanakan fungsi pembinaan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan. Dalam rangka pengembangan kebijakan pengelolaan limbah B3 diperlukan data dan informasi yang akurat, sejalan dengan kebutuhan data/informasi tersebut, penanggungjawab usaha/kegiatan wajib membe- rikan data dan informasi tentang limbah B3 yang meliputi Jenis dan jumlah limbah B3 dihasilkan, dimanfaatkan (untuk substitusi bahan bakar/bahan baku), diolah, ditimbun, dan didumping. Sehingga diketaui kegiatan pengelolaan limbah B3 di masing-masing Kab./Kota, Provinsi, dan nasional. Untuk mendukung kebijakan pengelolaan limbah B3 yang tepat dan akurat diperlukan data dan informasi yang akurat sehingga perlu dikembangkan sebuah sistem aplikasi pelaporan pengelolaan limbah B3. Sistem aplikasi ini diperlukan untuk memperoleh data mengenai jenis dan jumlah LB3 yang dikelola oleh industri/perusahaan. Sistem yang sedang dikembangkan tersebut yaitu Aplikasi Pelaporan Kinerja Pengelolaan Limbah B3 Online (Siraja Limbah). Dasar hukum pengembangan basis sata pengelolaan limbah b3 meliputi: 1. UU Nomor 32 tahun 2009 pasal 68 huruf a yang menyatakan adanya kewajiban pemberian informasi terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu, dan pasal 69 ayat 1huruf j yang melarang pemberian informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan dan merusak informasi atau memberikan keterangan tidak benar. 2. PP Nomor 101 tahun 2014 pasal 12 ayat 6 huruf c mengenai permohonan izin penyimpanan LB3 harus melampirkan informasi mengenai nama,sumber,karakteristik, dan jumlah LB3 yang akan
disimpan, dan pasal 26 huruf a dan b serta pasal 28 ayat 2huruf a mengenai kewajiban melakukan identifikasi dan pencatatan. Tujuan pengembangan aplikasi sirajalimbah yaitu untuk mempermudah dan mempercepat akses memperoleh data/informasi secara cepat dan akurat di setiap perusahaan tentang jenis dan limbah B3 yang dikelola dan tidak dikelola. Tujuan lainnya yaitu untuk mendukung perumusan pengembangan kebijakan pengelolaan limbah B3. Selain itu, untuk mempermudah industri/pelaku usaha dalam melaksanakan pelaporan kinerja pengelolaan limbah B3. Sarana dan prasarana diperlukan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pelaporan siste online ini. Prasarana yang diperlukan yaitu : ruang/tempat kerja, pedoman pelaksanaan aplikasi pelaporan, instalasi jaringan (server,listrik,dll), jaringan internet (wifi), dokumen pendukung. Sarana yang harus disiapkan antara lain yaitu : komputer sesuai spesifikasi yang dibutuhkan, printer, scanner, infocus,whiteboard dan alat kontrol petugas yang diperbolehkan masuk keruang kerja. Registrasi aplikasi pelaporan kinerja pengelolaan limbah B3 online Registrasi adalah proses untuk mendapatkan username aplikasi dan password. Pihak yang harus registrasi yaitu pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota dan perusahaan. Registrasi dilakukan dengan cara mengajukan permintaan dengan surat resmi dari perusahaan kepada Direktur PKPLB3 dan LNB3 untuk mendapatkan username dan pasword. Registrasi juga dapat dilakukan dengan cara mendaftar ke SIMPEL (Sistem Pelaporan Eletronik). Setelah mendapatkan username dan pasword, perusahaan dan instansi terkait dapat melakukan log in aplikasi ke dalam sistem. Dengan telah mendapatkan username, password dan telah berhasil melakukan log in, maka kegiatan registrasi aplikasi sistem tersebut telah selesai. Gambaran tata cara registrasi dan akses aplikasi pelaporan kinerja pengelolaan limbah B3 online Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan Pelaksanaan pelaporan online meliputi persiapan, pelaksanaan, pelaporan triwulan dan pemantauan. Persiapan entry data di awali dengan kajian terhadap kebutuhan SDM, sarana dan prasarana, sistem siraja limbah, kondisi serta persyaratan lain yang dibutuhkan. Persyaratan minimal ketersediaan sarana dan prasarana meliputi : komputer sesuai spesifikasi yang telah terkoneksi dengan server aplikasi; sudah terinstal browser seperti Firefox, Chrome, Opera; sudah terinstal microsoft excel versi 2010 atau 2013; sudah melakukan registrasi dan mendapatkan username dan password.
Pelaksanaan entry data dan pengunggahan. Siraja limbah online dapat di akses dan dijalankan di alamat website http://plb3.menlhk.go.id/siraja-limbah/. Jenis data yang diinput dalam kegiatan entry data meliputi profil perusahaan, izin yang dimiliki, kontrak kerjasama, data limbah B3. Profil perusahaan meliputi Infromasi umum, informasi tambahan, proses produksi dan neraca, kantor pusat/perwakilan dan logo. Perizinan yang dimiliki meliputi jenis perizinan, nomor izin, tanggal terbit izin, masa berlaku izin, dan lampiran dokumen. Kontrak kerjasama meliputi perusahaan pengelolaan lanjut, tipe pengelolaan, jenis limbah, dan lampiran dokumen. Gambar 2.Tampilan depan siraja limbah Gambar 3. Halaman Login
Gambar 4. Halaman Utama Gambar 5. Halaman Profil Perusahaan Profil perusahaan adalah menu yang digunakan untuk melakukan updating data perusahaan. Menu perizinan digunakan untuk menambahkan atau menampilkan atau mengubah atau menghapus data perizinan yang dimiliki oleh perusahaan. Menu kontrak Kerjasama digunakan untuk menambahkan atau menampilkan atau mengubah atau menghapus data kontrak kerjasama yang dimiliki oleh perusahaan. Menu data limbah B3 untuk menambahkan atau menampilkan atau mengubah atau menghapus data limbah yang dihasilkan secara internal/eksternal. Untuk setiap limbah B3 yang dihasilkan harus dikelola sesuai dengan jenis pengolahan dan jenis pengelolaan limbah B3. Menu Tanda Terima Elektronik untuk membuat atau menampilkan atau menghapus data TTE, TTE ini sebagai tanda bahwa telah melakukan pelaporan data limbah. Menu UPLOAD untuk melakukan upload LOG BOOK dan BERITA ACARA sebagai kelengkapan pelaporan.
Gambar 6. Halaman Perizinan Gambar 7. Halaman Kontrak kerjasama Data limbah b3 yang diinput berupa jenis, jumlah, sumber limbah,kode limbah, tanggal dihasilkan, masa simpan limbah dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan pengelolaan limbah B3. Selain meninput data limbah b3 melalui aplikasi, perusahaan juga harus mengupload log book harian untuk memeriksa kesesuaian antara limbah yang dicatat dan di input. Perusahaan juga bisa mengupload berita acara hasil pengawasan/pemantauan sebelumnya.
Gambar 8. Halaman Data Limbah B3 Setelah dilakukan input data limbah B3 sesuai yang dihasilkan, disimpan, dikelola sendiri atau dikelola pihak ketiga, maka perusahaan bisa mencetak tanda terima elektronik (TTE). TTE ini merupakan bukti bahwa perusahaan sudah melakukan kewajiban pelaporan dan selesainya penginputan sirajalimbah pada periode triwulan tersebut. Gambar 9. Halaman TTE